NovelToon NovelToon
ANTARA KITA

ANTARA KITA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa sya

Nara syrena putri, gadis yang memiliki paras cantik, memiliki sifat pendiam dan sopan. Nara masih duduk di bangku kelas 11, nara adalah seorang piatu, ibunya meninggal saat melahirkan dirinya, nara di besarkan oleh nenek dari ibunya, namun saat usianya 12 tahun ia harus tinggal di rumah ayahnya yang megah nan mewah itu. Nara sangat hobi memasak, bahkan ia hampir setiap hari membuat bekal untuk sahabatnya. Sebagai manusia yang normal tentu saja nara menyukai lelaki, ia sudah menaruh rasa pada laki-laki itu saat masih kelas 10, namun ia memendamnya sendiri bahkan sahabatnya tidak tahu mengenai itu. Nara lebih memilih mencintai dalam diam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02

Nara dan juan telah sampai di sebuah rumah yang lumanyan megah itu, Nara turun dari motor juan.

“Makasih juan”ucap Nara.

“Hem, tumben bokap lo ada di rumah?”ucap juan yang nelihat sebuah mobil hitam terparkir di halaman rumah.

“Enggak tau, mungkin urusan di kantor udah siap”ucap Nara.

“Akal dia masih sama?”tanya juan menatap nara.

“Ya gitulah”lirih Nara.

“Ck, si nenek lampir itu gimana?”tanya juan.

“Masih sama”jawab Nara lagi.

“Cih, kalau ada apa-apa hubungin gua”ucap juan.

“Iyaa, makasih ya. Pulangnya hati-hati”ucap Nara tersenyum.

“Hem, gua pulang dulu”ucap juan sebelum memutar balik motornya ia mengacak rambut Nara membuat Nara kesal tapi hal itu justru membuat Juan tertawa.

Juan pergi dari sana, Nara menghela nafasnya panjang setelah itu ia masuk ke dalam rumah itu. Nara melewati ruang keluarga yang dimana di sana ada ayahnya dan juga ibu tirinya serta arthur abangnya yang berbeda 1 tahun dengannya. Arthur adalah anak kandung ayahnya dengan ibu tirinya, melda.

Nara pergi ke kamarnya yang dekat dengan dapur, dulu kamar itu adalah gudang, tetapi saat ia pulang ke rumah ini semua barang di gudang di pindahkan oleh ayahnya dan di jadikan gudang itu kamar untuknya.

Kamar itu tidak begitu mewah, bahkan chat tembok pun mulai mengelupas, kasur hanya di atas keramik saja. Kamar itu cuma mempunyai satu lemari, satu meja belajar, dan juga kasur yang hanya muat untuk satu orang.

“Huft, kenapa panas banget”ucap Nara lalu ia menyalakan ac yang baru beberapa minggu ini di pasang oleh ayahnya.

Nara mengantikan pakaiannya dengan pakaian rumahan, setelah itu ia keluar dari kamar untuk makan siangnya. nara melihat mbok srik sedang mencuci piring sisa makan siang tuannya.

“Biar nara bantu ya mbok”ucap nara berdiri di samping mbok srik.

“Eh non, nggak usah”ucap mbok srik.

“Biarkan dia membantu mbok”ucap melda ibu tiri Nara.

Melda berdiri tak jauh dari mereka ia menggulung tangannya didada sambil menatap tajam Nara.

“Mbok, kamu pergi ke depan sana belikan saya roti!”ucap melda tanpa mengalihkan pandangannya, Nara hanya menunduk saat ibu tirinya itu menatapnya tajam.

“B-baik buk”ucap mbok srik, lalu ia pergi dari dapur dan meninggalkan Nara dengan melda saja.

“Kamu! Cuci piring hingga bersih! Kalau tidak jangan harap kamu bisa tidur nanti malam!”setelah mengatakan itu, melda pergi dari sana membuat Nara bernafas dengan lega.

Setelah kepergian melda, Nara buru-buru mencuci piring karena ia juga sudah lapar. Ya beginilah kehidupannya saat berada di rumah ayahnya, Nara seperti bukan anak dari pemilik rumah ini, melaikan seperti pembantu ibu tirinya. Nara kadang merasa iri saat ayah, ibu tirinya dan abangnya itu berlibur ke luar negeri saat akhir tahun, sedangkan ia di tinggal dirumah dan segala pekerjaan rumah harus ia kerjakan. Berbeda ketika ia masih tinggal di rumah neneknya, walaupun sederhana tapi ia bahagia tidak seperti sekarang, kebutuhan dirinya sangat tercukupi bahkan lebih tapi ya gitu tiap hari harus makan hati karena perkataan ibu tirinya itu.

*******

Sorenya, Nara sudah rapi dengan pakaiannya. Ia pamit dengan ayahnya melalui whatsapp, karena sedari tadi ia tidak melihat ayahnya ada di rumah bahkan ibu tirinya pun tidak ada.

Nara menunggu juan di depan pintu gerbang, tak lama ia melihat juan datang dengan motor kesayangannya.

“Rapi bener”ucap juan saat berhenti di depan Nara.

“Harus lah”jawab Nara.

“Ayo pergi”ajak nara, lalu ia menunggu Juan memutar balik motornya setelah itu ia naik ke atas motor dan mereka berdua pun pergi darisana.

Setelah beberapa menit di perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah juan, Nara langsung turun dari motornya dan berlari ke arah anak kecil yang munkin usianya baru 7 tahun.

