"Mencintaimu dengan Tulus: Kisah Cinta LDR"
Matara Vega Sakti dan Sherina Ayesha Wicaksono, dua mahasiswa semester satu yang menjalin cinta di tengah jarak. Mereka berbagi impian, harapan, dan tawa. Namun, ketika Sherina pulang ke Indonesia untuk liburan semester, perasaan cemburu Vega mulai menggerogoti hubungan mereka.
Konflik memuncak ketika Vega menemukan Sherina dekat dengan teman lamanya. Kesalahpahaman dan kecurigaan membuat hubungan mereka goyah. Apakah cinta mereka cukup kuat untuk menahan badai?
Di tengah kebimbangan dan kesulitan, Vega dan Sherina harus memilih antara memperbaiki hubungan atau berpisah. Akankah mereka menemukan jalan kembali ke pelukan each other?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LYS Halaman 2
Mereka berdua kemudian berpelukan erat, menikmati kebahagiaan dan kegembiraan yang mereka rasakan.
Setelah beberapa saat, Vega dan Sherina memutuskan untuk kembali ke apartemen Sherina. Mereka berdua berjalan sambil memandang pemandangan yang indah, menikmati waktu bersama-sama.
Saat tiba diapartemen, Vega dan Sherina memutuskan untuk menonton televisi bersama sambil menikmati kacang bawang. Mereka berdua menonton drama china romantis yang diperankan oleh salah satu aktor dan aktris luar negeri.
"Sher, aktrisnya mirip kamu" kata Vega sambil merangkul bahu Sherina mesra.
Sherina menggeleng, menatap Vega dari samping. "Tidak. Kamu pasti ingin gombal kan?"
"Aku bicara jujur lho" Vega menatap Sherina dengan penuh cinta. Vega dan Sherina bertatapan saling menunjukkan cinta yang besar diantara mereka.
"Kamu tampan sekali sih Veg? Aku tidak bosan memandang wajah kamu" kata Sherina tulus.
Vega tersenyum tipis semakin Intens menatap wajah Sherina. "Aku tahu aku memang tampan maka dari itu kamu mau menerima aku. Dan kamu juga selalu cantik, dari dulu hingga sekarang"
Mereka berdua terus menatap satu sama lain, tanpa ada yang berbicara. Suasana diruangan menjadi sangat tenang dan hangat, hanya terdengar suara televisi yang masih menyala.
Setelah beberapa saat, Vega akhirnya berbicara. "Sher, aku sangat bahagia bisa bersama kamu," katanya dengan suara yang lembut.
Sherina tersenyum dan memeluk Vega. "Aku juga sangat bahagia, Veg," katanya.
Mereka berdua kemudian berpelukan erat, menikmati kebahagiaan dan kegembiraan yang mereka rasakan. Suasana diruangan menjadi sangat romantis, dengan cinta yang besar diantara mereka.
Beberapa saat, Vega mengurai pelukan lalu menatap jam tangan yang ada dipergelangan tangan kiri. "Sayang, udah malam ini sudah pukul 21:29 menit, aku pamit pulang ya"
Sherina menggeleng dengan wajah menekuk dan bibir yang manyun. "Kenapa mesti pulang? menginap disini kan tidak papa aku masih kangen kamu loh, Sayang" Sherina merasa belum ikhlas jika Vega pulang ke rumahnya.
Vega terkekeh, meraih wajah Sherina dengan lembut. "Kamu bicara apa tadi? menginap disini?" tanya Vega tidak menyangka.
Sherina mengangguk, menatap Vega masih cemberut.
"Memang tidak papa tapi kita belum menikah, aku pria normal, aku takut khilaf Sayang" kata Vega lembut.
Sebenarnya Vega merasakan hal yang sama seperti Sherina, tidak mau berpisah dan ingin selalu bersama-sama. Tapi, satu hal yang harus Vega ingat, dirinya dan Sherina belum menikah jadi Vega harus tahu batasan.
Jika menuruti Sherina, Vega takut imannya akan luntur dan melakukan hal yang belum semestinya. Sherina adalah orang yang spesial dalam hidupnya jadi Vega tidak ingin merusaknya. Sebelum benar-benar menjadi miliknya yang sah.
Sherina memandang Vega dengan mata yang lembut, ia mengerti alasan Vega. "Aku mengerti, Sayang," katanya dengan suara yang lembut. "Aku juga tidak ingin kamu melakukan sesuatu yang tidak tepat."
Vega tersenyum dan memeluk Sherina. "Terima kasih, Sayang," katanya. "Aku sangat mencintaimu dan aku ingin menjaga kehormatanmu."
