NovelToon NovelToon
FOREVER HATE YOU

FOREVER HATE YOU

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand
Popularitas:167.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Chyntia R

Jika ada yang paling dibenci oleh Brianna di dunia ini, itu adalah sosok lelaki bernama Arthur Matthews.

Arthur bukan hanya pria yang membully-nya di Universitas, tapi dia juga yang sudah menghancurkan hidup Brianna.

Lalu, apa jadinya jika mereka kembali dipertemukan dalam keadaan Brianna yang sudah berbeda? Apakah Arthur masih bisa bersikap semena-mena padanya? Atau justru ini adalah saat yang paling tepat untuk Brianna membalaskan dendamnya pada lelaki itu?

"Aku bukan lagi gadis yang dulu bisa kau injak-injak. Aku sudah menjadi wanita yang independen dan mampu melawanmu. Apapun yang terjadi, aku akan tetap membencimu, Arthur! Selamanya!" -Brianna Walton.

"Meski penampilanmu sudah berubah, tapi kau tetaplah Brianna yang dulu. Aku tidak sabar untuk kembali mengusik hidupmu karena kau adalah permainan yang selalu menyenangkan." -Arthur Matthews.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chyntia R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Undangan

Brianna sudah siap dengan penampilan yang rapi untuk meeting kali ini. Dia menunggu Jane dan Arthur di lobby resort agar mereka dapat pergi bersama menemui Gerard Smith.

"Selamat pagi, Nyonya." Brianna menyapa Jane yang baru tiba.

Wanita paruh baya yang tampak anggun diusia yang tak muda lagi itu tersenyum pada Sekretarisnya tersebut. Dia senang karena Brianna selalu sigap dan pandai menyesuaikan penampilan. Brianna juga selalu tampak cantik dan bersemangat di setiap harinya. Jane seperti melihat dirinya saat muda jika melihat Brianna.

"Kita tunggu Arthur ya," kata Jane kemudian.

"Yes, Mrs."

Hanya beberapa menit kemudian, Arthur pun datang ditengah-tengah Brianna dan Jane. Dia melirik Brianna sekilas, lalu menunjukkan raut yang sulit diartikan. Tidak ada senyum diwajahnya yang justru Brianna nilai jika Arthur tidak senang dengan keikutsertaannya dalam perjalanan bisnis kali ini.

Tidak, bukan kali ini saja, tapi Arthur memang selalu bersikap menyebalkan didepan dirinya. Bukankah itu menunjukkan jika Arthur selalu tak senang jika ada Brianna?

Brianna mencoba abai dengan raut wajah yang diusung pria itu. Dengan kepercayaan diri yang sekarang dia miliki, dia tidak perlu menganggap Arthur ada disana.

"Selamat pagi, Mrs. Mattews, silahkan ikuti saya disebelah sini," kata Amanda yang juga hadir beberapa saat kemudian. Wanita itu lantas menunjukkan arah dimana meeting akan berlangsung.

Brianna berjalan bersisian dengan Jane, sementara Arthur didepan bersama Amanda.

"Silahkan, Nyonya." Amanda membukakan pintu ruang meeting dan diikuti oleh tubuh Arthur, Jane dan Brianna yang memasuki ruangan tersebut.

"Apa Mr. Smith sudah tiba?"

"Dia akan segera menyusul kesini. Beliau sudah tiba di Resort setengah jam yang lalu."

"Baiklah." Jane mematut senyum dan duduk di kursi yang tersedia disana.

Ruangan itu cukup nyaman, bernuansa modern tropis. Ada sebuah layar proyektor besar khas ruang meeting, meja panjang dengan kursi yang empuk. Juga jendela yang menampilkan pemandangan kota London yang padat.

Gerard Smith sengaja mengadakan meeting di area Resort miliknya daripada di kantor karena ini adalah rapat bersama Jane yang masihlah kerabatnya. Dia mau semuanya berjalan tidak terlalu formal.

"Good morning." Seorang pria memasuki ruang meeting tersebut. Tentu saja itu adalah Gerard Smith.

"Hallo, Mr. Smith. Selamat pagi," jawab Jane.

"Hai, Aunty. Jangan terlalu formal. Itulah sebabnya aku mengajak meeting disini, karena aku mau semuanya dibahas secara kekeluargaan," ujar Gerard, dia berbicara pada Jane namun tatapan matanya jatuh pada Brianna disana.

Arthur berdeham kencang, seketika itu juga Gerard langsung menatap pada pria itu.

