Karena ulah wanita yang ia cintai kabur saat usai akad nikah, Letnan Harley R. A Navec tidak sengaja tidur dengan wanita yang berbeda, gadis yang sebenarnya sudah menjadi pilihan orang tuanya namun ia merahasiakan hal besar ini. Harley Navec hanya menganggap Pranagita Kairatu Inggil Timur sebagai adik, apalagi gadis itu adalah adik dari sahabatnya sendiri. Disisi lain, jiwa petarung dan jiwa bebas Harley masih melekat dalam dirinya.
Sakit hati yang mendalam ia lampiaskan di setiap harinya pada Gita hingga gadis lugu itu hamil. Sebenarnya perlahan sudah terbersit rasa sayang apalagi setelah tau Gita hamil namun kakunya Letnan Harley membuatnya kabur hingga bertemu kembali dengan seorang pria yang dulu pernah berkenalan dengannya tanpa sengaja, Letnan Herlian Harrajaon Sinulingga.
Pernikahan Letnan Harra dan Gita pun terjadi, rintangan silih berganti menghampiri hingga hadir istri titipan karena.....
SKIP bagi yang tidak tahan KONFLIK
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. Sedikit melunak.
FIKSI.. TIDAK MEWAKILI SUATU INSTANSI ATAU KELOMPOK TERTENTU, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA DAN MENCERNA SEBUAH KARYA AGAR DAPAT DI AMBIL PELAJARAN DI DALAMNYA. TERIMA KASIH 🙏.
🌹🌹🌹
"Darimana saja, kamu?? Jangan seenaknya keluar masuk tanpa sepengetahuan saya..!!" Omel Bang Harley.
"Gita dari kampus, Om." Jawab Gita.
"Kamu mulai bohong sama saya, ya. Saya seharian ada di kampus itu untuk mencari sahabatmu yang b******n itu." Omel Bang Harley.
"Yang Abang bilang b******n itu, istri Abang." Gita sedih Bang Harley menyebut sahabatnya seperti itu meskipun ia pun merasakan hatinya begitu sakit.
"Kamu tidak boleh kemana-mana..!! Kamu dalam pengawasan saya..!!" Bang Harley tidak ingin berdebat lagi dengan Gita, ia pun meninggalkan tempat dan memilih pergi dari kontrakan tersebut, kontrakan seperti villa yang ia sewa hanya untuk 'malam pertama' nya bersama Ciara namun harus naas dan habis bersama Gita.
...
"Apa kabar, Kang." Sapa Bang Lugas melihat sahabatnya, Harra. Letnan Herlian Harrajaon Sinulingga.
"Yaaa.. Begini saja. Kau sendiri bagaimana? Enak nih yang baru hoho-hihe. Sudah pakai gaya apa saja??" Bang Harra balik bertanya.
"Alah, enak apanya. Malah stress gue." Jawab Bang Harley.
Kening Bang Harra sampai berkerut tak paham. "Maksudmu???"
Mau tidak mau akhirnya Bang Harley menceritakan hal tragis yang terjadi padanya. Bang Harra sampai ternganga mendengarnya sampai menelan ludah dengan kasar.
"Berarti, main gasak kau rupanya."
"Kau ini sebenarnya menyimak penjelasanku atau tidak????" Rasanya Bang Harley mendadak darah tinggi jika sudah berurusan dengan sahabatnya itu.
"Menyimak, tau begitu kan kita adu banteng bersama." Ujar Bang Harra serampangan.
"Apalah kau ini????" Bang Harley mengurut pangkal hidungnya. "Sebenarnya siapa yang sudah melantikmu jadi ustadz. Bisa-bisanya mereka hidup di bawah asuhanmu. Selain mesum, kau ini buat 'jama'ah' mu sesat." mendadak darah tinggi Bang Harley serasa naik.
Melihat amarah Bang Harley, Bang Harra pun menepuk punggung sahabatnya.
"Kau punya solusi???" Tanya Bang Harley.
"Solusiku saat ini, sebenarnya aku juga tak ada solusi." Jawab Bang Harra santai.
Jika saja tak mengingat mereka sedang berada di tempat umum, mungkin Bang Harley sudah menghajar Bang Harra habis-habisan. Ia pun melampiaskannya dengan sebatang rokok.
***
Sesampainya di kontrakan, Bang Harley sudah oleng. Tak hentinya mulutnya meracau memarahi Gita, bahkan tangannya sempat memukul Gita dengan keras.
