Namaku Ayu
Ada yang bilang kalau hidup itu tentang hukum tanam dan tuai. Amalan baik yang ditanamkan maka akan menuai hasil yang baik. Begitupun jika amalan buruk yang ditanamkan maka akan mendapat keburukan.
Namun apabila kita berusaha menanamkan amal baik namun tetap mendapat keburukan bagaimana? Orang menyebutnya sial, apes bahkan zonk.
Ini tentang hidupku. Aku pun tidak menyangka akan mengalami roller coaster kehidupan yang sebegitu dahsyatnya membolak-balikkan nasib hidupku.
********
Aku menatap wajahku yang sudah cantik makin cantik setelah memakai riasan tipis. Bukan kepedean, namun memang begitu keadaannya. Wajahku itu jenis wajah yang enak dilihat. Semakin lama dilihat semakin cantik. Ayu. Begitu istilahnya.
Doa yang orantuaku selipkan di namaku seolah diijabah oleh Tuhan. Ayu, nama yang kedua orang tuaku berikan padaku sesuai dengan wajahku yang ayu.
Ayu Febriana, nama lengkapku. Lahir pada tanggal 14 Februari bertepatan dengan hari valentine. Orang tuaku berharap aku banyak dicintai karena aku lahir di hari kasih sayang.
Kurapikan kemejaku yang sengaja kumasukkan ke dalam rok warna hitam. Bentuk tubuhku yang ramping membuat pakaian apapun terlihat cocok saat kukenakan.
Rambut panjangku sudah tersisir rapi. Lurus alami tanpa harus direbonding atau smoothing. Aku sudah siap berangkat ke kantor. Papa sudah menungguku tak sabar. Anak gadisnya ini kalau sudah bercermin rasanya tak habis-habis memandangi wajahnya.
"Ck...ck..ck... lama sekali ya anak Papa ini." suara protes Papa mengagetkanku.
"Eh ada Papa... Aku udah selesai kok. Ayo kita berangkat nanti kesiangan." aku mengambil tas kerjaku dan sepatu high heels untuk dipakai di luar rumah.
"Papa udah siap dari tadi kali. Kamu aja yang ngaca melulu gak kelar-kelar." protes Papa.
"Papa bisa aja. Aku cuma sebentar aja Pa. Rapihin baju. Kan gak enak kalau ke kantor bajunya kusut."
"Ayo kita berangkat. Nanti keburu macet." Papa lalu masuk ke dalam mobil dan memanasinya. Sementara aku memakai sepatu high heels dulu di sofa ruang tamu.
Baru saja aku bangun dan hendak masuk ke dalam mobil saat Mama memanggilku.
"Ayu... yu... tunggu!"
"Kenapa Ma?"
"Ini bekal kamu. Tadi kamu kelamaan ngaca sih jadi enggak sarapan. Ini Mama bawakan buat kamu makan di jalan nanti." Mamaku sangat perhatian. Anaknya belum sarapan pun akan Ia kejar untuk dibawakan bekal.
"Makasih Ma. Nanti Ayu pulang malam ya. Ada acara di team Ayu. Mama gak usah nungguin Ayu ya. Langsung tidur aja. Ayu bawa kunci kok."
"Iya. Hati-hati ya."
"Siap, Ma. Ayu berangkat dulu." aku lalu mencium tangan Mamaku yang sangat kusayangi itu.
*****
Aku bekerja sebagai marketing di salah satu bank swasta terkenal. Hampir setengah tahun aku bekerja disana.
Sebagai marketing ada target yang harus dicapai baik personal maupun team. Ternyata team aku mampu melebihi target yang diharapkan perusahaan. Sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras kami, pimpinan akan mengadakan party di salah satu diskotek terkenal di Jakarta.
Aku awalnya tidak mau ikut. Jujur saja, aku tidak pernah clubbing selama ini. Masuk diskotek saja aku tidak pernah. Hanya tau dari drama korea yang sering kutonton.
Aku tidak bisa menolak ajakan para senior dan atasan di kantorku. Akhirnya aku mengiyakan ikut acara tersebut. Aku sudah membawa baju ganti untuk kupakai nanti malam. Tidak mungkin aku clubbing dengan memakai kemeja dan rok kerja seperti sekarang.
Seluruh teamku sudah excitied banget menunggu acara nanti malam. Kami ber-25 orang pun siap untuk menghentak diskotek nanti malam.
Jam 7 malam aku sudah mengganti baju kerjaku dengan dress merah maroon selutut. Aku mengoleskan lipstik warna merah terang. Warna yang tidak pernah aku pakai sebelumnya. Khusus untuk hari ini aku pakai.
Aku menghampiri rekan satu teamku dan membuat mereka terpesona melihat kecantikanku.
"Wow... amazing... cantik banget kamu Yu." puji Mas Bagus salah seorang senior di bagianku.
"Makasih Mas." jawabku malu.
"Sayang sekali aku sudah nikah, kalau belum sudah aku gebet kamu Yu." gombal Mas Bagus lagi.
"Kayak mau aja Ayu sama kamu. Kamu kere gitu. Ha..ha..ha.." Mas Adi pun menimpali.
