PEWARIS DEWA NAGA

PEWARIS DEWA NAGA

1 Warisan Naga: Jalan Liang Fei Kembali ke Puncak

Di sebuah dunia yang kental akan nuansa kultivasi dan seni bela diri, terdapat sebuah sekte terkemuka bernama Sekte Naga Putih yang terletak di puncak Gunung Tianlong.

Banyak murid dari penjuru negeri datang untuk belajar dan menyempurnakan kemampuan mereka. Di antara mereka, seorang anak bernama Liang Fei dikenal sebagai jenius bela diri.

Di usianya yang baru menginjak 15 tahun, ia sudah mencapai Transformasi Qi tingkat 5. Umumnya tahap itu biasanya dimiliki oleh pendekar usia 20 hingga 23 tahun.

Liang Fei adalah murid terpandai, menguasai banyak teknik dengan cepat dan menimbulkan kekaguman serta iri hati di kalangan murid lainnya.

Namun, nasib tidak berpihak pada Liang Fei. Dalam sebuah insiden tragis, sebuah kecelakaan membuatnya kehilangan penglihatan.

Dunia yang pernah begitu cerah dan penuh tantangan kini berubah menjadi kegelapan yang tak berujung.

Kepandaiannya menghantarkannya ke puncak, namun kehilangan indra penglihatannya menjatuhkannya ke jurang kehinaan di mata teman-temannya.

Dalam sekejap, ia berubah dari jenius yang dipuja menjadi objek cemoohan dan ejekan.

Di halaman latihan sekte, suara tawa menghina seringkali memenuhi udara.

"Lihat! Jenius kita kini tak bisa membedakan arah utara dan selatan salah satu murid mengejek, disusul oleh gelak tawa yang lain.

"Hei, Liang Fei! Apa kau bisa melihat keindahan langit hari ini?"

"Sudahlah, dia bahkan tak bisa melihat bayangannya sendiri," sambung murid lain sambil tertawa terbahak-bahak.

Liang Fei, yang dulu berjalan dengan percaya diri dan kepala tegak, kini berdiri terdiam, menyadari bahwa setiap langkahnya diawasi dengan sinis.

Liang Fei menunduk, menahan sakit yang menghimpit dadanya. Lelah oleh hinaan, ia mengisolasi diri jauh dari keramaian.

Suatu hari, saat Liang Fei sedang duduk di sudut terpencil halaman, seorang gadis bernama Mei Lin mendekatinya. Mei Lin adalah satu dari sedikit murid yang tidak mengejeknya.

"Liang Fei," panggil Mei Lin lembut, membuat Liang Fei menoleh ke arah suara itu. "Kenapa kau membiarkan mereka berbicara seperti itu padamu?"

Liang Fei menghela napas panjang. "Apa yang bisa kulakukan, Mei Lin? Aku tak bisa melihat. Untuk apa keahlian bela diriku yang dulu jika sekarang aku bahkan tak bisa membela diriku sendiri?"

Mei Lin duduk di sampingnya, menyentuh bahunya dengan lembut. "Kegelapan ini hanya ada di matamu, Liang Fei, bukan di hatimu. Kau masih bisa mendengar, bukan? Kau masih bisa merasakan kekuatan Qi yang mengalir di tubuhmu. Apa mungkin, meski tanpa penglihatan, kau tetap bisa mengasah kemampuanmu?"

Liang Fei terdiam, meresapi kata-kata tersebut. Ia sudah beberapa kali mencoba berlatih kembali, namun tetap kalah oleh orang yang lebih lemah darinya.

Bagaimana cara Liang Fei menyerang musuh jika dia tidak bisa dia lihat?

Dalam hatinya, ia sudah menyerah. Namun, Liang Fei tidak ingin membuat Mei Lin yang sudah sering menyemangatinya kecewa.

"Lain kali aku akan coba berlatih seni beladiri lain."

"Baiklah, aku akan selalu mendukungmu!" Mei Lin tersenyum lembut dengan pipi yang memerah, seandainya Liang Fei bisa melihat senyuman gadis cantik seperti mentari itu.

Mei Lin merupakan anak dari salah satu penatua sekte, ia sudah memperhatikan Liang Fei sejak dirinya mulai dipanggil sebagai jenius, tapi tak berani mendekatinya.

Sekarang, setelah berbagai kecelakaan yang menimpa Liang Fei, gadis itu akhirnya memberanikan diri untuk mendekatinya.

"Mei Lin, bisakah kau membantuku seperti biasa?"

