NovelToon NovelToon
Menikahi Paman Kecil Pacarku

Menikahi Paman Kecil Pacarku

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Beda Usia / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Cinta setelah menikah / Romansa
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sept

Menikah dengan pria usia matang, jauh di atas usianya bukanlah pilihan Fiona. Gadis 20 tahun tersebut mendadak harus menerima lamaran pria yang merupakan paman dari kekasihnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Harap Aku Melepasmu

Baru saja sadar, Fiona sudah membuat jantung Arga berdegup kencang. Bukan karena jatuh cinta, tapi menahan amarah. Aliran darahnya mengalir lebih deras, wajah pria itu pun langsung mengeras. Permintaan cerai dari Fiona membuat Arga sangat marah.

Masih dalam pelukannya, Arga lantas membalas permintaan Fiona yang cukup mengejutkan tersebut.

"Cerai? Tidak bisa. Kita fokus kesehatanmu dulu!"

Arga mengepalkan tangannya, jujur banyak hal yang ingin membuatnya marah. Namun, ia menepis egonya itu. Menahan kuat-kuat agar tidak melupakan segala emosi nya.

"Tapi hanya anak itu alasan kita bersama. Sekarang tidak ada alasan lagi."

Arga melepaskan kepalan jemarinya, menarik napas panjang, kemudian mengusap rambut Fiona.

"Bisakah kita tidak membahas hal ini dulu? Biarkan kamu sembuh terlebih dahulu... Oke?"

"Tapi aku capek ... " Suara Fiona berubah jadi isakan tangis.

Meskipun dia mulanya tak mengharap anak itu ada, tapi saat menyadari kalau anak itu sudah pergi, mendadak ada yang sakit, seperti ada yang menusuk hatinya, lukanya tidak terlihat, tapi sakit nya begitu nyata.

Arga hanya bisa mengusap rambut Fiona, memeluknya, menenangkan wanita itu dalam pelukannya.

...----------------...

Tiga hari dirawat, Fiona bisa kembali pulang. Arga membawanya ke apartemen. Untuk sementara juga mengurus ijin di pihak kampus karena Fiona belum bisa berkuliah dalam waktu dekat ini.

"Kalau kamu bosan, kamu boleh mengundang teman mu ke sini," kata Arga. Barangkali ada teman Fiona yang ingin menjenguk, Arga tidak akan melarang.

"Tidak, lebih nyaman sendiri," ucap Fiona lalu ke kamarnya dan mengunci pintu.

Begitu lah Fiona, sejak keluar rumah sakit, dia jadi murung. Jarang bicara dan wajahnya selalu kelihatan sedih. Hampir tidak pernah ada senyum di wajahnya. Matanya juga selalu sendu saat menatap orang.

Badannya mungkin sudah mulai pulih, tapi sepertinya batinnya yang terluka. Arga merasa sudah gagal menjaga Fiona. Ia pun menghubungi salah satu kenalannya, sekarang psikiater. Konsultasi lewat telpon sebentar, kemudian meminta kenalannya itu untuk datang ke apartemen.

Hari itu Arga pulang dari kantor lebih awal dari sebelumnya, dia tidak datang sendiri, dia membawa seorang wanita cantik dan anggun. Terlihat berpendidikan dan sangat ramah, pakaiannya rapi, bersih, modis dan fashionable. Ketika ke apartemen dan diperkenalkan pada Fiona, ia pun dengan ramah dan full senyum menyapa Fiona.

"Hai, senang bertemu denganmu. Kenalkan ... Saya Clara."

"Fiona," ucap Fiona sambil menyambut uluran tangan Clara. Wanita cantik itu juga tersenyum, Fiona balas dengan anggukan saja.

Sore itu mbak art sudah pulang, Arga pun ke dapur untuk menyiapkan minum. Namun, disusul oleh Fiona.

"Biar aku saja."

Arga mengangguk, "Baiklah, aku ganti baju dulu."

Fiona melirik ke belakang, dilihatnya Arga berbicara sebentar sebelum masuk kamar.

(Siapa wanita itu? Kenapa Arga membawanya ke apartemen? Apa pacarnya?)

Sambil membuatkan minuman untuk tamu, Fiona menebak-nebak siapa tamu yang dibawa oleh Arga tersebut.

Tak lama kemudian, minuman telah siap. Fiona tak hanya membawa minuman saja, dia juga membawa beberapa potong kue di piring saji. Dibawa sekalian ke ruang tamu. Saat itu, Arga sudah duduk dan mengobrol santai dengan perempuan bernama Clara tersebut.

"Silahkan," kata Fiona lalu akan pergi.

Namun, Arga menahan lengannya. "Duduklah."

"Tidak, kalian ngobrol saja berdua." Fiona memaksa bibirnya tersenyum lalu berbalik.

Begitu Fiona pergi, Arga langsung menghela napas berat. Lalu menoleh ke Clara.

"Kau lihat? Bahkan dia lupa caranya untuk tersenyum? Wajahnya terlalu dipaksakan untuk sekedar tersenyum dan basa-basi. Dia menjadi sangat pendiam dan mengurung diri akhir-akhir ini."

"Hei .. itu normal, dia baru saja mengalami peristiwa yang tidak mudah. Itu hal biasa, pelan-pelan saja."

"Sampai kapan?" tanya Arga tidak sabar.

