Mantan Suami

''Tidak akan, '' Jawab Yolla dengan susah payah. Setelah menemukan keberanian diri nya. Yolla melirik sekilas pada Reno dan berkata. ''Bisa kita mencari tempat yang lebih, nyaman dari sekarang ini. ?'' Tanya Yolla.

''Ok, baiklah. '' Jawab Reno dengan ragu, dia mulai curiga namun dia masih mau menuruti kemauan dari Yolla.

Kedua nya mengangguk dan saling meminta maaf, kemudian mereka berdua melenggang pergi. Yolla berusaha keras untuk tidak menoleh ke arah Arka. Debaran jantung nya masih saja membuat nya resah, Yolla juga berusaha mengenyahkan perasaan nya itu.

Tidak lama kemudian, lampu ballroom di matikan dan menyisakan lampu panggung yang menyala terang.

Acara di mulai, pesta ulang tahun Yuda begitu meriah, Seluruh rangkaian acara sudah terlaksana.

Satu jam berlangsung, para tamu mulai dari para sahabat, rekan kerja semua bergantian mengucapkan selamat dan juga memberi doa.

Setelah naik panggung mengucapkan selamat, Yolla segera pergi dari pesta itu.

Arka mengikuti Yolla, menjaga jarak aman untuk mengamati perempuan itu. Saat pelayan lewat, Arka menghentikan nya untuk mengambil segelas minuman.

Tetapi sorot mata Arka selalu tertuju pada Yollanda mantan istri nya.

Walau dengan ruangan gelap, Arka tetap bisa melihat gerakan jalan dari mantan istri nya keluar dari pesta.

Arka meletakan gelas kosong nya di nampan pelayan dan berlalu mendekat ke arah Yolla. Dengan tatapan intens bagai menusuk sampai - sampai Yolla berbalik seketika membuat Arka berhenti melangkah.

Dan Yolla, sontak membelalakan mata nya. Ada rasa ketakutan di dalam mata indah Yollanda, dengan gerakan langkah kaki besar Yolla ingin cepat kabur dari sana membuat Arka tersenyum getir.

Yolla menghentikan langkah kaki nya dengan terengah-engah, sesekali dia menoleh ke arah belakang berharap Arka tidak mengikuti nya. Tetapi harapan tinggal harapan, Arka mendekati nya dengan cepat, berlalu mencengkram erat lengan Yolla sebelum dia kabur lagi.

''Mau ke mana lagi, ?'' Suara penuh penekanan dari Arka membuat bulu kuduk Yolla meremang.

''Arka, kamu bagaimana bisa kamu ada di sini. ?''

''Kamu lupa, Yuda itu sahabat aku juga.'' Jawab Arka.

''Aku mau berbicara dengan mu, penting.''

''Tidak, ingat ya, kita sudah bercerai.''

Sekali lagi Yolla ingin pergi dari Arka. Namun Arka lebih lagi mengencangkan cengkraman nya.

''Lepas, ''

''Tidak , sebelum kamu mau berbicara dengan ku.''

''Baiklah, kita bicara, tapi lepaskan tangan mu itu. ''

'''Kau tidak akan kabur, '' Ragu Arka untuk melepaskan Yolla.

''Tidak, mana mungkin aku kabur lagi? Di sini banyak wartawan, aku takut ada yang melihat kita main kejar-kejaran di sini. ''

Arka terdiam, Yolla menelan ludah dengan memasang wajah yang serius buart Arka percaya.

''Baiklah aku akan melepaskan mu. tetapi kalau kamu kabur lagi aku tidak akan melepaskan kamu lagi.'' Ancam Arka.

''Ikut aku_____''

Yollanda kabur lagi, ''Sialan, '' Umpat nya marah.

Arka kembali mengejar Yolla, mata nya membelalak ketika Yolla berlari menuju salah satu kamar hotel tersebut.

Arka membalik tubuh Yolla dan ******* paksa bibir perempuan itu. Dengan kaki mendorong pintu untuk terbuka sempurna. Dengan perlahan mereka berdua hilang di balik pintu kamar tersebut.

Arka merengkuh pinggang kecil Yolla, mendekap menempel pada tubuh nya. Dengan mengecap berusaha masuk dan memaksa Yolla membuka bibir nya. Awal nya Yolla menolak, pada akhir nya Yolla membuka bibir nya membuat Arka menyusup masuk memporak-porandakan akal sehat Yolla.

Mungkin dia tak tahu, aku ada rasa

Rasa rindu padanya. Tiap kali jauh dan tak melihatnya.

Tapi apadanya, aku tak pandai menyampaikan. Perasaan hati yang menggebu, bahwa aku rindu dalam diam.