NovelToon NovelToon
NASIB SI KUPU- KUPU MALAM

NASIB SI KUPU- KUPU MALAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Duniahiburan
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: wayan adi suastama

Bagaimanapun takdirnya nanti, tiga raga akan tetap satu jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wayan adi suastama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS 5

Dandi harap-harap cemas menanti balasan pesan yang ia kirim ke Ayu dan Ani, dalam benaknya ia berharap agar Ayah sudah tertidur lelap ketika Ani dan Ayu pulang dari diskotik.

" Ayah, jam sudah menunjukan pukul 11 malam, Dandi lihat wajah Ayah begitu capek , mari Dandi antar ayah ke tempat tidur".

Ayah pun setuju dengan ajakan Dandi, mereka lantas jalan barengan menuju kamar Ayah. Sebelum masuk ke kamar, perasaan Ayah langsung campur aduk, Ada senang dan ada sedih yang terpancar dari wajah Ayah. Mereka sejenak terdiam di depan pintu sembari Ayah memberanikan diri untuk membuka pintu kamar itu lagi.

" Permisi " ucap Ayah sambil mendorong turun tuas gagang pintu itu.

Banyak peninggalan barang berharga yang masih tersimpan di dalam kamar itu. berbulan-bulan lamanya kamar itu tidak pernah di buka . Anak-anak juga tidak pernah berani untuk membuka kamar itu, mereka takut akan teringat kenangan bersama ibunya lagi.

Di dalam kamar yang sangat gelap gulita itu, Ayah lantas menyalakan lampu. Kamar itu masih sama ketika Mereka melihat detik-detik terakhir ibu mengembuskan nafasnya. karena Anak-anak berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak masuk ke kamar itu lagi.

" Ayah, Selama Ayah tidak ada dirumah, kami tidak pernah masuk ke kamar ini lagi, kami berjanji pada diri sendiri akan membuka kamar ini lagi ketika Ayah sudah pulang ke rumah". Ucap dandi sambil mempersilahkan Ayah untuk duduk di kasur

" Silahkan duduk yah,..!"

Ayah pun duduk dan betul saja, di ruangan kamar yang sunyi itu , Ayah kembali mengingat masa-masa menemani ibu melawan penyakit yang ia derita selama ini. Ayah lantas menarik selimut yang ibu pakai ketika ia sudah tiada.

Dengan tangan gemeteran , Ayah mencium selimut itu, aroma tubuh ibu begitu melekat di selimut yang Ayah cium. Ayah hanya bisa merenung dan menangis lagi, tidak banyak bicara kepada Dandi.

Dandi pun membiarkan Ayahnya sendirian di kamar itu, Agar Ayahnya bisa merasakan kehadiran ibu meskipun itu mustahil.

" Ayah, Dandi keluar dulu ya, Dandi tidak akan menganggu Ayah disini". Dandi lantas berjalan keluar kamar, kemudian menutup pintu kamar itu dengan pelan.

Di dalam kamar Ayah hanya bisa termenung sambil sedikit merebahkan posisinya diatas kasur. Ia lantas mengambil foto Ibu yang terletak di atas meja, sambil memeluknya erat-erat.

Sembari memeluk foto itu, Ayah lantas bangun dari kasur dan melihat sekeliling kamar. Ia tertuju pada secarik kertas yang terlipat sangat rapi diselipkan di pot kecil diatas meja. Ayah lantas mengambil kertas itu dan membukannya.

Disana terdapat tulisan yang begitu menyayat hati Ayah, yang ditulis ibu sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Bapak lantas membacanya dalam hati. Ia sangat merasa berdosa ketika ia menelantarkan Anak-anak, karena di surat itu ibu meminta Ayah untuk menjaga Anak-anak jikalau ia sudah tiada nanti.

Karena sudah larut malam, dan Ayah juga sangat ngantuk, ia akhirnya memutuskan untuk tidur.

Dandi yang sedari tadi di dalam kamar, kembali menghubungi Ayu dan Ani yang tidak membalas pesan, beberapa menit mencoba akhirnya Ayu menjawab panggilan telepon dari Dandi, dan menyuruh mereka untuk pulang agak telat, karena Ayah sudah pulang ke rumah. Tidak lupa juga ia menyembunyikan barang haram yang masih tersisa banyak itu ke dalam lemarinya.

Sekitar jam 3 malam, Ani menelepon Dandi untuk memastikan bahwa Ayah sudah tertidur di kamarnya. Dandi lantas keluar kamar untuk memeriksanya, Ia membuka pintu kamar sangat pelan-pelan memastikan supaya Ayah tidak terbangun oleh suara pintu tersebut.

Dirasa Ayah sudah tertidur, Dandi lantas menghubungi Ayu, menyuruh mereka cepat-cepat pulang. Dandi yang akan menunggu mereka di luar rumah.

Setengah jam menunggu, Akhirnya Ayu dan Ani tiba dirumah. Tanpa banyak omong Dandi langsung menyuruh mereka untuk mengganti baju , jangan menggunakan baju seperti ini tidur.

Mereka lantas buru-buru masuk ke kamar masing-masing, tanpa banyak cingcong langsung menutup pintu kamar dan tidur di waktu itu.

1
Wayan Adi
lanjut
Wayan Adi
gass terus
Wayan Adi
heemmm
OkitaNiken
Melihat namamu Thor, seperti nya kamu dari Bali ya Thor?
OkitaNiken
Semoga ibu baik-baik saja
OkitaNiken
Bagus banget Thor! Aku suka!

Oiya, ekhem... Jangan lupa mampir juga ya ke ceritaku "Racun Kesesatan" ceritanya sedih juga, siapa tau berkenan mampir dan suka ...
OkitaNiken
Sumpah nyesek banget bacanya...
OkitaNiken
Mamanya sakit apa?
OkitaNiken
Sarapannya berat ya.../Shy/
OkitaNiken
Hmm maaf Thor mau nanya, ini cerita sebenarnya dari sudut pandang orang pertama atau ketiga ya? Di awal makek sudut pandang orang pertama, tapi saat pertengahan bab hingga akhir itu kenapa memakai sudut pandang orang ketiga? Jadi pemeran utamanya itu si Ani kah?
senam 96: ani lah yang menjadi peran utamanya
OkitaNiken: Hmm cuma nanya sudut pandangnya aja
total 3 replies
OkitaNiken
Ani itu siapa?
OkitaNiken
Astagaa walau di sayang, tapi jangan minta yang mahal-mahal ke ortu lah, kasihan nanti di jadikan beban pikiran mereka
senam 96
Anak-anak lah yang menjadi korban
Wayan Adi
ceritanya begitu menyedihkan
Wayan Adi
ceritanya ngangenin
Wayan Adi
ngangenin
senam 96
ayo lanjut
senam 96
bagus banget
senam 96
ayo lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!