Hubungan yang telah di jalani selama tiga tahun harus berakhir dengan kekecewaan. 2 tahun menjalin hubungan jarak jauh akibat pekerjaan, nyatanya tidak berakhir bahagia. Bahkan janji yang terucap sebelum perpisahan pun tidak bisa menjadi jaminan akan kesetiaan seseorang.
sakit hati Zea membuatnya berubah menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
Wajah bu Mira terlihat sedikit memerah karena menahan kesal. Ia sebenarnya sangat ingin menumpahkan semua kemarahannya pada Zea. Tapi mengingat ia berada di acara sang anak dan ada banyak orang penting di sana. Maka wanita paruh baya itu menahan mati-matian kekesalannya.
"Jangan kurang ajar ya kamu sama saya. Pantas saja Joni lebih memilih bersama Mimi, ternyata kamu memang gak ada bagus-bagusnya," kata bu Mira.
"Saya Zea, Bu. Bukan Bagus, si Bagus lagi di depan jaga mobil biar gak hilang," sahut Zea.
"Apa maksud kamu?" Tanya Preti yang belum maksud dengan kalimat dari Zea.
"Tadi Ibu nya bilang aku gak ada bagus bagusnya. Ya memang gak ada bagus bagusnya karena aku Zea bukan Bagus. Tuh Bagus lagi di depan mau nyetir," jelas Zea.
Kedua mata Preti melotot kala ia mengerti maksud ucapan Zea. Kedua tangannya di kepalkan dengan kesal dan marah. Ia dan ibunya sudah menyerang gadis itu dengan kalimat merendahkan sejak tadi.
Tapi yang di lakukan Zea malah berpura-pura polos dan menjawab dengan kalimat yang di luar dugaan mereka.
"Maksud kamu si Bagus itu supir?" Tanya kakak ipar Joni.
Zea mengangguk masih dengan tampang polosnya. "Iya, dia supirnya Mas Riki yang lagi nunggu di depan." Jari telunjuk gadis itu mengarah ke pintu keluar di mana mobil mereka berada.
Riki sudah tidak bisa lagi menahan tawanya akibat apa yang di dengar dan di lihatnya depan mata. Tawa pria itu pecah seketika kala Zea malah membahas tentang si Bagus supirnya.
"Apa yang lucu, hah?" Kesal bu Mira yang mulai di keluarkan.
"Pak Riki, Anda di sini juga?" Tanya seorang pria berjas hitam menghampiri Riki.
Tawa pria itu di hentikan seketika dan ia memasang wajah cool andalannya. Ia yang biasanya menjaga image di tempat umum. Kini jadi harus tertawa terbahak akibat Zea.
"Ah iya, selamat malam Pak Budi." Riki menyambut uluran tangan pak Budi yang menghampirinya.
"Selamat malam juga Pak Riki, saya tidak menyangka kalau akan bertemu dengan Anda di sini. Saya kira acara seperti ini tidak akan menarik perhatian Anda si pengusaha muda yang sangat sukses."
"Tidak mungkin saya tidak datang, walau sebenarnya malas. Tapi karena tadi ada Husen juga yang datang, jadi saya datang."
"Oh, ada Pak Husen juga di sini? Ya ya ya, saya memang pernah dengar kalau Pak Loni bekerja sama dengan perusahaan Pak Husen dalam sebuah proyek. Jadi itu merupakan sesuatu yang wajar."
"Iya, kalau begitu saya permisi lebih dahulu. Istri dan anak saya di rumah."
"Silahkan silahkan, salam untuk keluarga Anda ya Pak. Semoga kapan-kapan kita bisa makan bersama dengan keluarga saya pula."
Riki mengangguk dan sedikit membungkukkan tubuhnya untuk menghargai pak Budi yang lebih berumur dari nya.
Setelahnya baru lah pasangan kakak dan adik itu pergi meninggalkan aula tempat acara pertunangan. Pak Budi melangkah pergi meninggalkan aula itu juga, yang sejatinya tadi ia akan pulang juga.
"Siapa laki-laki yang sama mantannya Joni itu? Kenapa pria berjas tadi bilang kalau dia pengusaha muda yang sukses?" Tanya bu Mira penasaran.
