"Kapan kau akan memberi kami cucu!!"
Hati Sherly seperti di tusuk ribuan jarum tajam setiap kali ibu mertuanya menanyakan perihal cucu padanya. Dia dan Bima sudah menikah selama hampir dua tahun, namun belum juga dikaruniai seorang anak.
Sherly di tuduh mandul oleh Ibu mertua dan kakak iparnya, mereka tidak pernah percaya meskipun dia sudah menunjukkan bukti hasil pemeriksaan dari dokter jika dia adalah wanita yang sehat.
"Dia adalah Delima. Orang yang paling pantas bersanding dengan Bima, sebaiknya segera tandatangani surat cerai ini dan tinggalkan Bima!!"
Hadirnya orang ketiga membuat hidup Sherly semakin berantakan. Suami yang dulu selalu membelanya kini justru menjauh darinya. Dia lebih percaya pada hasutan sang ibu dan orang ketiga. Hingga akhirnya Sherly dijatuhi talak oleh Bima.
Sherly yang merasa terhina bersumpah akan membalas dendam pada keluarga mantan suaminya. Sherly kembali ke kehidupannya yang semula dan menjadi Nona Besar demi balas dendam.
Lalu hadirnya sang mantan kekasih mampukah membuka hati Sherly yang telah tertutup rapat dan menyembuhkan luka menganga di dalam hatinya?! Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
-
-
Hanya cerita cerehan, semoga para riders berkenan membaca dan memberikan dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11: Kecelakaan
"WANITA ******!! KELUAR KAU!!"
Seorang wanita bertubuh gemuk berteriak di depan rumah Bima sambil melempari kacanya dengan batu-batu sebesar kepalan tangan. Alhasil kaca-kaca pada jendela itu pun pecah dan belingnya berserakan di lantai.
Bima, Mirah dan Sasa berlari keluar untuk melihat apa yang terjadi. Melihat kaca rumahnya pecah dan rusak. Mirah pun menjadi baik darah. "Yakk!! Karung goni, apa-apaan kau ini, hah!!" Bentak Mirah penuh emosi.
"Panggil wanita ****** itu kemari dan biarkan aku menghabisinya!! Aku tau dia ada di dalam. Delima, keluar kau pel*cur! Jangan hanya bersembunyi dan tunjukkan batang hidungmu yang hasil plastik bekas itu!!" Teriak wanita itu lagi.
Bima yang penasaran pun mendekati wanita itu meskipun tau di tangannya memegang sebuah batu. "Nyonya, Anda ini siapa dan kenapa berteriak di depan rumah saya? Memangnya apa yang di perbuat oleh istri saya sampai-sampai Anda sangat marah?" Tanya Bima meminta penjelasan.
"Oh, jadi kau adalah suami dari pelacur itu?! Bagus sekali aku bertemu denganmu, aku akan memberitahumu bagaimana kelakuan istrimu yang sebenarnya. Dia berkencan dengan suamiku dan memoroti hartanya, hampir setiap hari mereka pergi ke hotel dan berbelanja pakaian serta barang-barang mewah." Ujar wanita itu memberi penjelasan.
Bima menggeleng tak percaya. "Anda pasti salah orang, Nyonya. Istri saya wanita baik-baik. Tidak mungkin dia melakukan tindakan tercelah seperti itu." Tegas Bima membela Delima. Sebagai seorang suami Bima tidak terima jika istrinya di tuduh yang tidak-tidak.
"Dasar Bima bodoh!! Masih saja tidak percaya meskipun bukti sudah ada di depan mata!!" Geram Sasa marah.
"Sasa, cepat seret wanita itu keluar. Dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya!!" Perintah Mirah yang kemudian dibalas anggukan oleh Sasa.
Tentu saja Mirah tidak akan melewatkan kesempatan sebagus ini. Ini saatnya membalas perbuatan wanita itu pada dirinya. Dan Mirah akan memanfaatkan kedatangan wanita bertubuh gemrot itu untuk memberi pelajaran pada membantunya yang kurang ajar tersebut.
Delima di seret keluar oleh Sasa. Bima hendak menolongnya namun di cegah oleh Mirah. Wanita itu memegangi Bima agar dia tidak ikut campur. Tapi Bima memberontak, tapi Mirah memeganginya dengan kuat.
Satu persatu tetangga Bima berhamburan keluar. Mereka penasaran dengan apa yang terjadi di kediaman Bima pagi-pagi begini. Memang dasar ibu-ibu tukang gosip, mereka pun langsung berbisik-bisik dan membicarakan mereka.
Disitu Delima terus di tampar di Jambak dan pukul dengan keras. Tak cukup sampai di situ, rambutnya digunduli dan di potong secara acak. Wajahnya juga di rusak dengan ujung gunting di bagian pipi sisi kanannya, yang selamanya akan meninggalkan bekas.
Bima memohon supaya Delima tidak di pukuli lagi, tapi wanita itu tidak mau mendengarnya. Dan tetangga mereka malah menyoraki bukannya menghentikannya. Bima yang tidak tahan sekuat tenaga mendorong ibunya lalu menarik Delima dari cengkraman wanita itu dan Sasa.
"KALIAN SEMUA KETERLALUAN!!"
