REINKARNASI??!
Percaya atau tidak percaya Lexia seorang wanita tangguh anggota SatCOBRA yang harus mati ditembak mati oleh musuhnya yang tidak lain adalah adik tirinya sendiri.
"Pesan terakhir? "
"Cepat bunuh. "
Dua tembakan tepat terkena jantung Lexia membuatnya seketika menghembuskan napas terakhirnya.
"Selamat jalan kakak." seringainya
Alih-alih bertemu dengan Tuhan, Lexiajustru bereinkarnasi ke sebuah Kerajaan bernama Aqualiors dan parahnya harus menempati raga seorang Putri yang lemah bernama Luciana . Putri Luciana yang memiliki seorang kembaran bernama Lauren namun, adiknya itu ternyata diasingkan karena kerajaan menganggapnya sebagai aib Kerajaan.
"Itu albino bukan penyakit! "
"Jika aku menang, menikahlah denganku."
"Kau curang. " gertaknya
Cerita sendiri, dilarang keras plagiat dalam bentuk apapun!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZAHRALIA15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 : Hewan Pegasus
...Happy Reading...
...*...
...*...
...*...
"Lihatlah apakah dia tidak malu berjalan seperti seorang preman. Di mana-mana seorang putri berjalan dengan anggun. "
"Benar, tidak ada putri yang sepertinya. Sangat memalukan. "
"Apa dia tidak malu menunjukkan wajahnya disini? "
"Jelas tidak dia kan putri bodoh. "
"Benar pantas saja yang mulia raja tidak mau dekat dengannya, aib kerajaan seharusnya diasingkan. "
Selama perjalanan menuju paviliun Awan telinga Luciana sangat panas karena bisikan setan. Ingin sekali dirinya menyobek mulut mereka dengan belati ukiran bulan miliknya.
"Seharusnya dia diasingkan bersama ibunya yang pelacur dan kembarannya yang aneh itu.. "
Langkah kaki Luciana berhenti ketika seorang pelayan berkata hal yang sangat membuat darahnya naik sampai ke ubun-ubun. Luciana akan diam jika dirinya yang dihina, namun jika sudah menyangkut adik dan ibunya ia tak akan tinggal diam.
Dengan pandangan tajamnya, Luciana berjalan menuju para pelayan yang tengah berkerumun disana.
"Apa kalian tengah senggang?? "
Para pelayan itu saling memandang satu sama lain dan menggelengkan kepalanya, "Kau tak melihat kami sedang bekerja?? " sinis nya
Dalam hati Luciana berdecak, lumayan juga nyali pelayan disini. Apa mereka lupa dengan derajat mereka yang jauh dibawahnya.
"Bekerja? "
"Bukannya kalian semua tengah merumpi?? Apakah merumpi juga sebuah pekerjaan? Ohh sejak kapan.. ? " tanya Luciana menaikan sebalah alisnya.
"Kau jangan asal bicara!! " geram pelayan tadi dengan berani.
"Benar kau tak berhak mengomentari pekerjaan kami!! "
"Dasar tak tahu malu! "
"Sudahlah yang mulia, sebaiknya kita pergi dari sini.. " ajak pelayan Elis
"Huss sana pergi... Mengganggu saja. " decak mereka
"Pandai sekali mengurusi orang lain, padahal dia sendiri saja tidak bisa mengurus diri sendiri.. Das-"
BRUGH*
Habis sudah kesabaran Lexia, dengan tenaga besar yang ia miliki dengan penuh keberanian ia membanting tubuh pelayan sombong tadi ke tanah.
"Arghhh.. " rintih pelayan sombong itu yang kini sudah terbaring telungkup di lantai.
Teman pelayan tadi terkejut melihat tindakan putri Luciana, bagaimana bisa dengan tubuh kecilnya bisa membanting kepala pelayan dikediaman Awan dengan mudahnya??
"Kau berani nya! " pelayan satunya hendak menampar pipi Luciana namun...
KREK
"Arghhhhh... " pekik pelayan itu.
Sebelum tangan kotor pelayan disana menyentuh pipi mulusnya dengan cepat Luciana memelintir tangan itu dan mendorong tubuh lemah itu ke lantai.
Bisa dipastikan tangan pelayan kedua patah akibat pergerakan tangan Luciana. Dua pelayan yang berani mengatasinya dan bermain fisik dengan nya kini tergeletak di lantai . Mereka meringis kesakitan.
Sementara tiga pelayan yang lain memandang Luciana dengan takut. Mereka tidak ingin dibuat seperti dua pelayan tadi.
Luciana tersenyum miring melihatnya, " itu hukuman untuk kalian yang berani menghina ibu dan adikku. "
"Ku peringatkan sekali lagi kepada kalian semua, sekarang aku adalah putri Luciana! aku yang akan menguasai paviliun Awan! Jadi kalian sebagai pelayan jangan pernah berbuat dan bertindak jelek dihadapanku!! Atau jika kalian melakukannya.... "Jeda Luciana
"Kalian akan bernasib seperti itu. " tunjuk nya pada kedua pelayan yang sudah pingsan di tempat.
"B-baik yang mulia!! " seru mereka takut.
Melihat bagaimana dengan mudahnya Luciana membanting dan memelintir membuat tubuh mereka bergetar takut.
"Bagus!! Aku akan memecat kepala pelayan sombong itu, dan menjadikan pelayan Elis sebagai kepala pelayan disini!! Paham?! " tegas Luciana
"Paham yang mulia!! "
"Kembali bertugas! Penjaga urus dua pelayan itu! "
"Baik nona. "
Mereka semua bubar untuk melakukan kegiatan masing-masing.
