DWIKY RAHARDIAN laki laki yang baik,tampan dan pendiam.Terlahir dari keluarga kaya dan putra satu satunya dari keluarga besar HENDRA RAHARDIAN dan CANTIKA KUSUMO.Dwiky,Reza dan Milli,tiga sahabat yang di pertemukan karena ibu milli adalah pelayan di kediaman keluarga Rahardian.Sedangkan orang tua reza adalah teman waktu kuliah dulu.Saat ini mereka bertiga menginjak usia remaja.Tanpa DWIKY ketahui ternyata milli memilki hubungan spesial dengan Reza,Hingga suatu hari tanpa rasa curiga Milli mengikuti ajakan Reza ke suatu tempat yang sepi dan jauh dari kota.Karna rasa cinta yang begitu besar milli mengikuti begitu saja.Dan pada akhirnya Reza merenggut paksa kesucian Milli.Hingga Milli mengalami depresi dan akhirnya hamil dan melahirkan.Tapi sungguh sangat di sayangkan,Milli meninggal sesaat setelah melahirkan bayi perempuan yang di beri nama AMORA.Ibu milli memilih pulang kampung dan AMORA di serahkan ke keluarga RAHARDIAN.Bagaimana nasib si bayi mungil AMORA? kita lihat saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flying wings, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. PERJODOHAN ??
Ceklek...
"loh ada papi, dari kapan papi di sini?
"Baru saja son."
"Apa ada hal penting Pi?
"papi cuman mau kasih tau,nanti malam pak Bram ngundang kita untuk makan malam.Apa kamu bisa datang??"
"apa Moya boleh ikut??"
"Tentu boleh son.."
"Ok...Dwiky nanti datang."
"Ya sudah kalo gitu,papi balik ke ruangan dulu son."
"ok Pi.."
Setelah kepergian Hendra,Dwiky mulai mengirim chat ke Moya.
"Hi sayang.Kamu lagi apa?di mana sekarang?Pulang nanti Daddy jemput ok...!!"
"Hi Daddy,lagi belajar lah..., lagi di sekolah tentunya dad...!!"
"ok sayang...tunggu Daddy jemput kamu nanti ya...!"
"Iya Daddy sayanggggg..."
"bye sayangnya Daddy..."
"bye juga Daddy yang ganteng..."
Tidak tau saja Moya,yang di sebrang sana jungkir balik saking senengnya di panggil sayang...hahahaha.
Jam pulang kantor tiba.Dwiky bergegas ke mobil dan melajukan mobilnya ke SMA DIANTARA untuk menjemput Moya.Sesampai depan gerbang,Dwiki melihat putrinya sedang ngobrol dengan Raka.
"Hah...dia lagi....dia lagi? Nggak bosen apa si curut godain anak gue!!" geram Dwiky.
"Tin...tin...tin..."klakson pun beberapa kali di bunyikan.
Moya yang sadar akan bunyi klakson itu langsung berlari menjauh dari Raka. Dan saat Moya masuk ke dalam mobil.
"Sayanggggg...kenapa sih harus pake ngobrol sama si curut ? Daddy nggak suka !" kata Dwiky dengan wajah lesu.
"Tapi dad...,Moya cuman ngobrol dikit tadi.masak orang bertanya kita diamin aja...,kan nggak sopan dad." jelas Moya.
"Tapi Daddy nggak suka sayang..!" sambil menekukkan wajahnya.
"Ya udah,besok besok Moya menghindar aja kalo ada Raka.Dah...jangan marah lagi,nanti gantengnya ilang Lo...!!" sambil mengerjab ngerjab kan mata nya.
Bagaimana bisa marah?Lihat wajah Moya yang begitu lucu dan menggemaskan aja marahnya langsung menguap entah ke mana.Sekarang yang ada hanya senyum sumringah dari wajah sang Daddy.
"Ikut Daddy sebentar ya sayang...?"
