KISAH DUA DETEKTIF CANTIK

Duke Ackerman menoleh karena terkejut oleh suara mereka. Lalu mereka serentak meminta maaf sambil nyengir.

"Hehehehe... Sorry, Duke... Kami kaget berjama'ah mendengarnya," ujar Cecilia

"Ya... Jujur saja, ini adalah sebuah berita yang baru untuk saya... Tolong agar anda tidak berbelit-belit dalam menjelaskannya, Duke..." ujar Danaya.

"Baiklah, saya tidak akan menyembunyikan apa pun dari kalian. Saya akan menceritakannya kepada kalian, walaupun hal itu sangat menyakitkan untuk saya. Itu adalah jalan terbaik dan putus asa atas rasa kecemburuan Adam yang membuat kami bodoh...." ujar Duke Ackerman memulai ceritanya.

"Saat saya masih muda, Miss. Danaya, saya pernah jatuh cinta dengan seorang wanita dan kami melakukan hal terlarang sebelum menikah. Saya meminta dia untuk menikah dengan saya, tapi dia menolak... Dia bilang pernikahan itu akan menghancurkan karier saya. Jika dia masih hidup, saya tidak akan mungkin menikahi wanita lain selain dia. Dia meninggal dengan meninggalkan satu anak ini, dan demi dia saya mengurus dan menaungi dia dibawah perlindungan saya."

" Saya tidak dapat mempublikasikan status dia ke publik, saya hanya bisa memberikan dia pendidikan terbaik dan saat dia dewasa, dia selalu ada di samping saya. Dia terkejut saat mengetahui semua ini, sejak saat itu dia mengklaim hak yang dia punya kepada saya... Dia mengancam saya akan membuat skandal yang mengerikan ke publik. Kehadiran dia berdampak rumor ketidak-bahagiaan di dalam pernikahan saya. Di samping itu, dia membenci putra pewaris sah, yang juga adiknya sendiri lain ibu, dengan kebencian yang sangat dalam."

"Kalian pasti mempertanyakan kenapa saya masih melindungi Adam di dalam perlindungan saya, kan? Jawaban saya adalah, karena saya dapat melihat wajah ibunya di wajah Adam dan agar Adam tidak menderita di luar sana. Sikap dan tingkah laku Adam, sama persis dengan wanita yang saya cintai itu. Saya tidak dapat mengusirnya... Tapi, saya juga takut akan keselamatan Almero... Demi keselamatan Almero, maka saya mengirim Almero ke Sekolah milik Mr. Barayev."

"Leaman Adam bisa kenal dengan Fergie karena lelaki itu dulu bekerja untuk saya. Dan Adam yang mengurus semuanya, karena dia adalah sekretaris saya. Adam memang berniat untuk menculik Almero dengan bantuan Fergie...."

"Kalian ingat saat saya menulis surat untuk Almero pada hari terakhir sebelum penculikan tersebut? Adam ternyata membuka surat tersebut dan menulis surat pengganti yang meminta Almero menemuinya dalam hutan kecil yang bernama Monmouth, yang berada di belakang sekolahnya. Adam menggunakan nama ibunya di surat itu, dan itu yang membuat Almero dengan mudah menghampirinya. Saya menceritakan kepada kalian, apa yang Adam ceritakan kepada saya...."

Sore itu Adam bersepeda menemui Almero dan memberitahu Almero yang akan dia temui di dalam hutan adalah ibunya, dan ibunya akan menunggu di tegalan. Jika Almero masuk.ke hutan pada tengah malam, dia akan bertemu dengan seorang lelaki berkuda yang akan mengantar dia langsung ke ibunya."

"Akhirnya Almero jatuh ke dalam perangkapnya... Saat Almero tiba, dia bertemu dengan Fergie dan kudanya. Sepertinya Adam sudah menyadari bahwa mereka diikuti, Fergie langsung memukul lelaki tersebut dengan tongkat yang dia bawa. Lelaki tersebut meregang nyawa akibat lukanya. Fergie membawa Almero ke sebuah penginapan, yaitu Great Notch... Sebuah tempat mereka menahan Almero dibawah penjagaan Nyonya Fergie, seorang wanita baik yang bisa mengendalikan suaminya yang brutal."

"Penuturan saya diatas, adalah sebuah masalah yang terjadi ketika saya betemu kalian dua hari yang lalu, Ladies. Saya tidak mempunyai pemikiran soal pembenaran, kecuali kalian yang memberikan pemikiran tersebut. Jika kalian menanyakan motif Adam dalam melakukan semua ini, jawabannya adalah kebencian Adam terhadap Almero sang pewaris tunggal saya. Dan Adam sangat membenci hukum publik yang mengatakan bahwa dia hanyalah seorang Anak yang lahir di luar pernikahan. Adam menginginkan agar saya menghapus tentang ahli waris tersebut. Jika saya menghapus nama Almero dalam surat wasiat ahli waris dan mengalihkan semua kekayaan saya atas nama Leaman Adam, maka dia akan membebaskan Almero. Adam sangat memahami saya, bahwa saya tidak.akan meminta bantuan polisi untuk melawannya. Kejadian ini berlalu terlalu cepat, dan Adam belum sempat untuk melaksanakan niatnya..."

