NovelToon NovelToon
Dijebak Di Malam Pengantin

Dijebak Di Malam Pengantin

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand
Popularitas:564.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Chyntia R

Aura, gadis berusia 26 tahun yang selama hidupnya tidak pernah memahami arti cinta.

Karena permintaan keluarga, Aura menyetujui perjodohan dengan Jeno.

Akan tetapi, malam itu akad tak berlanjut, karena Aura yang tiba-tiba menghilang di malam pengantinnya.

Entah apa yang terjadi, hingga keesokan harinya Aura justru terbangun di sebuah kamar bersama Rayyan yang adalah anak dari ART di kediamannya.

"Aku akan bertanggung jawab," kata Rayyan lugas.

Aura berdecih. "Aku tidak butuh pertanggungjawaban darimu, anggap ini tidak pernah terjadi," pungkasnya.

"Lalu, bagaimana jika kamu hamil?"

Aura membeku, pemikirannya belum sampai kesana.

"Tidak akan hamil jika hanya melakukannya satu kali." Aura membuang muka, tak berani menatap netra Rayyan.

"Aku rasa nilai pelajaran biologimu pasti buruk," cibir Rayyan dengan senyum yang tertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chyntia R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Cari dia!

Setelah mendengar penjelasan dari Aura. Jeno merasa meledak-ledak. Dia pergi dari rumah Aura dengan satu tujuan dalam kepalanya.

Jeno ingin mencari Rayyan, kabarnya pria itu sudah meninggalkan kediaman orangtua Aura sejak tiga hari yang lalu.

Jeno ingin memberikan pria itu pelajaran, karena Jeno yakin yang menjebak Aura adalah Rayyan, bukan orang lain.

Kendati Aura sudah mengatakan pada Jeno bahwa Rayyan mengaku tidak sadar juga saat kejadian itu terjadi, tapi Jeno tidak sepenuhnya percaya. Dia bukan pria naif yang tidak bisa membaca gelagat dan maksud dari pria lain.

Sejak bertatap muka dengan Rayyan beberapa Minggu lalu, Jeno melihat jika Rayyan sering memperhatikan Aura. Feeling-nya mengatakan jika pria itu tertarik pada calon istrinya. Dan semuanya seakan terbukti sekarang. Jeno benar-benar marah meski dia tau jikapun dia bisa menghabisi Rayyan--itu tidak akan mengembalikan keadaan yang sudah terlanjur terjadi.

"Cari orang ini. Jika menemukannya, segera beri tahu aku! Aku yang akan memberinya pelajaran dengan tanganku sendiri!"

Jeno melemparkan foto Rayyan yang dia dapat setelah memaksa Bi Dima untuk memberitahunya dimana keberadaan pria itu. Walaupun Bi Dima tidak mau mengatakan dimana putranya berada, tapi Jeno berhasil mendapatkan foto Rayyan dari pigura yang dipasang di kamar sang ART.

"Yang mana? Yang ibu-ibu atau yang lelaki?" tanya Aldo--teman Jeno yang melihat foto itu.

Jeno menatap tajam pada sang teman, membuat nyali Aldo menciut seketika.

"Oke, aku cuma bercanda. Akan ku suruh yang lain membantu kita mencari lelaki ini," kata Aldo mulai serius.

"Namanya Rayyan. Aku akan mengghabisinya."

Aldo menyeringai. Sudah lama ia dan Jeno tidak bermain-main seperti ini.

"Kau punya dendam apa padanya? Jangan-jangan dia yang menyebabkan Aura meninggalkan pernikahan kalian," kata Aldo tak sepenuhnya mencibir, dia hanya menebak.

Sayangnya, ucapannya berhasil menyulut emosi dalam jiwa Jeno yang sudah terpendam sejak tau kenyataan ini dari mulut Aura.

Jeno menarik kencang kerah baju yang Aldo kenakan.

"Jangan banyak bicara! Temukan dia secepatnya!"

Aldo mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. "Oke, oke, aku akan membantumu. Kita akan segera menemukan dia," katanya berjanji.

Jeno melepaskan cengkeramannya pada Aldo. "Bagus, itu yang mau ku dengar darimu."

"Kelihatannya dia lawan yang sepadan denganmu," kata Aldo memberi penilaian saat kembali memperhatikan foto Rayyan yang disana sedang berdiri di samping Bi Dima.

Jeno hanya mengulas senyum smirk-nya. "Kita lihat saja nanti," katanya penuh tekad.

...***...

