NovelToon NovelToon
RISA SAYANG BAPAK

RISA SAYANG BAPAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: hyeon'

Benar kata orang, tidak ada hal yang lebih menyakitkan kecuali tumbuh tanpa sosok ibu. Risa Ayunina atau kerap disapa Risa tumbuh tanpa sosok ibu membuatnya menjadi pribadi yang keras.

Awalnya hidup Risa baik baik saja meskipun tidak ada sosok ibu di sampingnya. Karena Wijaya—bapak Risa mampu memberikan kasih sayang penuh terhadapnya. Namun, di usianya yang menginjak 5 tahun sikap bapak berubah drastis. Bapak yang awalnya selalu berbicara lembut kini berubah menjadi sosok yang keras, berbicara kasar pada Risa dan bahkan melakukan kekerasan fisik.

“Bapak benci sama kamu, Risa.”

Risa yang belum terlalu mengerti kenapa bapaknya tiba tiba berubah, hanya bisa berdiam diri dan bersabar. Berharap, bapak akan kembali seperti dulu.

“Risa sayang bapak.”

Apakah Bapak akan berubah? Apa yang menyebabkan bapak menjadi seperti itu pada Risa? Ikuti terus kisah Risa dan jangan lupa untuk memberikan feedback positif jika kalian membaca cerita ini. Thank you, all💐

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hyeon', isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS 11

“Lo nggak mau ngomong apa apa gitu.” Risa hanya memandang lurus tanpa berniat menyahuti Jeff. Saat ini mereka berjalan beriringan dengan sepeda Risa yang dituntun oleh Jeff.

Sebenarnya Risa ingin menolak, namun Jeff bersikeras untuk mengantar pulang Risa. Jujur saja itu salah satu modus Jeff agar bisa bersama dengan Risa. Entah mengapa ketika bersama Risa, Jeff merasakan lebih bahagia walaupun Risa hanya diam.

“Kayaknya bentar lagi hujan.” Gumam Jeff yang membuat Risa sontak menoleh menatap langit. Dan benar, langit tampak gelap menandakan hujan akan turun sebentar lagi.

Risa tidak mau berlama lama di luar. Ia tidak mau panik attack—nya kembali muncul ketika ia bersama orang lain. Sudah cukup insiden waktu di sekolahnya, sekarang tidak lagi. Risa tidak mau terlihat lemah di hadapan orang lain.

“Sampai sini aja, lo bisa langsung balik.”

“Ga! Gue tetep anterin lo balik.” Risa geram akan Jeff yang terus menolaknya dan tetap pada pendiriannya. Ia ingin meraih sepedanya namun suara petir mengejutkan mereka.

Dengan hitungan detik, rintik hujan mulai turun. Lama kelamaan hujan turun semakin lebat. Jeff sontak menepikan sepeda Risa. Ia menarik tangan Risa untuk berteduh di depan halte.

“Lebat banget lagi.” Jeff belum menyadari perubahan pada diri Risa. Tangan Risa mulai gemetar hebat. Suhu tubuhnya mendadak naik. Dadanya bergemuruh, ia mulai kesulitan untuk bernapas.

Sekuat tenaga Risa mengatur napasnya yang kian sesak. Ia tidak mau harus terlihat lemah dihadapan Jeff. Suara petir menyambar dengan hebat. Dan bersamaan dengan itu, Risa menjerit keras.

Jeff pun menyadari bahwa panik attack—nya Risa kembali kambuh. Ia segera mengambil headphone di dalam tas Risa. Dengan sigap Jeff memasangkan headphone itu agar Risa tak lagi mendengar suara hujan.

Setelah selesai, Jeff pun menarik tubuh Risa ke dalam dekapannya. Memberikannya pelukan hangat yang selama ini Risa butuhkan.

“Ssshttt, udah ya. Tenang, ada gue.” Ucap lirih Jeff pada Risa agar temannya ini tenang. Jeff tahu saat ini yang Risa butuhkan adalah pelukan hangat. Ia mengusap pelan punggung Risa yang terus bergetar.

“Gue takut…” Lirih Risa dalam dekapan Jeff. Mengetahui Risa yang masih gemetar karena takut, Jeff lantas mengeratkan pelukannya.

Kurang lebih 15 menit keadaan hanyut dalam keheningan. Hanya suara hujan yang menyelimuti mereka. Perlahan, Risa mulai tenang. Napasnya tidak lagi sesak. Ia berangsur membaik berkat Jeff.

“Risa sayang bapak…Bapak jangan benci Risa.” Gumam Risa yang masih bisa didengar oleh Jeff. Ia memeriksa kondisi Risa. Terlihat linangan air mata yang terus menetes. Tatapannya kosong memandang lurus ke depan.

Jeff ikut sakit kala melihat Risa yang seperti ini. Ia ingin tahu lebih dalam tentang Risa. Apa yang sebenarnya terjadi pada Risa? Masa lalu seperti apa hingga membuatnya menjadi se—takut ini pada hujan?

Kini hujan mulai reda. Jeff segera menyadarkan Risa yang sedari tadi melamun dengan tatapan kosongnya. Dengan pelan Jeff menepuk pundak Risa.

Upaya itu pun berhasil, Risa kini sadar. Kepalanya menoleh ke arah Jeff. Menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

“Makasih.” Setelah mengatakan itu, Risa bangkit dari duduknya. Ia mengambil sepedanya dan mulai mengayuhnya dengan cepat.

