" Apa maksud dari keluarga mu bicara seperti itu mas? Apakah aku kalian anggap orang asing selama ini? Apa bakti ku pada suami serta keluarga ini tidak berarti apa apa?" Ria berkata dengan suara yang bergetar karena menahan tangis.
Selama ini ia hanya dianggap orang asing oleh keluarga suami nya sendiri padahal dia lah yang selalu ada untuk suaminya ketika sedang terpuruk bahkan dia rela menjadi tulang punggung mencari rezeki demi sesuap nasi karena suami yang dicintainya di PHK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maharanii Bahar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
POV PUTRI
Nama ku putri Amelia aku anak pertama dari dua bersaudara, dan hanya memiliki ibu tunggal dari umur ku remaja karna ayah ku sudah meninggal dunia, aku terbiasa hidup dengan bergelimang harta apa pun yang aku ingin kan akan aku dapat kan tapi semua berubah setelah ayah ku meninggal , kuangan kami merosot aku tidak bisa lagi memanjakan diri dengan apa yang aku ingin kan.
Aku kuliah walau hanya lulusan D3 karna memang aku sudah lelah untuk belajar melanjutkan S1 hanya adik ku yang sampai ke S1, tapi nasib pun tak berpihak padanya .
Aku menikah dengan seorang pria yang aku kenal lewat media sosial , sangat tampan dan dia pun bekerja dikantor walau aku belum tahu jabatannya apa, hanya dalam waktu dua bulan kami berkenalan dan aku memutuskan untuk menikah dengan nya, awal pernikahan perlakuan nya pada ku sungguh manis tapi lama kelamaan dan sekarang menginjak tujuh tahun dia mulai berubah.
"Mas kamu kok sekarang jarang pulang" . Ujar ku saat melihat nya pulang larut malam .
"Tentu saja aku bekerja". Jawabnya dengan datar.
"Aku juga kerja tapi ngga kayak kamu pulang larut bahkan tak pulang". Ujar ku
"Aku capek baru pulang kerja bukan nya disambut di bikinin kopi malah ngajakin ribut aja". Jawab nya dengan marah
"Aku hanya takut kamu menduakan ku mas". Ujar ku sambil menangis .
"Sekarang kamu malah menuduhku selingkuh? Sudah lah put jangan seperti anak anak , aku capek mau tidur kalau kamu masih mau lanjutin perdebatan ini lebih baik aku keluar dan gak pulang sekalian". Jawab nya sembari masuk ke dalam toilet.
"Maaf mas kamu istirahat lah jangan tinggalin aku". Ujar ku lirih tapi aku tau mas Bram mendengar apa yang aku katakan tak lama dia keluar langsung menuju tempat tidur lalu membaring kan diri mungkin dia memang benar benar lelah bekerja ,bahkan baru saja membaringkan diri sudah terdengar dengkuran halus darinya .
Pagi hari nya aku menyiapkan sarapan untuk suamiku sebagai ucapan permintaan maaf karna tadi malam sudah mengajak nya berdebat, tak lama mas Bram keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah rapi .
"Mas sarapan dulu aku udah masakin nasi goreng kesukaan kamu". Ujar ku
"Kamu saja put aku buru buru soalnya ada meeting pagi ini" . Jawab nya sembari meninggalkan ku aku mengejarnya ternyata dia sudah lebih dulu menghidupkan motor dan pergi begitu saja .
'apa salah ku pada mu mas ,sampai kamu tega berubah seperti ini, aku harus menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi padamu'. Monolog ku .
aku tidak ingin seperti ria yang diceraikan hanya karna alasan mandul , iya adik ku sudah bercerai dengan istri nya , padahal dulu dia mati matikan meminta izin untuk menikahi gadis itu padahal ibu dan aku sudah menolak karna dia benar benar nekat mau tidak mau kami merestui hubungan nya. Tapi pernikahan mereka hanya bertahan tiga tahun karna masa lalu Riyan kembali.
Kami pun merestui hubungan adikku dengan Winda karna Winda berasal dari keluarga berada cocok dengan keluarga kami dan juga dia begitu royal pada ku dan ibu , tapi sewaktu kami mengajak nya ke salon mahal dia menolak dengan alasan yang kurang masuk akal ,aku berfikir apa dia berpura pura kaya atau perusahaan nya bangkrut tapi aku coba menepis pikiran itu.
