NovelToon NovelToon
CINTA DAN PENGKHIANATAN

CINTA DAN PENGKHIANATAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Fantasi Wanita
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eritasyofia

Seorang gadis yang ternodai oleh sang kekasih dan ditinggal, sang gadis hamil dan kedua orang tuanya menanggung malu, tapi dengan setia dia menanti kedatangan kekasih meski kehamilannya sudah besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eritasyofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hasrat Membara

BAB 11.

Sesampainya di rumah Dini, Marten sudah disambut istrinya.

" Dua minggu rasa dua tahun bang "

" Akh masak ia ".

" Iya aku rindu banget".

" Abang juga rindu ".

Marten memeluk pinggang istrinya dan mereka masuk kekamar.

" Gimana keadaan kamu masih mual²? "

" Kadang²"

" Abang mandi dulu ya ".

" Iya, bang ".

Dini kebelakang membuatkan kopi untuk suaminya.

Kemudian mereka duduk di ruang tamu.

" Bang, kemaren ada Mbak² datang nangis² kesini, suaminya baru meninggal anaknya tiga orang , hidupnya susah sekali, dia minta kerjaan bang ".

" Duh, kalau cewek abang bingung juga mau dikasih kerja apa ? ".

" Katanya dia mau kesini lagi, mau ketemu abang ".

" Biar aja, nanti abang akalin mau kerja apa dia, kita harus membantu orang susah apalagi janda mau dikasih makan apa anaknya nanti".

" Iya bang , tapi jangan cari kesempatan ya, mentang² janda ".

" His, apa kamu ni, abang kan udah ada dua, satu disini, satu disana, sama² cantik dan sama² sexi, ayoo"

Marten menarik tangan istrinya dan membawanya kekamar.

" Katanya kamu kangen ".

Marten membelai perut istrinya.

" Sehat selalu ya nak, biar cepat gede, jangan lama² didalam, nanti papa capek harus intip tiap hari".

Mereka tertawa dan mereka berbari g diranjang.

Meskipun mereka sudah lama menikah tapi Marten merasakan Dini seperti masih perawan.

Karen kata² " Aduh” yang selalu keluar dari bibir istrinya.

" Sakit sayang ".

" Hhhmmm"

Dini menangguk.

" Kamu legit, masih kayak perawan "

" Tapi jangan kuat² bang ".

" Gak akh pelan² kok ".

Marten semakin gak sabar, seperti seorang yang dalam keadaan dahaga, dia terus beraksi, sementara istrinya meringis menahan rasa pedih dan ngilu".

" Udah selesai kok, buka matanya sayang"

Dini memang merasa sesuatu pada saat pelepasan matanya terpejam, dan badannya menegang , Marten merasakan ada yang menjepitnya sehingga dia pun gak bisa menahan tumpahnya lahar panas dari tongkat saktinya.

Mereka rebah di pembaringan.

" Sakit banget sayang ? ".

" Sedikit bang "

" Apa perlu kita konsultasi bidan, kalau ku terus² sakit kan kasihan ".

" Gak bang , itu karena abang tinggal aja ".

" Oh mungkin juga ya, dulu sebelum abang pergi gak gitu kan ? ".

" Gak bang".

Baru saja, Marten mau merem kemudian terdengar suara pintu di ketok.

Tok tok tok

Dini langsung berdiri membenahi pakaiannya dan keluar.

" Assalamualaikum "

" Waalaikumsalam "

" Masuk mbak "

Wanita muda itu masuk, dia membawa tiga orang anak yang masih kecil, Dini masuk kekamarnya dan memanggil Marten.

" Bang itu orang yang aku ceritain tadi"

" Oh iya ?, biar abang keluar ".

Marten keluar duduk diruang tamu..

" Ada apa mbak, mau ketemu saya ".

" Pak, saya boleh minta kerjaan ".

" Suami mbak mana ? "

" Suami saya kerja dikota pak , saya dapat kabar dari keluarganya bahwa dia sudah meninggal".

" Ini anak mbak semua ? "

" Iya pak ".

" Kalian udah pada makan ? ".

" Belum pak ".

" Dini siapkan makan untuk mereka "

Dini berdiri dan terus keruang makan, menyiapkan makan untuk si mbak dan anak² nya.

Marten memperhatikan mereka, sepertinya mereka bukan orang kampung, pakaian mereka nampak rapih dan anak² kecil itu bersih².

" Sini mbak bawa anaknya makan "

Marten dan Dini juga ikut makan, cara mereka makan terlihat sangat tertib, cara pegang sendok anak²nya kelihatan mereka dari keluarga berada.

" Udah lama disini mbak "

Tanya Marten

" Sudah enam bulan ".

" Terus dapat kabar suaminya meninggal kapan? "

" Baru dua minggu ini pak ".

