NovelToon NovelToon
Imperfect Marriage

Imperfect Marriage

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.4k
Nilai: 5
Nama Author: Olive Oil

Aku tidak pernah menginginkan semua musibah ini terjadi. Bagi ku semuanya terasa salah, pernikahan ini, hubungan kami, semuanya. Aku menikah dengan David karena berlandaskan perjodohan semata. Namun aku tahu kakak ku dan David memiliki hubungan khusus. Bagaimana bisa aku menjalani pernikahan ini setelah menikung cinta kakak ku sendiri?

Aku tidak bisa. Aku harap semua ini berakhir. Tapi aku tidak berharap kecelakaan ini terjadi. Semuanya menjadi serba salah sekarang... aku harap aku bisa mengubah dan menyusun ulang segalanya sekarang. Aku harap, aku sangat berharap... semuanya bisa terulang kembali...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Olive Oil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Apalagi saat perkataan David barusan, membuatku ingin menangis.

Sebenarnya… apa yang membuatnya hingga berkata begitu? Apa benar aku begitu berharga?

“Tara…”

Aku mengusap pipiku cepat, di depanku sudah ada kak Tasya dengan bahunya yang naik turun. Ia menyerbuku cepat, “Tar, Tara… demi apapun aku nggak tahu bakal begini akhirnya. Kalian berpisah, itu pasti karena… karena ak,”

“Kak,” Aku mengusap bahu kak Tasya lembut, “Bahkan jika tanpa alasan pun, kami akan tetap berpisah. Memang seperti inilah akhirnya. Tolong jangan menyalahkan diri kakak lagi.” Kak Tasya tampak merunduk, napasnya yang naik turun perlahan ia normalkan kembali. “ada sesuatu yang penting kak? Jika tidak, kakak tidak akan buru-buru menemuiku ‘kan?” ia bahkan memarkirkan mobilnya sembarang tempat.

“Hah, itu, kau sebaiknya jangan kembali ke rumah Tar,”

“Rumah David maksudnya? Tentu aku tidak akan kembali, tapi aku belum mengemas barangku di sana, jadi,”

“Menginap lah dirumah ku sementara waktu! Ini juga permintaan David!”

“Ke… kenapa?”

“Ya, kamu tau ‘kan,” raut wajah Tasya berubah, “begini, emh, tolong jangan menyalahkan dirimu lagi. Dengar, orang tua David… tidak menerima keputusanmu yang mendadak ini, jadi… mereka memutus kontrak perusahaan keluarga kita kecuali kamu menarik gugatan perceraianmu di pengadilan. Bahkan jika kamu tetap menolak atau melawan, mereka akan memintamu membayar kerugian mereka atau semacamnya, mereka tidak ingin rugi. Jadi… aku mohon jangan pulang ke rumah David lebih dulu,”

Aku mengerutkan alisku lebih dalam, jemari kak Tasya semakin erat menggenggam tanganku. “David tidak memberitahu mu ya? Dia pasti punya alasan khusus. Tapi jangan khawatir Tara, aku akan meng-handle perusahaan kita dan David akan mengurus keluarganya. Sampai suasana sudah membaik, kau bisa tinggal dengan aman di tem,”

“Bagaimana aku bisa tenang kak?!” potong ku cepat. Dadaku naik turun. “selama ini kalian selalu berbuat di belakangku, mengambil keputusan demi kebaikan ku seakan aku masih kecil dan tidak tahu apa-apa. Perusahaan yang kakak pertahankan dengan susah payah sekarang akan hancur karena aku! Dan kakak tetap mau melindungiku? Maaf kak, aku harus melakukannya sendiri. Semua ini terjadi ‘kan karena keputusanku!” protesku dengan nada kesal. Aku melepaskan genggaman tangan kak Tasya lalu melangkah cepat mendahuluinya.

“Tara, Tara!” aku tidak mendengarkan teriakan kak Tasya. Kakiku melangkah cepat di sepanjang pinggir jalan raya, berharap sebuah taxi atau angkutan umum lainnya datang. Mereka berdua... Argh! Sebelum adanya mereka di kehidupanku, hidupku aman tentram! Kenapa sih mereka tidak bersatu saja dan menjauh dari hidupku! Argh!! Sekarang bagaimana dengan Papa? Pasti keluarga David sudah memarahi dan menghina Papaku habis-habisan. Apalagi kakaknya David itu! Dia memang dari awal tidak menyukaiku! Selama ini aku selalu diam dan mengalah tapi coba saja jika dia berani menyentuh Papa! Akan ku tarik rambut gulalinya itu!!

Tes…

Hujan…

Bahuku bergetar. Padahal sudah di ujungnya, tapi tetap saja… kenapa selalu ada halangan?

