NovelToon NovelToon
LOVE AND REVENGE

LOVE AND REVENGE

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Hamil di luar nikah / Identitas Tersembunyi / Dendam Kesumat / Roman-Angst Mafia / Pengasuh
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Marsya adalah seorang dokter umum yang memiliki masa lalu kelam. Bahkan akibat kejadian masa lalu, Marsya memiliki trauma akan ketakutannya kepada pria tua.

Hingga suatu malam, Marsya mendapatkan pasien yang memaksa masuk ke dalam kliniknya dengan luka tembak di tangannya. Marsya tidak tahu jika pria itu adalah ketua mafia yang paling kejam.

Marsya tidak menyangka jika pertemuan mereka adalah awal dari perjalanan baru Marsya. Dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata ketua mafia yang bernama King itu ada kaitannya dengan masa lalu Marsya.

Akankan Marsya bisa membalaskan dendam masa lalunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2 Pertemuan Pertama

Dorrrr...

Dorrrr..

Dorrr...

Suara tembakan terdengar sangat nyaring di malam hari ini. Seorang pria dengan berpakaian serba hitam, berlari dengan dikejar-kejar oleh beberapa orang di belakangnya. Pria itu memegang lengannya yang sudah berdarah akibat terkena tembakan.

Pria itu langsung bersembunyi di gang-gang gelap berharap dia tidak akan bisa ditemukan. "Arrghh, kurang ajar tanganku sakit," batin pria itu.

Darah dan keringat sudah mengalir membasahi tubuhnya, tapi dia harus tetap bersembunyi sampai orang-orang yang mengejarnya pergi.

"Ke mana dia?"

"Sepertinya sudah kabur."

"Sial, padahal kita sudah berhasil menembaknya tapi dia masih kuat kabur."

"Sudahlah kita kembali ke markas."

Orang-orang yang diperkirakan sepuluh orang itu akhirnya lebih memilih pergi karena mereka mengira kalau target sudah kabur karena pria itu terkenal akan kegesitannya. Orang-orang itu pun masuk ke dalam mobil mereka dan pergi dari sana. Pria yang dari tadi bersembunyi merasa sangat lega karena mereka tidak bisa menemukannya.

Pria itu mengambil ponselnya dan menghubungi anak buahnya untuk menjemputnya. Tidak membutuhkan waktu lama, beberapa orang datang dan membatu si pria berjalan. Baju yang dipakainya sudah berlumuran darah, bahkan wajah si pria sudah sangat pucat.

"Kita harus ke rumah sakit, Tuan," seru salah satu anak buahnya.

"Rumah sakit dari sini sangat jauh, aku sudah tidak kuat cari saja klinik terdekat yang buka selama dua puluh empat jam," sahut si pria.

"Baik, Tuan."

Anak buah pria itu celingukan mencari klinik yang buka, dan tidak lama kemudian terlihat sebuah klinik namun klinik itu sudah tutup karena memang itu sudah tengah malam.

"Bos, di depan sana ada sebuah klinik tapi sudah tutup," seru si anak buah.

Pria yang ternyata bernama King Roderick itu melihat ke arah depan, lalu melihat ke arah bangunan yang berada di atas klinik, terlihat cahaya remang-remang di sana.

"Tekan saja belnya, sepertinya ada orang di atas," seru King.

Lalu anak buah King menghentikan mobilnya di depan klinik itu, anak buah King segera keluar dari dalam mobil dan dengan cepat menekan tombol bel.

"Tekan saja terus sampai pemiliknya keluar," seru King.

"Baik, Tuan."

King kembali melihat ke arah atas. "Aku yakin pemilik klinik ini tinggal di sini juga," batin King.

Marsya yang merasa mendengar suara bel, langsung terbangun. Marsya melihat jam dinding dan ternyata baru menunjukkan pukul 01.00 subuh. Dengan setengah sadar, dia pun bangun dan terduduk di atas tempat tidur berusaha mengumpulkan nyawanya.

