Cinta Akan Membawamu Kembali..

Rangga tidak mampu masuk untuk mencegah pernikahan kekasihnya dan sekarang harus dimasukkan ke ruang satpam. Sementara Eva hanya bisa pasrah menerima takdirnya..

"Mas harus tenang! Hari ini ada acara pernikahan anak pemilik hotel!"

"Pak, anak pemilik hotel ini adalah kekasih saya. Revalina Airina Subroto.. "

"Telat kalau kaya gitu ya? Ijab Kabulnya aja selesai sebelum Mas datang trus berbuat keributan.

"Ya telat!"

"Lagipula mas ngga bakal bisa mencegah. Menantu pemilik hotel ini adalah pemilik jaringan supermarket terbesar di dunia."

Rangga terisak pedih.. Baru saja dia jadian. Belum sempat melakukan apapun..

Hari sedemikian biru cerah seketika terlihat mendung yang menggantung. Semilir angin membawa air dan titik titik air halus menyerupai kabut segera menempel. Hati Eva menjadi dingin dalam sekejap. Butir titik-titik air halus menempel di rambutnya yang di sanggul. Bryan tanpa sadar memperhatikannya. Begitu.. ah.. begitu cantik dan elegan. Tanpa sadar dia mengakui pilihan mami dan papinya. Wajah itu tidak akan bosan dilihatnya.

Dia berusaha tidak mau mengakui. Dia masih angkuh dan meneguhkan hati jika hanya ada Bella di hatinya. Diam-diam dia mengeluarkan Ponselnya dan mulai mengetik pesan ke Bella sejumlah rayuan. Dia merasa bersalah telah tertarik dengan perempuan lain selain Bella. Walaupun perempuan itu adalah istrinya sendiri.

Para tamu undangan dipersilakan duduk di dalam. Kursi-kursi yang di lapisi oleh beludru merah maroon tampak sangat elegan dipadu dengan warna emas. Sejumlah bunga-bunga ditata penuh estetika bagaikan spot-spot foto cantik. Memang acaranya ada di 2 tempat. Out door dan In door.

"Kekasih, andai saja kau mengerti"

"Harusnya kita mampu lewati itu semua"

"Kekasih, andai saja kau sadari"

"Semua hanya satu ujian 'tuk cinta kita"

"Dan bukan alasan untuk berpisah.."

Suasana yang gerimis berkabut membuat Eva meminta wedding singer menyanyikan lagu KLA Project.. Dia merasa dia telah kalah ujian karena tidak mampu mempertahankan cintanya untuk Rangga. Apa yang telah dilakukan Rangga tadi? Eva mendengan suara teriakan kekasihnya itu. Sementara pria yang telah jadi suaminya di sampingnya itu seperti tidak peduli dan sibuk dengan ponselnya.

Jika saja yang di sampingnya adalah Rangga pasti dia sudah membuat lelucon atau bernyanyi dengan suara merdunya. Rangga selalu melakukan segala cara untuk membuat Eva tersenyum. Dia bagaikan pujangga yang romantis penuh dengan kata cinta. Walaupun mahal di ongkos kalau Eva bisa berpikir lebih jernih.

Eva menatap suaminya dengan jengah.

"Hei, kau, apa yang kamu lakukan?"

Karena tidak mendapatkan jawaban, Eva menendang kaki Bryan dengan keras. Berhasil! Akhirnya dia mendapat perhatian dari lelaki muka dingin itu.

"Istriku sayang, bukankah itu tidak sopan menendang seorang suami. Termasuk KDRT!"

"Sungguh tidak sopan membiarkan istrinya bisan sementara suaminya bertukar pesan dengan wanita lain. Itu selingkuh namanya!"

Bryan melihat Eva dengan muka dingin. "Itu bukan urusanmu!"

"Oh tentu saja. Tapi Papi mertua pasti menganggap itu sebagai sesuatu yang serius.. "

"Dasar wanita licik!"

"Dasar cowok mesum!"

Eva tersenyum penuh kemenangan. Tapi senyum itu segera memudar setelah pembawa acara meminta Nyonya dan Tuan Bryan berdansa di tengah ruangan. Mau tak mau, pasangan yang tidak akur dari pertama bertemu itu turun.

"Peluk.. peluk.. peluk.. "para tamu gegap gempita. Tidak terkecuali Nyonya Leonard dan Nyonya Subroto yang sangat berbahagia. "Mereka memang pasangan yang ideal."

"Maaf, aku harus memelukmu!" Bryan menempelkan badannya.

"Jangan cari-cari kesempatan, Dasar cowok mesum!" Aroma tubuh lelaki itu menghanyutkan. Keduanya terlena dan sepertinya keluarganya hanya perlu sedikit mendorongnya.

"Cium.. cium.. cium..."

"Va,...

"Ngga mau. Hmmmmph..

Bryan sukses membungkam si merah menggoda itu. Dan semakin memperdalamnya lagi karena tidak ada perlawanan yang berarti..