Menyeberang ke dunia paralel yang sangat mirip Bumi tempat jiwanya berasal, Ron mendapatkan sistem yang unik.
[Sistem Pembantu Super berhasil diikat!]
Dengan keberadaan sistem yang mendukungnya, banyak sekali kekuatan super yang dia peroleh.
Dalam iming-iming sistem yang sangat manis, tidak ada jalan yang bisa Ron pilih selain memulai jalan hidup yang tak terbayangkan.
Satu per satu pertolongan dan permintaan bantuan muncul, sistem akan membawanya ke berbagai dunia, tidak terkecuali dunia film, kartun, bahkan anime untuk membantu semua karakter.
Superman membutuhkan teman curhat? Ron siap untuk membantunya!
Putri Elsa ingin hidup bersama adiknya? Pasti akan Ron kabulkan!
Naruto ingin punya teman bermain yang seru? Ron bersedia mengajaknya bermain!
Nobita mau menjadikan Shizuka sebagai istrinya? Mungkin Ron akan wujudkan keinginannya!
Krilin ingin memiliki fantasi baru? Uhuk! Ron bisa memberinya seri terpanas dari dunianya!
Tanpa sadar Ron menjadi sosok terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34: Detik-detik Kabur
"Bukan, aku bukan mutan." Ron melambai tangannya.
"Kalau kamu manusia, tidak mungkin kamu bisa melakukan semua hal yang tak masuk akal itu!" Tony berkata dengan penegasan. "Sudah jelas kamu seorang mutan."
Yinsen mengangguk setuju dengan pendapat Tony. Tiada makhluk lain yang memiliki kekuatan super selain mutan.
Kekuatan super yang ditunjukkan oleh Ron sangat kuat dan bervariasi, menekankan lagi pendapat tentang Ron adalah seorang mutan kuat.
Ron memandang Tony dan Yinsen seperti orang bodoh, dia masih mengunyah camilan dengan tenang. "Wawasan kalian masih kecil, kamu berdua tidak tahu bahwa ada makhluk lain yang memiliki kemampuan super, bahkan sangat kuat dari pada aku."
Mendengar perkataan Ron, wajah mereka berdua berubah, ada perasaan takut dan tak percaya.
"Di alam semesta kalian juga ada banyak makhluk kuat yang belum diketahui oleh umat manusia, di masa depan satu per satu mereka akan datang untuk menghancurkan Bumi," lanjut Ron dengan ekspresi yang serius.
Perubahan mimik muka Ron membuat mereka menjadi percaya dengan ucapannya.
Tony dan Yinsen tertegun diam, mereka berdua menundukkan kepalanya sedang memikirkan sesuatu.
Menatap Ron di depannya, Tony bertanya dengan ekspresi yang rumit, "Aku tidak tahu bagaimana kamu bisa mengucapkan hal itu, untuk sekarang aku percaya padamu. Akan tetapi, ada pertanyaan yang terlintas di kepalaku, kenapa kamu datang menyelamatkanku?"
Senyuman Ron melebar hingga menampilkan gigi putihnya yang rapi. "Pertanyaan yang bagus, jawabannya adalah karena kamu Tony Stark," balas Ron dengan ekspresi misterius.
Perasaan yang bingung bertambah di wajah Tony, dia sama sekali tidak mengerti tentang jawaban Ron atas pertanyaannya tadi.
"Makanlah, kalian butuh camilan selama mengerjakan robot pertama kalian." Ron membuang dua snack kecil ke tangan mereka berdua.
"Sungguh, kamu sangat aneh dan misterius."
Melihat Ron dengan tatapan yang tajam, Tony mengambil camilan dari Ron dan kembali ke meja kerjanya.
Sementara itu, Yinsen menatap Ron dengan tanda tanya yang besar dan rasa penasaran yang dalam.
Alis kanan Ron terangkat melihat tingkah Yinsen yang sedikit aneh. "Ada apa? Kamu ada pertanyaan?"
"Ternyata ada makhluk yang ajaib sepertimu, aku masih belum percaya." Yinsen menggelengkan kepalanya.
Jauh di hatinya yang paling dalam, Yinsen benar-benar merasa kagum dengan kekuatan Ron, semuanya melanggar logika dan fisika.
Sebagai ilmuwan sekaligus dokter, apa yang ditampilkan Ron tidak berbanding lurus dengan ilmu pengetahuan, berbeda sekali.
Ron tersenyum dan memberikan sebotol air minum ke pelukan Yinsen, air minum itu keluar dari baju Ron begitu saja.
Sekali lagi Yinsen terkejut, tapi dia hanya terdiam sesaat sebelum kembali ke Tony, dan memberi pandangan ke arah Ron dengan kerumitan yang jelas.
"Tak perlu banyak berpikir tentang diriku, aku di sini akan menjaga kalian dari orang-orang jahat itu, tenang saja," kata Ron kepada mereka berdua.
"Ya, terserah apa katamu saja," balas Tony tanpa peduli.
Waktu berjalan cepat, keesokan harinya tiba dengan kondisi Matahari yang cerah.
Saat ini, di dalam gua tempat Ron, Tony, dan Yinsen berada, terdapat baju besi yang siap untuk digunakan.
Ron berdiri menghadap mereka berdua, menyaksikan kedatangan Mark 1 yang legendaris.
"Tunggu, proses masih berjalan lama!" Yinsen mengatur komputer dan terlihat gambar bar panjang yang mulai terisi secara perlahan.