"Semuanya butuh waktu. Setiap luka memiliki waktu penyembuhan yang tidak sama. Apalagi luka batin, kita tidak tahu bisa sembuh sampai kapan. Dan sejauh yang aku perhatikan tadi ... Sepertinya dia memang sangat menjaga jarak denganmu. Dia bahkan menghindar dari tatapan mu."

"Ya .. Dia memang sedang berusaha keras menjauh dariku."

"Tenang .... Semuanya butuh proses!" ucap Clara sambil mengusap lengan Arga.

Dari jauh, rupanya Fiona sempat memperhatikan. Meskipun tak bisa mendengar apa yang keduanya bicarakan, tapi Fiona bisa melihat kalau wanita itu menyentuh lengan suaminya.

(Bahkan Aku masih di sini ... Dia sudah mengundang wanita lain)

Tanpa sadar, bibit-bibit cemburu mulai tumbuh.

...----------------...

Sementara itu, Arga masih saja berbincang-bincang dengan psikiater cantik tersebut. Karena Fiona enggan di ajak bergabung, terpaksa Arga yang menjelaskan lebih detail tentang kondisi Fiona sekarang ini pasca keguguran. Dari sikap nya yang berubah dan tidak mau komunikasi dengan orang-orang.

Lewat penjelasan Arga, Clara sedikit bisa menyimpulkan. Meskipun lain kali harus bicara langsung dengan Fiona, sebab lebih efektif dan bisa mempelajari lebih dalam.

Karena sudah satu jam lebih, sampai tak terasa. Clara pun pamit, lain kali akan datang saat Fiona sudah bisa membuka diri.

"Aku pergi dulu, oh ya ... Mana istrimu. Aku mau pamit sekalian."

"Sebentar, aku panggil dulu."

Arga mengetuk pintu kamar Fiona.

"Fiona ... Temenku mau pamit pulang."

Tidak ada sahutan, sampai Arga memanggil beberapa kali.

"Sepertinya dia ketiduran," kata Arga.

"Oh, okey. Aku balik dulu. Salam untuk Fiona."

Arga cuma mengangguk.

...****************...

Sepanjang malam Arga duduk di ruang tamu, bahkan laptop dan berkas-berkas kerjanya dibawa ke meja tamu, sambil mengawasi pintu kamar Fiona yang masih tertutup rapat.

Pagi harinya, Arga bangun dengan wajah kusut. Kurang tidur, ia tidur cuma beberapa jam dan bangun pagi-pagi sekali. Dilihatnya Fiona ada di dapur sedang menyiapkan sarapan.

"Sedang membuat apa?" tanya Arga basa-basi.

"Sandwich ," jawab Fiona singkat.

"Oh ... Terima kasih kopinya," ucap Arga saat melihat segelas kopi yang masih mengepul di atas meja.

"Ya." Fiona benar-benar irit bicara.

"Rencana kamu hari ini apa?"

"Tidak ada."

"Ingin keluar?"

"Tidak," jawab Fiona lalu jalan melewati Arga begitu saja sambil membawa piring berisi sandwich miliknya. Milik Arga dibiarkan tetap di atas meja dekat kopi.

Melihat sikap Fiona yang semakin dingin, Arga tidak tahan. Dia tidak bisa terus-terusan melihat Fiona semakin jauh darinya.

"Fiona ..."

Fiona berhenti sesaat, kemudian jalan lagi. Langkahnya kembali terhenti saat Arga mendadak melingkarkan tangannya di pinggangnya. Fiona diam untuk sesaat.

"Katakan jika kamu tidak baik-baik saja ..." gumam Arga.

"Mari bercerai," jawab Fiona dengan datar.

Seketika Arga langsung memutar tubuh kecil dan lemah itu sampai mereka berhadapan.

"Cerai? Jangan harap!" Arga langsung menangkup wajah Fiona dengan kedua tangannya. Dengan marah, dia sesap bibir Fiona hingga dalam.

...****************...

1
Nurul
karya kak sept gak pernah gagal...😍😘🥰
SasSya
gak mungkin dr nyokap
SasSya
padahal....
SasSya
lho lho lhoooooo
mau sedot sedot aja ooommmm 😂
SasSya
udah bukan gadis ommmm
udah kau bobol sieee
🤣
Sept September: sebenernya belummm 🤭🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
SasSya
nahhhhh looooohhh
mlendung fiiiii
SasSya
kecebong mu kayanya jadi cambah ommm
😂
SasSya
heyyyy
pikiran mu liar sekali Tarrrr
😂🙆‍♀️
SasSya
mau minta pertanggung jawabannya fi
😃
SasSya
hooooooo
kang buaya
SasSya
di biang keroknya
SasSya
Iyaaaaa
beresiko kembung 9 bulan 🤣🤣🤣🤣😂
SasSya
siapa yg bangkit gaaaa
😃
Ila Lee
itu obat segala masalah perang ranjang hilang pusing kepala atas kepala. bawah 🤣🤣🤣🤣🤣
SasSya
hooooooo
kejadian 😱
SasSya
terjadikah anu?
SasSya
hiiiiiiiiiiiiiii 😬

Taraaaa gak usah dipikirin 😃
SasSya
gak tanggung jawab buanget ini buaya !!

hiiiiiiiiiiiiiii fio...
semoga tidak kenapa2
SasSya
hooooooo dasar garangan emang!😡
Ila Lee
wahdu ibu MCM apa ya sangup melihat anaknya susah sebagai ibu sepatut nya menerima pilihan anak asalkan anak bahagis harus nya begitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!