Sungguh Yara tidak pernah menyangka jalan hidupnya akan seperti ini. Nikah kontrak dengan pria asing demi biaya operasi Adiknya.
Sementara itu Farrel masih mengutuk dirinya sendiri mengapa bisa jatuh cinta kepada Wanda. Gadis yang selama bertahun-tahun ini mengisi hari-harinya. Hanya karena Wanda adalah cinta pertamanya dan Farrel pernah berjanji untuk menikahi Wanda.
Dan di hari pernikahan Farrel dan Yara, kekasihnya Wanda kembali.
Apa yang akan terjadi? Apakah Farrel benar-benar kembali kepada kekasihnya? Atau kah Farrel tetap bersama Yara?
Ikuti ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 Pernikahan
"Wanda, Wanda!" Farrel dan Anton berlari mengejarnya.
Farrel dan Anton tidak leluasa melangkahkan kaki karena saat itu rumah sakit dipenuhi kedatangan pasien baru. Mereka akhirnya ke luar rumah sakit mencari keberadaan Wanda.
"Kamu yakin itu Wanda?" tanya Farrel.
"1000 persen yakin Bos. Tapi dia bersama seorang pria." Anton dengan ragu-ragu mengatakan penglihatannya.
"Wanda!" Farrel mengepalkan kedua tangannya.
"Pernikahan besok bagaimana Bos?"
"Tetap dilaksanakan." Farrel dengan perasaan kesal masuk kembali ke dalam rumah sakit.
Farrel harap-harap cemas melihat kondisi Yara yang masih lemah terbaring dengan infus di tangannya dari kejauhan. Cuma Yara yang bisa menolongnya. Farrel harus melaksanakan pernikahan esok pagi bagaimanapun caranya. Walaupun harus dengan Yara.
Dokter yang menangani Yara duduk di samping Yara. Farrel melihat dari kacamata seorang pria, Dokter itu menyukai Yara. Terlihat jelas dari perhatian yang dia berikan. Dan Yara akhirnya tersadar. Yara tersenyum manis saat mengucapkan terima kasih kepada Dokter itu. Farrel segera menghampirinya.
"Bagaimana Dok keadaannya?" tanya Farrel.
"Dia sudah bisa pulang sekarang. Asal dijaga pola makan dan jangan sampai masuk angin lagi." Jawab Dokter.
"Ayo kita harus pulang. Ingat besok acaranya." Farrel mengingatkan Yara.
"Oh iya. Saya sudah baikan." Yara perlahan bangun dari tempat tidurnya.
"Permisi." Dokter itu membantu Yara duduk dan dengan hati-hati melepaskan selang infus dari tangan Yara.
"Terima kasih Dokter." Yara tersipu.
"Besok apa benar Adikmu akan di operasi?" Dokter memberikan goodie bag kepada Yara.
"Hmmm, saya belum tahu. Dan apa ini?" Yara mengintip ke dalam goodie bag.
"Pakaianmu basah, sudah saya masukkan ke dalam laundry. Dan ini untukmu. Apa perlu saya antar ke ruang ganti?" Dokter Ozil merangkul pundak Yara.
"Ehhhh, gak usah Dok. Saya bisa sendiri. Sekali lagi maaf merepotkan. Permisi." Yara dengan wajah memerah menuju ke kamar mandi di ujung ruangan.
Farrel sangat yakin Dokter Ozil menyukai Yara. Farrel merasa bersalah apakah keputusannya untuk nikah kontrak dengan Yara adalah keputusan yang tepat. Bagaimana dengan Yara. Farrel masih berpikir keras.
"Permisi Tuan Farrel."
Farrel berbalik menatap Yara yang cantik dengan dress overall yang diberikan Dokter Ozil, terlihat pas dan santai di tubuh Yara. Farrel menyadari Yara mempunyai wajah yang cantik walaupun tanpa riasan.
"Tuan Farrel. Apa saya tidak cocok dengan baju ini?" Yara memandangi dirinya dari pantulan cermin kecil di dinding.
"Ayo, banyak yang harus kita lakukan." Farrel dengan langkah panjangnya meninggalkan Yara.
Yara sedikit berlari menyusul Farrel masuk ke dalam mobilnya. Anton menyerahkan dokumen kepada Yara.
"Nona Yara, silakan baca dokumen pernikahan Anda dengan Tuan Farrel. Didalamnya tertulis setelah menikah Anda bebas melakukan kegiatan Anda seperti biasa asal jangan pacaran dengan pria lain sebelum masa kontrak habis. Dan Tuan Farrel akan membayar nafkah setiap bulan kepada Anda selama masa kontrak. Tuan Farrel yang akan menentukan kapan masa kontrak berakhir. Bukan begitu Bos?" Anton menatap Farrel dari balik kaca spion.
"Bagaimana Nona Yara?" tanya Farrel.
"Selama kita menikah, saya akan tinggal dimana? Saya masih ada Adik." Yara menoleh ke arah Farrel.