"Bisa jadi primadona nih Ayu nanti malam. Cantiknya kebangetan. Gak bosen-bosen dilihatnya. Kamu sih masuk kerjanya setelah kita cowok-cowok udah pada laku. Kalau belum udah jadi bahan rebutan kita sampai jontok-jontokkan nih." Mas Dika juga ikut komentar.
"Bisa aja, Mas." jawabku sambil menahan wajahku yang memerah menahan malu.
Untungnya di dalam teamku para pria sudah menikah semua, kalau tidak sudah terjadi pertumpahan darah karena memperebutkanku. Tapi aku tidak tertarik. Aku sudah punya belahan jiwa.
Dewa Anggoro Putro. Pacarku yang sudah menjalin hubungan asmara denganku selama 4 tahun lamanya. Hubungan terawet dan terlama selama kehidupan asmaraku. Dewa amat mencintaiku.
Kami sudah rencana akan menikah saat aku sudah menandatangani kontrak sebagai karyawan setelah satu tahun bekerja. Dalam isi kontrak, aku dilarang menikah dan hamil selama masa kontrak berlangsung. Karena itulah aku dan Dewa belum meresmikan hubungan kami ke jenjang pernikahan.
Hubungan 4 tahun kami termasuk pacaran sehat. Dewa benar-benar menjagaku selama ini. Tidak pernah sekalipun Ia merusakku. Ia menjagaku seperti telur yang takut pecah jika sampai terjatuh.
Aku juga menjaga keperawananku selama ini demi Dewa. Biar Dewa yang akan kuberikan mahkota terindah yang kumiliki. Ya, 6 bulan lagi. 6 bulan lagi aku akan memberikan segalanya untuk Dewa jika kami sudah menikah.
Aku sudah mengabari Dewa kalau ada acara dengan teamku. Dewa menawari akan menjemputku nanti malam. Aku menolak dengan alasan ada teman-temanku yang akan mengantar nanti.
Semua teamku sudah berkumpul. Kami pun siap clubbing bareng. Yey.....
Dengan menumpang mobil Mas Adi aku dan 5 temanku pun menuju diskotek terbesar di Jakarta. Aku masuk ke dalam diskotek yang tidak pernah kumasuki sebelumnya.
Dentuman musik kencang mulai terdengar. Teman-temanku yang sudah terbiasa clubbing langsung menggoyangkan badannya mengikuti alunan musik yang dimainkan sang DJ. Mereka pun langsung lupa dengan siapa mereka pergi. Asyik sendiri dengan dunianya.
Aku yang tersisihkan pun memilih tempat duduk kosong. Ia tidak suka dance. Tubuhku kaku jika disuruh joget-joget seperti itu. Kebetulan sekali ada kursi kosong dipojok sana.
Aku berjalan ke pojok, sebelumnya aku memesan jus terlebih dahulu. Aku mencoba menikmati enaknya clubbing seperti teman-temanku yang lain namun aku tidak bisa.
Kuminum jus yang kupesan. Rasanya agak berbeda. Namun enak juga. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang duduk di sebelahku. Wajahnya sedih.
"Aku boleh duduk disini?" tanya laki-laki itu padaku.
"Iya. Silahkan." jawabku. Toh semua rekan satu teamku sudah berpencar tak tahu dimana.
"Aku traktir kamu ya. Kan kamu udah bolehin aku duduk disini." laki-laki itu pun memesan dua buah minuman untuk dirinya dan diriku. Aku gak ngerti minuman apa yang Ia pesankan. Istilahnya begitu asing.
"Aku Dio." Ia pun mengulurkan tangannya padaku.
"Ayu." jawabku lalu menyambut uluran tangannya.
"Sendirian aja?" tanya Dio lagi.
"Gak kok. Sama teman satu team." jawabku lagi.
"Kenapa gak gabung sama teman-teman kamu? Malah asyik mojok disini." komentar Dio lagi.
"Aku gak suka dance gitu. Lebih baik liatin aja dari jauh. Kamu sendiri sendirian aja?" aku tanya balik Dio. Tidak enak rasanya Ia sudah ramah kalau aku tidak bertanya balik.
"Iya. Lagi ngilangin bete aja." minuman yang dipesannya pun datang. Ia memberikan segelas padaku.
Aku menerima minuman yang Ia berikan karena minumanku sudah habis. Saking enaknya aku sampai tidak sadar sudah menghabiskannya. Rasanya yang manis membuat tubuhku mulai mengikuti alunan musik yang berdentum.
"Oh. Biasa kesini kalau bete?" tanyaku lagi.
"Kalau dulu Ia. Sekarang sudah tidak. Sudah makin tua makin males clubbing."
Aku menatap laki-laki itu. Umurnya sekitar 27 tahun keatas. Sudah dewasa. Seperti perkataannya. Tidak seperti aku yang masih 22 tahun. Kuminum minuman yang dibelikannya. Ini lebih enak dari yang kuminum tadi. Tanpa terasa aku sudah menghabiskan segelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Griselda Nirbita
wow... lalu apa yg terjadi???
2024-09-09
0
Dewa Rana
baca lagiii...
2024-06-30
0
Borahe 🍉🧡
kek pernah kubaca tp aku lupa ceritanya
2024-02-29
0