Logan Ruiz, putra tunggal Darius Ruiz, marah besar ketika pria paruh baya yang ia hormati itu memutuskan menikah lagi. Ia bahkan membawa seorang wanita dan anak perempuannya ke Mansion Keluarga Ruiz. Logan berusaha menggagalkan rencana pernikahan itu dan mengajak anak perempuan wanita itu untuk bekerja sama. Namun, anak perempuan itu tak mau mengganggu kebahagiaan wanita yang sangat ia sayangi. Hingga akhirnya Logan menggunakan cara yang menurutnya paling ampuh, yakni menodai gadis itu dan mengaku di hadapan Darius Ruiz. Hal itu akan menggagalkan rencana pernikahan Ayahnya itu. Namun siapa yang menyangka jika Alina, nama gadis itu, memilih pergi agar pernikahan itu tetap berlangsung dan menutup rapat kejadian malam kelam itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TAK BISA MENGHUBUNGI
Richard yang sedang mendapatkan tugas jaga malam, menunggu kedatangan Logan. Vin menghubunginya untuk segera menyiapkan ruangan khusus untuk Logan.
“Cepatlah, Rich!” teriak Vin.
Richard yang memang sudah menunggu kedatangan mereka pun sudah bersiap dengan brankar bersama beberapa orang perawat.
“Bawa ia segera ke ruangan yang kuminta siapkan tadi,” Logan yang memang tak suka jika dirinya berada di rumah sakit, atau bahkan menjadi pemberitaan di luar sana, selalu minta diperiksa di ruangan khusus.
Richard bisa melihat wajah Logan yang pucat dan tubuhnya sangat lemas sekali.
“Ada apa sebenarnya dengan Logan, Vin?” tanya Richard.
“Aku tidak tahu. Saat aku sampai di apartemennya, ia sudah seperti itu,” jawab Vin.
Setelah Logan ditempatkan di ruang VVIP, Richard meminta para perawat untuk keluar. Mereka telah selesai memasang infus dan kini hanya tinggal mereka bertiga, Logan, Vin, dan Richard.
“Sekarang katakan padaku, Log. Apa yang sebenarnya terjadi padamu?” tanya Richard. Melihat kondisi Logan saat ini, diagnosa Richard hanya Logan kelelahan.
“Tadi ia mengatakan miliknya tak bisa bekerja,” kata Vin mewakili Logan, “hanya saja aku tak tahu apa yang ia maksud miliknya itu sesuai dengan apa yang kupikirkan.”
Logan menghela nafasnya pelan. Ia harus segera mencari jalan keluar dari permasalahannya. Ia tak bisa seperti ini terus.
“Ini sesuai dengan apa yang kamu pikirkan, Vin. Milikku tak bisa tegang dan berdiri seperti biasanya,” kata Logan.
“Apa kamu tahu penyebabnya?” Richard berusaha memahami apa yang terjadi dengan Logan. Bagi seorang pria, hal itu sangatlah penting, dan tak mungkin Vin serta Richard bercanda dalam hal ini.
Logan terdiam dan tampak berpikir. Ia menatap kedua sahabatnya itu.
“Gadis itu … aku memperkossanya. Aku mengambil mahkotanya. Setelah hari itu, aku selalu mengancammya dengan melakukan hal yang sama berulang kali. Hingga suatu ketika aku tak bisa melakukannya dengan wanita lain. Namun ketika aku membayangkan dirinya, milikku langsung siap sedia seperti biasanya. Sejak hari pernikahan Dad Darius, milikku benar-benar tak bisa bekerja. Bahkan mencoba dengan membayangkan wanita itu pun tak bisa,” Logan memejamkan matanya, seketika bayangan saat ia melakukannya dengan Alina kembali muncul. Tubuhnya terasa panas, tapi anacondanya sama sekali tidak bergerak.
Vin dan Richard yang mendengar penuturan Logan mulai mengerti.
“Ini sepertinya bukan bermasalah pada fisikmu, Log. Aku mulai berpikir kalau kamu memiliki rasa bersalah padanya,” ujar Richard.
“Log, aku tak pernah menyangka kamu akan melakukan itu pada calon adikmu sendiri,” kata Vin menimpali.
“Ia pantas mendapatkannya! Ia tak mendengarkanku dan ia harus menerima segala konsekuensinya!” Emosi Logan kembali tak terkendali. Richard mengambil sebuah suntikan yang telah disiapkan oleh para perawat tadi karena mengira Logan akan mendapatkan tindakan khusus.
“Maafkan aku, Log,” Richard langsung menyuntikkan obat penenang itu dan perlahan kesadaran Logan berangsur-angsur menghilang.
Richard menghela nafasnya, “Kita harus membawa wanita itu ke sini, Vin.”
“Untuk apa kita membawanya kalau Logan akan kembali menyakitinya?” ujar Vin.
“Tapi menurutku dia adalah obat bagi Logan.”
