NovelToon NovelToon
SAAT AKU SUDAH DIAM

SAAT AKU SUDAH DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:58.2k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Tamparan, pukulan, serta hinaan sudah seperti makanan sehari-hari untuk Anita, namun tak sedikitpun ia mengeluh atas perlakuan sang suami.

Dituduh menggugurkan anak sendiri, membuat Arsenio gelap mata terhadap istrinya. Perlahan dia berubah sikap, siksaan demi siksaan Arsen lakukan demi membalas rasa sakit di hatinya.

Anita menerima dengan lapang dada, menganggap penyiksaan itu adalah sebuah bentuk cinta sang suami kepadanya.

Hingga akhirnya Anita mengetahui pengkhianatan Arsenio yang membuatnya memilih diam dan tak lagi mempedulikan sang suami.

Follow Instragramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harapan Pada Salah

Langit malam telah menggelap sempurna ketika Arsen akhirnya tiba di rumah. Waktu telah menunjukkan pukul sembilan lewat lima belas menit. Suasana rumah tampak hening. Lampu di ruang tamu menyala redup, hanya meninggalkan jejak bayangan temaram di dinding. Pintu terbuka perlahan, memperlihatkan sosok pria bertubuh tinggi dengan wajah yang tampak lelah. Ia menutup pintu kembali tanpa suara, meletakkan tas kerja di atas meja kecil dekat rak sepatu, lalu menghela napas berat seperti biasanya.

Di ruang tengah, Anita langsung berdiri dari sofa ketika mendengar suara pintu dibuka. Ia mengenakan daster sederhana berwarna lembut, rambutnya dikuncir rapi, dan senyum kecil terukir di wajahnya. Tatapan matanya menyiratkan keletihan, namun ada harapan yang masih ia pelihara, seakan-akan malam ini akan berbeda dari malam-malam sebelumnya.

"Selamat datang, Mas," sapa Anita lembut sambil berjalan mendekat.

Arsen hanya mengangguk sekilas tanpa berkata-kata. Tatapannya tidak tertuju pada Anita, melainkan langsung ke arah tangga menuju kamar. Langkahnya berat namun pasti. Ia menaiki anak tangga satu per satu, tanpa memperdulikan tatapan istrinya yang mengikutinya dari belakang.

Anita mengekor dalam diam. Sesampainya di kamar, Arsen langsung duduk di tepi ranjang, melepas jam tangan dan merenggangkan tubuh sejenak. Ia tampak tidak memedulikan suasana di sekitarnya. Sementara itu, Anita segera menuju kamar mandi, menyiapkan air hangat seperti biasa.

"Papih, aku sudah siapkan air hangat untuk mandi. Kamu pasti capek sekali, ya?" ujarnya dengan suara lembut.

Tanpa menoleh, Arsen mengangguk lagi. Ia masuk ke kamar mandi sambil membawa pakaian ganti, dan menutup pintunya perlahan. Selama beberapa menit, hanya suara air mengalir yang terdengar. Anita duduk di sisi ranjang, memandangi tas kecil berisi hadiah dari Baim yang diletakkannya tadi siang di dalam lemari.

Hari ini begitu panjang. Pagi tadi ia menyelesaikan laporan pekerjaan. Siangnya ia menghabiskan waktu penuh makna bersama sahabat lamanya, yang memberinya kejutan ulang tahun sederhana namun begitu menyentuh. Dan kini, malam telah tiba. Ia telah menunggu momen ini sejak matahari terbit. Menunggu satu ucapan dari orang yang paling dekat dengannya.

Satu kalimat saja.

Tak lama kemudian, Arsen keluar dari kamar mandi, mengenakan kaos longgar dan celana pendek. Wajahnya tampak lebih segar, namun ekspresinya tetap datar. Ia segera menuju tempat tidur, menaikkan selimut dan bersiap untuk tidur.

Anita menatapnya dengan gusar. Ia masih menanti. Tapi waktu terus berjalan dan Arsen belum juga mengucapkan apa pun.

"Papih..." panggilnya perlahan.

“Mau makan dulu?” Tawar Anita mengulur waktu supaya sang suami tidak cepat tidur malam ini.

“Tidak, aku sudah makan malam. Kau makan saja sendiri” tolaknya mentah-mentah yang semakin membuat Anita kelimpungan.

“T-tapi pih….”

"Apalagi sih?!" sahut Arsen terpaksa membuka matanya.

"Apa Papih... tidak merasa ada yang berbeda hari ini?" tanya Anita, berusaha terdengar ceria meski nadanya sedikit bergetar.

Arsen menautkan kedua alisnya, memandang Anita dengan heran. "Maksudmu apa? Mau bilang apa? Katakan saja langsung, jangan berputar-putar," jawabnya, terdengar sangat kesal.

Anita menggigit bibir bawahnya, menahan rasa sakit di dadanya yang semakin mengencang.

"Hari ini... ulang tahunku, Pih," ucapnya akhirnya, nyaris berbisik.

Arsen memandangi Anita beberapa detik, ekspresinya datar, tanpa emosi. Lalu ia berkata santai, "Lalu?"