Padahal… selama ini aku selalu diam…

Padahal… aku tidak banyak menuntut, tapi tetap saja aku yang salah. Kenapa? Aku menangis. Rintik hujan perlahan turun membasahi tubuhku. Lelah sekali. Ada apa dengan takdirku? Kenapa menjadi kacau begini? Kami hanya berpisah seperti biasa, tapi kenapa perpisahan kali ini lebih menyakitkan? Apa karena, “David.” Mobil David berhenti di seberang jalan. Ketika ia keluar dari mobilnya, ia melotot melihatku yang sudah basah kuyup. Bibirnya berucap, aku mencoba melangkah mendekat. Suara hujan mengaburkan suara David. Semakin aku melangkah maju, David semakin menguatkan suaranya. Huh, kenapa dia kembali lagi kesini? Apa dia sedang mencari kak Tasya?

Mendadak David mempercepat langkah kakinya hingga berlari kencang mendekatiku, dibelakangku suara kak Tasya juga terdengar. Mereka berdua serentak berteriak memanggil namaku. Ada apa? Ketika aku melihat ke samping, aku baru sadar ketika lampu mobil itu semakin terang dan semakin cepat mengarah ke arah ku.

Ah, seberapa kacau diriku hingga kehilangan fokus begini?

“TARAA!!”

Kejadian nya sangat cepat hingga yang bisa ku rasakan saat ini adalah tubuhku terasa remuk di dorong dari depan. Aku mengerjapkan mataku berkali-kali, kepalaku pusing serasa ada sesuatu yang berat yang menimpanya. Samar-samar aku mendengar suara tangis kak Tasya yang melengking mengalahkan suara hujan yang turun semakin deras. Kulihat aspal dengan cairan merah yang mengalir menyentuh jemariku. Aku terpegun. Mataku terpaku lamat melihat pemandangan di depanku.

Kepala David mengucurkan banyak darah. Tak jauh dari kami ada sebuah mobil dengan kapnya yang sudah penyok dan mengeluarkan banyak asap usai menabrak pembatas jalan. Kemungkinan tak lama lagi akan meledak. Bahkan kini aku bisa merasakan aliran darah mengalir dari keningku. Hanya luka kecil, tidak seperti David …

“David!! Bangun! David!” ah, apa aku barusan membuat peristiwa Romeo dan Juliet berlangsung?

Kak Tasya semakin berteriak histeris dengan kerumunan orang-orang yang semakin banyak. Aku tersenyum tipis saat David berusaha menatapku dengan mata kelamnya. Bahuku bergetar, merunduk, air mataku luruh satu per satu. Jika David tiada… kurasa aku juga tidak berhak hidup. Padahal… bukan seperti ini skenarionya. Adik macam apa yang menghancurkan hidup kakaknya sendiri? Bahkan David … tidak pernah menyakitiku atau mengeluh dengan keberadaanku atau pun pernikahan kami. Sekarang ia malah mengorbankan dirinya sendiri demi menolong diriku yang tak tahu terima kasih ini.

Kenapa… aku meremas bajuku kuat, ku gigit bibir bawahku kuat hingga tetes-tetes darah menetes ke pahaku. Berusaha menahan teriakanku sekuat tenaga. Aku sudah lama menyerah pada Tuhan, tapi kali ini aku sangat mengharapkan bantuan-Nya. Aku bukanlah manusia jahat, aku hanya mengikuti jalan yang telah Tuhan tulis. Jadi… aku mohon sedikit saja… bantulah aku…

Jangan biarkan ini terjadi… jika bisa di ulang, bahkan sehari saja jika bisa di ulang… aku berjanji tidak akan membiarkan ini terjadi… aku tidak akan mengeluh… aku akan mensyukuri semua nikmat yang telah di berikan padaku. Jadi… aku mohon… meskipun itu mustahil, aku mohon… hiks, tolong… jangan biarkan ini terjadi… aku, hiks… aku,

“ARGHHHHH!!!”

1
Me Ta
masih mantau
Me Ta
ngga paham ni cerita ngajak cerai tapi nunggu setahun lagi🤦🤦🤦
Ida Nur Haryono
semoga tara d david menjadi saling pengertian d cinta seterusnya happy ending
Ida Nur Haryono
lanjut ya kyknya makin seruh nich bs happy ber2 d tdk jadi cerai he..he...
Ida Nur Haryono
ceritanya bagus walaupun agk ber liku2 ya d bnyk flashback....btw okey bangetlah....
Istiana Bela
ini novel sebenernya bagusss loo kok gak ada yg komen atau dikit bgt yg baca sihh... ayo di ramaikan ini novel bagus bgt...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!