Apa lagi kala ia mengingat ucapan Riki sewaktu membela Zea tadi. Jelas-jelas Riki mengatakan kalau Zea adalah adiknya. Jadi siapa sebenarnya mereka itu?
"Pria itu pasti sugar daddy nya, Ibu gak dengar tadi pria itu bilang kalau anak sama istrinya gak ikut? Sudah pasti mantannya si Joni jadi wanita penggoda," sahut Preti.
Sebenarnya Preti sangat iri dengan kecantikan Zea. Belum lagi gaun yang di gunakan Zea itu merupakan gaun rancangan desainer misterius yang sangat terkenal. Gaun yang di gunakan Zea baru saja di rilis informasinya.
Preti yang sangat menyukai fasion tentu saja sangat tahu barang-barang mahal dan berkelas. Apa lagi ia salah satu pengikut setia akun dari butik di mana si desainer misterius berada.
"Tapi tadi pria itu sempat bilang kalau mantannya Joni itu adiknya," kata bu Mira.
"Halah, mana mungkin itu adiknya. Itu cuma alasan dia saja supaya orang-orang gak curiga dan dia aman dari amukan istri sah. Di mana-mana yang namanya selingkuhan pasti di sembunyikan lah, Bu. Walau pun di bawa ke area publik, tapi itu gak akan di akui atau di publis."
Terlihat bu Mira menggguk setuju dengan apa yang di ucapkan oleh Preti.
"Iya juga ya, huh! Untung saja dia sudah putus sama Joni. Kalau gak bisa malu tujuh turunan kita," ucap bu Mira.
"Sudah lah, biarkan saja dia. Nanti kalau ada kesempatan kita minta sama Mimi untuk cari tahu siapa istrinya pria tadi. Supaya kapok itu perempuan murahan," geram Preti.
Bu Mira mengangguk setuju dengan usul dari anaknya itu.
Sementara itu di luar gedung tempat pertunangan Joni dan Mimi. Zea dan Riki sudah naik ke dalam mobil yang di supiri oleh Bagus. Pria muda yang hampir seumuran dengan Zea. Hanya saja Zea lebih tua setahun dari Bagus.
"Kamu polos banget sih tadi, Dek. Bisa-bisanya kamu menciptakan api tanpa memantik dengan susah payah," kata Riki.
"Hah ... Sebenarnya aku malas debat sama mereka Mas. Apa lagi mereka juga lebih tua dari aku. Jadi ya dari pada aku jawab sesuatu yang terkesan gak sopan dan gak menghargai yang lebih tua. Lebih baik pura-pura polos dan mengatakan sesuatu yang di luar dugaan tapi masih masuk akal."
Riki berdecak kagum mendengar jawaban dari Zea. Memang lebih baik seperti itu dari pada harus membalas hinaan dan amarah dengan hal yang sama. Lebih baik membuat lawan tidak berkutik.
Bahkan mungkin bisa memancing emosi mereka tanpa bisa menjawab lagi dengan kalimat yang tidak terduga seperti Zea tadi. Itu seperti membalikkan ucapan mereka dengan tepat.
"Memang kamu adik Mas yang paling terbaik," puji Riki seraya mengelus kepala Zea dengan penuh kasih sayang.
Zea sendiri menyandarkan kepalanya di pundak Riki dan mulai memejamkan kedua matanya. Kebiasaan gadis itu jika sudah kenyang dan merasa kelelahan. Maka Zea akan tertidur, apa lagi tadi ia harus berhadapan dengan orang-orang tidak penting yang hanya buang-buang tenaga saja.
Sedangkan di sudut lain gedung acara pertunangan yang merupakan sebuah hotel kelas atas itu. Seorang pemuda baru saja mendapatkan laporan tentang seseorang.
"Ternyata kamu adalah sebuah berlian yang tersembunyi. Sangat di sayangkan kamu di sia-sia kan oleh orang bodoh. Jadi mulai sekarang biarkan aku yang menyayangi kamu dengan sangat baik. Bahkan kamu bisa menjadi lebih baik dan sempurna dari seorang Ratu sekalipun," gumamnya.
Beberapa gambar di tangannya terus di pandangi dengan tatapan mata kagum. Ia tidak percaya kalau akan bertemu dengan seseorang yang bisa menarik perhatiannya di negara ini.
lanjut torrr