Cassandra, terpaksa menjadi wanita simpanan untuk laki-laki yang bahkan belum dia ketahui hingga saat ini.
Demi pengobatan anaknya, dia rela melakukan apapun untuk bisa mendapatkan uang. Termasuk menjual dirinya demi putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 02
Mendapatkan kabar bahwa putranya kembali di larikan ke rumah sakit akibat panas tinggi dan kejang membuat Cassandra kembali di rundung rasa takut yang luar biasa.
Hujan turun dengan begitu derasnya membuat Cassandra tidak mengurungkan niatnya untuk pergi ke rumah Evelyn. Dia benar-benar membutuhkan bantuan Evelyn. Setidaknya dia bisa mendapatkan uang walau hasil pinjaman.
Air matanya mengalir seiring dengan derasnya hujan yang membasahi dirinya. Sudah tidak tau sejauh apa Cassandra berjalan. Yang penting dia harus bisa mendapatkan uang.
Tin...
"Ahk..." Cassandra berteriak ketika ada sebuah mobil yang melaju dengan begitu kencangnya dan hampir saja menabrak dirinya.
Beruntung Cassandra sadar dan bisa selamat dari kecelakaan yang hampir saja merenggut nyawanya.
"Ada apa?" tanya pemilik mobil mewah tersebut pada supirnya.
"Itu, Tuan. Ada yang ingin bunuh diri." jawab supirnya yang tidak tahu menahu tentang apa yang terjadi sebenernya.
"Turun dan lihat orang bodoh itu!" titah tuannya.
Supir tadi turun dari mobil untuk melihat bagaimana keadaan orang yang hampir tertabrak mobil mereka.
"Maaf, Nona. Apa anda baik-baik saja?" tanya supir tersebut ketika turun dari mobil dan menghampiri Cassandra.
Mendapatkan pertanyaan seperti itu dari orang yang hampir menabrak dirinya membuat Cassandra menatap ke arah orang tersebut dengan tatapan yang redup. Matanya tidak bisa berbohong jika dirinya sedang tidak baik-baik saja saat ini. Kakinya terasa sakit dan mungkin saja terkilir.
"Nona, anda baik-baik saja?" ulang supir tersebut yang khawatir dengan keadaan Cassandra.
"Aku-"
"Kenapa lama sekali?" suara seseorang yang terdengar berat itu menginterupsi telinga Cassandra hingga membuat wanita itu mendongak menatap laki-laki yang berdiri tegap di depannya.
"Berikan saja uang padanya dan tinggalkan dia! Wanita seperti ini sudah sering ku temui. Mereka akan melakukan apa saja agar mendapatkan uang!" mendapatkan penghinaan seperti itu membuat Cassandra berusaha bangkit walau kakinya terasa sakit.
"Apa maksud anda mengatakan hal seperti itu tuan? saya memang wanita miskin, tapi bukan berarti anda bisa mengatakan sesuatu sesuka hati anda! Bukan berarti saya miskin anda bisa berkata kasar seperti itu." ucap Cassandra yang membuat laki-laki tadi semakin menatapnya dengan remeh.
Tidak perlu menunggu waktu lama, Cassandra mendapatkan sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.
"Aku rasa itu lebih dari cukup untuk membeli harga dirimu!" ucap laki-laki itu dengan sarkas membuat hati Cassandra semakin sakit.
Sehina itukah dirinya hingga membuat dia di rendahkan seperti ini?
Melihat wanita tadi memunguti uang yang dihamburkannya membuat laki-laki angkuh itu sinis melihatnya.
Uang yang dimilikinya memang bisa membeli apapun yang dia inginkan. Jadi tidak ada yang salah dengan semua ini.
"Jalan!" titahnya pada sang supir hingga membuat laki-laki tua itu merasa kasihan melihat wanita yang hampir ditabraknya tadi.
Dia tau betul jika wanita itu sedang tidak baik-baik saja. Tapi tuannya ini sama sekali tidak merasa kasihan dengannya.
Cassandra sendiri memunguti lembaran uang tersebut dan menyimpannya dengan berlinang air mata. Dia melakukan semua ini demi putranya.
Dengan langkah tertatih, Cassandra kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumah Evelyn. Setibanya di rumah Evelyn, Cassandra menekan bel pintu rumah Evelyn yang baru dia ketahui sore tadi.
Merasa ada tamu yang datang ke rumahnya membuat Evelyn langsung membukanya, dsn betapa terkejutnya dia ketika melihat siapa yang datang.
"Eve?"
"Cassie? Lo kenapa?" tanya Evelyn khawatir melihat keadaan Cassandra yang berantakan.
"Masuk dulu yuk. Lo basah kayak gini!" ajak Evelyn, Namun Cassandra menolaknya.
Dia tidak ingin merepotkan Evelyn lagi, karena dia akan tambah merepotkan teman baiknya ini.
"Kenapa? cerita sama gue Lo kenapa. Makanya masuk dulu ayo. Lo ganti baju dulu. Lo basah, Cassandra." ucap Evelyn yang terus berusaha mengajak Cassandra untuk masuk.
"Eve, aku buru-buru. Aku kesini cuma mau minta bantuan kamu. Jason masuk rumah sakit lagi dan aku gak punya uang. Tolong pinjemin aku uang dan aku akan berusaha menggantinya secepat mungkin, Eve. Aku-" Cassandra tidak bisa menahan air matanya lagi saat menceritakan keadaannya saat ini.
Mendengar hal itu membuat Evelyn merasa kasihan dengan teman baiknya ini. Tapi bagaimana cara dia membantunya?
"Lo gituu berapa Cas? Gue ada, tapi gak banyak." ucap Evelyn.
"Aku butuh 200 juta untuk operasi Jason."
"Hah?!" pekik Evelyn terkejut dengan hal itu.
Mendengar suara Evelyn yang memekik seperti itu membuat seseorang yang juga berada dirumahnya ikut menghampiri mereka.
"Babe, siapa yang datang?" Sosok laki-laki dewasa datang menghampiri mereka membuat Cassandra merasa tidak enak dengan situasi mereka saat ini. Terlebih ketika menyadari penampilan Evelyn yang cukup berantakan di tambah dengan tampilan laki-laki itu membuat Cassandra memilih untuk undur diri. Dia benar-benar merasa tidak enak karena telah menganggu waktu Evelyn.
"Aku balik dulu ya, Eve. Maaf udah ganggu kamu." pamit Cassandra.
"Besok gue susul kerumah sakit, eh tunggu dulu." Evelyn berlari ke dalam dan kembali menghampiri Cassandra.
Sementara itu, Cassandra sendiri merasa tidak nyaman karena dia tau jika saat ini laki-laki itu terus menatap ke arahnya.
"Dad, jangan begitu. Dia temen aku. Cassandra ini perempuan baik-baik." ucap Evelyn berusaha menjelaskan siapa Cassandra.
"I don't care!" jawab laki-laki dewasa yang sejak tadi menatap tidak suka pada Cassandra.
"Ini, kamu pulang naik taksi. Besok aku kerumah sakit. Tunggu aku dan kita cari jalan keluarnya sama-sama untuk Jason, oke." ujar Evelyn membuat Cassandra hanya bisa menganggukan kepalanya saja.
Setelah itu dia kembali ke rumah sakit untuk melihat keadaan putranya disana dengan hati yang hancur.
***
dan kau tak sadr kh dr mu gmn...
mmm gmn klo casa tau.... kau simpnan shbt ny🤣🤣🤣
di pangil mas
rasanya kok gimana gitu ya
🤭🙏🙏🙏