YUWEN anak yang terlahir tanpa bakat, dan siapa sangka dia menemui pedang yang tak bertuan dan di situlah dia mendapatkan kekuatan, ikuti kisah nya YUWEN. selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
Sebulan pun sudah berlalu sejak penyerangan ke sekte klelawar hitam. Tapi Yuwen belum juga menjemput anggota nya yang sedang berkultivasi di bawah deras nya air terjun itu.
Sekarang, mental tarung dari anggota sekte naga neraka mulai naik. Itu terlihat dari tatapan mereka yang lebih santai kala menghadapi permasalahan yang menerpa mereka.
Tidak cuma itu, kekuatan mereka pun semakin terlihat kuat. Melihat banyak peningkatan dari anggota nya, Yuwen hanya bisa tersenyum dingin.
"Untuk menambah pengalaman bertarung, kalian malam ini akan berlatih lagi dalam pertarungan nyata, tolong persiapkan diri dan mental kalian. Tapi, malam ini saya sendiri yang akan memimpin kalian. Tapi jangan berharap saya akan membantu, saya ikut, karna saya hanya ingin menonton saja dari dekat. Ingat tunjukan kekuatan penuh kalian!". Ucap Yuwen tegas.
"Sekarang, kalian istirahat lah dulu. Persiapkan diri kalian sematang mungkin. Karna sekte yang akan kalian serang adalah sekte yang lumayan kuat!". Ucap Yuwen lagi menegaskan.
Tidak berselang lama, semua anggota sekte pun pamit lalu pergi dan meninggalkan pelataran untuk menuju ke tempat nya masing-masing.
Yuwen pun pergi keruangan nya, tapi tidak berselang lama, Li Mey datang berkunjung ke tempat Yuwen.
"Yuwen, apa nanti malam aku boleh ikut ?".Tanya Li Mey.
"Tidak usah, kamu jaga saja sekte bersama tetua yang lain ". Jawab Yuwen dengan wajah acuh tak acuh.
"Sebenar nya, kamu menarget kan sekte yang mana buat nanti malam?". Tanya Li Mey lagi yang seolah tidak sabar ingin mengetahui nya.
"Ya udah pasti sekte dari aliran hitam. Yang selalu membuat kekacauan pada masyarakat sekitar ". Jawab Yuwen dengan nada datar.
"Sekte yang mana ?! ".
"Sekte karang merah ". Jawab Yuwen tanpa penjelasan terperinci.
Mendengar itu, Li Mey hanya manggut-manggut saja, karna dia belum tahu banyak tentang sekte yang berada di daerah dataran tengah ini.
Malam yang di tunggu pun tiba.
Sekarang, semua anggota sudah siap. dengan memakai baju serba hitam bertudung, yang di belakang baju nya terdapat simbol gambar naga berwarna merah.
"Apa kalian sudah siap !!". Tanya Yuwen singkat.
"Kami siap !!". Jawab serentak para anggota.
"Malam ini, kita akan mengunjungi sekte karang merah. Sekte mereka berlokasi di pinggiran laut dekat gunung putih. Mungkin butuh waktu beberapa jam untuk sampai ke tempat itu ". Ucap Yuwen sebelum melanjutkan perkataannya nya.
"Sekte karang merah, memiliki anggota sekitar tujuh ratus orang. Dengan dipimpin oleh dua tetua dan satu orang patriak. Tapi kalian harus ingat. Serangan ini mungkin akan sedikit sulit. Karena. Dua tetua dan patriak nya, memiliki kekuatan yang lumayan kuat. Jadi kalian harus benar hati-hati. Seperti yang sudah saya katakan, saya tidak akan turun tangan kalau situasi nya tidak benar-benar terdesak". Ucap Yuwen, menjelaskan panjang lebar.
"Apa kalian sudah benar-benar siap !!".Ucap Yuwen memper tegas.
"Kami siap patriak !!". Ucap serentak para anggota.
"Li Mey! Dan anda semua para tetua. Tolong jaga sekte ini. Saya akan pergi dulu ingin melihat perkembangan para anggota kita !". Ucap Yuwen.
"Baik patriak Yuwen ! Kami akan berjaga di sini. Tolong jaga keselamatan anda dan para anggota kita". Ucap tetua Guan yu.
"Baik! Saya pergi dulu !!". Ucap Yuwen.Lalu Yuwen pergi, di ikuti semua anggota di belakang nya.
Setelah beberapa jam, akhirnya mereka sampai di sekte karang merah.