Anita menelan ludah, hatinya terasa seperti diremukkan dari dalam. Ia mencoba tersenyum, meski senyuman itu lebih mirip raut kepedihan.

"Apa Papih tidak mau... mengucapkan selamat ulang tahun padaku?" tanyanya penuh harap, suara kecilnya hampir tenggelam oleh dentingan jarum jam di dinding.

Arsen menarik napas panjang, lalu bangkit sedikit untuk bersandar di kepala ranjang. Tatapannya tajam, suaranya dingin saat berbicara.

"Anita, aku tidak mengerti kenapa kau harus membuat masalah dari hal yang sepele. Ulang tahun itu bukan sesuatu yang perlu dirayakan. Itu cuma pengingat bahwa umurmu makin pendek. Apa yang harus dirayakan dari itu?”

Anita hanya bisa terdiam, merasakan setiap kata suaminya seperti hujan batu yang menghantam tubuh rapuhnya.

"Kalau kau mengharapkan ucapan selamat atau pesta, kau salah besar. Kita bukan anak kecil lagi yang harus merayakan hari-hari seperti itu,"

“Tapi dulu papih selalu merayakan hari ulang tahunku” lirih Anita meremass jarinya, menahan rasa takut setelah berkata demikian.

“Ya, itu adalah salah satu tindakan bodoh yang pernah aku lakukan” lanjut Arsen, lalu tanpa menunggu jawaban dari Anita, ia menarik selimut dan menutup matanya.

"Aku lelah. Mau tidur. Jangan ganggu," katanya tegas, seolah percakapan barusan hanyalah gangguan kecil yang tidak berarti apa-apa.

Anita tetap berdiri di sisi ranjang, menatap tubuh suaminya yang sudah memunggunginya. Ada rasa sesak yang membuncah di dadanya. Sesak itu begitu nyata, menusuk hingga matanya terasa panas dan matanya mulai berkaca-kaca.

Dengan langkah perlahan dan lemah, Anita meninggalkan kamar. Ia turun ke dapur, tempat ia merasa bisa bersembunyi dari dunia. Ia duduk di kursi dekat meja makan yang masih bersih, memandang kosong ke arah dinding putih di hadapannya.

Air matanya akhirnya jatuh tanpa bisa ia tahan. Tangis itu keluar perlahan, membasahi pipinya dalam keheningan malam. Tidak ada suara kecuali isakan pelan yang berusaha ia tahan.

Di sanalah Anita menghabiskan malam ulang tahunnya — sendiri, di sudut dapur yang dingin, dengan tangan gemetar memeluk dirinya sendiri.

Ia memikirkan banyak hal. Betapa ia sudah berusaha keras menjadi istri yang baik. Ia selalu mendukung Arsen dalam segala hal, merawat rumah, mengurus semua kebutuhan suaminya, bahkan berusaha menjadi sahabat terbaik. Tapi semua itu terasa sia-sia malam ini.

Tak peduli berapa banyak orang yang mengucapkan selamat, tak peduli betapa meriahnya kejutan dari pegawai-pegawainya siang tadi, atau betapa berharganya hadiah dari Baim — semua itu tak mampu menutupi luka karena ketidakpedulian orang yang seharusnya menjadi pelindung hatinya.

Malam itu, Anita benar-benar merasakan apa arti kesepian. Ia menyadari bahwa rasa sepi paling menyakitkan bukanlah ketika kita sendiri, melainkan ketika kita bersama seseorang yang seharusnya mencintai kita, tetapi malah membuat kita merasa tidak berarti.

Jam terus berdetak. Pukul menunjukkan dua belas malam lebih sedikit. Tangisan Anita telah reda, tapi matanya sembab. Ia duduk di dapur selama hampir satu jam tanpa bergerak banyak. Pikirannya berputar. Tentang semua yang telah ia lalui. Tentang perhatian dari orang lain yang bahkan bukan keluarganya sendiri. Tentang Baim yang mengingat hari ulang tahunnya, sementara suaminya sendiri bahkan menganggapnya tak layak dirayakan.

“Kenapa rasanya seperti ini…” bisiknya lirih.

Dengan tangan gemetar, Anita menyeka air matanya. Ia menatap sekeliling dapur yang sunyi, lalu berdiri perlahan. Ia mengambil segelas air putih, meminumnya dalam sekali teguk untuk menenangkan diri, lalu berjalan kembali ke kamarnya.

Arsen sudah tertidur pulas, napasnya teratur, seakan tak ada apa-apa yang terjadi malam itu. Anita berbaring perlahan di sisi ranjang, memunggungi suaminya, dan memejamkan mata.