“Kak Rara!”seru anak kecil itu begitu senang saat melihat Nara, ia merentangkan kedua tangannya, nara langsung memeluk anak itu.

“Kamu kok makin ngendut aja hem!”gemas nara mencubit kedua pipi gembul anak itu.

Juan hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat Nara dan adiknya itu.

“Karena aku banyak makan kak”ucap aiman, adik laki-laki juan.

“Kamu harus diet! Biar badan kamu kayak abang kamu tuh”ucap nara menoel perut aiman yang buncit.

“Nanti aja kak, pas aku udah besar”ucap aiman.

“Kakak kenapa jarang kesini? Ibu kangen kakak tau”ucap aiman.

“Iyakah?”anak laki-laki itu mengangguk, lalu ia mengenggam tangan nara maksud mengajak nara masuk kerumah.

“Ibu kak rara datang!”teriak aiman, ibu yang berada di dapur pun keluar untuk melihat nara.

“Aihh, sayangnya ibu!”ucap ibu tia memeluk Nara dengan penuh kasih sayang, tentu saja nara membalas pelukan ibunya juan yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri, karena selain nenek yang mengurusnya waktu kecil ia juga di urus oleh ibunya juan, juan dan nara di besarkan di kampung yang sama, bahkan dulu rumah nenek nara berada tepat di sebelah rumah juan yang sekarang rumah itu sudah di beli oleh ayahnya juan satu tahun setelah neneknya meninggal.

“Ibu apakabar?”tanya Nara.

“Alhamdulillah ibu baik”ucap ibu tia.

“Makan malam disini ya? Ibu mau masak makanan kesukaan kamu”ucap ibu tia.

“Iya buk”jawab Nara tersenyum.

“Ayah dimana?”tanya Nara.

“Biasa, lagi di toko.”ucap ibuk.

Tak lama juan masuk ke dalam rumahnya, “aiman, tuh teman lo manggil”ucap juan menyenti kening adiknya.

“Is! Sakit bang!”rintih aiman mengusap-usap keningnya.

“Yasudah, kalau gitu ibu masak dulu kamu diam aja disini ya, kalau nggak pergi keliling kampung sama juan”ucap ibu lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

“Haduh rasanya malas sekali”ucap juan menguap lalu ia masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Nara.

“Juan, sepeda ibu mana?”tanya Nara ia berdiri di depan pintu kamar juan.

“Mau kemana lo?”tanya juan dengan posisi tengkurep di atas kasur.

“Mau main”jawab Nara.

“Yaudah sini masuk, kita main berdua!”ucap juan terkekeh.

“Ih juan!”kesal Nara.

“Hahaha bencanda!”juan kemudian bangun dan menghampiri nara.

Ia menatap nara yang menatapnya kesal, lalu menyentil kening nara membuat nara semakin kesal.

“Ayo mancing di kolam belakang, udah lama kan nggak mancing?”ajak juan, tentu hal itu membuat nara senang.

“Ayo!”ucap nara antusias.

Nara mengikuti juan, mereka berdua keluar dari rumah berpapasan dengan aiman.

“Kalian mau kemana?”tanya aiman yang hendak masuk ke dalam rumah.

“Mau mancing di kolam, kamu mau ikut tidak?”tanya nara, dan di balas anggukan oleh aiman.

Nara mengandeng tangan aiman dan kembali mengikuti juan yang pergi ke belakang rumah.

“Kalian tunggu disini, gua ambil alat pancing dulu”ucap juan dan di angguki oleh nara dan aiman. Mereka berdua duduk di pinggir kolam ikan air tawar itu, yang di dalam kolah itu banyak ikan nila dan ikan mas.

Tak lama kemudian, juan kembali dengan tiga pancing dan satu ember yang berisi umpan ikan.

“Ih cacing!”ucap Nara geli,

“Sini biar aku yang pasang”ucap juan, ia mengambil pancing di tangan Nara dan memasang umpan cacing itu.

“Kak rara cemen! Masak sama cacing aja takut!”ucap aiman yang sudah mulai memancing ikan.

“Bukan takut tapi geli!”ucap nara melempar mata pancingnya hampir di tengah kolam.

“Sama aja!”

Mereka bertiga asyik memancing ikan di kolam milik juan, namun saat dapat mereka melepasnya lagi karena ukurannya terlalu kecil mereka mencari yang sudah oke untuk dibakar.

1
CheapShop
buka kedok geng kenzo biar Nara sadar
CheapShop
lah koq blom up
CheapShop
juan ya
ga sabar liat reaksi nara
CheapShop
mau Arthur apa cih
CheapShop
bagus Arthur setidaknya lindungi Nara dari kenzo.... si buaya darat.... semoga Nara tau kalo kenzo selingkuh... Nara Arthur..... semoga
Weni Astria
Buruk
Pramita
Ceritanya seru, semangat terus Thor.

jangan lupa mampir juga ya😁
Sunshine🤎
Hai Thor aku mampir , aku subscribe untuk karyamu semangat trus.
jangan lupa mampir juga ya😉
Najwa: Terimakasih❤️
total 1 replies
Cinta Aini
lanjut thorr
Candela Antunez
Jantung rasanya mau copot!
Willian Marcano
Bikin penasaran
cómics fans 🙂🍕
Aduh, kelar baca cerita ini berasa kaya kelar perang. Keren banget! 👏🏼
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!