Setelah mengurus segala sesuatunya, Aura bersiap untuk terbang ke Jerman. Dia meminta agar semua keluarganya merahasiakan negara dan kota tujuannya terutama kepada Jeno. Aura tidak mau terikat lagi dengan pemuda itu sebab dia tau kekurangan ada pada dirinya. Jeno berhak bersama orang lain dan Aura tak mau memaksakan agar pemuda itu menerima keadaannya.

Lagipula, Aura tidak mau jika dia terus melanjutkan pernikahan dengan Jeno lalu kekurangannya hari ini akan menjadi permasalahan yang diungkit di kemudian hari. Aura menghindari hal itu.

Orang-orang yang ingin tahu keberadaan Aura, hanya boleh mengetahui jika dia berangkat ke Luar negeri karena pekerjaan. Tidak lebih.

Soal pernikahannya dengan Jeno yang gagal, tidak banyak diketahui orang lain-- sebab pesta di hotel waktu itu ternyata tetap berlanjut meski tidak adanya kedua mempelai.

Keluarga Jeno memberi alasan bahwa Aura mendadak sakit waktu itu dan Jeno menjaganya yang sedang tidak fit.

Semua relasi dan kerabat yang terlanjur menghadiri pesta itu--mengira jika Aura dan Jeno benar-benar sudah menikah sekarang.

Awalnya, Aura merasa tidak senang dengan hal ini, sebab dimata orang lain dia sudah berubah status menjadi istri dari Jeno-- meski kenyataannya tidak begitu.

"Mama juga awalnya gak setuju, tapi keluarga mereka harus punya alasan didepan para tamu supaya nama baik mereka tidak jatuh. Mama dan Papa akhirnya memaklumi. Karena bagi kami, yang terpenting sekarang bukan lagi pesta yang sudah berlalu, tapi kondisi dan keadaan kamu yang harus tetap baik-baik saja, Nak."

Perkataan sang Mama cukup membuat Aura bungkam. Hal ini menyebabkan dia tak bisa lagi untuk protes dan mau tak mau merelakan jika nantinya orang-orang akan menganggapnya sebagai istri dari Jeno.

Kepergian Aura hari ini hanya diantarkan oleh kedua orangtuanya, sebab Cean dan Rion sudah kembali pada aktivitas mereka masing-masing didunia kuliah dan pekerjaan.

"Mama harap, selama disana kamu bisa lebih baik. Jangan memaksakan sesuatu. Jaga kesehatan dan jangan sampai telat makan."

Begitulah, Sang Mama menasehati dan memberi Aura banyak ultimatum sebelum dia menuju ruang keberangkatan. Bahkan bukan cuma hari ini, sejak beberapa hari lalu Mama Yara selalu memberikan Aura banyak petuah.

"Iya, Ma." Hanya itu yang bisa Aura katakan. Ia berjanji untuk lebih baik setelah semuanya terjadi.

"Kapan kamu pulang?" Dan ini adalah pertanyaan sang Papa.

Aura jadi tertawa kecil karenanya. "Papa, Aura bahkan belum pergi, Papa udah nanya kapan Aura pulang?" ujarnya berlagak cemberut.

"Papa senang kamu udah mulai bisa tersenyum. Semoga nanti kamu bisa lebih baik disana. Kapan-kapan Mama dan Papa akan menjenguk kamu ya."

Aura menganggukkan kepalanya dengan tenang.

Setelah memeluk sang putri, Papa Sky dan Mama Yara harus merelakan Aura untuk kembali ke Jerman. Mereka meyakinkan diri bahwa semua ini yang terbaik. Semua ini untuk ketenangan Aura.

"Sayang, aku kepikiran sesuatu," kata Mama Yara pada suaminya, matanya masih menatap lurus ke arah dimana Aura sudah berlalu.

"Apa?" tanya Papa Sky.

"Sebenarnya aku sudah kepikiran ini sejak awal tragedi ini menimpa Aura, tapi aku tidak mau semakin membebaninya jika mengutarakannya langsung didepan Aura ..."

Papa Sky mengernyit menatap istrinya, tatapan itu mengisyaratkan bahwa dia sangat ingin tahu apa yang membuat sang istri kepikiran.

"Jika Aura hamil karena malam itu, bagaimana?"

Papa Sky tampak terdiam, sepertinya dia larut dalam pemikirannya sendiri.

"Orang-orang akan mengira itu adalah anak Jeno karena dimata orang lain Aura sudah menikah dengannya."

