Namaku Ayu

Namaku Ayu

Bab 1

Ada yang bilang kalau hidup itu tentang hukum tanam dan tuai. Amalan baik yang ditanamkan maka akan menuai hasil yang baik. Begitupun jika amalan buruk yang ditanamkan maka akan mendapat keburukan.

Namun apabila kita berusaha menanamkan amal baik namun tetap mendapat keburukan bagaimana? Orang menyebutnya sial, apes bahkan zonk.

Ini tentang hidupku. Aku pun tidak menyangka akan mengalami roller coaster kehidupan yang sebegitu dahsyatnya membolak-balikkan nasib hidupku.

********

Aku menatap wajahku yang sudah cantik makin cantik setelah memakai riasan tipis. Bukan kepedean, namun memang begitu keadaannya. Wajahku itu jenis wajah yang enak dilihat. Semakin lama dilihat semakin cantik. Ayu. Begitu istilahnya.

Doa yang orantuaku selipkan di namaku seolah diijabah oleh Tuhan. Ayu, nama yang kedua orang tuaku berikan padaku sesuai dengan wajahku yang ayu.

Ayu Febriana, nama lengkapku. Lahir pada tanggal 14 Februari bertepatan dengan hari valentine. Orang tuaku berharap aku banyak dicintai karena aku lahir di hari kasih sayang.

Kurapikan kemejaku yang sengaja kumasukkan ke dalam rok warna hitam. Bentuk tubuhku yang ramping membuat pakaian apapun terlihat cocok saat kukenakan.

Rambut panjangku sudah tersisir rapi. Lurus alami tanpa harus direbonding atau smoothing. Aku sudah siap berangkat ke kantor. Papa sudah menungguku tak sabar. Anak gadisnya ini kalau sudah bercermin rasanya tak habis-habis memandangi wajahnya.

"Ck...ck..ck... lama sekali ya anak Papa ini." suara protes Papa mengagetkanku.

"Eh ada Papa... Aku udah selesai kok. Ayo kita berangkat nanti kesiangan." aku mengambil tas kerjaku dan sepatu high heels untuk dipakai di luar rumah.

"Papa udah siap dari tadi kali. Kamu aja yang ngaca melulu gak kelar-kelar." protes Papa.

"Papa bisa aja. Aku cuma sebentar aja Pa. Rapihin baju. Kan gak enak kalau ke kantor bajunya kusut."

"Ayo kita berangkat. Nanti keburu macet." Papa lalu masuk ke dalam mobil dan memanasinya. Sementara aku memakai sepatu high heels dulu di sofa ruang tamu.

Baru saja aku bangun dan hendak masuk ke dalam mobil saat Mama memanggilku.

"Ayu... yu... tunggu!"

"Kenapa Ma?"

"Ini bekal kamu. Tadi kamu kelamaan ngaca sih jadi enggak sarapan. Ini Mama bawakan buat kamu makan di jalan nanti." Mamaku sangat perhatian. Anaknya belum sarapan pun akan Ia kejar untuk dibawakan bekal.

"Makasih Ma. Nanti Ayu pulang malam ya. Ada acara di team Ayu. Mama gak usah nungguin Ayu ya. Langsung tidur aja. Ayu bawa kunci kok."

"Iya. Hati-hati ya."

"Siap, Ma. Ayu berangkat dulu." aku lalu mencium tangan Mamaku yang sangat kusayangi itu.

*****

Aku bekerja sebagai marketing di salah satu bank swasta terkenal. Hampir setengah tahun aku bekerja disana.

Sebagai marketing ada target yang harus dicapai baik personal maupun team. Ternyata team aku mampu melebihi target yang diharapkan perusahaan. Sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras kami, pimpinan akan mengadakan party di salah satu diskotek terkenal di Jakarta.

Aku awalnya tidak mau ikut. Jujur saja, aku tidak pernah clubbing selama ini. Masuk diskotek saja aku tidak pernah. Hanya tau dari drama korea yang sering kutonton.

Aku tidak bisa menolak ajakan para senior dan atasan di kantorku. Akhirnya aku mengiyakan ikut acara tersebut. Aku sudah membawa baju ganti untuk kupakai nanti malam. Tidak mungkin aku clubbing dengan memakai kemeja dan rok kerja seperti sekarang.

Seluruh teamku sudah excitied banget menunggu acara nanti malam. Kami ber-25 orang pun siap untuk menghentak diskotek nanti malam.

Jam 7 malam aku sudah mengganti baju kerjaku dengan dress merah maroon selutut. Aku mengoleskan lipstik warna merah terang. Warna yang tidak pernah aku pakai sebelumnya. Khusus untuk hari ini aku pakai.

Aku menghampiri rekan satu teamku dan membuat mereka terpesona melihat kecantikanku.

"Wow... amazing... cantik banget kamu Yu." puji Mas Bagus salah seorang senior di bagianku.

"Makasih Mas." jawabku malu.

"Sayang sekali aku sudah nikah, kalau belum sudah aku gebet kamu Yu." gombal Mas Bagus lagi.

"Kayak mau aja Ayu sama kamu. Kamu kere gitu. Ha..ha..ha.." Mas Adi pun menimpali.

"Bisa jadi primadona nih Ayu nanti malam. Cantiknya kebangetan. Gak bosen-bosen dilihatnya. Kamu sih masuk kerjanya setelah kita cowok-cowok udah pada laku. Kalau belum udah jadi bahan rebutan kita sampai jontok-jontokkan nih." Mas Dika juga ikut komentar.

