Papa Untuk Kayla

Wahyu yang sudah siap dengan seragam kantor nya, tersenyum saat melihat putri kecil nya, yang sedang tertidur di atas ranjang nya, karna mengingat kelakuan sang bayi nya, yang begitu luar biasa yang baru akan tertidur pada menjelang pagi dan akan terus terjaga pada malam hari yang akan membuat nya, begadang setiap malam semenjak Kayla putri nya, itu lahir.

" sayang sama mama ya, papa mau masuk kantor dulu mulai dari ini nanti kalau hari libur baru Kayla main lagi sama papa ya.. sayang ya. "

Wahyu bicara pada Kayla putri nya, yang masih tertidur.

maya yang sedang sibuk di meja makan di lantai bawah menemani mayu yang sedang sarapan karna akan berangkat ke sekolah nya, tersenyum saat melihat Wahyu yang sedang menuruni anak tangga satu persatu sambil menggendong Kayla putri mereka.

" adek... Bayi... "

girang mayu saat melihat kedatangan adik nya, yang sedang di gendong oleh Wahyu papa nya.

" Kayla kak mayu.. "

Wahyu menegur putra nya, mayu yang selalu memanggil adik nya, dengan sebutan dek-dek bayi.

" tapi kan dek-dek nya, memang masih bayi papa, nanti saja mayu manggil nya, Kayla kalau dek-dek bayi nya, udah bisa ngomong kayak kak mayu ini papa. "

Wahyu yang mendengar ocehan dari putra sulung nya, yang kini berusia sembilan tahun hanya terkekeh karna merasa lucu dengan sikap putra nya, tersebut Wahyu yang hanya seorang anak tunggal tidak memiliki adik atau pun kakak sejak sejak dulu sangat menyukai anak-anak karna itu di masa lalu dia berencana untuk menikah muda dengan sang kekasih namun takdir berkata lain hingga dia harus menikahi maya putri bungsu dari keluarga Surya teman baik papa nya.

" biarkan aku saja yang menggendong nya, mas kamu sarapan saja dulu nanti kamu terlambat masuk kantor nya, mas. " ucap maya.

Wahyu mengangguk kan kepala nya, sambil menyerahkan Kayla putri nya, pada maya dengan pelan-pelan.

di saat Wahyu sedang menyantap makanan nya, terdengar langkah kaki-kaki sedang berjalan mendekat ke arah mereka yang sudah bisa di tebak itu siapa.

Dan benar saja terlihat Dirwan asisten pribadi nya, yang sedang berjalan mendekat ke arah meja makan tempat mereka duduk saat ini.

Maya yang melihat hal tersebut mencoba bersikap biasa saja hal yang selalu di lakukan nya, selama ini setiap kali di hadapan Wahyu suami nya, yang dia pikir belum mengetahui tentang hubungan nya, dan Dirwan di masa lalu.

" duduk lah Dirwan kita makan sama-sama." tawar Wahyu pada Dirwan.

" tidak terimakasih pak saya sudah makan tadi di rumah sebelum ke mari pak. "

setelah mengatakan itu Dirwan langsung duduk di samping mayu putra sulung atasan nya itu.

" bagaimana sekolah mu son apa ada masalah dengan pelajaran nya, yang membuat kesulitan son. "

Wahyu yang melihat hal tersebut membuang nafas nya, kasar karna merasa aneh dengan hal yang sama yang selalu di lihat nya, saat Dirwan berada bersama mayu putra nya, itu Dirwan akan menjadi sosok yang begitu berbeda Dirwan yang biasa nya, selalu bersikap dingin pada semua orang termasuk wanita secantik apapun itu tapi tidak di saat bersama mayu putra nya, tersebut Dirwan akan terlihat tersenyum dan terus berbicara Tampa henti saat meladeni putra nya, mayu yang terus berceloteh.

" sayang apa kau pernah merasa takut sekali saja pada Dirwan. "

maya yang mendengar bisikan dari Wahyu yang bertanya pada nya, sedikit terkejut.

maya mencoba menahan keterkejutan nya, agar tidak terlihat gugup di hadapan Wahyu.

" ke.. Ke Kenapa kamu bertanya seperti itu mas. " bisik maya balik pada Wahyu.

" kamu tidak lihat pria es selalu tersenyum pada putra kita jangan-jangan dia itu??? Hahaha... "

maya mengerutkan keningnya saat melihat Wahyu tidak lagi melanjutkan ucapannya malah tertawa terbahak-bahak.