Teruslah abaikan dan sakiti aku sampai cinta ini berubah menjadi dendam!.
.......
Jhonson hanya menganggap nya adik , tapi Achilles mencintai nya!.
"Bagaimana pun itu aku akan berjuang untuk mendapatkan cinta kak Jho?" pernyataan Achilles.
" Tapi dek , kakak hanya menganggap kamu adik dan rasa itu tidak akan pernah berubah ." jawab Jhonson.
" Aku mencintai kakak, lihat cinta aku kak, hiks " tangis Achilles menatap punggung Jhonson yang perlahan menghilang ditengah keramaian orang-orang.
yuk baca⬆️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 berbaikan
...........
" Dokter bagaimana kondisi kak Jho ?" tanya Achi menemui dokter diruangan nya .
" Baik nona saya terpaksa harus mengatakan ini dan maaf jika sebelumnya saya lancang " ucap dokter pribadi Jho yang selama ini menangani Jho serta juga sebagai tempat Jho berkonsultasi.
sehingga dokter itu juga tau apa yang terjadi antara Jho dan Achi karena sebelumnya orang tua Jho sudah menceritakan.
" Diluar dari semua masalah yang kalian alami kali ini saya memohon kepada nona untuk merawat tuan Jho , karena pada dasarnya tuan Jho hanya ingin dirawat oleh nona " pernyataan dokter itu .
" Mungkin lancang rasanya saya , tapi kali ini harus saya katakan penyakit asam lambung kambuh bukan hanya disebabkan oleh telat makan atau kelelahan tapi beban pikiran adalah hal utama yang menjadi pemicu nya " sambung dokter itu .
" Mungkin Nona kecewa atau semacamnya hingga menjauhi tuan Jho selama hampir 2 bulan ini tapi itu memberikan efek samping yang sangat besar bagi kesehatan tuan Jho , padahal pemeriksaan terakhir menunjukkan kondisinya sudah stabil bahkan tinggal tahap pemulihan namun sekarang status penyakit malah naik menjadi asam lambung kronis " ucapan dokter itu membuat Achi mengusap air matanya yang jatuh dengan cepat .
" Jika terus dibiarkan maka kemungkinan besar tuan Jho akan,"
" Enggak dokter , kak Jho harus sembuh " ucap Achi dengan suara tersendat sama sekali tidak bisa membayangkan jika Jho benar-benar pergi untuk selamanya.
Lebih baik Achi melihat dia bahagia bersama wanita lain dari pada harus kehilangan Jho yang sangat dia cintai , Achi bisa ikut bahagia jika Jho bahagia.
" Aku akan merawat kak Jho sampai sembuh tapi ini yang terakhir " ucap Achi keluar dari ruangan dokter itu .
...........
Achi kembali menutup pintu lalu duduk ditepi ranjang menatap Jho yang terbaring lemah karena masih dalam pengaruh obat .
Achi mengambil beberapa tisu lalu membersihkan wajah Jho yang terlihat sangat pucat dan sepertinya kali ini pria itu benar-benar kesulitan menghadapi sakit yang dia rasakan.
Biasanya walaupun sakit tapi Achi tidak pernah melihat Jho seperti tadi sampai menangis dan merintih pertanda dia merasakan sakit yang luar biasa .
" Andai aja kakak juga cinta Achi pasti kita bakal bahagia?" lirih Achi mengelus kepala Jho .
" Achi itu sayang banget sama kakak " pernyataan Achi mengecup kening Jho lalu mengusap air matanya yang jatuh .
Malam harinya.
" Kakak kenapa menangis ?" tanya Achi mengusap air mata Jho yang menetes ketika Achi membantu memasukkan obat kedalam mulutnya
" Sakit " lirih Jho yang rasanya sudah tidak kuat .
" Kakak harus kuat dan harus sembuh " ucap Achi dengan hangat mengelus tangan Jho .
" Achi janji bakal temani kakak sampai sembuh " janji Achi .
" Benarkah, kamu tidak akan cuek lagi sama kakak ?" tanya Jho dengan wajah ceria nya menatap Achi penuh harap .
" Iya, tapi kakak harus sembuh ya" ucap Achi tersenyum.
" Ayo kita tidur " ucap Achi ikut naik keatas ranjang dan berbaring disamping Jho .
" Sini aku peluk " ucap Achi berbaring miring sedikit keatas lalu merentangkan tangannya memberikan Jho akses masuk kedalam pelukannya.
" Hati-hati infusnya ketarik nanti " ucap Achi menarik selimut lalu mengelus kepala Jho yang berada dalam pelukan nya .