"Bisa aja, Mas." jawabku sambil menahan wajahku yang memerah menahan malu.

Untungnya di dalam teamku para pria sudah menikah semua, kalau tidak sudah terjadi pertumpahan darah karena memperebutkanku. Tapi aku tidak tertarik. Aku sudah punya belahan jiwa.

Dewa Anggoro Putro. Pacarku yang sudah menjalin hubungan asmara denganku selama 4 tahun lamanya. Hubungan terawet dan terlama selama kehidupan asmaraku. Dewa amat mencintaiku.

Kami sudah rencana akan menikah saat aku sudah menandatangani kontrak sebagai karyawan setelah satu tahun bekerja. Dalam isi kontrak, aku dilarang menikah dan hamil selama masa kontrak berlangsung. Karena itulah aku dan Dewa belum meresmikan hubungan kami ke jenjang pernikahan.

Hubungan 4 tahun kami termasuk pacaran sehat. Dewa benar-benar menjagaku selama ini. Tidak pernah sekalipun Ia merusakku. Ia menjagaku seperti telur yang takut pecah jika sampai terjatuh.

Aku juga menjaga keperawananku selama ini demi Dewa. Biar Dewa yang akan kuberikan mahkota terindah yang kumiliki. Ya, 6 bulan lagi. 6 bulan lagi aku akan memberikan segalanya untuk Dewa jika kami sudah menikah.

Aku sudah mengabari Dewa kalau ada acara dengan teamku. Dewa menawari akan menjemputku nanti malam. Aku menolak dengan alasan ada teman-temanku yang akan mengantar nanti.

Semua teamku sudah berkumpul. Kami pun siap clubbing bareng. Yey.....

Dengan menumpang mobil Mas Adi aku dan 5 temanku pun menuju diskotek terbesar di Jakarta. Aku masuk ke dalam diskotek yang tidak pernah kumasuki sebelumnya.

Dentuman musik kencang mulai terdengar. Teman-temanku yang sudah terbiasa clubbing langsung menggoyangkan badannya mengikuti alunan musik yang dimainkan sang DJ. Mereka pun langsung lupa dengan siapa mereka pergi. Asyik sendiri dengan dunianya.

Aku yang tersisihkan pun memilih tempat duduk kosong. Ia tidak suka dance. Tubuhku kaku jika disuruh joget-joget seperti itu. Kebetulan sekali ada kursi kosong dipojok sana.

Aku berjalan ke pojok, sebelumnya aku memesan jus terlebih dahulu. Aku mencoba menikmati enaknya clubbing seperti teman-temanku yang lain namun aku tidak bisa.

Kuminum jus yang kupesan. Rasanya agak berbeda. Namun enak juga. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang duduk di sebelahku. Wajahnya sedih.

"Aku boleh duduk disini?" tanya laki-laki itu padaku.

"Iya. Silahkan." jawabku. Toh semua rekan satu teamku sudah berpencar tak tahu dimana.

"Aku traktir kamu ya. Kan kamu udah bolehin aku duduk disini." laki-laki itu pun memesan dua buah minuman untuk dirinya dan diriku. Aku gak ngerti minuman apa yang Ia pesankan. Istilahnya begitu asing.

"Aku Dio." Ia pun mengulurkan tangannya padaku.

"Ayu." jawabku lalu menyambut uluran tangannya.

"Sendirian aja?" tanya Dio lagi.

"Gak kok. Sama teman satu team." jawabku lagi.

"Kenapa gak gabung sama teman-teman kamu? Malah asyik mojok disini." komentar Dio lagi.

"Aku gak suka dance gitu. Lebih baik liatin aja dari jauh. Kamu sendiri sendirian aja?" aku tanya balik Dio. Tidak enak rasanya Ia sudah ramah kalau aku tidak bertanya balik.

"Iya. Lagi ngilangin bete aja." minuman yang dipesannya pun datang. Ia memberikan segelas padaku.

Aku menerima minuman yang Ia berikan karena minumanku sudah habis. Saking enaknya aku sampai tidak sadar sudah menghabiskannya. Rasanya yang manis membuat tubuhku mulai mengikuti alunan musik yang berdentum.

"Oh. Biasa kesini kalau bete?" tanyaku lagi.

"Kalau dulu Ia. Sekarang sudah tidak. Sudah makin tua makin males clubbing."

Aku menatap laki-laki itu. Umurnya sekitar 27 tahun keatas. Sudah dewasa. Seperti perkataannya. Tidak seperti aku yang masih 22 tahun. Kuminum minuman yang dibelikannya. Ini lebih enak dari yang kuminum tadi. Tanpa terasa aku sudah menghabiskan segelas.

Terpopuler

Comments

Griselda Nirbita

Griselda Nirbita

wow... lalu apa yg terjadi???

2024-09-09

0

Dewa Rana

Dewa Rana

baca lagiii...

2024-06-30

0

Borahe 🍉🧡

Borahe 🍉🧡

kek pernah kubaca tp aku lupa ceritanya

2024-02-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Attention
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Epilog
103 Epilog
104 Epilog
105 Bermuka Dua
106 Cinta Setelah Perceraian
107 Delima
108 Novel Baru
109 JENAKA
110 Novel Selanjutnya
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Attention
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Epilog
103
Epilog
104
Epilog
105
Bermuka Dua
106
Cinta Setelah Perceraian
107
Delima
108
Novel Baru
109
JENAKA
110
Novel Selanjutnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!