NovelToon NovelToon
Kembar Jenius Milik Bos Arogan

Kembar Jenius Milik Bos Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah Karena Anak / Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Anak Genius / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Asila Angelica, merutuki kebodohannya setelah berurusan dengan pemuda asing yang ditemuinya malam itu. Siapa sangka, niatnya ingin menolong malah membuatnya terjebak dalam cinta satu malam hingga membuatnya mengandung bayi kembar.

Akankah Asila mencari pemuda itu dan meminta pertanggungjawabannya? Atau sebaliknya, dia putuskan untuk merawat bayinya secara diam-diam tanpa status?

Penasaran dengan kisahnya? Yuk, simak kisahnya hanya tersedia di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Gelisah

"Mommy kenapa menangis terus ya? Apa jangan-jangan ada yang marah sama dia? Apa Opa habis marahin mommy? Terus salah mommy apa? Kita harus cari tahu. Kita tanya sama opa yuk?"

Asila sengaja mengurung diri di dalam kamarnya. Ia tak mau lagi berbaur dengan saudara maupun orang tuanya. Di situ ia berpikir, alangkah lebih baiknya hidup sendiri menjauh dari mereka, dengan kembali pada mereka ia akan kembali dilibatkan dengan orang yang sudah menghancurkan harapannya. Meskipun pria itu mau bertanggungjawab, ia ragu, mungkin itu hanya bualan semata. Banyak sekali pria yang modus perhatian, ujung-ujungnya hanya menyakitkan. Ia tak mau terjebak kembali pada masalah besar yang semakin membuatnya menderita.

"Opa! Opa! Apakah kami boleh masuk ke sini?" Kedua bocah kembar itu mengetuk pintu ruang kerja Wijaya. Seperti yang telah direncanakan, mereka ingin tahu apa alasan ibunya menangis. Tidak akan ada asap kalau tidak ada api. Pasti terjadi sesuatu pada ibunya.

"Ya, ayo silahkan masuk! Ditutup kembali ya?"

Di sela-sela kesibukannya, Wijaya selalu meluangkan waktu untuk menemani kedua cucunya, Ia tak ingin Asila maupun kedua cucunya menyesal setelah membawanya kembali tanpa mendapatkan perhatian darinya.

"Ada apa kalian ingin bertemu dengan opa? Apa kalian butuh sesuatu?" tanya Wijaya dengan mematikan laptopnya dan memilih fokus mengobrol dengan kedua cucunya.

"Iya benar, ada sesuatu yang ingin kami tanyakan pada opa, ini mengenai mommy!"

Wijaya mengerutkan keningnya. Memangnya apa yang sudah terjadi pada Asila hingga membuat anak-anaknya berpikir ingin bertanya sesuatu padanya.

"Em... Memangnya apa yang terjadi pada mommy kalian? Apa dia sakit?"

Kedua bocah itu menggeleng. "Bukan sakit, tapi nangis. Dari kemarin mommy diem aja nggak mau diajak main, terus gitu diam-diam nangis. Apa Opa habis memarahinya? Atau ada orang lain yang sudah menyakiti hatinya? Kami nggak suka lihat mommy menangis. Sejak pulang ke sini mommy terlihat begitu sedih. Kalau mommy sedih kami juga ikut sedih."

Di situ Wijaya diam, ia sendiri juga tak begitu tahu apa permasalahan yang dialami oleh Asila, tapi yang bisa dia tangkap dari caranya bicara, ia tak mau berurusan dengan pemilik Pratama Grup, sedangkan dia berhasil mendapatkan perpanjangan kontrak kerja, lalu apa permasalahannya? Sepertinya Ia harus menyelidiki, apa penyebab Asila bersedih.

"Sayang, opa sendiri juga nggak tahu apa yang membuat mommy kalian sedih, nanti coba opa bujuk, biar dia mau mengaku."

"Kenapa harus menunggu nanti? Apa tidak sebaiknya sekarang saja?" Dylan tak punya waktu untuk menunggu penjelasan dari ibunya. Dia benar-benar tak memiliki  kesabaran untuk menunggu, dia begitu sedih melihat ibunya yang selalu murung tak memiliki semangat hidup. Meskipun usianya masih dini, ia memiliki keinginan untuk menjaga ibunya. Melihat ibunya berjuang sendirian membuatnya sedih, dan ia berkeinginan untuk selalu ada di sisinya.

"Hm..., oke yaudah, kalau gitu opa akan temui Mommy kalian, tapi kalian nggak boleh ikut, bisa jadi mommy nggak mau cerita kalau kalian ikut nimbrung."

"Oke tak jadi masalah. Kami akan menunggunya di luar, maksudnya di luar pintu."

Mereka bertiga pun akhirnya memutuskan untuk menemui Asila di kamarnya, namun si kembar tak ikut masuk ke dalam, melainkan menunggunya di luar pintu.

***

"Asila, apa yang membuatmu mengurung diri di dalam kamar? Kamu nggak mau menemani anakmu main, mereka mengadu padaku, katanya kamu nggak peduli sama mereka. Apa yang membuatmu seperti ini hum?"