"Aku mendengar kedatanganmu, Arthur. Apa kabarmu?"

"I'm great," jawab Arthur datar.

Gerard terkekeh pelan. "Kau masih sama ternyata," katanya menyadari sikap Arthur yang acuh tak acuh.

"Kau juga masih sama," jawab Arthur penuh arti. Tentu saja yang dia maksudkan disini adalah mata Gerard yang selalu tertuju pada seorang wanita. Gerard tidak bisa mengabaikan wanita yang menurutnya menarik.

"Baiklah, bagaimana kalau kita langsung memulai projects kerja sama kita itu, Arthur?"

"Yah, tentu saja."

"Aku mau sekretaris mu yang menjabarkan point-point nya," kata Gerard kembali menatap Brianna disana.

"Maaf, aku bukan sekretaris Mr. Mattews, aku sekretaris Mrs. Jane," jawab Brianna yang merasa bahwa Gerard salah sangka mengenai posisinya.

"Oh ya? Kau sekretaris Aunty Jane? Ku pikir aku hanya mengenal Cleo," ujarnya. Bagaimanapun, Gerard adalah pemilik perusahaan yang dikembangkan oleh Jane, tapi dia tidak pernah tau bahwa seorang wanita bernama Brianna termasuk salah seorang yang bekerja dibawah naungan perusahaannya yang ada di New York.

"Ya, Brianna sekretaris ku, Gerard." Jane menyahut nonformal sesuai keinginan Gerard sebelumnya.

"Ok, sekarang kuat mulai saja meeting-nya," ujar Gerard dengan senyum paling menawan khasnya.

...****...

"Ms. Brianna?"

Brianna menoleh saat mendengar namanya dipanggil oleh pria itu. Iya, Gerard. Saat ini mereka sudah selesai meeting. Jane pamit lebih dulu sebab ingin ke toilet. Menyisakan Brianna, Arthur dan Gerard didalam ruangan meeting tersebut.

"Ada apa, Mr. Smith?" Brianna yang sedang menyusun berkas-berkas ke dalam sebuah map, tentu tidak tau kenapa Gerard memanggilnya.

"Nanti malam ada jamuan makan malam di Restoran. Aku mengundangmu kesana. Bisakah kau hadir atas undangan ku?"

Brianna cukup speechless dengan hal ini, dia bingung harus menjawab apa. Jika mengikuti hati, sebenarnya Brianna tidak mau mengiyakan ajakan Gerard tapi posisinya juga tak mungkin menolak disaat pria itu adalah atasan tertinggi tempatnya bekerja. Entah kenapa, Brianna justru melirik Arthur yang diam disana tanpa reaksi.

"Baiklah, aku akan datang," jawab Brianna.

Hal itu sontak membuat Arthur terkejut, dia menjatuhkan tatapan pada mata Brianna yang lagi-lagi entah kenapa justru menatapnya.

Senyum dibibir Gerard terkembang. Dia senang karena Brianna tak menolak. Lagipula, memang seharusnya Brianna tidak mengabaikan undangannya, kan?

"Baiklah, apa kau mau ku jemput?" tawar Gerard.

Brianna hendak menjawab tidak. Tapi belum sempat dia menjawab, Arthur sudah berdecak lidah dengan cukup keras disana. Sepersekian detik berikutnya, pria itu bangkit berdiri dari duduknya.

"Apa kau tidak mengundangku juga, Gerard?" Arthur menatap Gerard tajam.

Gerard terkekeh, menyadari suatu hal yang aneh dengan sikap Arthur.

"Yah, kau juga ku undang. Apa kau mau ku jemput juga?" kelakar Gerard akhirnya.

Arthur tersenyum miring, detik berikutnya dia berlalu, melewati tubuh Brianna yang terdiam, lalu meninggalkan ruang meeting begitu saja.

"Baiklah, jam 8 di Restoran C. Sopirku akan menjemputmu nanti," ujar Gerard pada Brianna yang dibalas wanita itu dengan anggukan sopan.

...****...

Brianna pikir, Jane juga diundang Gerard atas jamuan makan malam ini, tapi Jane mengatakan dia takkan menghadiri acara anak-anak muda. Dia meminta Brianna menikmati acaranya karena dia akan tetap menempati kamarnya dan tidak kemanapun malam ini.

Brianna cukup terkejut karena dengan begini, itu berarti dia akan pergi kesana tanpa siapapun orang yang dia kenal. Mengenai Arthur, Brianna akan mengabaikan pria itu jikapun Arthur ikut berada di sana nanti.

