Namanya Wang Chen. Dia adalah seorang pemuda bodoh yang bahkan dianggap gila oleh para murid Perguruan Tangan Sakti.
Hanya Souw Liancu yang tidak melihat seperti itu. Souw Liancu merasa Wang Chen selalu melindunginya dan kekuatan Wang Chen tidak ada bandingannya.
Wang Chen bisa bertindak di luar nalar saat dibutuhkan, dan bisa muncul jadi sosok tangguh saat dibutuhkan. Souw Liancu tahu kalau Wang Chen memiliki latar belakang luar biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gregorious, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22 Terobosan Berurutan
Dengan gerakan yang terlihat sangat ceroboh dan tidak terkoordinasi, Wang Chen merebut kotak-kotak itu dari tangan Souw Liancu. Gerakan tangannya terlihat sangat sembarangan, seperti orang yang sedang meraba-raba dalam gelap.
"Wang Chen! Apa yang kau lakukan?" tanya Souw Liancu dengan terkejut.
Wang Chen tidak menjawab. Ia membuka kotak-kotak itu dengan gerakan yang sangat kasar, mengeluarkan semua benda di dalamnya. Pil-pil kultivasi, batu roh, jimat, semuanya dikeluarkan dan diletakkan di tanah dengan cara yang terlihat sangat sembarangan.
Kemudian, dengan gerakan yang sama cerobohnya, Wang Chen menarik tangan Souw Liancu dan memaksanya untuk duduk bersila di tanah.
"Wang Chen! Apa yang..." Souw Liancu hendak protes, tetapi Wang Chen sudah mulai bergerak lagi.
Tangannya yang terlihat gemetar dan tidak stabil mengambil beberapa pil kultivasi. Kemudian, tanpa banyak persiapan, ia memasukkan pil-pil itu ke dalam mulut Souw Liancu.
"Mmph!" Souw Liancu hampir tersedak, tetapi pil-pil itu sudah masuk dan mulai meleleh di mulutnya, energi spiritual yang sangat kuat langsung menyebar ke tubuhnya.
Wang Chen kemudian mengambil beberapa batu roh dan meletakkannya di sekeliling Souw Liancu. Posisi batu-batu itu terlihat acak dan tidak beraturan, tetapi entah kenapa, Souw Liancu merasakan ada pola tertentu yang sangat sempurna dalam penempatan itu.
Kemudian Wang Chen meletakkan tangannya di punggung Souw Liancu. Gerakannya terlihat sangat kasar dan tidak hati-hati, tetapi saat tangan itu menyentuh punggungnya, Souw Liancu merasakan aliran energi spiritual yang sangat murni dan lembut mengalir masuk ke tubuhnya.
Energi itu bergerak mengikuti jalur meridiannya dengan presisi yang sangat sempurna. Energi dari pil-pil kultivasi yang tadinya bergerak dengan liar di dalam tubuhnya sekarang dipandu oleh energi Wang Chen, mengalir ke tempat-tempat yang tepat, diserap oleh dantiannya dengan efisiensi yang maksimal.
Batu-batu roh yang diletakkan di sekelilingnya juga mulai memancarkan energi spiritual. Energi-energi itu berputar di sekitar Souw Liancu, membentuk formasi yang sangat rumit yang mempercepat penyerapan energi dari pil-pil kultivasi.
Souw Liancu menutup matanya, fokus pada proses kultivasi yang sedang terjadi di tubuhnya. Ia merasakan kekuatan yang luar biasa mengalir di dalam tubuhnya, jauh lebih kuat dari apapun yang pernah ia rasakan sebelumnya.
Dantiannya yang tadinya terisi sekitar tujuh puluh persen penuh sekarang mulai terisi dengan cepat. Delapan puluh persen... sembilan puluh persen... penuh!
Kemudian ada lonjakan energi yang luar biasa. Dinding pembatas antara level tujuh dan level delapan pecah, dan kultivasinya naik satu tingkat!
Tetapi proses itu tidak berhenti di sana. Energi terus mengalir, terus diserap. Dantiannya yang baru saja kosong setelah terobosan mulai terisi lagi dengan cepat.
Wang Chen terus mengalirkan energinya, membimbing proses kultivasi Souw Liancu dengan sangat hati-hati meskipun gerakannya terlihat sangat kasar dan sembarangan dari luar.
Souw Liancu merasakan terobosan kedua terjadi. Tahap pembentukan tubuh level sembilan!
Dan energi masih terus mengalir. Wang Chen memberikan satu pil lagi ke mulut Souw Liancu, pil yang paling kuat di antara semua pil yang ada. Energi dari pil itu meledak di tubuh Souw Liancu, dan dengan bimbingan dari Wang Chen, energi itu diserap sepenuhnya.