"Ke mana dad...?" tanya Moya
"Pokoknya ikut aja dulu...!" jawab Dwiky
"Ok Daddy...." jawab Moya pasrah.
Setelah beberapa menit mobil mereka telah memasuki area parkir sebuah mall terbesar di kota itu. Berjalan beriringan memasuki mall.Berhenti di toko baju pria dan wanita.
"Loh ngapain kita masuk ke sini dad?" tanya Moya penasaran.
"Sekarang Moya pilih baju untuk acara makan malam nanti Ya..." kata Dwiky sambil mengelus pucuk kepala Moya.
"Hah...makan malam?Di mana dad?" Sampai kaget jawabnya.
"Kata papi keluarga kita di undang makan malam di rumah kolega papi. Yang bernama pak Bram.
"ooohhh..." jawab Moya ber oh ria.
Setelah memilih beberapa baju yang nurut Moya pas dan cocok untuk acara makan malam, akhirnya Moya menjatuhkan pilihannya ke baju dress panjang dengan lengan balon 7/8,warna navi dengan eksen batu permata warna warni di pinggang dan tangannya.
"Daddy...,Moya udah dapet baju yang Moya suka !" kata Moya sambil nunjukin baju yang dia pilih.
"Ya sudah sayang...bawa sini biar langsung di bayar." kata Dwiky sambil menggoyangkan kepala ke arah kasir.
"Apa Daddy sudah dapat baju yang pas??"
"Sudah sayang...,ini Daddy udah mau bayar nya." jawab Dwiky menunjuk arah baju pilihannya.
Sesudah membayar semua belanjaan,mereka melangkah menuju gerai makan makanan lokal. Karena Dwiky tau Moya alergi akan udang dan sejenisnya makannya Dwiky memilih menu makanan lokal yang tidak berbau seafood.
Dulu sewaktu Moya balita maminya pernah memberi makan dengan lauk udang laut, dan berakhir masuk rumah sakit karena keracunan makanan laut.Hanya jenis ikan air tawar saja yang bisa dia konsumsi.Sedang jenis udang dan kerang dia begitu menghindari.
"Apa kamu sudah kenyang sayang...?" tanya Dwiky.
"Udah dad..." sambil menepuk perutnya.
"Ya sudah kita pulang yu sayang..." sambil menoel hidung mancung Moya.
"Hayuuu..." berdiri dari tempat duduknya dan berlalu mengikuti langkah daddy-nya.
Tiba di mobil,Dwiky bergegasmelajukan mobil nya keluar dari area parkir. Melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan yang mulai remang.
Sesampai di rumah keduanya langsung menuju ke kamar masing masing dengan masih bergandengan tangan mesra. Gandengan terlepas saat harus berpisah masuk ke kamar masing masing untuk mandi dan bersiap.
Setelah 20 menit keduanya keluar kamar masing masing.Bertemu depan pintu dan saling berhadapan,kedua mulut mereka saling menganga bersamaan.
"woooowww....Daddy,Daddy ganteng banget!!"terbelalak melihat Daddy nya yang malam ini berpenampilan sedikit berbeda.
"Wooowww sayang...,kamu cantik banget sumpah !!" mata membulat melihat Moya yang begitu cantik dan terkesan lebih dewasa.
Saling mengagumi satu sama lain membuat keduanya tanpa sadar saling mendekat kayak magnet, kedua mata saling mengunci dan senyum tak lepas dari bibir mereka.Terus mendekat dan akhirnya saling menempel kayak lintah. Tangan Dwiky melingkar di pinggang Moya,sedang tangan Moya melingkar di leher dwiki.Dan selanjutnya...
Cup
Saling berciuman mesra,yang berakhir dengan lumayan lembut dan sedikit menuntut.Suara cercapan mulai bersautan merdu.Saat keduanya menambah tekanan intensitas ciuman yang makin bergairah...
"Dwiky....?"
"Amora....?"
Teriakan Cantika membuyarkan apapun yang mereka berdua lakukan.Akhirnya mereka hanya tertawa cekikikan sambil berjalan cepat turun ke bawah.
