NovelToon NovelToon
Kisah Nyata - Harga Sebuah Kesetiaan

Kisah Nyata - Harga Sebuah Kesetiaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah Karena Anak / Beda Usia / Kontras Takdir / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Sad ending / Janda
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dri Andri

HARGA SEBUAH KESETIAAN
100% diambil dari kisah nyata
Dewanga hanya ingin diterima. Setelah ditolak berkali-kali karena miskin, ia menikahi Tini—janda delapan tahun lebih tua—dengan harapan menemukan pelabuhan. Yang ia dapat adalah badai tanpa henti. Enam tahun pernikahan menjadi neraka: bentakan setiap hari, hinaan di meja makan, ancaman diusir dari rumah yang bukan miliknya.
Ia terperangkap. Ingin pergi, tapi Aini—putri kecilnya—adalah satu-satunya cahaya dalam kegelapan. Ketika cinta berubah menjadi penjara, dan kesetiaan menjadi racun, Dewanga harus memilih: bertahan hingga hancur, atau berani menyelamatkan dirinya dan anaknya.
Sebuah kisah yang memilukan tentang cinta yang salah, kesetiaan yang keliru, dan keberanian untuk memilih hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dri Andri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7: Jatuh dalam Depresi

flashback off... (antara bab 2-6)

Tiga hari setelah penolakan di rumah Anis, Dewanga tidak bekerja.

Ia hanya terbaring di kamar sempit yang ia sewa di rumah kontrakan murah di pinggir kota. Dinding kamar retak-retak, cat mengelupas, atap bocor di satu sudut. Kasur tipis yang ia tiduri sudah kempes, per-nya mencuat di beberapa bagian.

Tapi Dewanga tidak peduli.

Ia menatap kosong ke langit-langit yang penuh sarang laba-laba.

Kantong plastik berisi pisang dan kue yang ia bawa saat melamar Anis masih tergeletak di sudut kamar—membusuk, berbau asam. Ia tidak punya tenaga untuk membuangnya.

"Gak cukup... gak cukup... gak cukup..."

Kata-kata itu berputar-putar di kepalanya seperti mantra kutukan.

Sore itu, pintu kamar diketuk keras.

"Dewa! Buka! Gue tau lo di dalem!"

Suara Imam—teman sesama pekerja di proyek bangunan.

Dewanga tidak menjawab.

Ketukan semakin keras. "Dewa! Buka sekarang atau gue dobrak!"

Dewanga akhirnya bangun dengan malas. Ia membuka pintu sedikit. Wajahnya pucat, matanya merah, rambutnya acak-acakan.

Imam terkejut melihatnya. "Anjir, lo kenapa? Udah tiga hari lo gak muncul di proyek! Pak Gunawan nyariin lo!"

"Gak mau kerja."

"Hah? Lo sakit?"

"Gak. Cuma... capek."

Imam mendorong pintu lebih lebar, masuk paksa ke dalam kamar. Ia melihat kondisi kamar yang berantakan—baju berserakan, piring kotor menumpuk, bau tidak sedap menyengat.

"Lo gila apa?! Kamar lo kayak kandang babi!"

Dewanga tidak menjawab. Ia kembali berbaring di kasur.

Imam menatapnya dengan dada sesak. Ia tahu. Ia tahu Dewanga baru saja ditolak melamar. Berita itu menyebar di antara para pekerja—ada yang kasihan, ada yang mengejek.

"Dewa... gue tau lo lagi down. Tapi lo gak bisa kayak gini terus."

"Buat apa kerja, Man? Buat apa hidup? Toh akhirnya gue tetep gak cukup buat siapa-siapa."

Imam terdiam. Ia tidak pandai menghibur. Tapi ia tidak tega melihat temannya hancur seperti ini.

"Yaudah. Ikut gue."

"Kemana?"

"Minum. Lo butuh keluar dari kamar sialan ini."

Mereka duduk di warung remang-remang di pinggir jalan. Di atas meja, sebotol arak oplosan murah dan dua gelas plastik.

Dewanga awalnya menolak. "Man, gue gak biasa minum."

"Gak papa. Sekarang lo belajar." Imam menuangkan cairan bening itu ke gelas Dewanga. "Minum. Biar lo lupa sebentar."

Dewanga menatap gelas itu ragu. Tapi rasa sakit di dadanya terlalu berat. Ia ingin lupa—walau hanya sebentar.

Ia meneguk.

Cairan itu membakar tenggorokannya. Ia terbatuk keras.

"Pelan-pelan, bego!" Imam tertawa, tapi matanya sedih.

Dewanga meneguk lagi. Dan lagi. Dan lagi.

Setengah botol kemudian, lidah Dewanga mulai pelo. Matanya berkaca-kaca—bukan karena mabuk, tapi karena air mata yang sudah tertahan berhari-hari.

"Man... gue... gue capek..."

"Gue tau."

"Gue kerja keras, Man... tapi tetep aja gak cukup... Ayah gue mati gara-gara kerja terlalu keras... gue juga kerja keras... tapi buat apa? Tetep aja gue dianggep sampah..."

Imam hanya diam, mendengarkan.

"Anis bilang... dia cinta sama gue... tapi orangtuanya bilang gue gak ada masa depan... mereka benar, Man... gue emang gak ada masa depan... gue cuma kuli... miskin... yatim... gak punya apa-apa..."

Air mata Dewanga mengalir deras. Ia tidak peduli orang-orang di warung meliriknya.

"Gue pengen mati aja, Man... cape..."

Imam langsung menatapnya tajam. "Jangan ngomong gitu, bego!"

"Emangnya buat apa gue hidup?! Buat apa?!"

Imam menarik napas panjang. Ia meraih bahu Dewanga, mencengkramnya erat.

"Dewa, dengerin gue. Lo hidup bukan buat orang lain. Lo hidup buat lo sendiri. Buat ibu lo. Buat adik lo. Bukan buat cewek yang nolak lo."

Dewanga menggeleng, masih menangis.

Imam melanjutkan dengan suara bergetar. "Gue juga pernah ngerasain, Dewa. Gue juga pernah ditolak. Berkali-kali. Tapi gue masih hidup. Lo tau kenapa? Karena suatu hari nanti, lo akan ketemu orang yang nerima lo apa adanya."

"Bohong... gak ada yang mau nerima gue..."

"Ada. Percaya sama gue."

Dewanga menatap Imam dengan mata sembab. "Tapi... tapi gue capek nungguin 'suatu hari nanti' itu, Man... gue capek..."

Imam tidak bisa menjawab. Ia hanya memeluk Dewanga—dua lelaki muda yang sama-sama terluka, sama-sama berjuang, sama-sama lelah.

Dan malam itu, untuk pertama kalinya, Dewanga minum hingga mabuk—mencoba melupakan rasa sakit yang tidak bisa ia tanggung sendirian.

1
Chanikya Fathima Endrajat
umur adeknya 20, dewa 22, telah bekerja 5 th sejak umur 17. wkt dewa kls 9, adiknya msh SD. setidaknya selisih umur mereka 3 th.
Seroja_layu
Astagfirullah nyebut Bu Nyebut
Dri Andri: nyata nya gitu kak
total 1 replies
Chanikya Fathima Endrajat
umur dewangga membingungkan, ketika ingin melamar anis umurnya br 19th, ketika falshback 10th yll, dewa sdh kls 9 (SMP) tdk mungkin umurnya wkt itu 9th kan thor
Dri Andri: ya saya salah maaf yaa...
karena kisah nya kisah nyata jadi saking takut salah pada alur intinya
alur di minta sama
peran, tempat di minta di random
maaf ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!