Zay darmawangsa keluarga terkaya di kotanya. Seorang Zay membenci para wanita terkenal, Apa lagi wanita cantik, yang memiliki banyak pesona. Bagi Zay, wanita cantik dan kaya akan banyak mempermainkan pria dan akan menjadikan pria sebuah pion atau ATM berjalan, dan untuk mereka pamerkan pada teman-temannya. Namun siapa sangka seorang Zay begitu benci dengan satu nama, dimana hingga sekarang pria itu begitu membencinya atas semua penghinaan yang iya terima dimasalalu.
Yuk mari ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqie AlHaq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11
"Astaga Lilian!" Teriak mamah Sita ketika masuk kamar Lian, karena yang ia lihat baju berserakan Dimana-mana, bahkan kamar itu terlihat berantakan sekali, nyonya Sita masih syok dan menatap segala seisi kamar, dan melihat gaun darinya teronggok dilantai.
"Hilih, mamah selalu berlebihan, drama sekali, sudah cantik belum ini, kalau ini masih gak bagus, Lian gak mau ikut makan malam" kesal Lian, wanita itu sudah lelah, karena mengobrak Abrik isi lemarinya sendiri, hanya karena mencari gaul yang iya inginkan.
Nyonya Sita Kembali menatap anaknya setelah sedikit menetralkan keterkejutan-nya "Lumayan, lagian kenapa kamu membuat semua berantakan seperti ini, kan sudah mamah siapkan bajunya, lihat lah, apa gak kasihan bibi nanti yang beresin" omelnya lagi sambil mengibaskan tangannya.
"Maaf maaf mah, nanti Lian bantuin beresin," Lian memberi tatapan sedihnya, sedangkan nyonya Sita hanya berdecak dengan drama anaknya ini, selalu tatapan seperti itu.
"sudah ayo turun, tamu mamah sudah pada datang" Nyonya Sita menarik tangan putrinya, sehingga membuat Lian terhuyung, namun di wajah Lian ada senyum tipis yang tidak dapat nyonya Sita ketahui.
"Selamat,,,,, kalau sampai mamah tau, habislah aku, karena sudah membuat gaun sialan tadi sobek" batin Lian sambil mengikuti langkah mamah-nya, "Lepas mah, Lian bisa jalan sendiri" Lian melepaskan tangannya dari sang mamah, sedangkan Nyonya Sita tidak protes lagi dan membiarkan tangan itu terlepas.
"Ingat beri salam pada mereka dengan baik, awas saja kamu bikin mamah malu, gak mamah izinin kamu keluar rumah satu tahun" bisik mamahnya dengan sedikit menekan dan ancaman.
"What! Apa mamah sedang sakit" protes Lian, mana bisa setahun, sehari saja wanita itu sudah tidak betah berada di rumah.
Nyonya Sita tidak menghiraukan perkataan Lian,dia terus berjalan dan membuat Lian hanya mampu menghentakkan kakinya ke lantai, karena lagi-lagi mamahnya paling bisa membuat dia tidak berkutik.
"Lihat lah Jeng, kenalkan ini putriku Lilian" ujar nyonya Sita pada jeng Moana, mereka semua pun menoleh.
"Uhuk,,, uhuk!" Zay langsung tersedak setelah melihat Lilian, Zay langsung menaruh kembali minumnya dengan kasar dan menatap Lian dengan marah, apa dia tidak salah, begitulah pikir Zay.
Sedangkan Lian juga syok, wanita itu tidak menyangka kalau tamunya adalah keluarga Zay, pria masa lalu yang sudah ia lukai begitu dalam saat masih di bangku SMA.
"Apa kamu tidak apa apa Zay, Kenapa kamu menatap Lian begitu, apa ada yang salah dengan-nya?" Tanya nyonya Moana yang menatap Zay seperti ada sesuatu.
"Tidak!" Jawab Zay yang masih menatap Lilian.
"Ayo duduk sayang, berikan salam pada seluruh tamu mamah ya" pinta Nyonya Sita, Lian masih syok, mau melangkah sepertinya sangat berat, sehingga nyonya Sita menyadarkan Lian yang masih mematung, "Ayo"
"Iya mah" Lilian melangkah dan duduk, setalah memberi salam pada kedua orang tua Zay, tempat duduknya itu berada persisi di hadapan Zay, Lian mencoba tersenyum, namun senyuman itu dibalas dengan tatapan sinis dari Zay, sehingga senyum itu sirna seketika dan tergantikan tatap sedih dari Lian.
"Mari kita semua makan" tutur tuan Damar Nugroho, sehingga mereka semua memulai makan malam mereka dengan tenang, tanpa ada yang berbicara, sedangkan Zay terus menatap Lilian dengan tatapan datar dan sadisnya, pria itu tidak melepas pandangan itu walau hanya sejenak.
"Astaga kenapa bisa, orang tuaku dan orang tua Zay berteman, sedangkan saat sekolah waktu itu Zay adalah anak biasa, dan selalu bilang kalau pria itu tidak punya apa-apa" batin Lilian yang sesekali menunduk karena selalu ditatap oleh Zay, bukan lagi tatapan cinta seperti dulu, melainkan tatapan benci.
kamu ngejar jeni
tapi jangan salah.....
lian pun sedang diliriik pembalap cinta marquez
🤓🤓🤓
Tanpa Zay sadari kehadiran Jenny akan jadi Boomerang dikehidupan yang sedang mereka jalani..
Lian lemah karena dia mencintai Zay, Mungkin Riana dan Marquez yang akan bertindak..
Zay kalau lihat foto Lian saat dipeluk Marquez pasti marahh, tpi sudah jadi aturan tidak berhak ikut campur urusan satu sama lain. Kenapa gk menghindar aja Lian.. Coba beri waktu untukmu mengikhlaskan Zay kembali bersama Jenny.
Dan sampai saat ini kebenaran asal usul Jenny masih tersimpat rapat, entah hal apa juga yang membuat mamah moana menerima papah mahen kembali(dimasalalu). Apakah cara pandang Zay akan berubah setelah mengetahui kebenarannya.. Satu hal yang pasti permainan yang sedang mereka jalani, akan menyakiti satu sama lain.
Dengan Riana kirim gambar Lian sama Marques akan memperkeruh keadaan atau tidak? bagaimana reaksi Zay 🤔🤔
sampai sampai kau tidak bisa melihat realita di depan matamu
Bisa jadi saat ini kamu sedang mengandung anak Zay,demi kebahagian Zay dan demi kewarasan pikiranmu lebih baik tinggalkan saja.
Kadang, kamu harus kehilangan seseorang sebelum akhirnya menyadari betapa berartinya dia dalam hidupmu..
Sepertinya Mom Moana dan Dad Mahen tidak cerita secara mendetail siapa Jeni sebenarnya.
Ternyata Zau masih beranggapan pernikahannya hanya sementara. Lantas kemesraan yg Lian jalin bersama Zay apa cuma iseng2 aja buat Zay🤔🤔
cinta karena terbiasa
zay akan terbiasa dengan pelayananmu, Lian
zay akan canDdu dengan semua yang ada dalam dirimu,Lian
zay akan terpedaya dengan sikap manismu,Lian
dan
zay pasti akhirnya jatuh sejatuhnya dalam pesonamu,Lian
so berjuanglah, Lian💪🏻💪🏻
karena sejatinya hidup di dunia adalah perjuangan.
🤓🤓🤓
siplah gaeskeun...
mencintai itu perlu tapi dicintai jauh lebih hemmmmm😁🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️