"Kenapa kau b*d*h sekali, dimana akal pikiranmu????"
"Abaang, sadar Bang..!!!!" Gita berusaha menyadarkan Bang Harley tapi pria itu sangat sulit untuk di sadarkan. "Kalau Gita tau semua akan jadi seperti ini, Gita tidak akan pernah mau menurut apa kata Ciara."
Tangan Bang Harley mencengkeram leher Gita. "Dengar, saya tidak akan pernah peduli apa yang akan terjadi nanti. Kamu ataupun Ciara sama saja, mempermainkan perasaan saya. Sekalipun saya sudah menyentuh kamu, saya sedikitpun tidak akan pernah ada rasa denganmu."
Gita memberontak, nafasnya mulai tersengal sesak. "Lalu bagaimana kalau Gita cinta sama Abang?" Tanyanya dengan suara terbata.
"Buang jauh-jauh, di mata saya kamu hanya manusia yang tidak pernah berarti."
-_-_-_-_-
Bang Harley mengerjab mata, menyesuaikan cahaya lampu yang menyorotinya. Ia pun duduk dan kaget melihat dirinya sudah berganti pakaian.
Rasa kesalnya kembali merangkak naik, matanya menyisir keberadaan Gita.
"Beraninya Gita menyentuhku sembarangan." Gumamnya.
Bang Harley segera beranjak dan mencari keberadaan Gita.
"Gitaaaa.. Kamu yang mengganti pakaian saya?????" Teriaknya namun kemudian terdiam tanpa kata saat matanya melihat pakaiannya semalam sudah terjemur rapi dan Gita sedang memasak sarapan dengan santai.
"Kenapa harus teriak?? Gita juga bisa dengar." Kata Gita pelan.
"Kenapa kamu lepas semua pakaian saya tanpa persetujuan dari saya?????"
"Kalau menunggu Abang sadar dari mabuk, Abang sudah masuk angin." Jawab Gita dengan nada yang tenang. "Lagipula, adik membantu Abangnya bukan hal yang istimewa."
"Yaaa.. Tapi kamu sudah lihat badan saya." Omel Bang Harley.
"Tidak ada adik yang tertarik dengan badan Abangnya sendiri." Jawab Gita sambil menyiapkan makanan di atas meja.
Disaat itu Bang Harley melihat luka memar dan lebam di tubuh Gita. Keningnya berkerut melihat banyaknya tanda tersebut.
"Kenapa tubuhmu lebam?? Apa karena saya??" Tanya Bang Harley curiga, sebab selama ini dirinya tidak pernah tenang jika sedang mabuk, berbeda dengan sahabatnya yang masih bisa mengendalikan diri karena 'panasnya' minuman haram tersebut.
"Nggak, kemarin Gita terpeleset." Ujar Gita berkilah.
"Oohh." Bang Harley mencicipi nasi goreng buatan Gita, rasanya tidak buruk juga. Mungkin karena Gita mulai menyesuaikan diri, tinggal di tempat kost tentu juga akan belajar untuk mengurus dirinya sendiri.
Perlahan rasa kesal itu juga memudar, terkikis oleh perhatian kecil dari Gita yang mau meladeninya tanpa banyak berkomentar.
"Oiya, nanti malam saya kembali ke tempat dinas. Kamu bisa kembali pulang ke rumah orang tuamu. Hmmm.. Gita... Saya menyadari, entah apa yang terjadi di malam itu, tetap saja semua tidak bisa di benarkan. Jika nanti terjadi sesuatu sama kamu, cari saya..!!" Pesan Bang Harley.
"Abang sudah menikah dengan sahabat Gita sendiri, untuk apa Gita mencari Abang."
"Saya memang menikah dengan sahabatmu, tapi saya menghabiskan malam itu bersama kamu.
" A_pakah ada kemungkinan Gita, hamil??? Begitu kan, cara agar wanita bisa hamil??" Tanya Gita cemas.
Bang Harley menatap kedua mata Gita yang polos, gadis lugu itu membuat perasaannya terombang ambing tak menentu.
"Semua kemungkinan bisa saja terjadi, maka dari itu.. Jika ada apa-apa, hubungi saya..!!" Pesan Bang Harley sekali lagi.
.
.
.
.
Gita salah dan egois, nyuruh suami buat nikah lagi padahal anggota,
sekarang saat sudah sehat, eh lupa akar masalah malah mengedepankan cemburu
konfliknya makin komplek, mantapp💪💪