Asila langsung mengusap kasar air matanya yang tak berhenti menetes. Ia tak mau orang tuanya curiga mengenai masalah yang dialaminya. Orang tuanya memang tahu masalah di masalalunya, tapi ia rasa mereka tak perlu tahu siapa orang yang telah membuat hidupnya hancur, apalagi diantara mereka telah terikat kontrak kerja bersama.

"Aku nggak enak badan Pa, aku ingin istirahat dulu. Mereka bisa bermain sendiri di halaman belakang."

"Kamu ini, kalau nggak enak badan ya periksa ke dokter, bukannya malah mengurung diri di dalam kamar seperti ini. Kamu jangan membuat anakmu sedih Sil, mereka nggak begitu mengenal kami, disangkanya kami lah yang membuatmu sedih. Itu kenapa matamu sampai sembab gitu? Apa kamu habis menangis? Kalau ada masalah itu cerita dan diselesaikan baik-baik, bukan malah nangis tanpa mencari solusi."

Di situ Asila hanya diam dengan mengusap air matanya. Ia bingung, haruskah ia cerita mengenai direktur utama Pratama Grup? Jika ia cerita, apa tanggapan ayahnya? Masihkah ayahnya mau bekerjasama dengan mereka? Atau bahkan bermusuhan?

"Sebenarnya ada apa sih? Papa lihat sejak kamu pulang dari perusahaan Pratama Grup kamu nampak begitu gelisah. Apa ada seseorang yang membuatmu tak nyaman? Atau direkturnya tanya yang macam-macam sama kamu? Kamu cerita sama Papa, biar Papa tahu apa yang kamu pikirkan."

Asila menghela nafas. Sebenarnya ia tak ingin berbagi masalah dengan orang tuanya, namun sepertinya mereka memberikan ruang untuk berbagi cerita dengannya. Jika ia tetap diam, mungkin saja takada lagi orang yang mempedulikannya, sekalipun itu keluarganya sendiri.

"Pa, seandainya saja Papa memutus kerjasama dengan Pratama Grup, apakah itu membuat perusahaan kita berpengaruh? Bukannya saham Papa sangatlah besar dan kurasa tanpa bantuan dari mereka kita masih bisa berdiri sendiri maksudnya kan kita bisa bekerja sama dengan perusahaan lain?'

"Kenapa kamu berpikir seperti itu? Apakah kamu mendapatkan masalah dari Pratama Grup?"

Sejauh ini Pratama Grup tidak pernah membuat masalah dengannya, tapi kenapa secara tiba-tiba saja Asila mengatakan bahwa pemilik Pratama Grup itu tidaklah baik untuk diajaknya bekerja sama, sedangkan ia sudah melakukan perjanjian memperpanjang kontrak kerja dengan melibatkan anaknya.

"Em... Aku hanya kurang suka dengan pemimpinnya. Dia cukup arogan."

Asila tak mau jujur mengenai masa lalunya dengan pemilik Pratama Grup. Ia hanya berharap ayahnya bisa berpikir ulang untuk membatalkan kontrak kerja dengannya.

"Arogan? Apakah kamu habis dihina sama Edgar Pratama? Emangnya dia bicara apa saja sama kamu? Apa kamu tidak memberikan penjelasan kalau kamu itu putriku?"

Asila menggeleng. Jika ia jujur mengenai identitasnya maka Edgar tak berhenti untuk mengejarnya. Lebih baik jika pria itu tak pernah tahu siapa ia yang sebenarnya.

"Aku nggak mau menunjukkan identitasku, tujuanku ke sana hanya ingin meminta tanda tangan darinya. Tidak banyak yang dia bicarakan, tapi aku kurang suka."

Dari balik pintu si kembar mendengar semua obrolan antara Ibu dan juga kakeknya. Walaupun mereka masih terbilang balita, tapi mereka memiliki kemampuan yang luar biasa, bahkan orang tuanya sendiri dibuat heran dengan kemampuan yang mereka miliki.

"Oh..., ternyata itu yang membuat mommy menangis? Perusahaan Pratama grup telah membuat mommy kita sedih. Kita harus membalasnya. Ayo kita cari tahu siapa pemilik perusahaan Pratama Grup itu. Rupanya mereka ingin  bermain-main sama kita, lihat saja nanti, apa yang bakalan terjadi selanjutnya!"

1
tia
jangan mobil mobilan ,,,mobilx sungguhan langsung di belikan 😄
4U2C
𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘁𝗶𝗮𝗱𝗮 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗽𝘂𝗻 𝗯𝗲𝘁𝘂𝗹,,𝗶𝗻𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗲𝗿𝗱𝗲𝗯𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮..🤣
Ika Dw
oke... dilanjut besok ya kak😁
tia
lanjut thor
tia
belom update thor
Ika Dw
enggak kak, santai aja😁
tia
jangan bilang tamat thor
tia
kenapa gak tes dna
Ika Dw
bobok dulu kak🤣, halunya disambung nanti 😁
tia
jangan digantung thor gk bisa tidur siang
Ika Dw
oke oke, ngetik dulu kak😭
tia
semangat thor,, lanjut bab ny 🤭
tia
lanjut thor 💪
Ika Dw: siap😍
total 1 replies
tia
tambah lag up thor 🤣🤣
Ika Dw: tangannya masih linu kakak😭
total 1 replies
tia
lanjut thor
tia
cerita bagus dn menarik
tia
dobel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!