"Tentu saja."

Mei Lin menuntun Liang Fei ke perpustakaan sekte. Karena tidak bisa membaca teknik yang tertulis, Liang Fei akhirnya mengajak Mei Lin untuk membacakan buku teknik beladiri sementara Liang Fei mencoba untuk mempraktekkannya.

Berjalan menuju ke perpustakaan, beberapa ejekan dari para murid kembali terdengar.

"Apa si buta sekarang mencoba untuk membaca buku? Apa dia ingin mengganti matanya dengan seonggok kertas agar bisa membaca?"

Beberapa murid tertawa sebelum Mei Lin melotot ke arah mereka. Hanya dengan diam, Mei Lin berhasil membuat mereka kicep dan segera pergi.

Jelas sekali mereka takut dengan latar belakang Mei Lin sebagai anak salah satu penatua sekte.

"Tidak usah didengarkan, mereka hanya membual padahal mereka tidak sehebat dirimu," ucap Mei Lin, takut jika perasaan Liang Fei terluka.

"Terima kasih." Liang Fei tersenyum lembut ke arah Mei Lin, walaupun ia tidak bisa melihatnya.

Sesampainya di perpustakaan, Mei Lin langsung mengambil beberapa buku dengan antusias, membuat rak buku berguncang dan menjatuhkan beberapa buku ke kepala Liang Fei.

"Ah, maafkan aku, aku tidak sengaja membuat masalah."

Mei Lin yang panik segera mengelus rambut Liang Fei, takut jika kepalanya ada yang terluka karena di timpa cover buku yang terbuat dari kayu cendana. Cukup berat hingga bisa membuat seseorang terluka.

"Tenang saja, aku tidak terluka, tubuhku sekarang jauh lebih kuat semenjak mencapai tahap Transformasi Qi."

"Syukurlah kalau begitu. Em, buku apa ini? Kenapa tidak ada tulisannya?"

Mei Lin heran melihat buku yang menimpa kepala Liang Fei. Itu adalah buku yang cukup besar dengan banyak halaman namun tidak memiliki satupun tulisan di atasnya.

"Apakah penjaga perpustakaan salah menyimpan buku kosong?"

Mei Lin bertanya tanya keheranan, sementara Liang Fei mengalami sesuatu yang tidak terduga. Matanya yang hanya bisa melihat kegelapan kini dapat melihat cahaya putih yang menyilaukan.

'Cahaya apa ini?' Liang Fei bertanya tanya dalam hatinya, ia kemudian memutuskan untuk menggapai cahaya itu.

"Ah, kenapa kau mengambil buku kosong itu?" Mei Lin bertanya kebingungan melihat Liang Fei yang mengambil dan melihat buku kosong itu seolah sudah mendapatkan penglihatannya kembali.

"Apa benar ini buku kosong?"

"Darimanapun aku melihatnya, itu memang buku kosong."

Liang Fei keheranan, pasalnya meskipun matanya buta tapi ia bisa melihat tulisan dari buku yang dipegangnya. Tulisan tersebut seolah melayang dalam kegelapan yang biasa dia lihat.

Liang Fei membaca tulisan putih itu dan menemukan warisan terkuat dari leluhurnya, Teknik Dewa Naga.

Dijelaskan dalam tulisan tersebut, Naga putih tidak memiliki penglihatan layaknya makhluk lainnya. Dunia yang dilihat oleh Dewa Naga sangat berbeda, ia bisa melihat unsur yang membentuk alam semesta.

Buku itu berisi ajaran bahwa kekuatan sejati tidak terletak pada apa yang terlihat, tetapi pada apa yang dirasakan.

"Liang Fei, kenapa kau hanya diam?"

Liang Fei kembali tersadar, "Ah, tidak. Kurasa kita bisa menunda latihannya untuk besok. Aku baru ingat punya urusan penting."

"Kenapa kau tidak bilang dari tadi, kalau begitu ayo kita pergi."

"Sebelum itu, bisakah kau meminjamkan buku kosong ini untukku," tanya Liang Fei, ia ingin segera memahami teknik warisan yang baru dia dapat.

"Aneh sekali, tapi baiklah."

Setelah menyelesaikan urusan peminjaman buku, mereka berdua akhirnya kembali ke rumah mereka masing-masing.

Awalnya tempat tinggal Liang Fei adalah rumah yang terletak di bagian dalam sekte Naga Putih. Namun, sekarang ia dipindahkan di bagian terluar sekte yang menjadi tempat dimana murid-murid tingkat rendah berada.