Saat kami menghadiri acara itu sungguh kami semua terkejut karna pemilik tempat aku dan adikku mengais rezeki adalah milik ria mantan adik ipar ku yang selama ini kami anggap miskin ,bagaimana bisa dia bisa memiliki perusahaan yang besar seperti ini harusnya dia jujur saja pasti aku dan ibu akan menyayangi nya serta menerima nya dengan sukarela , apalagi dia pemilik perusahaan ini kalau aku masih menjadi kakak ipar nya sudah pasti aku bisa naik jabatan tapi semua itu hanyalah angan angan belaka karna mereka telah resmi bercerai.
Aku memang masuk lewat jalur cepat karna HRD yang mewawancarai ku ternyata mata keranjang dengan sedikit rayuan aku berhasil menduduki kepala divisi, tidak ada yang tahu apa yang aku lakukan dengan HRD itu karna kami selalu bermain cantik, dia menjanjikan ku akan mendapatkan promosi naik jabatan kalau aku bisa terus memuaskan nya. Aku memang mencintai mas Bram hanya saja aku wanita yang realistis apa lagi sudah lama tidak disentuh dengan mas Bram ,selalu banyak alasan yang dia berikan saat aku ingin melakukan hubungan dengan nya jadi jangan salahkan aku berbuat seperti ini selain aku mendapatkan jabatan aku juga mendapatkan kepuasan.
Saat aku berjalan ingin menuju kantin ada yang menabrakku dari depan hingga aku terduduk dilantai.
"Jalan pakai mata , sakit nih pantat gue". Ujar ku dengan geram karna pantat ku terasa sangat sakit.
"Saya sudah minta maaf mbak". Ujar nya.
"Ternyata kamu, lain kali lihat lihat dong kalau kakak ipar mu kenapa napa kamu juga kan yang susah". Ujar ku sengaja aku berusaha mengambil hati nya mana tau dia mau rujuk dengan adikku kan aku bakalan untung juga.
"Menyesal aku minta maaf pada mu, harusnya bukan ku tabrak saat berjalan melainkan ku tabrak pakai mobil biar pindah alam sekalian". Ujar ria angkuh.
"Jangan mentang mentang kamu bos ,kamu seenaknya mencampuri urusan pribadi dan pekerjaan, pantas saja adikku menceraikan mu selain mandul kamu juga sombong dan angkuh". Ujar ku marah ternyata dia berubah menjadi wanita yang sombong .
"Hanya keluarga sinting yang membenarkan perselingkuhan, berarti keluarga mu salah satunya ,selain mendukung perselingkuhan juga mendukung zina sungguh luar biasa , kalau begitu jika nanti suami mu berselingkuh dan mengatakan kamu mandul terima lah dengan besar hati ,aku baru 3 tahun menikah sedangkan kamu? Sudah 7 tahun tapi tak kunjung dikaruniai anak". Ujar nya didepan semua karyawan yang sedari tadi melihat perdebatan kami .
Plakk
Aku menamparnya karna dia mulai berani padaku, dan siapa sangka ria membalas tamparan ku dua kali .
Plak
Plakk
"Beraninya kau menampar ku". Ujar ku dengan marah.
"Kamu yang memulai nya kan, jangan merasa paling tersakiti disini , dan semua nya dengar kalian menjadi saksi bahwa hari ini putri kamu saya pecat secara tidak hormat dan saya pastikan tidak ada satu perusahaan pun yang akan menerima kamu ,silahkan kremasi barang barang kamu lalu keluar dari tempat ku". Jawabnya.
"Kau tidak bisa seenak nya memecat ku ". Ujarku karna dia seenaknya saja.
"Kenapa tidak bisa? Ini perusahaan ku yang kubangun menggunakan uang ku, bukan perusahaan ibumu ". Ujar nya dengan santai menghina ku .
"Pokoknya tidak bisa alasan mu memecat ku tidak masuk akal". Ujar ku dengan lantang.
"Kamu berani menampar serta membentak atasan mu dan alasan itu tidak masuk akal? Kalau begitu bangun perusahaan mu sendiri maka kamu bisa seenaknya". Ujar nya yang mulai terpancing amarah.
" Tentu saja ibu ria bisa memecat mu karna bukan hanya bertidak kurang ajar tetapi kamu bertindak asusila agar kamu bisa menempati posisi mu yang sekarang". Ujar seseorang yang baru saja tiba .
Aku terkejut mendengar apa yang dia ucapkan apakah ini akhir dari karir ku.