NovelToon NovelToon
Namaku Ayu

Namaku Ayu

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:56.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mizzly

Warning 21+


Aku masih suci sebelum kejadian itu. Aku masih ranum dan bersih seperti namaku, Ayu.

Semuanya berubah. Kebahagiaanku runtuh. Aku harus meninggalkan laki-laki yang mencintaiku demi laki-laki lain yang bahkan tidak kukenal.

Sanggupkah aku melewati kehidupan baruku. Kehidupan bak roller coaster yang kadang menjungkirbalikkan hidupku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

POV Dio

Aku memang sengaja mengikuti kemana istriku pergi. Mobil Fortuner yang membawanya berbelok ke sebuah cafe. Aku lalu memarkirkan motor Scoopyku di tempat parkir motor.

Kulihat seorang lelaki keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Ayu. Laki-laki itu pasti pacarnya Ayu. Namanya Dewa kalau tidak salah. Mereka memasuki cafe dan duduk di bagian yang sepi pengunjung.

Aku juga ikut duduk tidak jauh dari mereka. Untunglah Ayu duduk membelakangiku jadi Ia tidak tahu kalau aku bisa menguping pembicaraannya.

Ayu terlihat menangis. Pasti Ia sedang berterus terang tentang pernikahan kami. Kulihat raut wajah pacarnya yang marah. Aku terus memperhatikan sambil meminum kopi yang tadi kupesan.

Kemarahan cowoknya semakin memuncak. Pertengkaran mereka mulai bisa kudengar. Ayu makin terisak. Aku agak tidak terima wanita yang sekarang menjadi istriku diperlakukan seperti itu.

Pelayan disini sengaja mengencangkan musik agar pertengkaran mereka tidak menjadi pusat perhatian publik. Setelah menggebrak meja pacarnya Ayu pergi meninggalkan Ayu yang masih menangis.

Aku bangun dan menghampiri Ayu. Kutendang kakinya pelan seperti saat aku membangunkannya kemarin. Ayu kaget melihat kedatanganku. Aku mengajaknya pulang karena langit Jakarta sudah mendung. Setelah ceramah panjang lebar akhirnya Ia mengikutiku.

Kami hujan-hujanan di jalan. Ayu memelukku erat karena takut akan suara petir yang tadi terdengar kencang. Aku menawarinya berteduh namun Ia menolak.

Tubuh Ayu yang memelukku menempel erat dan membangunkan sesuatu dalam diriku. Walau bagaimanapun aku laki-laki normal. Kemarin aja aku tidak bisa menahan hawa nafsuku saat mabuk, apalagi sekarang saat aku sadar begini. Aku berusaha konsentrasi agar cepat sampai rumah.

Kami sudah di rumah sekarang. Ayu membuka helm dan jaketnya. Kemeja warna merahnya makin menonjolkan keseksiannya. Aku masih tidak bisa lupa dengan malam pertama kami. Kalau boleh jujur aku masih ingin melakukannya lagi. Karena itu aku mengajukan syarat agar tetap bisa melakukan hubungan suami istri dalam pernikahan kami.

Ayu sudah masuk ke dalam rumah. Aku pun menyusulnya. Ternyata Ia membawakanku handuk kering untuk mengeringkan tubuhku yang basah kuyup. Ayu memberikanku handuk kering, namun bukannya mengambil handuk tersebut aku malah menarik tubuhnya mendekatiku.

Ayu terlihat kaget. Kutatap wajah cantiknya. Aku mengakui kalau Ayu amatlah cantik. Tak mau berpikir panjang aku langsung mencium bibir Ayu. Awalnya Ayu menolak namun ciuman lembutku mulai menjadi panas dan aku mulai terbawa nafsu.

Aku menciumi Ayu tanpa henti seakan harimau yang lapar. Ayu sudah tidak menolakku bahkan membalas ciumanku.

Gayung pun bersambut. Aku mendorong tubuh Ayu sampai ke meja TV. Aku angkat tubuhnya sambil terus menciuminya.