1
Halimah
pengen gw tampol ini si Ananda pake panci gosong🤭
🦁R14n@
Org kaya pakai kipas angin dikamar mau tidur🫢
Uthie
rajin up Thor 🤩🙏🙏
Siti Nurjanah
nanda ini cwek loh tp jahat bgt. tp aku lebih setuju sih anita sama baim aja biar bahagia
Rahma Inayah
yg tertekan tu Anita BKN Arsen yg ada Arsen slalu suka bathin Anita slalu salh apa yg di kerjakan Anita Dimata Arsen apalgi pasca keguguran yg katanya Anita sengaja meminum obat penggugur kandungan.yg TDK mau welcome tu km ananda GK suka Bahakan membenci Anita padahal Anita TDK pernah berbuat slah tp slalu dikambing hitam kan .contoh sja pas akikah ank ananda .Arsen di undang tp dia TDK cerita pada Anita hal hasil Anita di marahi ananda yg katanya TDK boleh Arsen hadir di acara akikah anak ananda padhalanira TDK tau SMA sekali .Anita slalu berusaha utk membuat dgn Kel Arsen tp adik dan Kel yg lain TDK mau trma Anita .kecuali mama nya Arsen yg slalu perhatian DNA syg pada anita.jahat banget Anita mau ngancurin ruang tangga Arsen dan Anita .inget ananda tuhan tu GK TDR suatu saat km akn dapat karna nya atas apa yg sdh km lakukan
Ana_Mar
dasar adek ga tahu diri loe Nanda!
loe ga tahu apa-apa tentang rumah tangga kakakmu, apa yang telah di lakuin kakakmu ke Nita. mudahan aja ya Nanda anakmu ga kenapa-kenapa, jangan sampe metong dia gegara mulutmu itu yang ga pernah loe jaga.
lagian juga loe Natasha, loe juga wanita. kalo itu berbalik ke loe sendiri, loe mau di posisi Nita?? bangga banget loee mau-maunya jadi pelakor. namanya pelakor dan kalopun kamu berhasil merebut Arsen, percayalah kebahagiaanmu itu hanya sesaat, setelah itu kehancuranlah yang kamu dapat.
ChikoRamadani
tega banget si ananda, sesama perempuan tidak punya empati dan malah menyudutkan anita. soal keguguran itu padahal sudah pernah dijelaskan anita tapi 1manusia pun dari keluarga mereka tidak percaya dan menganggap bahwa anita senjaga...

dan sekarang dia malah setuju kalau sahabatnya punya hubungan dengan arsen... sudah anita jika nanti kamu tau arsen selingkuh dengan natasha lebih baik kamu mundur pergi jauh dari keluarga arsen yang toxic ... kamu punya usaha kamu bisa hidup bahagia dan bisa dapatkan laki2 yang baik dan setia....
Fitri Yani
bertele tele
Yoona Mell Abdullah
Anita lupa kan asnen..cari lah kebahagian diri sendiri😔
Siti Zaid
Author lanjut lagi...semangat💪💪💪
Cookies
parah, keluarga toxid, kasian Anita thor,
Uthie
Terus lah bertahan dengan kesakitan mu Anita.... hingga kau tau saatnya kapan kau harus berhenti dari kesakitan tersebut!!! 😌
Uba Muhammad Al-varo
Arsen lagi nunggu waktu datang nya penyesalan terberat dalam hidup nya, akibat dari penghianatan dan Anita lagi menunggu kebahagiaan yang sebenarnya dari seorang lelaki yang mencintai kelebihan dan kekurangan nya
Ma Em
Arsen setiap berbuat kesalahan begitu mudahnya minta maaf lalu Arsen ulang lagi dan lagi , mungkin Anita mulai sadar bahwa keberadaannya seperti tdk di anggap .
Ana_Mar
berkali-kali kamu merasa ada penyesalan dan dengan mudahnya mengatakan "maaf", tapi nyatanya itu bukan dari lubuk hatimu yg paling dalam sen ke nita.
mudahan kebohonganmu segera kebongkar, kasihan nita yg tulus ke kamu tapi yg di tulusin justru menikam dibelakangnya.
Ana_Mar: samaan kk/Grin/
tapi Arsen selalu bikin darting/Facepalm/
Elen: AQ menunggu terus loh updatetannya.sehari berulang kali cek
total 2 replies
Arin
Arsen mulai merasa nyaman dengan perhatian dari wanita lain. Dan mulai mengabaikan Anita sedikit demi sedikit
Rahma Inayah
aresen sdh mulai bermain api NNT Terbakar sendri dan pada saat itu menyesal pun tiada guna .hars nya prioritas kan istri dlm masa penyembuhan BKN nya sibuk dgn dunia luar istri juga butuh perhatian dan suport
Yuliana Purnomo
mulai kebohongan Arsen lakukan,,niihh bibit 2 kehancuran
Ma Em
Semoga Anita segera mengetahui semua kebohongan Arsen dan Anita sadar bahwa Anita sdh tdk diutamakan lagi sama Arsen dan Arsen lbh mementingkan bersama dgn perempuan lain
Uba Muhammad Al-varo
si Arsen sekarang merasakan enak nyambung ngobrol sama Natasha tapi setelah kau berpisah dan bersatu dengan Natasha, yang kau rasakan kehidupan mu pahit bagai di neraka dan tidak dapat keturunan anak,jadi nggak sabar nunggu penyesalan terdalammu Arsen /Determined//Determined//Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!