NovelToon NovelToon
MENIKAHI TUAN MUDA ARROGANT

MENIKAHI TUAN MUDA ARROGANT

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: renita april

Follow IG : renitaria7796
Zivana adalah seorang pelayan di Rumah besar keluarga Pradipta. Karena memiliki wajah yang sangat cantik, Zivana sengaja menyembunyikan kecantikan wajahnya. Dia tidak mau menjadi pusat perhatian laki-laki.

Suatu hari karena sebuah insiden, Zivana di kejar oleh seorang penjahat. Zivana di tolong oleh pemuda tampan bernama Sean Pradipta. Zivana tidak mengetahui jika Sean adalah majikannya.

Sean Pradipta mempunyai calon istri bernama Rissa. karena suatu insiden Rissa tidak hadir di acara pernikahannya bersama Sean. Untuk membantu agar reputasi Sean tidak hancur, Ziva lalu mengantikan Rissa menjadi istri dari Sean.

Namun Zivana tidak mengetahui ada rahasia besar yang telah di sembunyikan oleh Sean. Lalu bagaimana nasib pernikahan Sean dan Zivana di saat kehidupan masa lalu Sean dan Ziva muncul menghadang?

Season 2

Menceritakan kisah Angel anak dari Sean Pradipta. Angel menyukai Jimi sang asisten orangtuanya. Namun Jimi mempunyai kekasih dan akan segera menikah.

Bagaimana cara Angel menaklukkan hati Jimi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Richard menurunkan ujung gaun yang dia pegang ke bawah. Ziva menahan tawa saat Richard menurunkan ujung gaun yang panjang itu. Richard bak seorang pelayan seorang putri.

Di sepanjang jalan Richard terus memegang ujung gaun supaya Ziva bisa berjalan. Richard malah heran melihat Ziva senyam-senyum sendiri.

"Ada apa?" tanya Richard.

"Maaf... aku menyusahkan kamu. Sedari tadi kamu memegang ujung gaun ku," tutur Ziva.

Richard seolah sadar akan tingkah yang baru saja dia lakukan. Seumur hidup, Richard lah yang di layani. Sekarang demi seorang istri dari musuhnya, dia rela menjadi seperti pelayan.

Tetapi dia juga tidak tahu, kalau Ziva istri dari Sean tadi. Saat Richard melihat Ziva di depan lift. Tiba-tiba saja keinginan menolong itu muncul. Mungkin karena Ziva yang cantik, Richard jadi tertarik.

"Kita belum kenalan, siapa namamu?" tanya Richard.

"Nama saya Zivana," jawab Ziva.

"Aku Richard...."

Richard mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. Ziva menerima uluran tangan Richard. Mereka saling berjabat tangan tanda perkenalan. Saat Richard mengeluarkan ponsel dari sakunya, suara seorang pria terdengar memanggil Ziva.

"Ziva," teriak Sean.

Ziva dan Richard kaget saat Sean berteriak memanggilnya. Sean menghampiri Ziva dan merangkul pinggang Ziva. Sean memberi tatapan tajam pada Richard.

"Ngapain kamu di sini, kamu mau merayu istriku," kata Sean ketus.

Richard berdecih. "Cih... punya istri sendiri tidak bisa di jaga. Mending buat aku saja, istri cantik malah di tinggal."

Sean mendelik. "Enak saja kalau bicara. Aku tidak meninggalkan istriku, tadi aku kebelet pipis."

Richard mencebik. "Alasan saja."

Ziva hanya melongo mendengar ucapan Sean. Apa Sean sudah tidak tahan lagi sampai tidak bisa pamit pada Ziva. Sean jelas-jelas meninggalkan dirinya. Sean saja yang mencari alasan. Ziva hilang baru lah dia mulai panik.

Sean mempererat rangkulan tanganya di pinggang Ziva. "Kamu pasti iri, istriku cantik begini."

Richard memutar mata malas. "Aku tadi hanya membantunya saja. Istrimu tadi kesusahan untuk berjalan."

Ziva berusaha menengahi perdebatan dua pria di depannya. "Sean... tadi aku hanya di bantu olehnya saja."

Sean memeriksa seluruh tubuh Ziva. Seolah takut tubuh istrinya itu lecet. Richard malah kesal melihat Sean. Di kira Sean mungkin Richard sudah berbuat yang tidak-tidak pada Ziva.

Ziva merasa risih dengan Sean yang memutar tubuhnya. "Sean... berhenti, kamu lagi ngapain sih?"

Ziva menutup bibirnya, dia memanggil Sean tanpa embel-embel Tuan. Sean tersenyum saat mendengar Ziva memangil namanya secara langsung. Menurut Sean suara Ziva saat memangil namanya sangat seksi.

"Sayang... ayo kita tinggalkan pria jomblo itu. Aku takut, nanti dia jadi iri melihat kemesraan kita," tutur Sean.

Richard mendelik. "Enak saja kamu bilang aku jomblo."

Sean tidak mengubris ucapan Richard. Sean langsung saja mengajak Ziva menuju kamarnya. Saat sudah sampai di depan pintu, Sean menatap Richard. Sean memberi senyuman sinis pada Richard.

"Kurang ajar si Sean, nasibnya beruntung sekali mendapat istri cantik. Aku harus mencari pacar yang lebih cantik dari Ziva," gumam Richard.

Sean dan Ziva sudah masuk ke dalam kamar. Sean menutup pintu dan mengunci kamar. Ziva merasa canggung saat hanya berdua saja di dalam kamar.

"Pakaian gantimu sudah ada di dalam lemari pakaian," kata Sean.

Ziva langsung menuju lemari untuk mengambil handuk dan pakaian ganti. Tubuhnya sudah gerah dan lelah. Gaun pengantin yang dia kenakan sangatlah berat.