Aku melepaskan ciuman kami. Kembali aku menatapnya seakan meminta ijin untuk melakukan lebih. Ayu tidak berkata apapun, namun Ia melingkarkan tangannya di leherku. Itu sudah jawaban yang cukup untukku.

Kubelai lembut pipinya yang merona merah.

"Cantik."

"Kamu amat cantik, Yu."

Ayu tersenyum malu dan wajahnya kembali merona.

Kucium lembut kembali bibirnya yang terasa amat manis. Aku menggendong Ayu sampai ke kamar dan tak melepaskan ciumanku.

Ciumanku makin lama makin menuntut dan hot. Kami pun sama-sama terbakar hawa nafsu dan akhirnya kami pun melakukan hubungan suami istri kembali.

Aku berbaring lemas di samping Ayu. Aku sudah menuntaskan hawa nafsuku yang sejak kemarin kupendam. Entah mengapa Ayu membuatku merasa ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi.

"Kita melakukannya lagi." sepertinya Ayu baru tersadar. Nafasnya masih terengah-engah.

"Sepertinya kamu memutuskan untuk melayani sendiri suamimu dibandingkan aku main dengan wanita lain."

"Mau bagaimana lagi. Dewa mencampakkanku. Kalau aku membiarkanmu melakukannya dengan wanita lain lalu menularkannya padaku tentu akan lebih merugikanku nantinya." jawab Ayu dengan pasrah.

"Yaudah ayo." Aku lalu bangun.

"Kemana?" tanya Ayu heran.

"Mandi. Nanti masuk angin. Kita kan habis hujan-hujanan tadi." lagi-lagi Ayu hanya menuruti perkataanku. Aku tersenyum senang.

Ayu masuk saja ke kamar mandi tanpa menyadari aku mengikutinya di belakang. Setelah menyalakan shower Ia berbalik dan kaget melihat keberadaanku.

"Kok kamu...mmm.." Aku langsung mencium Ayu sebelum Ia banyak bicara. Sepertinya aku tak pernah bosan menikmati tubuhnya.

Aku terus menciumnya. Ayu juga membalas setiap ciumanku.

Aku terus menciuminya dibawah kucuran air shower.

"Bagaimana? Enakkan?" godaku di telinga Ayu.

Aku pun mendapat cubitan di perutku sebagai jawaban. Perih tapi aku hanya terkekeh saja.

*****

"Yu... Yu..." Aku membangunkan Ayu di tengah malam. Sehabis mandi tadi kami tertidur karena kelelahan sehabis bercinta 2 kali. Dan sekarang aku terbangun jam 2 malam dengan perut yang keroncongan.

"Kenapa?" tanya Ayu setelah membuka matanya.

"Laper. Tolong masakkin mie instan dong." pintaku.

"Gak bisa ditahan aja laparnya sampai nanti pagi?"

"Gak bisa. Ayo dong. Kalau gak mau buatin nanti kamu aku makan lagi nih!" ancamku.

Mendengar ancamanku Ayu pun langsung duduk tegak. "Siap Bos!" Ayu lalu ke dapur dan membuatkanku mie instan. Aku tersenyum saja melihat penolakan halusnya.

Aku menemani Ayu di dapur. Aku tahu biasanya cewek suka takut berada di dapur seorang diri apalagi di malam hari. Aku duduk di meja makan sambil memperhatikan Ayu yang sibuk memasak mie. Tak lama mie rebus dengan telur setengah matangnya sudah tersaji di depanku.

"Makasih." ucapku. Aku lalu mulai menikmati mie buatannya yang ternyata lebih enak daripada buatanku sendiri. "Kamu mau gak?"

"Gak usah. Makasih. Aku tidak nafsu makan."

"Gara-gara dicampakkin?" ledekku lagi.

"Seneng banget kayaknya liat aku dicampakkin." ketusnya.

"Ya kan aku bisa menghibur kamu kayak tadi." kataku sambil tersenyum lebar. Ayu mendengus sebal.

Ayu terlihat memikirkan sesuatu. "Hmm... kalau aku sampai hamil gimana?" raut wajahnya terlihat serius saat menanyakan hal itu padaku.