“Saat ini status mereka adalah kakak adik. Tak mungkin aku membawanya ke sini. Apa kamu ingin Logan kembali mencoba berhubungan dengannya? Ini gila!” kata Vin yang membuat Richard pun akhirnya berpikir.
“Lebih baik biarkan dulu seperti ini. Uncle Darius juga saat ini sedang pergi berbulan madu. Kamu jaga Logan di sini sementara aku akan menyelesaikan pekerjaan di Perusahaan Ruiz,” kata Vin.
“Kamu sendiri tak ingin kembali ke Perusahaan Walker, Vin?” tanya Richard.
“Tidak! Bukankah mereka memiliki adikku untuk menjadi penerus Perusahaan Walker? Aku tak ingin menjadi alat bisnis mereka,” ujar Vin.
Akhirnya Vin pergi dari sana. Richard meminta seorang perawat pria untuk menjaga Logan karena ia memiliki jadwal operasi malam ini.
**
“Kamu mau ke mana, Carl?” tanya Beatrice saat melihat Carlos sudah bersiap dengan kemeja dan topinya, tapi malah mengarah ke luar rumah.
“Aku ingin berkeliling desa sebentar, Granny,” jawab Carlos.
“Berkeliling desa atau mengunjungi tetangga sebelah rumah?” tanya Beatrice lagi. Mudah bagi Beatrice yang telah hidup bertahun-tahun dengan Carlos untuk mengetahui sikap berbeda dari cucunya itu.
“Granny!”
“Kamu menyukai Alina, hmm?”
“Siapa yang tak akan menyukainya? Ia cantik, lembut, dan baik hati,” jawab Carlos.
“Ia sedang hamil, Carl,” kata Beatrice.
“Ha-hamil?” Carlos yang ingin melangkah keluar pun berhenti. Ia kembali menoleh pada Beatrice untuk melihat apakah Grandma-nya itu mengatakan sesuatu kebohongan.
“Ya, Alina sedang hamil. Ia mengatakannya pada Granny kemarin. Granny sangat menyukai kejujurannya. Granny juga yakin bahwa apa yang ia alami saat ini bukanlah hal yang mudah untuknya. Jangan membuat Alina tak nyaman berada di desa ini, Carl,” pinta Beatrice.
“Granny jangan kuatir. Aku tak akan bertanya apapun padanya. Jika memang ia membuka hatinya untukku, aku akan menerima dirinya, apa adanya,” kata Carlos.
Beatrice menghela nafasnya pelan dan melihat Carlos meninggalkan rumah mereka. Carlos melangkah ke rumah yang ditempati oleh Alina. Langkah kakinya sedikit melambat, Carlos kembali berpikir tentang apa yang dikatakan oleh Beatrice.
Apa yang sebenarnya terjadi padamu, Al? Apa jangan-jangan sebenarnya kamu sudah menikah? - batin Carlos. Harapannya akan pupus seketika jika memang Alina telah menikah.
Tampak sosok seorang wanita tengah merapikan beberapa pot di halaman rumah. Dengan sarung tangan ia mencampurkan tanah dengan pupuk, tak lupa memasukkan bibit yang ia beli di toko kemarin.
“Al!” sapa Carlos yang berusaha mengesampingkan pemikirannya.
“Selamat pagi, Carl,” Alina menyapa balik.
“Kamu suka menanam?” tanya Carlos.
“Tidak juga, ini pertama kali aku melakukannya. Aku melihat banyak bibit dijual di toko sana, jadi aku penasaran,” jawab Alina.
“Aku bisa mengajarkan cara menanam padamu.”
“Benarkah? Tapi … tidak perlu, aku sudah belajar melalui internet,” kata Alina yang memang tak ingin merepotkan siapa pun. Ia juga berusaha menghindari pertemanan dengan lawan jenis karena takut bila mereka akan berbuat jahat padanya, sama seperti Logan.
“Jangan sungkan padaku, Al.”
Alina hanya tersenyum tipis kemudian melanjutkan pekerjaannya. Sementara itu di tempat yang lain lagi, tampak seorang wanita terus menatap ponselnya. Beberapa kali ia mencoba menghubungi putrinya, tapi selalu tak tersambung, membuatnya cemas.
“Ada apa, sayang?” tanya Darius.
“Aku tak bisa menghubungi Alina,” jawab Florence.
“Mungkin ia sedang sibuk hingga tak bisa menjawab panggilanmu. Tunggu saja, ia pasti akan segera menghubungimu.”
“Alina tak pernah seperti ini. Ia selalu memberiku kabar ketika ia sudah sampai di tempat tujuan, ke mana pun ia pergi,” kata Florence.
“Baiklah, aku akan menghubungi Logan dan memintanya mencari kabar Alina segera,” ujar Darius. Ia tak ingin Florence merasa kuatir yang akhirnya tak bisa menikmati masa berbulan madu mereka.
🌹🌹🌹
Karyanya bagus alurnya thorr💞🙏🏻