-
-
"Rey, berhenti!!"
Seru seorang wanita berusia awal 50 tahunan saat melihat kedatangan putranya tersebut. Wanita itu tak lain dan tak bukan adalah Nyonya Veronica, Ibu Rey. Mimik wajahnya menunjukkan kemarahan dan emosi.
"Tinggalkan wanita itu?!"
Rey memicingkan matanya. "Maksud, Mama?!"
"Janda itu, kau kembali padanya bukan?! Mama sudah tau semua, Amanda melihat kau bersamanya. Dia memberitahu Mama jika kau dan perempuan itu ada hubungan lagi!!! Tinggalkan dia, Rey. Janda seperti dia sampai kapan pun tidak akan pantas untuk menjadi menantu keluarga ini!! Dia hanya barang bekas pakai orang lain!!"
Gyutt...
Rey mengepalkan tangannya dan menatap marah wanita di depannya itu. "Cukup, Ma!! Berhenti mencampuri urusanku. Aku tau sejak awal Mama memang tidak menyukainya, tapi jika kali ini Mama berusaha untuk memisahkan kami lagi. Aku tidak akan tinggal diam!! Aku tidak akan mengulangi kebodohan yang sama karena Mama!!" Ujar Rey dan lantas meninggalkan ibunya begitu saja.
Memutuskan pulang ke rumah orang tuanya adalah kesalahan. Padahal Rey pulang untuk berkumpul dan makan malam bersama mereka, tapi sikap Ibunya membuat Rey menjadi muak dan memutuskan untuk pergi lagi.
Mobil sport yang Rey kemudikan membelah jalanan kota yang padat kendaraan. Mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi dan menyalip beberapa kendaraan yang melaju di depannya. Emosi dan kemarahan terlihat jelas dari sorot matanya yang dingin dan tajam.
"Janda seperti dia sampai kapan pun tidak akan pantas untuk menjadi menantu keluarga ini!! Dia hanya barang bekas pakai orang lain!!"
Kata-kata Ibunya tentang Sherly begitu melukai perasaan Rey. Dia tidak terima ada orang lain yang menghina Sherly bahkan itu ibunya sendiri. Sherly memang seorang janda dan dia bekas istri orang, lalu apa salahnya jika dia mencintai seorang janda?!
Rey sungguh tidak habis pikir dengan pikiran orang-orang yang selalu menilai sebelah mata wanita yang berstatus sebagai janda di usianya yang masih muda. Cap pelakor dan wanita tidak benar selalu melekat pada diri mereka, meskipun pada kenyataannya tak semua janda itu buruk.
CKITTT...
Mata Rey membelalak saat suara klakson dan cahaya putih yang begitu terang serta menyilaukan menghalangi pandangannya. Rey langsung banting stir ke kanan untuk menghindari kecelakaan. Tapi naas, mobil Rey malah terbalik beberapa kali dan menabrak pembatas jalan.
Dan kecelakaan tunggal itu langsung menyebabkan kemacetan. Orang-orang berkerumun untuk melihat keadaan Rey yang merupakan satu-satunya korban. Salah seorang pria yang ada di sana langsung menghubungi 119.
Rey pun langsung mendapatkan pertolongan. Dia segera di larikan ke rumah sakit sebelum meninggal karena kehabisan darah.
-
-
Sherly berlari menyusuri lorong-lorong rumah sakit yang sepi dan hening. Dia mendapatkan telfon dari pihak rumah sakit jika Rey mengalami kecelakaan tunggal dan saat ini kondisinya tidak terlalu baik.
Jantung Sherly seakan berhenti berdetak detik itu juga saat dia menerima kabar dari rumah sakit jika kekasihnya mengalami kecelakaan, kakinya yang terasa lemas dan seolah tak memiliki daya terus dia langkahkan dengan cepat.
Janda cantik itu belum bisa merasa tenang sebelum melihat bagaimana keadaan Rey sekarang.
Dan setelah berlari hampir 10 menit, dia tiba di ruang inap kekasihnya itu. Setelah menyiapkan hatinya, Sherly membuka pintu bercat putih itu dan mendapati Rey yang tengah berbaring dengan perban di sana sini. Dan banyaknya perban menandakan seberapa parah luka yang dialaminya.
"Rey," seru Sherly dengan mata berkaca-kaca.
Mata Rey yang semula tertutup kini terbuka setelah mendengar suara parau kekasihnya. Bibirnya mengurai senyum tipis. "Apa aku membuatku cemas?" Ucap Rey sambil menghapus air mata yang membasahi wajah Cantik Sherly.
"Dasar pria menyebalkan, apa kau puas sudah membuatku menangis karena mencemaskan-mu?! Rey jelek, jelek, jelek!! Hiks, apa kau tau bagaimana takut dan cemasnya aku tadi saat mendapat kabar kau mengalami kecelakaan." Air mata Sherly pun pecah seketika.
Rey yang tidak tega lalu membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Hati Rey berdenyut sakit melihat air mata yang jatuh dari pelupuk mata Sherly. Padahal dia sudah berjanji tidak akan membuat gadis ini menangis, tapi sekarang Sherly menangis karena dirinya.
-
-
Bersambung.