"Memangnya kenapa? Kan kamu hamil sama suami sah kamu sendiri. Masalahnya dimana?" tanyaku balik.

Ayu menghembuskan nafas berat. "Aku belum siap. Dan aku juga tidak mau anakku lahir tidak dari cinta kasih kedua orangtuanya dan dari pemuasan nafsu orangtuanya saja. Aku akan mengkonsumsi pil KB saja."

Aku tidak bisa memaksakan keputusan Ayu. Walau aku agak sedikit kecewa bahwa ternyata Ayu tidak menginginkan memiliki anak dariku. Ya, kami memang tidak saling mencintai, kami hanya saling membutuhkan terutama dalam memuaskan nafsu kami masing-masing.

Kuletakkan sendok makanku ke dalam mangkuk yang sudah kosong dan isinya pindah ke dalam perutku. Aku menatap istriku. Wanita cantik yang tak pernah bosan dilihatnya. Dan yang terpenting tak pernah bosan membuatku ketagihan menikmatinya.

"Kalau kamu memutuskan seperti itu aku bisa apa? Lakukan yang ingin kamu lakukan. Aku tidak akan memaksa. Aku hanya mau hubungan kita saat ini saling menguntungkan satu sama lain. Seperti friends with benefit. Kita married with benefit. Aku suka bercinta dengan kamu dan tak usah munafik, kamu pun juga suka kan bercinta denganku?" Aku menatap lekat wajahnya dengan serius.

"Bisa dibilang... iya." jawab Ayu. Wajahnya yang memerah malu menandakan kejujurannya. "Hmm... Dio."

"Apa."

"Bisakah kamu berjanji padaku?"

"Janji apa?"

"Berjanjilah, selama kita masih dalam ikatan tali pernikahan, kamu tidak akan melakukan hubungan suami istri dengan wanita lain di luar sana. Seperti kamu yang memberi pilihan padaku apakah aku lebih memilih melayanimu atau kamu akan mencari di luar sana dan aku memilih melayanimu tapi aku minta kamu tidak melakukannya dengan siapapun selain aku."

"Iya aku janji. Yaudah sekarang ayo kita tidur lagi. Atau mau lanjutin yang ketiga?" senyum jahilku kukembangkan lagi.

"Makasih tapi aku ngantuk." Ayu meninggalkanku yang harus mencuci piring bekas makanku sendiri.

1
aryuu
berasa real banget ceritanya... asli ceritanya berkualitas ❤️
adisty aulia
Yuu kamu bisaaa..
Pilih mundur✊️
Fatimah Ajja
lah ngapain bingung,kan papanya masih ada,biar perusahaan dipimpin sendiri,dia ngebeswrin perusahaan furniture nya sendiri,gitu aja kok repot
ntar papanya meninggal kan akhirnya warisan buat dia juga
Fatimah Ajja
Pajero=panas jobo Jero🤣
Putri Dhamayanti
makanya tegas dong jd cowo, pilih jan rakus mau semuanya
Putri Dhamayanti
hahaha... saking baiknya ampe masih nyebut pacar yg dia cintai, wuarrbyasah mama mertua yg baik ini... 😂😂😂😂
ardan
luarbiasa
Wilda Mawadiyah
Luar biasa
🌻🌹Wathyýyy🌹🌻
🤣🤣🤣
Les Tari
rekomendasi baget
✨️ɛ.
rada lupa eyke ama cerita Ayu-Dio~
Ira Ira
Luar biasa
Siti Aisyah
duh kebanyakan adegan dan dialog tentang ciumnya nih rada bosen aq bc nya maaf ya thor, ok next kita cb bc lg deh lanjutannya
Siti Aisyah
pertama kl bc karya mu thor dpt kabar dr pembaca author tetangga
Sri Mulyati (mamik)
Luar biasa
(ツ)
Mampir Thor...
Smoga Ceritanya Yg Bagus...😘👍🏻
(ツ)
Hehehe...🤭🤭🤭
Namanya Ayu 👍🏻👍🏻
Indah Sukmawati
Buruk
zeus
Skip..
zeus
Dio itu banci....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!