"Yang menghancurkan skema mengerikan ini adalah dengan ditemukannya jasad Ewald Loye. Leaman Adam sangat ketakutan atas berita yang dia terima kemarin, saat kami sedang duduk bersama di ruangan ini. Saat sebuah telegram dari Mr. Barayev datang, Adam terlihat gugup dan frustasi... Dia yakin bahwa saya akan memojokkan dirinya atas semua kesalahan yang dia lakukan... Dia langsung mengakui semuanya kepada saya..."

"Dia meminta waktu kepada saya untuk menutup mulut atas semua ini selama 3 hari, agar kaki tangan dia bisa mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. Saya mengalah, seperti yang sering saya lakukan. Adam langsung menuju ke Great Notch untuk memperingatkan Fergie agar segera melarikan diri. Saya tidak dapat mengunjungi Almero pada siang hari, karena akan menimbulkan rumor... Akan tetapi, pada saat malam tiba saya pergi untuk melihatnya. Saya menemukan Almero dalam keadaan baik-baik saja, tapi ekspresi ketakutan atas semua kejadian yang terjadi sangat terlihat jelas di wajahnya. Saya hanya berharap, kejadian ini tidak akan meninggalkan trauma mendalam untuk Almero..."

"Karena perjanjian yang telah saya buat sebelumnya dengan Adam, saya menyetujui meninggalkan Almero selama 3 hari dibawah pengasuhan Nyonya Fergie. Saya juga tidak dapat memberitahu kepolisian tentang keberadaan Almero dan tentang pembunuhan yang terjadi kepada guru bahasa Jerman tersebut. Saya tidak dapat melihat bahwa pembunuhnya mendapatkan hukuman yang pantas, tanpa menghancurkan Leaman Adam yang malang...."

"Saya sudah mengatakan semuanya dengan jujur, Miss. Danaya... Semuanya tanpa ada yang saya tutupi. Karena saya sudah mengatakan kejujuran kepada anda, sekarang saya ingin mendengar kejujuran pendapat anda tentang semua ini," ujar Duke Ackerman mengakhiri ceritanya.

Danaya dan Cecilia menghela nafas berat setelah mendengar keseluruhan ceritanya. Mereka berfikir bahwa HARTA dan POPULARITAS ternyata sangat mengerikan! Hanya demi HARTA dan NAMA BAIK, seseorang bisa menjadi seorang PEMBUNUH!

"Huuufffttt! Baiklah, Duke... Saya akan mengutarakan pendapat saya dengan jujur..." ujar Danaya kepada Duke Ackerman.

"Sebelumnya, saya ingin memberitahu anda jika anda telah menempatkan posisi anda sendiri ke dalam kejahatan yang paling serius di mata hukum.... Anda telah menutupi kejahatan dan membantu seorang pembunuh untuk melarikan diri. Dan saya yakin, uang yang dipergunakan oleh Leaman Adam untuk membantu kaki tangannya melarikan diri adalah uang anda," ujar Danaya.

Duke Ackerman menunduk dan mengangguk setuju.

"Ini suatu masalah yang sangat serius, Duke! Bahkan yang seharusnya mendapat hukuman itu adalah anda sendiri Duke... Anda telah membiarkan putra anda Almero yang masih kecil dalam penyekapan selama tiga hari," ujar Danaya kembali.

"Saya melakukan itu dibawah tekanan Adam..." jawab Duke Ackerman membela diri.

"Perbuatan macam apa yang membiarkan seseorang melakukan hal itu kepada anak anda sendiri?! Anda tidak dapat menjamin bahwa Adam tidak akan membawa kabur Almero kembali, kan? Anda berniat menyenangkan putra tertua anda, dengan membahayakan putra kecil anda yang tidak.tahu apa-apa! Sungguh perbuatan yang diluar nalar!" ujar Cecilia geram dengan sikap Duke Ackerman yang mementingkan anak tertuanya.

Duke Ackerman yang Agung tidak terbiasa mendengar seseorang menceramahinya di rumahnya sendiri. Emosinya sudah mulai naik ke ubun-ubun sampai wajahnya memerah karena marah, tapi kesadarannya menahannya sehingga dia tidak berkutik.

"Saya akan membantu anda, Duke! Saya akan membantu anda dengan syarat agar membiarkan saya memberi perintah kepada pelayan anda. Sekarang, anda bisa memanggil pelayan anda untuk masuk ke sini..." ujar Danaya memutuskan.

Tanpa berkata apa-apa, Duke Ackerman segera menekan sebuah tombol diruangan itu untuk memanggil pelayan masuk. Pintu terbuka, dan masuklah seorang pelayan yang bertugas di depan pintu ruangan Sang Duke.

"Saya yakin anda akan senang mendengarnya... Tuan Muda Almero sudah ditemukan... Duke ingin anda membawa sebuah mobil ke sebuah penginapan yang bernama Great Notch untuk membawa Tuan Muda Almero pulang," titah Danaya kepada si.pelayan.

