BRO-SIS -Hot Ko/Yo-

Yoa tidak pernah menyukai hujan. Bagi anak yang suka klayapan ini, hujan menjadi satu-satunya rintangan buat dia untuk bisa main bareng temen-temennya. Namun hujan kali ini beda. Hujan di Senin pagi membuat dia sumringah di bawah payung berwarna putih bening. Cuaca ini akan membuat dia tak perlu mengikuti upacara bendera.

Jam kosong pertamanya akhirnya ia pakai untuk pergi ke kantin dan membeli beberapa makanan yang cocok untuk dia jadikan konsumsi pagi ini. Dan pilihannya jatuh pada satu buah roti bantal isi keju ditemani susu rasa taro. Ia menikmati sarapannya kali ini dengan duduk sendiri di kantin yang sepi. Sambil menikmati rotinya, sesekali ia melihat ke arah handphonenya, berharap Orion yang sudah lama tidak menguhubunginya ini, segera memberi kabar padanya.

"Hai Yoa," sapa seseorang yang dinanti-nanti oleh Yoa akhir-akhir ini, "Sendirian aja?"

Orion.

Ia menatap laki-laki yang sempat mendekatinya ini dengan sinis tanpa menjawab pertanyaan dari sosok tampan yang basah kuyup ini.

"Lagi sarapan?" tanyanya lagi

"Lagi zumba." jawab Yoa jutek

"Aduh....judesnya. Emang kenyang makan gitu doang? Mau makan bakso ga?"

"Ga usah. Habis ini masuk kelas. Nunggu jam kedua." jawab Yoa

"Kenapa buru-buru sih masuk kelas. Aku masih kangen tau." goda Orion dengan senyumnya yang manis

"Udah belum main-mainnya?"

"Main-main? Kapan aku ngajak main? Kan aku ngajak makan bakso,"

"Kenapa kak Orion ga hubungi aku beberapa hari ini?" tanya Yoa to the point

"Ow... jadi kamu jutek, marah ini karena aku ga hubungin kamu?"

"Bukan gitu."

"Terus?"

"Ya kak Orion sendiri yang bilang kangen sama aku kan barusan? Kalo kangen kenapa ga hubungin aku?"

Orion tersenyum geli melihat Yoa yang terlihat frustasi karena di ghosting olehnya.

"Kok malah senyum gitu?" tanya Yoa emosi'

"Maaf-maaf. Habis ekspresi kamu lucu banget." kata Orion lalu merogoh sakunya dan mengeluarkan handphone yang kondisinya pecah

"Hapenya kenapa? Kok bisa ancur gini?"

"Jatuh kelindes ban mobil."

"Kapan?"

"Ya semenjak aku stop ga spam chat ke kamu."

"Kok bisa?" tanya Yoa lalu mengambil hape itu dari tangan Orion

"Aku habis kecelakaan."

"Kecelakaan? Kok aku ga tahu?"

"Sekolah aja ga tahu. Bukan kecelakaan besar. Hapenya aja yang sayonara."

"Kenapa ga bilang ke Yoa?"

"Kamu ga nanya, gimana mau jawab?"

"Ya gimana mau nanya-nya, hapenya rusak, di sekolah juga ga ketemu."

"iya juga sih. Tapi ini berarti kamu peduli dong sama aku."

"Ga usah mikir aneh-aneh deh."

"Kamu merasa ga enak kan kalo aku ga chat kamu?"

"Iya sih, kayak ada yang hilang aja gitu."

"Berarti kamu kangen juga dong sama aku?"

"Tau ah. Terus ini kenapa handphonenya ga ganti?"

"Lagi ngumpulin duit. Nyokap ga mau kasih uang buat beliin hape baru. Soalnya uangnya udah habis buat benerin sepeda di bengkel yang dipake pas kecelakaan."

"Maafin Yoa ya. Yoa udah mikir yang enggak-enggak. Bahkan Yoa ga tahu kak Orion kecelakaan."

"Ga papa. Kamu perhatian gini aja aku udah seneng, berasa di perhatiin pacar." kata Orion sambil senyum nakal'

"Apaan sih." kata Yoa salah tingkah

"Kenapa sih kita ga jadian aja? Emang kamu ga mau jadi pacar aku?"

"Emang kak Orion pernah nanya?"

"Hah?"

"Emang kak Orion pernah nanya apa Yoa mau pacaran sama Kak Orion?"

"Emang ga pernah ya?" tanya Orion dengan muka bingungnya

"Tau deh. Inget-inget aja sendiri."

"Kalo sekarang aku tanya, kamu bakal mau jadi pacar aku?"

" Ya coba aja, malu bertanya kan sesat dijalan."

"Benar juga ya. Malu bertanya, ya kapan dapet jawabannya." kata Orion sambil garuk-garuk rambutnya yang basah

"Jadi Yoa, kamu mau ga jadi pacar aku?"