Terobosan ketiga terjadi!
Tahap pembentukan tubuh level sepuluh!
Souw Liancu membuka matanya lebar-lebar. Cahaya hijau terang memancar dari kedua bola matanya. Aura kultivasi yang ia pancarkan sangat kuat, membuat dedaunan di sekitarnya bergoyang meskipun tidak ada angin.
Dalam waktu kurang dari dua jam, ia naik tiga tingkat sekaligus. Dari level tujuh langsung ke level sepuluh. Ini adalah pencapaian yang hampir mustahil. Bahkan dengan semua pil dan batu roh yang ia miliki, normalnya proses ini akan memakan waktu berbulan-bulan, mungkin bahkan setahun.
Tetapi dengan bimbingan Wang Chen, semua itu terjadi dalam waktu sangat singkat dengan efisiensi yang sempurna. Tidak ada energi yang terbuang, tidak ada efek samping, semuanya diserap dengan sempurna oleh tubuhnya.
Souw Liancu bangkit berdiri dengan perasaan yang luar biasa. Ia merasakan kekuatan yang sangat besar mengalir di tubuhnya. Ia yakin sekarang ia bisa mengalahkan sepuluh dirinya yang dulu dengan mudah.
Ia berbalik menghadap Wang Chen dengan mata yang berkaca-kaca. "Wang Chen... terima kasih. Terima kasih banyak."
Tanpa berpikir panjang, didorong oleh emosi yang meluap-luap, Souw Liancu melangkah maju dan mencium bibir Wang Chen.
Itu adalah ciuman yang sangat singkat, hanya sesaat. Tetapi efeknya luar biasa.
Wang Chen tiba-tiba berteriak dengan suara yang sangat keras, suara yang penuh dengan kepanikan dan ketakutan. "Aaaargh! Jangan! Jangan sentuh aku!"
Dan kemudian, tanpa bisa dikontrol, energi spiritual meledak dari tubuh Wang Chen. Gelombang kekuatan yang sangat besar menyapu keluar, menghantam Souw Liancu.
Souw Liancu terlempar ke belakang dengan kecepatan luar biasa. Tubuhnya melayang di udara, melewati halaman, dan kemudian membentur pohon besar yang berjarak sekitar sepuluh meter dari tempat mereka berdiri tadi.
BRAK!
Benturan itu sangat keras. Pohon itu bergetar, beberapa dahan patah dan jatuh. Souw Liancu jatuh ke tanah dengan napas tercekat.
Tetapi anehnya, ia tidak terluka parah. Meskipun benturan itu sangat keras, tubuhnya yang sudah mencapai tahap pembentukan tubuh level sepuluh cukup kuat untuk menahan benturan itu. Ia hanya merasakan sedikit sakit di punggungnya, tetapi tidak ada tulang yang patah, retak atau luka serius.
Wang Chen yang melihat apa yang baru saja dilakukannya langsung panik. Ia berteriak-teriak tidak jelas, kemudian berlari dengan kecepatan luar biasa menjauh dari sana.
Ia berlari keluar dari paviliun timur, melewati berbagai bangunan perguruan, dan terus berlari hingga tiba di sebuah bukit kecil di pinggiran kompleks perguruan. Bukit itu adalah tempat para murid biasanya mencari kayu bakar untuk keperluan memasak dan menghangatkan ruangan saat musim dingin.
Wang Chen naik ke puncak bukit itu dan duduk di atas sebuah batu besar, memeluk lututnya, tubuhnya bergetar.
***
Tan Peklong yang kebetulan sedang lewat melihat kejadian tadi. Ia sempat melihat saat Wang Chen melempar Souw Liancu hingga membentur pohon. Kemarahan langsung meledak di dadanya.
"Wang Chen! Dasar gila! Berani-beraninya kau menyakiti Nona Souw!" teriaknya sambil berlari mengejar Wang Chen.
Ia mengikuti jejak Wang Chen hingga ke bukit tempat mencari kayu bakar. Ketika ia tiba di puncak bukit, ia melihat Wang Chen duduk sendirian di atas batu, seperti orang yang sedang kebingungan.
Tanpa banyak bicara lagi, Tan Peklong langsung menyerang. Tinjunya yang diselimuti energi spiritual melayang menuju wajah Wang Chen.
Wang Chen tidak menghindar. Ia hanya duduk di sana, membiarkan pukulan itu mendarat di wajahnya.
PAK!
Pukulan itu mendarat dengan keras. Tetapi yang terjadi selanjutnya membuat Tan Peklong terkejut. Wajah Wang Chen sama sekali tidak bergerak. Tidak ada bekas pukulan, tidak ada darah, bahkan tidak ada tanda memar.