"Untuk sementara kamu dan Adikmu tinggal bersama saya, tapi kalian akan tinggal di kamar belakang. Ingat kita hanya nikah kontrak tidak akan ada kontak fisik. Kamu hanya pengantin pengganti." Farrel dengan kata yang tegas.
"Saya mengerti. Dan saya akan membayar kembali biaya operasi Adik saya." Yara menanda tangani dokumen nikah kontrak.
"Tidak perlu, anggap saja itu hadiah pernikahan dari saya. Ingat selama pernikahan wajah kamu akan ditutup. Setelah kita bercerai, tidak akan ada yang tahu kamu janda saya."
Kata-kata pedas yang dilontarkan Farrel, menyayat hati Yara. Tidak berdarah tetapi meninggalkan perih dan menyesakkan dada. Mobil mereka melaju di dalam kegelapan malam.
Sungguh Yara tidak pernah menyangka jalan hidupnya akan seperti ini. Nikah kontrak dengan pria asing demi biaya operasi adiknya.
Sementara itu Farrel masih mengutuk dirinya sendiri mengapa bisa jatuh cinta kepada Wanda. Gadis yang selama bertahun-tahun ini mengisi hari-harinya. Hanya karena Wanda adalah cinta pertamanya dan Farrel pernah berjanji untuk menikahi Wanda.
Wanda tidak pernah serius dengan Farrel. Tapi Farrel selalu melakukan apa saja demi mendapatkan cinta Wanda. Dan menjelang hari pernikahan mereka Wanda menghilang.
Mobil mereka kembali melewati jalan dimana Yara ditemukan pertama kali oleh Farrel. Yara menatap ke luar kaca mobil, Yara melihat pondokan kecil tempat dia berteduh dari derasnya hujan. Dan Yara melihat lagi rumah angker di belakang pondokan.
Samar-samar terlintas bayangan seorang pria memukul seorang wanita. Yara memegang kepalanya, menahan sakit yang tak tertahankan.
- Keesokan harinya -
"Yara, Yara." Bisik Farrel.
"AAAGGHHH! Orang itu ... orang itu!" teriak Yara.
"Minum dulu." Farrel memberikan segelas air putih kepada Yara.
"Tadi malam kamu pingsan. Sekarang siap-siap, sebentar lagi MUA akan datang. Kita akan menikah."
Yara masih belum sadar apa yang sebenarnya yang terjadi tadi malam. Tiba-tiba saja dia sudah berada di sebuah kamar yang besar. Yara cepat-cepat masuk ke dalam kamar mandi untuk mempersiapkan dirinya.
Setelah dua jam berlalu, Yara berdiri di depan cermin besar yang ada di kamarnya. Menatap pantulan bayangan dirinya yang terlihat sangat cantik hari ini. Menggunakan gaun pengantin internasional bak seorang Ratu. Farrel mengintip Yara dari balik pintu dan tersenyum.
"Yara, cantiknya dirimu hari ini. Tapi ini semua bukan untukmu. Kamu hanya pengganti. Semua ini palsu. Aku ingin sekali menikah sekali seumur hidupku dengan orang yang benar-benar aku cintai dan mencintaiku. Mungkin ini takdir yang harus aku jalani. Mama, Papa, hari ini Yara akan menikah. Walaupun hanya nikah kontrak. Doakan Yara agar Yara juga menemukan kebahagiaan."
Ada perasaan sedih dan bersalah saat Farrel mendengar isi hati Yara. Apakah ini keputusan yang benar untuk menikahi Yara. Farrel harus melakukan ini karena Papah Farrel dalam keadaan sakit dan ingin melihat Farrel menikah sebelum ajal menjemputnya.
Farrel mengetuk pintu, Yara menghapus air mata yang sedikit jatuh di sudut matanya. Yara tersenyum menatap Farrel yang sangat tampan hari ini. Yara berharap jika saya Farrel memang jodoh dadakan yang di kirim Tuhan untuknya. Yara pasti akan menerimanya.
"Yara kamu sangat cantik hari ini. Apa kamu ingin berubah pikiran? Aku tidak akan memaksa." Farrel bicara sangat lembut.
"Saya bersedia. Maaf Tuan Farrel, saya tidak ingin mempermainkan sebuah pernikahan. Ijinkan saya melakukan kewajiban saya sebagai seorang istri walaupun pernikahan kita hanya kontrak. Tentunya tanpa sentuhan fisik." Yara dengan mata yang berkaca-kaca.
"Iya aku ijinkan. Kamu boleh melakukan apapun sesukamu. Dan siapa bilang aku juga ingin mempermainkan pernikahan. Aku sudah melamarmu dan Om mu sekarang ada di sini sebagai saksi pernikahan kita," kata Farrel.
"APAAAA!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
banyak cerita yang penuh kosakata yg belak belok panjang per episode nya
1. Cintaku Karena Kentut.
2. KESAKITANKU.
3. Gadis Pilihan.
4. KEMBARAN GHAIB.
5. Halu World.
6. RAPUH.
Terima kasih 🙏