"Siapa yang menekan bel jam segini?" batin Marsya.

Marsya mengambil kardigan, lalu mengintip dari balik jendela dan bersamaan dengan King yang melihat ke arahnya. Marsya langsung menutupnya dan menyandarkan tubuhnya di balik dinding. Marsya tahu itu bukan orang baik-baik, namun Marsya berusaha tenang.

"Aku tahu kamu ada di dalam, cepat buka!" teriak King.

Jantung Marsya berdebar sangat kencang, tiba-tiba kaca jendela pecah karena ada yang melempar menggunakan batu. "Astaga, siapa mereka?" gumam Marsya khawatir.

Marsya melihat batu itu dibalut dengan kertas, perlahan Marsya mengambil batu itu dan membuka kertas yang membungkusnya.

"Saya terluka, cepat buka klinik ini dan bantu obati saya atau klinik ini akan saya bakar sekarang juga."

Marsya membelalakkan matanya melihat tulisan dalam kertas itu, apalagi tulisan itu menggunakan darah. Akhirnya dengan perasaan yang sangat cemas, Marsya pun terpaksa turun ke bawah untuk membuka pintu klinik. Tangan Marsya mulai gemetar saat membuka pintu itu, pada saat sudah terbuka, seorang pria mencengkram tangan Marsya dengan sangat kencang membuat Marsya meringis kesakitan.

"Lama sekali, mau klinik ini hancur!" bentaknya.

"Ma-maaf, Tuan," sahut Marsya gagap.

"Bos kami mengalami luka, tangannya terkena tembakan jadi kami minta kamu keluarkan pelurunya," titah si pria.

"Ma-af Tu-an, tapi saat ini obat biusnya habis jadi saya tidak bisa mengeluarkan pelurunya," sahut Marsya berusaha tetap bersikap tenang.

"Keluarkan pelurunya tanpa bius, aku bisa menahannya," seru King.

Marsya membelalakkan matanya. "Ta-pi Tu-an-----"

"Cepat laksanakan, atau hidup kamu akan berakhir sampai detik ini," ancam salah satu pria itu.

Marsya sangat bingung dengan situasi ini, jika tidak dilaksanakan mereka akan membakar klinik miliknya. Sedangkan jika dilaksanakan, apa orang itu akan kuat jika dirinya nanti mengeluarkan peluru dari lengannya. Tiba-tiba Marsya tersentak kaget saat King menggebrak meja kerja Marsya.

"Kamu tuli ya! kenapa malah diam!" bentak King.

"Ba-baik, aku segera menyiapkan alat-alatnya dulu," ucap Marsya.

Marsya pun dengan cepat menyiapkan alat-alat yang akan dia gunakan. "Tolong bawa orang itu ke sini," ucap Marsya.

King berbaring di atas ranjang pasien. "Maaf, bisa tolong anda lepaskan bajunya," pinta Marsya.

Anak buah King membantu King membuka jaket dan baju kaos yang di pakai King. Tampaklah tubuh atletis King dengan perutnya yang bagaikan roti sobek itu sampai-sampai membuat Marsya sedikit salting. Kulitnya putih dan di bagian samping perut terdapat tato naga yang lumayan besar.

"Apa anda yakin, bisa menahannya?" tanya Marsya meyakinkan.

"Kenapa kamu banyak sekali bertanya, cepat laksanakan!" bentak King dengan wajah yang penuh dengan keringat.

"Baiklah."

Tanpa ragu-ragu, Marsya langsung melaksanakan tugasnya untuk mengeluarkan peluru di lengan King. Reflek King mencengkram pinggiran ranjang sembari berteriak kesakitan membuat para anak buahnya memalingkan wajah. Sedangkan Marsya sedikit pun tidak merasa terganggu akan teriakan King.