Sesampai nya di depan gerbang, penjaga gerbang dari sekte karang merah mulai curiga dan langsung bertanya.
"Siapa kalian!!".
Tapi Yuwen tidak menjawab. Malah menoleh ke para anggota nya yang berdiri di belakang Yuwen.
Tanpa menunggu untuk di perintah, para anggota sekte naga, langsung mencabut pedang dari selongsong nya.
"Sring... Sring... Sring...
Aaahhh... Aaahhh... Aaahhh ".
Dalam sekejap mata, para penjaga itu sudah bersimbah darah dan tergeletak tanpa nyawa.
"Bagus!!". Ucap Yuwen, tanpa menunjukan senyum sama sekali.
Lalu Yuwen menjentikan jari telunjuk nya.
"Duarrr... Duarrr... Duarrr..."
Seketika itu juga, pintu gerbang yang kokoh, langsung hancur berantakan. Merekapun langsung masuk ke wilayah sekte tanpa permisi.
Mendengar suara ledakan dari sekte bagian depan, semua anggota sekte termasuk dua tetua dan patriak, langsung melesat ke arah sumber suara.
Waktu mereka sampai di depan halaman sekte, alangkah kaget nya mereka. Di sana berdiri orang-orang memakai baju serba hitam bertudung, di belakang punggung nya terdapat logo naga berwarna merah. Diatap bangunan duduk seorang pemuda dengan tatapan yang begitu dingin, dia yang tiada lain adalah Yuwen.
"Siapa kalian!!". Bentak patriak sekte karang merah, sambil menatap ke arah Yuwen yang sedang duduk di atas atap dengan santai.
"Tanya saja pada anggota ku, kenapa menatap ku seperti itu !! ". Ucap Yuwen dengan sikap acuh tak acuh.
"Sialaaan!! Serang!".
Tapi, baru saja patriak karang merah menyuruh anak buah nya untuk menyerang.
Kilatan siluet-siluet pedang dari anggota sekte naga neraka berklebatan menyerang semua orang dari sekte karang merah.
"Sring... Sring... Sring...
Aaahhh... Aaahhh... Aaahhh...".
Ratusan anggota karang merah langsung terpotong bergeletakan di atas tanah. Dengan kekuatan penuh nya, para nggota dari sekte naga neraka terus menebaskan pedangnya mereka dari jauh. Siluet-siluet pedang cahaya terus menghantam musuh tanpa memberikan jeda sedikitpun.
Melihat kejadian itu, patriak sekte karang merah langsung memasang formasi pertahanan yang membentuk perisai transparan.
"Duarrr... Duarrr... Duarrr...".
Saat siluet-siluet cahaya mengenai perisai pertahanan dari patriak sekte karang merah, siluet-siluet itu langsung hancur sampai mengeluarkan efek ledakan yang begitu memekakan telinga.
Tapi apa lah daya, nasi sudah menjadi bubur. Sekarang dari tujuh ratus anggota, yang tersisa sekarang, tidak lebih dari seratus orang saja.
Melihat para anggota nya banyak yang sudah tewas, dua tetua dan patriak dari sekte karang merah langsung menjadi murka.
Ketiga orang itu langsung mengeluarkan aura penindas mereka dengan titik maksimal. Yang di tujukan kepada semua anggota dari sekte naga neraka.
"Bruk... Bruk... Bruk... ".
Semua anggota dari sekte naga neraka langsung berlutut tertindas aura dari ketiga orang itu. Sampai dari mulut semua anggota memuntahkan seteguk darah dari mulut nya.
Melihat kejadian itu, Yuwen yang duduk di atas atap langsung berdiri dengan wajah yang begitu dingin.
"Kalian para tetua dan patriak, sudah mulai ikut campur dalam pertarungan para anggota.
Berarti, aku juga harus ikut andil dalam pertarungan ini !!". Jawab Yuwen dengan nada yang begitu dingin.
Kemudian yuwen menjentikkan jari telunjuk nya. Cahaya merah pekat langsung melesat dari ujung jari nya menuju ke arah semua orang dari sekte karang merah.
"Duarrr... Duarrr... Duarrr ".
Seketika itu, semua orang dari sekte karang merah, langsung hancur menjadi asap darah.
Semua anggota dari sekte naga neraka langsung bisa berdiri lagi dan bernapas lega.
Melihat semua orang dari sekte karang merah sudah tewas, Yuwen pun langsung loncat dari atas atap dan berdiri di hadapan para anggota nya.