Jeff memandang kepergian Risa dengan tatapan sendu. Mereka sudah resmi berteman, tapi sepertinya Risa masih sangat sulit untuk percaya padanya.

“Gue tunggu sampai lo bisa sepenuhnya percaya sama gue, Ris.”

*****

Baru saja Risa melangkahkan kakinya masuk, bapak sudah menatapnya tajam. Dengan amarah yang memuncak, bapak mengambil tali yang biasa ia gunakan untuk mencambuk Risa.

Bapak mendorong tubuh Risa agar berlutut. Tak seperti biasanya, kali ini bapak mencambuk punggung Risa. Dengan sisa tenaganya, Risa menahan perih yang mulai menjalar pada punggungnya.

Dengan hitungan ke 50, bapak mulai berhenti mencambuki Risa. Setelahnya, bapak kembali duduk di sofa depan TV. Risa menatap bapak yang sama sekali tidak menunjukkan rasa bersalah.

Risa mulai berdiri dan menaiki tangga dengan langkah gontai. Seluruh tenaganya seakan habis. Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada seseorang yang menyaksikan insiden tersebut.

Tangan orang itu mengepal kuat. Matanya menatap nyalang pria paruh baya yang baru saja menyiksa anaknya itu. Namun, sedetik kemudian kepalan tangannya mendadak kendur.

Bukankah ia sama saja dengan pria paruh baya itu? Ia hanya bisa melihat tanpa melakukan apapun. Air matanya mulai jatuh tanpa izin. Secercah sesal mulai menyelimuti pria itu.

“Maaf, maaf belum bisa lindungin lo, Risa. Maaf, belum bisa jadi teman yang baik.” Ya, orang itu tidak lain adalah Jeff. Sebenarnya Jeff takut jika membiarkan Risa pulang sendiri. Ia pun berlari dengan kencang dan mengikuti Risa.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa Risa pulang dengan selamat. Akan tetapi, ia malah mendapatkan kejutan. Ia menyaksikan Risa yang dicambuk oleh bapaknya sendiri. Jeff menjadi tahu bahwa luka Risa se—dalam itu.

Di sisi lain, Risa meringkuk memeluk lututnya seorang diri. Luka akibat cambukan belum ia obati sama sekali. Ia terus menangis tanpa suara. Sampai kapan? Sampai kapan bapak akan bersikap seperti ini?

Ia mengusap foto masa kecilnya bersama bapak. Harus menunggu sampai kapan agar semuanya kembali seperti semula. Ia harus bertahan sampai kapan.

Mungkin Risa bisa bertahan lebih lama lagi. Tapi, ia sudah lelah. Risa lelah harus terus berpura-pura kuat. Ia rapuh, batinnya tidak sekuat itu.

Kenapa? Kenapa harus Risa? Apakah Tuhan percaya Risa akan kuat? Risa bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah balkon. Sebelumnya, ia mengambil gitarnya yang diberikan oleh bapak sewaktu kecil.

Jari jemarinya mulai memetik senar gitar itu. Dengan lihai ia memainkan gitarnya hingga menimbulkan suara merdu. Dari bawah terlihat Jeff yang tengah memandangi Risa. Risa tidak menyadari keberadaan Jeff. Ia terus memainkan gitarnya dengan tatapan menjurus ke depan.

Ketika mereka meminta tawa

Ternyata rela tak semudah kata

Risa mulai menyanyikan lagu “Runtuh” by Feby Putri. Suaranya terdengar menyayat hati. Siapapun yang mendengarnya, pasti akan ikut menangis.

Tak perlu khawatir, ku hanya terluka

Terbiasa ‘tuk pura pura tertawa

Namun, bolehkah s’kali saja ku menangis?

Sebelum kembali membohongi diri

Jeff yang masih berada di sana ikut sakit kala mendengar nyanyian Risa. Sudah cukup lama Jeff berdiri di sana. Tubuhnya seakan masih tidak mau beranjak dari tempatnya. Dilihat Risa yang mulai beranjak pergi dari balkon.

Bersamaan dengan Risa yang menutup pintu balkonnya, Jeff mulai beranjak pergi. Jeff takut jika ia ketahuan oleh bapak. Dan hari sudah menunjukkan petang. Takut jika orang tuanya khawatir akan keadaannya.

Sebelum benar benar pergi, Jeff memandang kembali balkon kamar Risa. Ada rasa yang sulit dijelaskan. Jeff sendiri pun masih bingung akan rasa ini. Apakah ini hanya sekedar rasa terhadap teman atau lebih?

“Apa gue mulai jatuh cinta?”

*****

HAPPY READING👀✨

Jadi risa itu berat banget yaa, kalian yang merasakan hal yang sama kayak risa sehat sehat yaaa. Semangat teruss, tolong hidup lebih lama🥺💐

1
Esti Purwanti Sajidin
vite dine ayuk thor up yg buanyak
Dadi Bismarck
Suka banget sama ceritanya, harap cepat update <3
hyeon': terima kasih sudah berkenan membacaa, akuu pastiin secepatnya bakal update>⁠.⁠<
total 1 replies
fianci🍎
Wuih, nggak sabar lanjutin!
hyeon': aaaaa, terima kasih atas dukungannya. semogaa sukaaa yaa🥺💐
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!