Elis yang mendengar perkataan terkejut bukan main, dengan langkah cepat ia menyusul langkah kaki Luciana yang kini sudah sampai di ambang pintu kamar.
"Tunggu yang mulia. "
"Ada apa? Apa kau terluka? "
"Ah tidak nona, mak-maksudkku kenapa anda menjadikan saya sebagai kepala pelayan?? Hamba hanya ingin menjadi pelayan pribadi anda nona.. A-apa anda memecat saya?? " tanya pelayan Elis sedih.
"Apa hamba melakukan kesalahan nona? Tolong jangan pecat saya sebagai pelayan pribadi anda... " mohon pelayan Elis
"Kau tidak aku pecat kakak, aku hanya ingin kau memegang jabatan sebagai kepala pelayan di paviliun awan. Kau tau bukan? Aku hanya bisa percaya pada mu.. " ucap Luciana mengelus lengan pelayan Elis.
"L-lalu bagaimana dengan pelayan pribadi anda? "
"Kau tetap menjadi pelayan pribadiku tentu saja, kau tak mau double job?? " tawar Luciana
Elis sekarang mulai paham arah pembicaraan Luciana, " J-jadi hamba tidak dipecat? "
"Tentu saja tidak!! Kau tetap menjadi pelayan pribadiku sekaligus kepala pelayan disini. "
"T-terimakasih yang mulia. "
"Eitsss.. Jangan bersujud!! " cegah Luciana saat sudah menduga gerakan yang akan dilakukan oleh pelayan Elis.
"Maaf yang mulia, hamba belum terbiasa. " jelas Elis
"Huh...biasakan dirimu."
"Baik yang mulia. "
Luciana membuka pintu kamarnya, terlihat lah ranjang king size menyambut pemandangan nya. Kamar ini sangat luas dan mewah dibanding kamarnya sebelumnya.
Luciana melihat sekitar mengagumimu ornamen di kamarnya yang sangat ia sukai adalah ornamen patung burung Pegasus dipojok ruangan.
"Indah sekali. " puji Luciana menatap patung bersayap didepannya.
"Benar yang mulia, Pegasus adalah kendaraan khusus kerajaan waktu dulu, konon kuda bersayap itu adalah penjaga kerajaan Aqualiors dulunya. " terang Pelayan Elis
"Oh benarkah? "
"Benar nona. " jawab Elis
"Aku sangat menyukai Pegasus, bisakah kau menceritakan sebuah dongeng padaku?? " tanya Luciana
"Dongeng? Baiklah yang mulia. " angguk pelayan Elis
Dengan senang Luciana menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang empuknya bersiap mendengar cerita.
Dulu ibu Lebih juga sering mendongeng tentang kerajaan Pegasus sebelum ia tidur dan Lexia selalu menyambut nya dengan senang. Andai ibunya masih hidup pasti...
Luciana menghela napas pelan, ini bukan waktunya untuk kembali ke masa lalu.
"Anda kenapa yang mulia? " tanya pelayan Elis khawatir.
"Tidak apa. "
Pelayan Elis memulai ceritanya, cerita yang ia katakan konon hanya mitos belaka. Namun sudah bagian umum masyarakat tahu semua cerita tentang Pegasus itu. Kuda perkasa yang memiliki sayap yang indah dan kuat sebagai penjaga kerajaan dari huru-hara.
"Bahkan lambang kerajaan terdapat gambar Pegasus disana. Sampai suatu saat burung itu bertemu dengan gadis kecil yang memiliki warna mata berwarna biru laut dengan rambut berwarna putih gading setelah itu tidak terlihat kembali keberadaannya. Banyak asumsi yang mengatakan bahwa gadis itu adalah tuan dari Pegasus dan mereka berdua tengah mengembara keliling dunia. Itu hanya mitos kerajaan banyak yang percaya namun banyak juga yang menganggap sebatas dongeng anak kecil. " jelas Pelayan Elis
"Setelah kepergian burung itu apa yang terjadi?? " tanya Luciana
"Kerajaan aman dan damai, namun... "
"Apa? "
"Kakek buyut anda telah melahirkan seorang anak dengan rambut berwarna putih , sejak itu kerajaan tidak lagi damai karena banyak masyarakat yang meminta raja waktu itu turun tahta dan masyarakat juga ingin kerajaan dipegang kendali oleh perempuan berambut putih itu. Karena dorongan itu membuat raja ke-3 murka dan melakukan pembunuhan berencana pada gadis itu agar ia tetap bisa menjaga tahtanya. Ya dan itu berhasil putri itu mati karena dijebak didalam hutan. Sejak itu perebutan kekuasaan sangat besar terjadi bahkan sampai sekarang.. " jelas nya panjang kali lebar.
"Siapa nama putri itu? " tanya Luciana penasaran.
"Jika tidak salah namanya adalah putri Leana. " jawab pelayan Elis
"Nama itu kenapa sama dengan nama almarhum ibu ? " batin Luciana
"Raja Gilbert apakah beliau raja ke-5?? " tanya Luciana
"Benar nona. "
"Lalu siapa raja ke-4? "
"Beliau adalah kakek nona sendiri kenapa bisa anda lupa? " heran pelayan Elis
"Emm.. Lupa hal yang wajar, bukan? "
"Benar nona, kakek Hendrick nama beliau " jawab pelayan Elis
"Apakah emm.. dia masih hidup?"
...To be continued......
...YUK TINGGALKAN JEJAK...
semangat thor