Menikah tanpa dasar saling mencintai itulah yang dilakukan oleh Cristian dan Bella. Cris yang ketus dan tidak suka berinteraksi dengan wanita di jodohkan dengan Bella wanita independen dan tidak membutuhkan laki laki dalam hidup nya.
Cris dan Bella tinggal dalam satu rumah selama berbulan-bulan, tetapi mereka berdua seperti orang asing yang hanya bertemu saat berangkat kerja dan pulang kerja saja tanpa interaksi lebih. Mereka berdua terlalu sibuk dengan dunia kerja mereka sehingga tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan sebagai suami istri.
Sampai suatu hari Cris mengalami kecelakaan tunggal yang membuat diri nya mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya dan juga kebutaan pada dirinya.
"Seharusnya kalian biarkan saja aku MATI dari pada hidup dengan kecacatan seperti ini!!!"
Apakah Bella akan menjaga dan merawat nya? atau malah pergi meninggalkan Cristian?
Jangan lupa tinggalkan like, vote, subscribe atau memberi komentar saran dan kritik dengan senang hati author terima
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Capricorn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 Sulit terbuka
Mau tidak mau, Bella harus berakting seolah baru saja datang dari luar. Ia berjalan kembali ke arah pintu dengan perlahan, agar tak meninggalkan suara pada lantainya. Setelah berada di depan pintu itu, Bella kemudian menarik handel pintunya seolah memperagakan dirinya masuk.
Dan benar saja, Cris yang mendengar suara pintu terbuka langsung mengusap matanya dengan kasar, agar tidak ada yang mengira dirinya habis menangis.
"Siapa?" Tanya Cris dengan suara serak nya
"Aku" singkat Bella
"Bella? Darimana kamu?" Tanya Cris lagi
"Kantin, kamu habis menangis?" Bella pura-pura tidak tahu apa yang terjadi
Cris menggelengkan kepalanya "enggak, ini karena debu saja" elak Cris dengan matanya yang sembab
Bella menghela nafas kasar, lagi-lagi Cris tidak mau terbuka padanya
'kan, dia pasti selalu menghindar jika ditanya' batin Bella kecewa pada sikap Cris
"Oh" Bella hanya ber oh- ria saja, percuma jika ditanya lebih jauh jawaban nya pasti akan sama saja
Cristian menghentikan gerakan nya saat Bella mengatakan 'oh' saja padanya seolah tidak peduli
***
Dikediaman Alexander, Eric tengah menikmati teh hijau kesukaan nya dihalaman rumah dikelilingi tanaman hijau dan kolam ikan yang cantik serta rencana nya yang berjalan mulus membuat pikiran nya seolah terbang melayang, dirinya yang sedang menikmati ketenangan tidak sengaja mendengar suara mobil milik Abra dari depan mansion
Eric pun bangkit dari duduknya dan bergegas keluar menyambut ayahnya yang ia tidak tahu darimana saja ayahnya pergi
"Ayah?"panggil Eric sembari berjalan mendekat kearah Abra
Abra yang baru saja keluar dari mobil dan akan menutup pintu mobil nya terhenti dan melirik kearah Eric yang tepat dibelakang nya
"Ayah dari mana?"tanya Eric
"Rumah sakit menemui kakakmu" jawab Abra sembari menutup pintu mobil
Eric terdiam saat Abra mengatakan jika ia baru saja menemui Cris
"untuk apa ayah menemui Cris- maksudku kakak?" Tanya Eric lagi
"Hanya melihat kondisi nya, ternyata lebih buruk dari yang kubayangkan"ucap Abra sembari berjalan dan diikuti oleh Eric
"Kau tidak perlu memperdulikan nya lagi, dia bahkan tidak berguna saat ini dengan kondisi nya itu, fokus saja pada perusahaan yang akan kau pimpin besok aku tidak ingin perusahaan mengalami penurunan walau hanya 1% saja!"ucap Abra tegas
Eric menyeringai akhirnya Abra yang biasanya selalu membanggakan Cris sekarang sepenuhnya mempercayai nya"ya, Ayah tidak perlu khawatir" ucap nya dengan percaya diri, ia merasa benar benar beruntung saat ini
***
Saat ini Bella tengah berkutat kembali dengan pekerjaan nya syukurnya pekerjaan nya tidak begitu banyak seperti kemarin. Sesekali ia melirik kearah Cris yang sedari tadi diam melihat kearah jendela dengan pandangan kosong
'tiba tiba dia tidak berbicara lagi, apa aku salah bicara tadi?'pikir Bella
"Cris" panggil Bella tapi tidak ditanggapi oleh Cris
"Cris!!"Bella memanggil sekali lagi tapi masih tidak dijawab
Sedangkan Cris dirinya hanyut dalam pikirannya sendiri, dia menatap jendela lama sekali sampai tak sadar jika Bella terus memanggil nya
Alexander tidak membutuhkan pemimpin yang CACAT seperti mu
CACAT SEPERTI MU
Ucapan Abra yang mengatakan Cris cacat sangat membekas dihatinya, suaranya terus terusan berputar dipikiran nya, dirinya juga tidak ingin seperti ini, ini semua takdir! Tidak ada yang bisa melawan takdir!
'aku juga tidak ingin kondisi seperti ini...'batin Cris tak terima
Oh...
Dan satu kata yang keluar dari mulut Bella tadi membuat Cris terpikirkan terus
'padahal Bella hanya bilang 'oh' saja tapi kenapa rasanya seperti dia tidak ingin memperdulikan ku lagi?' pikir Cris
Cris yang masih termenung tak sadar jika Bella sudah disamping nya dan langsung menepuk pundaknya"Cris!!" Panggil Bella kesekian kalinya
Cris tersentak lalu menoleh kearah Bella
"Ke, kenapa?"sahut Cris gelagapan dengan suara nya yang serak
"Aku memanggilmu dari tadi, kamu memikirkan apa sampai tidak sadar aku memanggilmu?" Tanya Bella dengan mengkerut kan kedua alisnya