Dia bukan kekasihku, sampai kapanpun dia sahabat baik dalam hidupku. -Andre Alexander Geraldy-
Dia bukan sekedar sahabat bagiku, dia juga cinta pertamaku. -Belinda Roger Smith-
Suatu hari mereka di hadapkan dalam situasi terbalik, Andre yang sekian lama menganggap Bella hanya sebagai sahabat, tiba tiba merasa gelisah, karena ada hal tak biasa yang ia rasakan.
Tak terima jika Bella yang dianggapnya hanya sahabat, serta selama ini mencintai Andre, tiba tiba memberikan kabar pertunangan.
Bahkan sebentar lagi menikah dengan Jonathan, pria yang sejak lama mencintai Bella.
Bagaimana rasanya jungkir balik dunia Andre, ketika akhirnya, ia menjadi suami Bella, namun wanita itu, menyimpan nama pria lain dalam hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. Hari Pernikahan Part 2.
Hari Pernikahan Part 2.
Andre menginjak pedal gas mobilnya, hingga mobil melaju dengan kecepatan maksimal, wajah dan rambutnya sudah tak serapi ketika ia meninggalkan hotel satu jam yang lalu, bahkan lengan kemeja dan tangannya masih bersimbah darah, terlebih lagi tubuhnya masih gemetar mengingat apa yang baru saja ia saksikan beberapa saat yang lalu, kini tujuannya hanya satu, yakni lokasi tempat diadakannya pernikahan Bella dan Jonathan.
Pikirannya berkecamuk, entah dengan cara apa ia harus menyampaikan pada Bella, bahwa calon suaminya sudah tiada, hanya membayangkannya saja sudah membuatnya sakit, terlebih ia pun mengalami kejadian serupa beberapa bulan yang lalu, hanya saja ia belum sampai hari H rencana pernikahannya dengan Mely.
Mobil Andre berhenti di pelataran bersama mobil mobil lain yang terparkir di sana, dengan membawa jas di tangannya ia berjalan menuju Altar pernikahan, disana para tamu undangan mulai gelisah menanti mempelai pria yang tak kunjung datang, atau memberi kabar.
Dari kejauhan Andre melihat Bella yang sudah mengenakan gaun pengantinnya, nampak mondar mandir dengan wajah gelisah, Andre berjalan mendekati Bella teringat pula pada pesan terakhir Jonathan yang mengatakan padanya untuk menggantikannya menjaga Bella.
Tangan kanan andre menggenggam erat kotak perhiasan yang sudah bernoda darah, dengan langkah pasti tanpa keraguan, ia mendekati Bella yang tengah di tenangkan oleh gadisya dan Emira.
rupanya ketiga wanita tersebut menyadari kedatangan Andre, dan ketiganya sama sama terkejut melihat Kondisi Andre.
Nafas Andre masih naik turun tak teratur, wajah yang biasanya tampan dengan aura memikat, kini nampak pucat, berkeringat, rambutnya berantakan, bahkan ada noda darah di lengan dan tangannya.
"Kakak kenapa? Kenapa ada banyak darah di lengan dan tangan kakak?" Tanya Emira cemas, gadis remaja itu menatap kakak keduanya dengan mata berkaca kaca.
"Kakak gak papa, tergores pun tidak, noda darah ini bukan milik kakak." Andre menjelaskan kondisi nya.
Mendadak Bella mendapat firasat buruk, ia menatap Andre dengan tatapan tajam, penuh curiga.
"Dimana Jo?" Tanya nya pada Andre.
"Jo tidak akan datang."
"Tidak mungkin, Jo tidak mungkin mengingkari janjinya,"
"Ayo … kita yang akan menikah hari ini." Ujar Andre tanpa keraguan sedikitpun, "bukan kamu dan Jonathan."
Bella menggeleng, bibirnya tersenyum miring, jika beberapa bulan lalu Andre mengucapkan hal itu, mungkin Bella akan merasa seperti terbang ke angkasa bersama burung burung kecil yang berkicau.
"Bohong, Jo bukan lah pria brengs3k, jadi ia tak mungkin mengingkari janjinya."
"Iya kak, jangan main main, ini bukan masalah sepele,"
Tiba tiba Kevin ikut bergabung bersama empat orang yang ada di ruangan tersebut.
"Ada apa ini, apa yang kalian bicarakan tanpa aku?"
Namun seperti angin lalu, Andre tak menghiraukan perkataan abang dan adik nya.
"Aku tidak bohong, Jonathan tidak akan datang ke tempat ini,"
Bella mulai berurai air mata, "apa yang kamu lakukan padanya?, hingga ia tak bisa datang ke tempat ini, apa dia memiliki wanita lain?"
"Aku tidak melakukan apa apa, dan Jo juga tidak dia tidak memiliki wanita lain,"
"Lalu kenapa dia tidak bisa datang??" Teriak Bella mulai histeris.
Andre sungguh tak tega melihat tangisan Bella, lebih tak tega lagi jika harus menyampaikan berita duka perihal Jonathan.
Tiba tiba terdengar jeritan histeris, dari meja yang ditempati keluarga Jonathan, bahkan Mauren ibu Jonathan, pingsan seketika, sementara Ayah Jonathan terdiam dengan tangan gemetar, manakala mendengar suara si penelpon.
"Jonathan, sudah meninggal, beberapa saat yang lalu ia mengalami kecelakaan lalu lintas," Andre menatap wajah Bella, kini Bella yang terduduk lemas, wajahnya pucat, buket bunga yang sejak tadi berada dalam genggamannya, kini jatuh begitu saja ke lantai.
"Bukan aku tak ingin mengantar Jo ke rumah sakit, tapi Jo sudah meninggal ketika petugas medis tiba di lokasi kecelakaan, dan sebelum meninggal, Jo meminta ku untuk menjagamu, karena itulah aku ada disini."
Dalam waktu singkat, berita kecelakaan dan tewas nya Jonathan menghebohkan seluruh tamu undangan yang berada di sana, keluarga dan Kerabat Jonathan, bergegas meninggalkan aula tempat akan diadakannya acara pernikahan, sementara para tamu undangan dan teman teman dekat Jonathan, masih berbisik bisik membicarakan betapa malang nasib Jonathan, dan sungguh kasihan calon mempelai wanita nya.