Rumah yang tinggali oleh Liang Fei jauh dari kata layak, bahkan daripada disebut rumah, itu lebih mirip seperti gubuk. Namun, ia tidak masalah dengan itu karena sekarang ia punya hal yang lebih penting.

"Sekarang, saatnya untuk berlatih teknik warisan ini."

Terpopuler

Comments

Derajat

Derajat

Mampir... semoga ceritanya tdk menggantung

2024-12-08

3

NT.Fa

NT.Fa

mampir ah semoga seru ampe beres...

2024-12-01

1

asri_hamdani

asri_hamdani

melipir sejenak

2024-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 1 Warisan Naga: Jalan Liang Fei Kembali ke Puncak
2 2 Liang Fei dan Kebangkitan Qi: Dari Buta Menuju Kejayaan
3 3 Hutan Tianlong: Darah serigala dan tekad Liang Fei
4 4 Kebanggaan yang Terjatuh: Liang Fei dan Tuan Muda Ling Hui
5 5 Keberanian di Balik Kecantikan: Seo Yun vs Ling Hui
6 6 Serangan Malam: Ketajaman Mata Tertutup dan Kekuatan yang Terbuka
7 7 Naga Putih dan Pembunuh Bayaran: Pertempuran di Tengah Malam
8 8 Di Balik Air Terjun: Pesona Seo Yun yang Memikat
9 9 Antara Cinta dan Persaingan: Seo Yun, Liang Fei, dan Mei Lin
10 10 Putri Kekaisaran dan Rahasia di Balik Mata Buta
11 11 Keputusan Rumit: Antara Pertunangan dan Hati yang Bebas
12 12 Kegelapan di Balik Kecantikan: Intrik Mei Lin yang Menghancurkan
13 13 Di Balik Pertandingan: Mei Lin dan Permainan Cinta yang Berbahaya
14 14 Liang Fei Kembali: Kehadiran yang Mengguncang Arena
15 15 Liang Fei: Sang Jenius yang Terbangun dari Kegelapan
16 16 Serangan Tanpa Ampun: Liang Fei Menunjukkan Kekuatan Sebenarnya
17 17 Membunuh dan Berkultivasi: Liang Fei Menjadi Sang Pemangsa
18 18 Kekuatan Terlarang: Long Yuan Menguasai Energi Hitam
19 19 Kebangkitan Iblis: Long Yuan Menghadapi Jalan Kehancuran
20 20 Harapan Terakhir: Long Ye Melawan Kegelapan Cucu Kesayangannya
21 21 Pertarungan Naga dan Iblis: Liang Fei Melawan Long Yuan
22 22 Kepergian yang Berat: Liang Fei dan Seo Yun Meninggalkan Satu Sama Lain
23 23 Langkah Perpisahan: Liang Fei Meninggalkan Sekte Naga Putih
24 24 Malam yang Menenangkan: Liang Fei dan Kehangatan Keluarga Paman Guan
25 25 Keheningan yang Mematikan: Liang Fei dan Pembantaian Bandit
26 26 Darah di Lembah: Kekuatan Liang Fei Menghancurkan Bandit Bulan Perak
27 27 Harta yang Terpendam: Liang Fei dan Pertemuan dengan Bandit Bulan Perak
28 28 Kota Huisan dan Kekuatan Baru: Perjalanan Liang Fei Menjadi Lebih Kuat
29 29 Air Mata di Balik Karang: Rahasia Shen Yan dan Bantuan Liang Fei
30 30 Hinaan dan Harapan: Shen Yan Berjuang Melawan Bayangan Masa Lalu
31 31 Kebangkitan Shen Yan: Dari Bayangan Menjadi Pejuang
32 32 Di Bawah Bulan Purnama: Janji Shen Lao untuk Shen Yan
33 33 Ditempa oleh Tekad: Awal Pelatihan Shen Yan dan Yao Yao
34 34 Darah di Jalan Pulang: Awal Dendam Yao Yao
35 35 Nagathorn: Penjaga Kegelapan dan Pertarungan Elemen
36 36 Penaklukan Laut Zamrud: Liang Fei dan Misteri yang Belum Terungkap
37 37 Relik Pengendali Beast: Senjata Pemusnah di Tangan Weizi
38 38 Kebangkitan Kraken: Pengkhianatan di Sekte Laut Surgawi
39 39 Trisula Agung vs Kraken: Perjuangan Terakhir Sang Patriark
40 40 Tsunami Melanda dan Kraken Penghancur: Awal dari Perang di Huisan
41 41 Dinding Tsunami dan Kilatan Petir: Harapan di Tengah Kekacauan
42 42 Pertempuran di Kota Huisan: Tekad Para Utusan Sekte
43 43 Bangkitnya Naga Emas: Pertarungan Melawan Kraken
Episodes