Selama proses pengeluaran peluru, King tidak berhenti menatap Marsya. Hingga satu jam pun berlalu, dan akhirnya peluru pun bisa dikeluarkan. Marsya segera menjahit lengan King dan mengobatinya lalu menyuntikan obat penahan rasa sakit dan tidak membutuhkan waktu lama, King mulai memejamkan matanya efek dari obat itu.

"Semuanya baik-baik saja, lebih baik pasien biarkan istirahat dulu sampai lukanya sedikit pulih," ucap Marsya.

Salah satu anak buah King mencengkram lengan Marsya. "Jangan sampai ada yang tahu jika Tuan King ada di sini, kalau sampai ada yang tahu, kami tidak akan segan-segan untuk membunuh kamu," ancamnya.

Marsya menghempaskan tangannya sembari mengangguk pelan, dia hendak melangkahkan kakinya tapi lagi-lagi anak buah King menahannya. "Kamu mau ke mana?" tanyanya.

"Aku mau ke kamar, mau tidur," sahut Marsya.

"Tidur di sofa saja, karena kami tidak mau kamu sampai menelepon polisi secara diam-diam," sambungnya lagi.

Marsya yang memang malas untuk berdebat, memilih menurut saja dan tidur di sofa dengan posisi duduk. Marsya sedikit mengintip, para anak buah King tidak ada yang tidur mereka semua siaga di depan pintu.

"Siapa mereka sebenarnya? aku yakin, pasti mereka orang jahat atau jangan-jangan dia buronan polisi," batin Marsya.

Malam ini Marsya merasa kesal karena tidurnya terganggu oleh segerombolan orang yang sama sekali tidak dia kenal.

1
afifah aefa
Luar biasa
☠☀💦Adnda🌽💫
semog kamu sadar Takeda yg kamu culik dan kamu jdiin korban cucumu sendiri coba selidiki dl tua Bangka 😡😡
Naysila mom's arga
kasihan marsya semoga dia baik2 saja
☠☀💦Adnda🌽💫
Titi DJ Marsya jangan sampe ketauan y 🤔
Patrick Khan
akusuka😍🥰😘
Patrick Khan
. q sampai baca 2x cerita ini.. biar nyambung ceritanya.. hehehhe.. sampek lupa alur nya kak😁😁🙏🙏
Patrick Khan
. king kelihatan nya aja sangar.. tp gampang di bohongin
Patrick Khan
. q curiga arsy ratu anak nya raja smw..
ꪶꫝNOVI HI
selamat nggak ya mereka ber tiga
Naysila mom's arga
penasaran bgt sama Marsya arsy dan ratu semoga mereka bisa selamat
ꪶꫝNOVI HI
mana ada yg berani nolong di ancam pakai pistol
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
pukul 01.00 dini hari bukan subuh ya Thor, artinya lewat tengah malam
ꪶꫝNOVI HI
selidiki aja tu berdua orang king
☠☀💦Adnda🌽💫
belum tau klo mereka cucunya tua Bangka itu ,gimana rasanya klo dia tau itu anak Tessa y ....ap yg bkln dilakuin Takeda y ap dia bkln tobat 🤔
ꪶꫝNOVI HI
culik aja tu arsy dan ratu biar tau rasa tu raja dan tessa biar king tau belang nya raja dan tessa, dan marsya bisa pergi deh dari king dan raja
Naysila mom's arga
lanjut kak nangung bgt
☠☀💦Adnda🌽💫
coba selidiki king ,jangan mau dijodohin raja sama tesa coba buka matamu lebar " ktnya raja mavia massa nyekidikin masalah sepele bgtu nggak bisa. ....ayok semangat king Marsya tulus bilangin kamu
ꪶꫝNOVI HI
kau selidiki lah arsy itu anak siapa nya king
Patrick Khan
. lanjut kak
ꪶꫝNOVI HI
raja mau menyingkirkan marsya, seharusnya kamu raja dan tessa yg di basmi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!