Brianna mematut diri didepan cermin dan memindai penampilannya. Pakaiannya adalah sebuah gaun hitam panjang dengan belahan yang menampilkan kaki jenjangnya. Gaun itu tak terlalu terbuka di bagian depan tapi mengekspos punggungnya di bagian belakang.

Sebuah high heels 10 cm menjadi pelengkap penampilan Brianna. Dia tampak sangat elegan malam ini. Brianna berpenampilan begitu bukan untuk menarik perhatian, tapi dia hanya tak mau mempermalukan Jane sebagai atasannya, jika dia terlihat kampungan.

Sebelum pergi, Brianna mengenakan mantel berbahan bludru untuk menghalau angin dingin yang akan menerpa kulitnya. Setelah itu, barulah Brianna keluar dari kamarnya, namun bersamaan dengannya, Arthur juga tampak baru saja menutup pintu disana. Kamar mereka di Resort memang berdekatan, itu sebabnya hal ini dapat terjadi.

Arthur melihat Brianna disana, tatapannya tampak meremehkan seperti biasa. Senyuman yang dikulummnya juga terlihat mengolok Brianna.

Brianna menggeleng samar, mencoba mengikuti kesepakatan awal yang dia buat dengan dirinya sendiri yaitu harus mengabaikan Arthur dimanapun dan kapanpun.

"Kau mau menghadiri jamuan makan malam dari Gerard?"

Tidak disangka, Arthur malah menyapanya.

Brianna pikir dia tak perlu menjawab jika Arthur sudah mengetahui jawabannya.

"Baiklah. Sampai bertemu disana." Arthur berderap meninggalkan Brianna yang berjalan perlahan karena heels yang dia kenakan.

Arthur sama sekali tak menawari Brianna untuk menumpang, dia juga tak menanyakan dengan apa Brianna akan menuju tempat tersebut. Tapi bukan berarti Brianna mengharapkan itu darinya. Brianna justru bersyukur karena Arthur juga bersikap masa bodoh dengannya.

Brianna tiba di lobby dan seorang pria menghampirinya.

"Dengan Ms. Brianna Walton?"

"Yah." Brianna pikir ini adalah sopir yang diutus Gerard untuk menjemputnya.

"Saya ditugaskan untuk mengantar anda ke jamuan makan malam Mr. Smith, tetapi mohon maaf, Nona ... mobil saya mengalami masalah."

"Oh, baiklah. Aku akan pergi dengan taksi saja."

"Maaf, Nona."

"Tidak masalah," kata Brianna dan melemparkan senyum tipis.

Brianna keluar dari Lobby resort, hendak mencari taksi namun sebuah mobil hitam mengkilap tiba-tiba berhenti menghampiri posisinya.

"Naiklah, ku pikir tujuan kita sama, tidak ada salahnya kau ikut di mobilku."

Brianna melihat Arthur disana, dia membuka jendela mobilnya dan berseru pada Brianna yang mematung dipinggir jalan.

"Jangan banyak berpikir, aku tidak akan menawarimu dua kali," tutur Arthur kemudian saat melihat Brianna hanya diam.

...To be continue ......

1
Inung Fani
Buruk
Anonymous
.
Ririn Nursisminingsih
briana2 ktanya cerdss akhirnya terperangkap juga dg athur kok kesel a yaa
Ririn Nursisminingsih
haduh briana kg bodoh...jg ambil pekerjaan yg ditawarkan cecilia
Ririn Nursisminingsih
ayo briana jg lemah...tunjukan kmu wanita kuat
MPit Mpit MPit
sabar briii
Khansa Rafani
Flo ini baik hati banget ..
Lenni Namora
Luar biasa
Lenni Namora
aku kasih kopi ya thorr.. biar dirimu semangat 😊
Agus Tina
Luar biasa
lena Wahyuni
suka alur dan ceritanya sampai sini suka pake bangettt
Yeni Wedding
Luar biasa
Riska Trisna
gedeg bener sama kelakuan si zach,,, udah nikah tp otaknya masih kekanak-kanakan..
dendam sih dendam ngapain terlalu ikut campur urusan kkaknya..
Mam Jes
GK jls thor d ulang2 ngantuk apah hahaha
Ctginie Ali
Luar biasa
Damar Akmal
catatan sipil.. artur🤩🤩
watashi tantides
lucky wife😳 but arthur is lucky husband too❤
watashi tantides
anjay😳😂
watashi tantides
🤣🤩
watashi tantides
mantap💖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!