" Kakak kenapa tidak tidur 2 hari ini ?" tanya Achi terus mengelus kepala Jho .
" Nggak bisa tidur , dari siang sampai malam sangat banyak sekali yang terpikirkan di kepala " cerita Jho yang sebenarnya sadar penyakitnya menjadi semakin parah karena kurang tidur tapi walaupun sudah mencoba untuk tidur Jho memang tidak bisa .
" Kenapa? mikirin pacar kakak yang minta putus" tanya Achi dengan lembut .
" Dia bukan minta putus tapi kakak yang putusin dia " pernyataan Jho yang membuat Achi terkejut padahal dia sebelumnya berpikir sebaliknya.
" Kenapa?" tanya Achi .
" Selama sama dia kakak nggak pernah merasakan kenyamanan lagian dia tidak tulus mencintai kakak dia hanya mengharapkan uang " ucap Jho yang baru menjalani hubungan sebentar tapi sudah tau sifat aslinya Raisya.
" Tapi kakak mencintai nya kan ?" tanya Achi yang kadang merasa sedih saja , selama ini effort nya sangat besar untuk mendapatkan cinta Jho hingga mengorbankan perasaan nya sendiri tapi wanita lain dengan begitu mudah mendapatkan cinta dan perhatian Jho tanpa perlu melakukan usaha yang begitu keras .
" Awalnya kakak pikir iya tapi setelah dijalani ternyata tidak " ucap Jho yang tidak bisa memungkiri hal itu , karena faktanya dia masih mencari sosok Achi dalam diri wanita yang bersamanya.
" Nggak papa suatu saat pasti kakak mendapatkan wanita yang kakak cintai " ucap Achi tersenyum ketika Jho menatapnya.
" Kakak akan belajar mencintai kamu Achi , sebagaimana kamu mencintai kakak " ucap Jho yang sepertinya tanpa dia sadari dia juga telah mencintai Achi yang awalnya mungkin dia sayangi dengan tulus namun tanpa Jho sadari selama ini juga telah jatuh cinta dalam rasa sayangnya.
" Nggak usah kak , dulu Achi memang mencintai kakak tapi setelah kakak minta Achi berhenti mencintai sejak itu Achi benar-benar berhenti cinta pada kakak dan sekarang yang tertinggal hanya rasa sayang kepada kakak sendiri sebagaimana sebelumnya" pernyataan Achi mengelus kepala Jho yang ekspresi nya terlihat terpukul mendengar ucapan Achi .
" Achi enggak kita bisa mulai lagi semuanya dari awal " ucap Jho yang tidak mau kehilangan wanita yang sangat tulus mencintai nya .
" Udah ya kak , Achi capek pengen tidur " ucap Achi memejamkan mata .
" Achi kita belum selesai " ucap Jho yang masih ingin bicara .
" Besok kita bicara lagi kakak harus istirahat " ucap Achi .
" Tapi, "
" Tidur kak , kalau tidak aku tinggal " ucap Achi mengelus-elus kepala Jho agar cepat tidur .
" Jangan pergi " ucap Jho dengan lirih memeluk Achi dan membenamkan wajahnya dalam pelukan hangat Achi .
" Jangan membalas pelukan nanti infusnya ketarik" ucap Achi melepaskan tangan kiri Jho yang melingkar di pinggang nya .
" Yaudah kamu yang tidur dalam pelukan kakak " ucap Jho bergeser keatas lalu meluruskan tangan kanan nya agar bisa Achi jadikan bantal untuk tidur .
" Tapi, "
" Aku akan tidur , cepatlah" ucap Jho .
" Benar-benar keras kepala " ketus Achi akhirnya berbaring dalam pelukan Jho .
" Kakak udah nggak mandi berapa hari ?" tanya Achi menatap Jho yang menyelimuti nya .
" Bau ya ?" tanya Jho menghirup bajunya.
" Enggak " Achi langsung tertawa melihat Jho yang spontan menghirup aroma tubuh nya .
" Terus kenapa kamu bertanya begitu ?" ucap Jho mengambil parfum dibawah bantal lalu memakainya.
Wuekkk
" Kakak udah " kata Achi yang sampai mual menghirup aroma parfum yang Jho semprotkan karena terlalu banyak .
" Tadi katanya bau " ucap Jho .
" Bukan bau , aku nanya doang " ucap Achi yang kepikiran karena Jho kan nggak mau makan dan tidur 2 hari ini barangkali saja dia juga tidak mau mandi .