Mata Ziva membelalak sangat melihat semua pakaian yang ada di dalam lemari. Semua pakaian itu hanyalah kain tipis saja. Dalaman juga tidak ada, bagaimana bisa Ziva memakai pakaian tipis itu.

"Tuan... ini pakaiannya, tidak ada yang lain?" tanya Ziva.

Sean menyeringai. "Tidak ada... pakai saja apa yang ada di dalam lemari."

"Ta-tapi Tuan, dalamannya juga tidak ada," kata Ziva.

"Untuk apa dalaman, nanti juga kamu akan polos di depan ku," ujar Sean.

Ziva mencari-cari baju lain yang lebih tertutup. Ziva memgambil baju kemeja Sean berwarna putih. Ziva masuk ke dalam kamar mandi. Saat di kamar mandi, Ziva malah kesusahan untuk membuka resleting gaunya.

Ziva keluar dari kamar mandi, dia merasa gugup untuk meminta bantuan pada Sean. "Tuan...."

Sean menoleh pada Ziva. "Panggil hubby, jangan Tuan. Aku sekarang suamimu."

"Hubby... tolong bukakan resleting gaunku," kata Ziva.

Kenapa dia malah semakin manis, suaranya itu membuatku ingin memakannya saja, batin Sean.

Sean berdehem. "Ehem... berbaliklah."

Ziva berbalik membelakangi Sean. Ziva menepikan rambut panjangnya agar Sean leluasa membuka resleting. Sean mulai membuka resleting dengan perlahan-lahan.

Sean membuka resleting itu dengan jarinya. Tetapi jari telunjuknya juga menyentuh punggung Ziva. Sean melingkarkan tangannya agar Ziva tidak lari sebelum resleting itu terbuka sempurna.

Ziva kaget saat jari itu menyentuh punggung belakangnya. Ingin menghindar juga tidak bisa. Sean sudah memeluknya erat. Resleting gaun terbuka dengan sempurna. Punggung putih polos terlihat jelas di mata Sean.

Sean mer*ba punggung itu dengan tangan kosongnya. Sean membuka gaun itu, lalu mengambil handuk dari tangan Ziva. Sean membalut tubuh istrinya dengan handuk.

Sean berbisik. "Cepatlah mandi... aku menunggumu."

Sean meng*git kecil telinga Ziva. Jantung Ziva sudah berdegup dengan sangat kencang. Ziva segera berlari masuk ke dalam kamar mandi. Ziva menarik napas dan mengembuskannya agar merasa tenang.

Sean sudah melihat tubuh belakang polosnya. Sean bahkan sudah memb*lai punggung polosnya. Sean benar-benar sudah menggodanya tadi.

Ziva segera membersihkan dirinya. Tidak ada pakaian lain, terpaksa Ziva memakai kemeja Sean. Setidaknya kemeja Sean lebih tertutup di banding kain tipis transparant.

Ziva keluar dengan memakai kemeja putih kebesaran. Rambut panjang basah terurai menambah kesan sexy. Sean menelan salivanya. Bayangan tubuh Ziva tampak dari sorot lampu kamar.

Kemeja putih Sean sedikit tipis. Ziva tidak memakai apa pun di balik kemeja putih itu. Di tambah lagi rambut Ziva yang basah. Ziva duduk di tepi ranjang mengeringkan rambutnya. Sean semakin kepanasan akan gerak gerik Ziva.

Gerakan itu begitu indah untuk di pandang mata. Sean di landa kegalauan, tidak di lihat sayang, tapi di lihat malah membuatnya tersiksa. Sean mengipas-ngipas wajahnya, suasana kamar tiba-tiba menjadi panas.

Ini baru kemeja yang di pakainya, kalau tadi dia memakai kain tipis itu bisa gawat, batin Sean.

Ziva selesai mengeringkan rambut di kepalanya. Jam menunjukan sudah larut malam. Ziva beranjak ingin tidur karena memang sangat kelelahan.

"Tuan... saya tidur di mana?" tanya Ziva.

Sean mendekati Ziva lalu mencium bibirnya. "Kalau kamu panggil aku Tuan lagi, aku akan menciummu."

Ziva mengangguk. "Hubby... aku tidur di mana?"

Sean tersenyum. "Tentu saja di atas tempat tidur. Malam ini kamu tidur bersamaku."

Sean menyeringai.

Tbc

Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.

1
Nofriyanti Vivi
kecewa...kasian ziva dpt yg sdh bersuami..ehh plus tua
V
alur ceritanya kurang bagus
winarti 151
mampir kak 🥰
Nicky Andong
insaflah Jim..,
Nicky Andong
rasain si Jimmy, kena kuwalat loo....😂😂😂😂😂😂
Nicky Andong
rasain kau Clara, udh tau Jimmy punya angel masih mau nempel terus
Nicky Andong
lanjut.....👍💪
wulan dini
Luar biasa
Nora♡~
Bagus...lah ceritanya...
YA&NO
𝚜𝚎𝚊𝚗 bucin😁
Hanifah NM
Kecewa
Hanifah NM
Buruk
Yanti Yanti
seru juga ceritanya
top lah 👍😍😍😍
Herna Hidayat
Luar biasa
Erly Mimi Bisma
nama aq hampir sm kyk anak nya angel 😁
momALi~ka
Jimmy pasti menyesal
Erly Mimi Bisma
semoga aja ziva adek nya Richard
Dewilakstri Astini
Luar biasa
🍁Angel𝐀⃝🥀❣️
duhh dasar iblisss
🍁Angel𝐀⃝🥀❣️
akhirnya mengungkapkan isi hati jugaa 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!