" Sebelumnya mbak tinggal dimana ? ".

" Saya dan suami menikah tanpa restu, kami lari ke Semarang, disana kami tinggal, tapi karena kami ketahuan tinggal di Semarang kami pindah kesini, karena sulit disini suami saya pergi menjumpai keluarganya untuk cari modal usaha dan dua minggu ini datang kabar dari keluarganya bahwa dia meninggal".

" Trus mbak percaya "

Tanya Dini.

" Percaya gak percaya, kami harus melanjutkan hidup dan saya barus bekerja ".

" Iya mbak, nanti saya usahakan melihat pa yang bisa mbak bantu di proyek".

" Iya, pak , nanti saya kasih no hp saya sama istri bapak , saya mau pamit dulu ".

" Sebentar mbak "

Marten ke kamar dan mengambil beberapa lembar uang ratusan memberikan nya pada si mbak.

" Terima ini mbak untuk belanja "

" Terimakasih banyak pak , saya sudah merepotkan "

" Sama² mbak, hati² ".

Marten dan Dini masuk lagi kedalam rumah.

" mau kerja apa ya dek, yang ada kalau di proyek pekerjanya agak kurang sopan maklum dia cantik, janda lagi, lagian kalau kerja di pabrik nanti anak²nya gimana ".

" iya bang gimana ya ".

" Gini aja dek, gimana kalau kita kerumahnya dan lihat kira² usaha apa yang dia bisa ".

" gak apa juga mas "

" Adek telpon aja, tanya alamatnya ".

" iya bang "

Dini menelpon si Mbak yang tadi.

" iya bu "

" udah sampe rumah mbak ".

"' Belum bu, rumah saya jauh, ini mau naik bus"

" oh mbak tunggu disana aja, biar kami susul ya ".

" Iya bu".

Marten segera mengeluarkan mobilnya dan mereka berangkat menuju halte bus .

sampai di halte Dini hampir menangis, empat

beranak itu sedang duduk kecapean dan berkeringat.

" duh mbak kok gak bilang tadi rumahnya jauh"

" saya segan bu "

" Ayo naik ke mobil".

Mereka naik ke mobil Marten anaknya yang kecil tidur dipangkuan ibunya.

" kenapa jauh sekali cari kerja mbak ? "

Tanya Dini.

" Saya dengar disana ada proyek mana tahu saya bisa kerja dikantor, saya Sarjana Administrasi kalau dapat kerja disana saya bisa sewa rumah, anak² belum ada yang sekolah mereka susun paku yang besar 4,5 tahun, no dua 3 tah dan yang kecil baru setahun, kalau suami gak ada tentu saya yang akan membiayai anak² ini".

Mereka sudah lama berjalan tapi belum sampai juga bahkan sudah melewati pasar .

" Masih jauh rumahnya mbak ".

" Gak bu, itu yang cat putih".

Rupanya rumah mbak itu cantik, minimalis lantai dua, halamannya dipenuhi bunga warna warni.

" cantik rumah mbak".

" Suami saya yang bangun sebelum dia ke kota, semua dilengkapinya, cuma mobil dibawanya jadi kami gak punya kendaraan".

Marten dan Dini masuk kerumahnya didalamnya perabotnya mewah² dengan ukiran jati.

" Duduklah bu, pak Saya tidurkan Ana dulu kekamar".

Sementara anaknya yang dua masuk ke kamar dan keluar lagi, sepertinya mereka habis cuci muka.

" Tante Om mau minum apa ? ".

" Air putih aja sayang"

Kedua anak itu keluar lagi membawa minuman dingin segar.

" ih kalian pintar² siapa namanya".

" Nama Fajri tante, kalau adik ini Selin dan bobok Ana".

" ih namanya bagus² ya ".

" Tante, kata mama papa abang udah meninggal, abang sedih, papa kok cepat ke surganya gak nunggu abang gede dulu ".

" eeee, gak boleh sedih dong sini sama Om "

Fajri mendekat lada Marten dan Marten memeluknya.

" Selin sini pangku tante ".

" iya tante "

Gadis kecil itu berlari kearah Dini, Dini memeluknya, Air mata Dini akhirnya menetes. Dan Marten langsung teringat anaknya Wenny.

*******

1
Ita Purnama
Cetitaku Cinta dan Pengkhianatan
Ita Purnama
oke
Jihan Hwang
judulnya..

mampir juga dinovelku jika berkenan /Smile/
Ita Purnama
asyik banget bacanha
Eren Yeager
Ngakak guling-guling 😂
Ita Purnama
Terimakasih
Su kem
Aku sudah berulang kali membaca dan ceritanya masih belum bosan untuk dinikmati. Terus bertahan thor! ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!