Cinta kita berbeda seperti dua garis yang tidak pernah bertemu,namun tetap saling melengkapi. kita memiliki latar belakang, keyakinan, dan impian yang berbeda. Tapi cinta kita kuat dan tak tergoyahkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda permata Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Drt.. Drt... Drt..
Bunyi ponsel di nakas menyadarkan lamunannya tentang sosok Wulan. Ia berdiri lalu mengambil ponselnya itu yang ternyata pesan dari sahabatnya.
Reihan;
Ini bos nomor Wulan
+62"**********
Me ;
Thanks.
Ya kristian masi Kefiran kondisi Wulan, saat kejadian tadi di sekolah nya, ayu sudah melawan batas fikirkan.
"Gu WA gak ya? " monolog kristian yang sudah duduk menyenderkan badan di atas kasur king size nya.
Ia mencoba menghubungi Wulan dengan perasaan was-was, entahlah ia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Jangan kira tidak ada wanita yang menghubunginya , Asa dan banyak , tapi ia selalu blok .
Me
Malam.
sudah tiga puluh menit kristian menunggu balasan dari Wulan, saat di lihat pun Wulan sedang tidak online. " Dia sudah tidur? " tanya kristian pada dirinya sendiri , lalu melihat jam digital di nakasnya yang menunjukkan pukul 22:00.
****
Di kamar bernuansa putih, di perumahan elit di tengah kota jakarta itu, terdapat sosok gadis yang saat ini sedang berkutik dengan buku serta tabnya. Kegiatannya ini mencerminkan bahwa dia adalah seorang pelajar.
Saat sedang fokus mengerjakan tugas-tugas nya Wulan, melirik ponsel yang ada di samping nya itu . Ia mengerutkan kening membaca pesan masuk d ponselnya " Siapa dah? "tanyanya sendiri. Karena tidak ada nama serta pesan yang penting ,Wulan hanya membaca saja tanpa niat untuk membalas nya.
" Mungkin salah sambung "Ucapnya lalu meletakkan kembali ponsel ke tempat nya.
Sedangkan di mansion kristian, sosok kristian tengah uring-uringan tidak jelas karena pesan yang sedari tadi ia tunggu balasannya itu, hanya di read saja tanpa di balas.
" Fuck " umpatnya kesal saat melihat centang biru di kontak bertuliskan Wulan.
Me.
pink save kristian.
Ia pun mengirimkan kembali pesan kepada Wulan, melampirkan namanya sekaligus.
Drt.. Drt.. Drt..
Mendengar kembali ada pesan masuk, Wulan melirik ponselnya lagi. Awalnya ia tidak mau menghiraukannya , tetapi saat melihat di ponsel ia sedikit mengernyit " kristian " gumamnya.
+62********
Save, kristian
Me
Kristian?
Kristian terlonjak kaget saat melihat balasan dari Wulan. padahal wulan hanya bertanya kembali menyebutnya Kristian , tetapi membuat bibirnya berkedut menahan senyum . ia pun membalas kembali pesan Wulan.
Me ;
Kristian
Wulan;
Kristian siapa?
Me;
Lo Nggak kenal gue?
Wulan;
Soalnya teman gue yang nama Kristian banyak
Me"
Kristian yang meminjamkan lo jaket pas di halte sekolah lo.
\*\*\*\*\*
Wulan mengerutkan kening saat membaca bahwa itu kristian yang menghubunginya.
" Lah, kristian anak SMA international school " ucapnya lalu tertawa sendiri, ia pun nomor kristian itu.
Kristian:
Gue Kristian
Wulan :
Oke...
Karena bingung ingin m membahas apa, akhirnya Kristian memberanikan diri menekan tombol video call di sudut kanan ponselnya itu. Dengan sedikit gugup ia , menunggu Wulan untuk mengangkatnya.
Drt... Drt... Drt...
Wulan kaget saat melihat ada video call masuk ke ponselnya. Dengan polosnya ia men-scrol up tombol biru pada layar ponselnya itu. Lalu ia meletakkan ponselnya pada Phone holder di sebelah kanannya. sehingga rambut yang di tutupi hijab serta setengah badanya terlihat dari ponsel.
"Halo " Sapa Wulan kepada Kristian yang masi terdiam.
Kristian tersentak samar mendengar suara Sexi Wulan di ponselnya. Saat Wulan melihat ke arah ponselnya jantung Kristian berdegup kencang.
Posisi Wulan duduk di kursi dengan meja yang berisikan buku-buku terbuka .Yang sepertinya Kristian tebak itu adalah meja belajar.