Mama Yara mengangguk setuju dengan pendapat sang suami mengenai hal ini.

"Tapi ... untuk Aura sendiri, Aku gak yakin dia mau menerima jika nanti kondisinya benar-benar harus mengandung anak Rayyan."

Sekali lagi Mama Yara menyetujui perkataan suaminya. "Kita harus tetap memantau Aura di Jerman. Jangan biarkan dia melakukan tindakan yang akan merugikan dirinya sendiri dan jika Aura benar-benar hamil, kita harus membantunya melewati masa-masa itu."

"Maksud kamu? Kalau Aura benar-benar hamil maka kita akan membiarkan bayi itu?" Papa Sky sedikit kaget dengan jawaban sang istri sehingga dia melayangkan protes.

"Iya, apa kamu tega jika Aura melakukan a b o r s i ?"

Papa Sky mengusap kasar wajahnya sendiri. Tentu saja dia tak akan tega melihat putri kesayangannya melakukan tindakan semacam itu. Selain itu ilegal, nyawa Aura juga menjadi pertaruhannya. Lagipula, Papa Sky masih memiliki hati nurani jika nanti Aura benar-benar mengandung--bukankah itu juga calon cucunya?

"Semoga saja Aura tidak hamil." Hanya itu yang bisa Papa Sky harapkan sekarang.

"Aku harap juga begitu, Sayang." Mama Yara menimpali.

Suami istri itu saling menatap dengan sendu. Masalah Aura benar-benar menyita perhatian mereka. Apalagi ini bukan pertama kalinya Aura mengalami pelecehan.

Mama Yara mendadak mengingat Rayyan yang sudah meninggalkan kediamannya. "Bagaimana dengan Rayyan? Jika Aura hamil maka yang paling tepat untuk menikahi Aura hanya dia," ujarnya menyatakan pemikirannya.

"Rayyan sudah pergi, tapi dia memberikan sebuah nomor ponsel agar aku bisa menghubunginya. Dia mengatakan akan tetap bertanggung jawab apabila Aura berubah pikiran."

"Dan kamu percaya?" tanya Mama Yara.

Papa Sky mengangguk. "Entah kenapa aku bisa mempercayainya. Aku dapat menilai jika dia pemuda yang baik."

"Aku juga punya penilaian yang sama. Sayangnya Aura tidak mau menerima tanggung jawabnya. Kita bisa apa?"

"Hmm, ya, kita tidak bisa memaksakan Aura. Soal Rayyan, dia tidak mungkin pergi begitu saja, apalagi ibunya masih bekerja di kediaman kita."

...Bersambung ......

Beri dukungan novel ini ya agar othor ttp semangat menulisnya🙏

Poor Aura, kasian kamu... maafin othor ya 🤗🤗

1
Erry Shintia
Luar biasa
Sita Sit
kereñnn ,buat aura bener2 menyesali perbuatannya sama rayyan
Sita Sit
baru nyesel ya ra ,kasian Rayyan ya
Sita Sit
rasain kau aura,gak ada rasa syukurnya dpt suami sempurna gitu
Anonymous
Biasa
Anonymous
Buruk
Chyntia Rizky 🖋️: gak baca tp bisa menilai karya saya dgn bintang satu. besok-besok buat karya sendiri saja ya kak... yg mungkin bisa sampe bintang 10. terimakasih sudah kesini. sepertinya semua novel yg dikunjungi tidak ada yg bagus menurut kakak🙏🏻
total 1 replies
Sita Sit
karyamu bagus bagus Thor ,semangat ,aku mau coba baca semua
Siti Nina
oke
74 Jameela
Bagus ceritanya..smngt&sukses kak
Juan Sastra
bagus thorr
Juan Sastra
hadeeeh rayyan harusnya tuh bilangnya,, makasih sayang sembari cium cium
Juan Sastra
syukur,,,
Juan Sastra
mati saja kau aura,,, semoga di perkosa benaran oleh sandy biar gila sekalian kau.. bego banget
Juan Sastra
lama amat sih masalah man bisa buat aura klepek klepek,, bikin cemburu baru bisa
Juan Sastra
kasih poto aja lagi makan siang perempuan cantik, pasti uring uringan tuh
Syahilla Naazifa
Luar biasa
Syahilla Naazifa
Lumayan
khitara
ya.....rasakan sendiri
khitara
wow wow wow
khitara
aaaa....bagus banget ceritanya thor.....mampir juga kelapak q thor, di paksa mencintai dan cinta gadis dingin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!