Sementara itu, Tony hanya menunggu pemberitahuan dari Yinsen bahwa Mark 1 bisa digunakan secara normal.
"Hei, apa yang sedang kalian lakukan?!" Salah satu teroris membuka celah di pintu baja dan memanggil mereka berdua.
Ron menoleh ke arah teroris tersebut, kemudian matanya menyala merah sebelum laser panas ditembakkan.
Swossh! Bum!
Laser merah yang panas meluncur tepat di celah pintu, kepala teroris yang mengintip mereka bertiga meledak bagai semangka pecah.
Melihat teroris itu menghilang, Ron melihat Tony dan Yinsen lagi sambil berkata, "Abaikan orang itu, lakukan saja tugas kalian."
Tony dan Yinsen saling memandang setelah melihat Ron membunuh salah satu teroris dengan kekuatan matanya.
Hawa dingin mulai menjalar ke seluruh tubuh mereka, keduanya merasa ngeri kepada Ron. Cepat-cepat kembali melakukan hal yang sedang mereka garap.
Semua yang terjadi barusan terlihat oleh cctv dalam gua, pemimpin teroris ikut terkejut saat melihat cahaya merah melesat cepat dan membuat anak buahnya mati tanpa kepala.
"Siapa orang itu?! Bukankah kalian menjaga dua orang di penjara? Kenapa sekarang ada tiga orang?!" Pemimpin tersebut bertanya ke anak buah yang paling diandalkan.
Anak buah tersebut menunjukkan kebingungan. "Aku juga tidak tahu, bukannya di dalam sana hanya ada Tony dan satu orang yang lain?"
"Kamu bertanya padaku? Enyahlah!"
Setelah menampar anak buahnya, dengan marah pemimpin itu memerintahkan untuk menghentikan Tony dan yang lain.
"Cepat kalian ke sana, jangan sampai mereka berbuat sesuatu yang merugikan kita!"
Dalam sekejap, puluhan anak buah bergegas menuju tempat Tony dikurung, mereka semua membawa senjata api masing-masing, siap untuk bertindak kapan saja.
Tepat ketika mereka dalam perjalanan menuju tempat kurungan Tony, suara ledakan terjadi dan terdengar sangat dahsyat.
Duarr!
Salah satu anak buah mencoba membuka pintu baja, dan tak tahu bahwa mereka telah menarik bom yang ditempel di belakang pintu.
Ledakan api muncul di dalam gua, tak sengaja menghancurkan cctv yang mengarah ke pintu masuk penjara Tony.
Melihat ini, Tony dan Yinsen menjadi panik, mereka mempercepat proses pengaktifan Mark 1 untuk kabur.
"Tenang, jangan buru-buru, kalian berdua di sini, aku akan mengurus mereka semua." Ron tersenyum dan berjalan ke arah pintu keluar. "Aku mungkin menyisakan beberapa untuk mencoba performa baju besi pertamamu."
Tanpa menunggu jawaban mereka, Ron pergi keluar tempat kurungan Tony dan menghilang dari pandangan keduanya.
Beberapa detik berikutnya, suara teriakan kematian yang menyedihkan terdengar satu demi satu di telinga Tony dan Yinsen.
"Apa yang terjadi?!" Tony dan Yinsen bertanya satu sama lain.
"Aku akan memeriksanya dulu, kamu tunggu di sini sampai proses selesai!" Yinsen berkata lalu pergi meninggalkan Tony yang berada di dalam Mark 1.
Tony berteriak ke arah Yinsen. "Hei, jangan tinggalkan aku!"
Pada saat yang sama, di lorong gua yang panjang, situasi Ron begitu ricuh dan kacau.
Dadada!!
Suara peluru yang ditembakkan oleh senapan api memenuhi gua, disertai bau bubuk mesiu yang kuat di mana-mana.
Semua tembakan mengarah ke satu target, yaitu Ron yang berjalan santai ke arah mereka tanpa ada rasa takut.
Ribuan peluru melesat ke arah tubuh Ron, tak ada yang terkecuali, tapi semuanya tak memberikan dampak apa-apa kepada Ron, seolah itu hanya tembakan mainan.
Begitu Ron dekat dengan salah satu teroris, dia melambaikan tangannya, dan tombak es panjang meluncur sangat cepat menusuk kepala teroris tersebut.
Dia mati sebelum dirinya bisa menghindar atau pun bereaksi.
Ron menggunakan banyak cara untuk membunuh mereka semua, dimulai dengan sihir es, hingga simbiot venom dikerahkan juga.
Grahh!!
Venom berwujud humanoid muncul dan memporak-porandakan medan tempur dengan ganas.
Sebagian besar teroris mati dengan cara dimakan kepalanya oleh Venom, sikap Ron hanya diam dan menonton Venom makan besar.
"Berisik, senjatamu harus diperbaiki!"
Sosok Ron menghilang di bawah tatapan semua teroris, kemudian muncul di salah satu teman mereka yang paling dekat dengan Ron.
Sebelum teroris itu sempat menjauh, kepalan tangan Ron mendarat di perutnya, dan sesuatu yang sadis ditampilkan.
Seluruh orang itu meledak, darah dan dagingnya menyembur ke segala arah, menyisakan kakinya yang masih berdiri tegak.
"Hanya kurang dari satu persen, dampak pukulanku begitu kuat."