"Sayang tunggu...?"
"Ada apa dad...,oma dan opa udah nungguin kita Lo?
"Bibir kamu sayang...,coba lihat di kaca deh ??" berbisik lembut di telinga Moya.
mengambil kaca bedak dalam tas kecilnya dan...
"Akhhh...ya ampun dad !!" terkejut bukan kepalang,melihat lipstiknya sudah kemana mana.
Sedang Dwiky hanya terkikik geli,Langsung di ambilnya tisu di tas kecil Moya dan di lap bibir seksi itu dengan lembut dan pelan.
"Sudah sayang...,ayo kita ke bawah,pasti mami sama papi udah nunggu." sambil menggandeng tangan Moya mesra.
Keduanya bergegas menuruni anak tangga dan benar saja apa yang Dwiky bilang,kedua paruh baya itu sudah menunggu dengan wajah kayak baju lecek.
"Kalian ini ya....,sudah pegel kaki mami nungguin kalian turun?? kata Cantika cemberut.
"Iya mi...maaf."balas Dwiki mengatupkan kedua tangan di dada.
"Sudah sudah...ayo berangkat !!" kata Hendra mulai berjalan menuju ke arah garasi.
Setelah selesai dengan drama keluarga tadi.ke empat manusia itu memasuki kuda besi beroda empat dan melaju membelah jalanan kota yang mulai gelap.
Di dalam mobil hanya terdengar alunan musik pop yang terdengar syahdu memanjakan telinga. 30 menit berlalu.Sampai di tempat yang di tuju ke empatnya turun dan ternyata ahli rumah sudah menunggu di depan pintu utama.
Ahli rumah mempersilahkan masuk ke dalam.Berbincang di ruang tamu selama 30 menit.saling berkenalan. Pak Bram memiliki seorang istri yang bernama Mayang,memiliki seorang putri yang umurnya di bawah Dwiky beberapa tahun,dan seorang putra yang umurnya sebaya dengan Amora.
Sebenarnya Dwiky sudah berkenalan dengan Elisya di acara ultah Moya waktu itu,tapi Dwiky lupa karena waktu itu konsentrasi Dwiky terpecah karena mencari keberadaan moya. Alhasil sekarang berkenalan lagi.Begitu juga dengan Moya.Dan sepertinya adik Elisya yang bernama Jonathan itu suka sama Moya,terlihat dari cara dia memandang moya.Dan itu tak lepas dari pantauan Dwiky.
"Silahkan bapak ibu,kita langsung saja ke meja makan.Takut keburu dingin." ajak Mayang menuntun mereka ke arah meja makan.
Acara makan malam pun berakhir dan di sambung dengan bercengkrama hangat di ruang tengah.
Sedari di meja makan tadi Moya melihat Elisya terus memandang lekat Dwiky dengan begitu kagum. Ada rasa sakit yang terasa di sudut hati Moya,tapi dia hanya memendamnya saja.
Sedang di sebrang sana kedua mata pemuda yang bernama Jonathan itu terus saja mencuri curi pandang ke arah Moya.Dwiky begitu geram melihat pemuda itu,sampai sampai ia mengetatkan rahangnya beberapa kali.
"Oh ya bagaimana pak Hendra dengan perbincangan kita tempo hari ??"
"Oh...sepertinya harus kita tanyakan kepada anak nya dulu pak Bram!!"
Dwiky bingung dengan ucapan kedua paruh baya itu.Perbincangan apa itu?.Dwiky begitu penasaran.tiba tiba...
"Bagaimana Elisya? Apa kamu setuju dengan yang papa bilang tadi pagi.
"Elis serahkan semua sama papa aja.." jawab Elisya menunduk malu.
"Sekarang giliran kamu Dwiky...apa kamu setuju dengan perjodohan ini??" tanya pak Bram hati hati.
"Hah...perjodohan ????
...----------------...
Happy reading guys, jangan lupa like dan komennya ya....
Terimakasih 🙏