Sherina memeluk Vega kembali. "Aku juga sangat mencintaimu, Vega," katanya. "Aku akan selalu menunggumu dan aku akan selalu menjadi milikmu."
Vega tersenyum dan mencium kening Sherina. "Aku akan selalu menjagamu, Sayang," katanya. "Aku akan selalu mencintaimu dan aku akan selalu menjadi milikmu juga."
Mereka berdua berpelukan erat, menikmati kebahagiaan dan kegembiraan yang mereka rasakan. Suasana diruangan menjadi sangat romantis, dengan cinta yang besar diantara mereka.
Vega melepas pelukan. "Aku pulang dulu ya, Sayang. Kamu hati-hati jaga diri kamu baik-baik" kata Vega lalu berdiri.
Sherina juga ikut berdiri bergelayut manja dilengan kiri Vega. "Kamu juga hati-hati, Sayang. Aku antar sampai depan" kata Sherina.
Vega mengangguk, lalu mereka berdua berjalan menuju pintu apartemen.
Setelah beberapa saat, Vega akhirnya berpisah dengan Sherina dan kembali ke rumah menggunakan mobilnya. Ia merasa bahagia dan puas karena telah menghabiskan waktu bersama Sherina.
Beberapa menit.
Saat tiba dirumah, Vega langsung menuju ke kamar tidurnya dan berbaring diatas tempat tidur. Ia merasa lelah tetapi bahagia karena telah menghabiskan waktu bersama Sherina.
Vega kemudian menutup matanya dan memikirkan tentang Sherina. Ia merasa sangat mencintai Sherina dan ia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersamanya.
Klunting.
Saat itu, Vega tiba-tiba mendengar suara ponselnya berdenting. Ia membuka matanya dan melihat bahwa Sherina yang mengirim chat kepadanya.
"Aku mencintaimu, Vega," tulis Sherina dalam pesan teksnya. "Aku akan selalu menunggumu dan aku akan selalu menjadi milikmu."
Vega tersenyum dan membalas chat Sherina. "Aku juga mencintaimu, Sayang," tulisnya. "Aku akan selalu menjagamu dan aku akan selalu menjadi milikmu."
Mereka terus berkomunikasi melalui chat, saling mengungkapkan perasaan cinta dan kasih sayang mereka. Vega merasa bahagia dan puas karena telah memiliki Sherina didalam hidupnya.
Keesokan harinya.
Vega sudah bangun sejak pukul 06.00, pagi. Tentu saja bangun karena Sherina mengirim chat padanya. Dan dipukul 07:00 ini. Vega baru mulai beranjak untuk mandi karena ada kuliah dipukul 07.45 menit.
5 menit, Vega sudah selesai mandi, dia segera berpakaian bersiap untuk pergi ke kampus. Setelah itu, Vega keluar dari kamar dan menuju meja makan.
Dimeja makan terlihat Mama dan Papanya Sudah stay disana. Vega pun ikut bergabung diantara mereka berdua.
"Selamat pagi, Mama, Papa" Vega menyapa kedua orang tuanya lalu duduk berhadapan dengan mereka berdua tentu terhalang meja.
Mama dan Papanya Vega menatap Anak semata wayangnya dengan perasaan penasaran. Karena pagi ini wajah Vega terlihat berbeda dari hari-hari sebelumnya, pagi ini wajah Vega terlihat berbinar bahagia.
"Pagi Vega." Mama dan Papa Vega membalas sapaan Vega. "Ada apa denganmu Vega? kenapa kau terlihat sangat bahagia pagi ini?" tanya Mamanya Vega yang bernama Marina.
Vega tersenyum, "Aku sedang bahagia Ma"
"Bahagia karena apa?" tanya Papanya Vega yang bernama Anton.
Vega tersenyum lagi. "Aku bahagia karena aku telah menemukan seseorang yang sangat spesial dalam hidupku," katanya dengan suara yang lembut.
Mama dan Papanya Vega saling menatap dengan mata yang penasaran. "Siapa dia?" tanya Marina dengan suara yang lembut.
Vega tersenyum lagi. "Namanya Sherina, Ma"
Anton dan Marina saling menatap dengan mata yang penasaran. "Kamu sudah serius dengan dia?" tanya Anton dengan suara yang serius.
Vega mengangguk. "Ya, Pa. Aku sudah sangat serius dengan dia. Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamanya,"
Mama dan Papanya Vega saling menatap dengan mata yang penasaran. Mereka berdua tahu bahwa Vega telah dewasa dan siap untuk memilih pasangan hidupnya sendiri.
"Kami percaya padamu, Vega," kata Marina. "Kami akan selalu mendukungmu dalam segala keputusanmu."
Vega tersenyum bahagia. "Terima kasih, Ma, Pa,"