Updated 43 Episodes

1
1 Warisan Naga: Jalan Liang Fei Kembali ke Puncak
2
2 Liang Fei dan Kebangkitan Qi: Dari Buta Menuju Kejayaan
3
3 Hutan Tianlong: Darah serigala dan tekad Liang Fei
4
4 Kebanggaan yang Terjatuh: Liang Fei dan Tuan Muda Ling Hui
5
5 Keberanian di Balik Kecantikan: Seo Yun vs Ling Hui
6
6 Serangan Malam: Ketajaman Mata Tertutup dan Kekuatan yang Terbuka
7
7 Naga Putih dan Pembunuh Bayaran: Pertempuran di Tengah Malam
8
8 Di Balik Air Terjun: Pesona Seo Yun yang Memikat
9
9 Antara Cinta dan Persaingan: Seo Yun, Liang Fei, dan Mei Lin
10
10 Putri Kekaisaran dan Rahasia di Balik Mata Buta
11
11 Keputusan Rumit: Antara Pertunangan dan Hati yang Bebas
12
12 Kegelapan di Balik Kecantikan: Intrik Mei Lin yang Menghancurkan
13
13 Di Balik Pertandingan: Mei Lin dan Permainan Cinta yang Berbahaya
14
14 Liang Fei Kembali: Kehadiran yang Mengguncang Arena
15
15 Liang Fei: Sang Jenius yang Terbangun dari Kegelapan
16
16 Serangan Tanpa Ampun: Liang Fei Menunjukkan Kekuatan Sebenarnya
17
17 Membunuh dan Berkultivasi: Liang Fei Menjadi Sang Pemangsa
18
18 Kekuatan Terlarang: Long Yuan Menguasai Energi Hitam
19
19 Kebangkitan Iblis: Long Yuan Menghadapi Jalan Kehancuran
20
20 Harapan Terakhir: Long Ye Melawan Kegelapan Cucu Kesayangannya
21
21 Pertarungan Naga dan Iblis: Liang Fei Melawan Long Yuan
22
22 Kepergian yang Berat: Liang Fei dan Seo Yun Meninggalkan Satu Sama Lain
23
23 Langkah Perpisahan: Liang Fei Meninggalkan Sekte Naga Putih
24
24 Malam yang Menenangkan: Liang Fei dan Kehangatan Keluarga Paman Guan
25
25 Keheningan yang Mematikan: Liang Fei dan Pembantaian Bandit
26
26 Darah di Lembah: Kekuatan Liang Fei Menghancurkan Bandit Bulan Perak
27
27 Harta yang Terpendam: Liang Fei dan Pertemuan dengan Bandit Bulan Perak
28
28 Kota Huisan dan Kekuatan Baru: Perjalanan Liang Fei Menjadi Lebih Kuat
29
29 Air Mata di Balik Karang: Rahasia Shen Yan dan Bantuan Liang Fei
30
30 Hinaan dan Harapan: Shen Yan Berjuang Melawan Bayangan Masa Lalu
31
31 Kebangkitan Shen Yan: Dari Bayangan Menjadi Pejuang
32
32 Di Bawah Bulan Purnama: Janji Shen Lao untuk Shen Yan
33
33 Ditempa oleh Tekad: Awal Pelatihan Shen Yan dan Yao Yao
34
34 Darah di Jalan Pulang: Awal Dendam Yao Yao
35
35 Nagathorn: Penjaga Kegelapan dan Pertarungan Elemen
36
36 Penaklukan Laut Zamrud: Liang Fei dan Misteri yang Belum Terungkap
37
37 Relik Pengendali Beast: Senjata Pemusnah di Tangan Weizi
38
38 Kebangkitan Kraken: Pengkhianatan di Sekte Laut Surgawi
39
39 Trisula Agung vs Kraken: Perjuangan Terakhir Sang Patriark
40
40 Tsunami Melanda dan Kraken Penghancur: Awal dari Perang di Huisan
41
41 Dinding Tsunami dan Kilatan Petir: Harapan di Tengah Kekacauan
42
42 Pertempuran di Kota Huisan: Tekad Para Utusan Sekte
43
43 Bangkitnya Naga Emas: Pertarungan Melawan Kraken

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!