"Baik, Miss..." jawab si pelayan sambil berlalu dari dalam ruangan dengan wajah yang gembira.

"Nah, sekarang kita sudah mengamankan masa depan anda, Duke... Maka kita harus toleransi terhadap masa lalu. Saya berada diposisi tidak resmi saat ini, tapi tidak ada alasan untuk hasil akhir dari keadilan. Itulah sebabnya saya harus membuka semua yang saya tahu," ujar Danaya kepada Duke Ackerman.

"Tapi untuk Fergie Smith, saya tidak dapat mengatakan apa-apa... Hukuman mati sudah menunggunya dan saya tidak dapat melakukan apapun untuk menolongnya. Saya tidak tahu, apakah dia akan membuka mulutnya tentang semua ini atau tidak... Saya yakin, Yang Mulia Duke pasti bisa membuatnya tutup mulut..." ujar Danaya tenang.

"Dan yang terakhir, dari sisi kepolisian. Fergie Smith akan dianggap telah menculik anak itu untuk alasan uang tebusan. Jika mereka tidak bisa menemukannya, saya tidak ada alasan untuk mendorong mereka agar membuka matanya lebar-lebar. Saya hanya akan mengingatkan anda sekali, Yang Mulia Duke... Keberadaan Leaman Adam di dalam keluarga dan rumah anda, hanya akan menimbulkan banyak masalah," ujar Danaya tegas kepada Duke Ackerman.

"Saya paham, Miss. Dany... Semua sudah saya persiapkan. Adam akan pergi dari sini selamanya dan mencari kehidupannya sendiri di negara Switzerland," ujar Duke Ackerman kepada Danaya.

"Baiklah, Yang Mulia Duke... Itu sebuah keputusan yang sangat tepat! Membuang masalah jauh-jauh, demi kebahagian kedepannya. Saya hanya menyarankan agar Anda kembali kepada ibunya Almero dan menjelaskan semuanya. Cobalah untuk memperbaiki hubungan kalian yang sudah terganggu oleh kehadiran Leaman Adam itu, Duke..." ujar Danaya.

"Tanpa anda bilang, saya sudah mengaturnya, Miss. Dany... Saya sudah mengirim email kepada ibunya Almero pagi ini..." jawab Duke Ackerman sambil tersenyum.

"Waaah! Congratulation, Duke! Saya juga memberikan selamat kepada diri saya sendiri dan rekan saya, karena sudah mengakhiri kasus ini dengan kebahagiaan... Perjalanan kecil selama 3 hari ke bagian Utara dengan hasil Happy Ending... hehehehe," ujar Danaya sambil berpelukan dengan Cecilia.

"Oh iya, Duke... Ada satu hal kecil yang ingin saya ketahui. Fergie Smith mengganti sepatu.kudanya dengan sepatu yang terlihat seperti jejak sapi... Apakah Leaman Adam mempelajari tentang pembuatan alat yang canggih itu?" tanya Cecilia kepada Sang Duke.

Duke Ackerman berfikir untuk beberapa saat, lalu dia menampakkan wajah terkejutnya. Duke kemudian membuka sebuah pintu dan menunjukkan kepada kami sebuah ruangan besar yang dibuat sebagai sebuah museum. Duke mengarahkan kami ke sebuah kotak kaca di bagian pojok, dan dia menunjuk pada sebuah ukiran.

"Sepatu kuda ini digali dari parit yang ada di Ackerman Hall. Sepatu ini memang untuk seekor kuda, tapi mereka membentuk bawahnya dengan besi untuk mengalihkan jejak dari jalurnya. Ini sepertinya milik dari seorang Baron perampok dari Ridge Field pada abad pertengahan... Begitu bunyi tulisan tersebut," ujar Duke Ackerman menjelaskan.

Danaya membuka kotak tersebut dan membasahi jarinya dengan saliva untuk merasakan sepatu kuda tersebut. Sebuah lapisan tipis dari lumpur tersisa di bagian kulitnya.

"Terima kasih, Duke... Ini merupakan benda kedua yang paling menarik, yang saya temukan di bagian Utara," ujar Danaya setelah menyimpan kembali sepatu kuda tersebut dalam kotak kaca.

"Lalu, apa yang pertama?" tanya Duke Ackerman penasaran.

Danaya melipat cek yang dia dapatkan, dan menaruhnya dengan sangat hati-hati kedalam buku kecilnya.

"Saya merupakan gadis yang sangat miskin... hahahaha," ujar Danaya sambil tertawa.

Danaya menepuk cek tersebut dan memasukkannya ke dalam saku blazernya. Setelah berpamitan, Danaya dan Cecilia menuju ke mobil mereka. Dengan perasaan yang gembira, Cecilia menyalakan mesin mobil tersebut dan langsung tancap gas ke arah New Jersey.

--->GREENWICH....! I'M COMIIIINGGGG....!

...****************...

----> Jangan lupa tinggalkan LIKE, COMMENT, RATE, GIFT, and SUBSCRIBE-nya Guy's. Support dari kalian adalah semangat untuk penulis Newbie kaya aku... Terima kasih 😁🙏💞