Azka Mahespatih (28th) bersembunyi di rumah Nandita (20th) saat ia tengah di kejar oleh beberapa orang preman yang hendak mencelakainya.
Dita yang kaget saat mendapati lelaki asing yang memasuki rumahnya sontak ingin berteriak,tapi sebelum itu terjadi Azka dengan cepat berlari menuju Dita tetapi kakinya tersandung oleh kaki kursi hingga ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh di atas tubuh mungil Dita,di saat bersamaan para warga sekitar menggrebek mereka dan menikahkan mereka. mau tidak mau mereka menikah juga. bukan tanpa sebab Azka tidak menolak menikahi Dita,karena Azka pernah di tolong oleh Dita maka dari itu ia ingin membalas kebaikan Dita dengan menikahi gadis itu.
bagaimana kelanjutan ceritanya apakah pernikahan mereka akan langgeng atau sebaliknya?
jangan lupa dukung author dengan cara klik love,komen dan subcreb ya...🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yadah elek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bertemu kembali
"Kamu ngapain sih senyum-senyum,ini semua tu gara-gara kamu." ucap Dita kesal
"kenapa bukankah nikah itu enak?"jawab Azka enteng
"Ishh...enak si enak,ya kalau nikahnya sama orang yang saya cintai,lah ini kenal aja enggak mana masuk rumah tanpa permisi, baru juga ketemu malah disuruh nikah."
"bagus dong tandanya kita jodoh."
"ish...."Dita mencebik
gadis berumur 20 tahun itu mengacak rambutnya karena frustasi, ingin rasanya dia menelan Azka hidup-hidup.
tak berselang lama pak kiayi dan beberapa orang saksi pun datang.
"ayo,apa kalian sudah siap"
"siap pak."ucap Azka mantap
"pak,apa tidak ada cara lain?kami sungguh tidak saling mengenal."
"Ada, kalian masuk penjara dan harus pergi dari desa ini."
Dita terdiam tak berkutik,biarlah dia menikah dari pada harus masuk penjara.
dengan berat Dita mengangguk.
acarapun di mulai dengan sangat lantang Azka mengucapkan ijab kabul.
"Alhamdulillah....." ucap serentak
"ada baiknya pernikahan ini segera kalian resmikan,karena pernikahan ini adalah pernikahan siri."
kedua orang itu hanya mengangguk, acara berjalan dengan lancar, Azka tidak kesulitan untuk mengucap ijab,setelah acara selesai mereka kembali ke rumah masing masing.
"sekarang semuanya sudah selesai jadi anda boleh pergi dari sini."
"jadi kamu ngusir suami kamu sendiri?"
"suami?bukankah kita menikah karena tidak di sengaja,ada baiknya kita lupakan saja."
Azka menatap garang Dita,yang menyepelekan arti sebuah pernikahan.
Dita yang melihat raut wajah Azka yang berubah merah menahan amarah, seketika nyalinya menciut.
Azka mendekat ke arahnya reflek ia mundur,tanpa sadar punggungnya menabrak dinding yang tak bersalah.
"mm...mau apa kamu?" ucapnya terbata
"apa kau pikir pernikahan hanya mainan?kamu boleh tidak menganggap pernikahan ini,tapi ingat bagiku ini adalah pernikahan sekali seumur hidup,dan aku akan membuat kamu tidak akan bisa lepas dari pernikahan ini."
Dita yang mendengar ucapan Azka meneguk ludahnya dengan susah payah.
"ish...awas ah,terserah deh saya capek saya mau istirahat." ucap Dita sambil berlalu
Dita memasuki kamarnya dan ingin beristirahat dia merasa sangat lelah dengan apa yang terjadi barusan ia berharap ini hanyalah mimpi,dan jika dia terbangun besok di akan memulai aktifitasnya seperti biasa.
dia memasuki kamarnya dan dia tidak mengetahui kalau Azka mengikutinya dari belakang. Dita ingin mengganti bajunya terlebih dahulu.
saat ingin membuka kaosnya tiba tiba suara Azka menggema.
"apa kau ingin menggodaku?"
"aaaa.....mesum." teriak Dita sambil melompat ke arah ranjang dan membungkus tubuhnya dengan selimut seperti kepompong.
Azka mendekatinya dengan seringaian yang tidak dimengerti oleh Dita.
Azka semakin mendekat bahkan hidung mereka saling bersentuhan.
"iya iya tahu hidung saya pesek,jadi jangan gini."ucap Dita sambil mendorong wajah Azka.
ha ha ha ha ha....seketika tawa Azka pecah karena ucapan dita.ia tahu itu hanya akal akalan Dita saja agar bisa lepas darinya.
"udah ah mas,ayo tidur aku ngantuk." ucap Dita
"jadi kamu ngebolehin aku tidur di samping kamu?"
"nggak,Sono tidur di luar."
ucap Dita
"kalau aku tidak mau?"
"terserahlah,aku capek pengen tidur."
Azka naik ke ranjang sempit itu dan membaringkan tubuhnya di samping Dita, dia menoleh ke arah Dita yang memunggunginya Azka pun tak terima,dibalikkan badanya Dita lalu di peluknya tubuh kurus itu.
Dita kaget dengan apa yang di lakukan oleh Azka,ia memeluk Dita dengan sangat erat.Dita berusaha berontak karena merasa tak nyaman dengan pelukan Azka.
ini pertama kalinya ia di peluk selain oleh ayah dan ibunya.
"lepas ih..."
"diem gak,nanti adikku bangun kamu harus tanggung jawab."
seketika tubuh Dita kaku mendengar ucapan dari mulut Azka.
Azka tersenyum penuh kemenangan dan semakin erat memeluk tubuh kurus itu.
"udah tidur,jangan lihatin aku terus nanti kami jatuh cinta lagi."
Dita mencebik mendengar ucapan Azka,dia lebih memilih memejamkan matanya dan mencoba menikmati pelukan Azka.
lama kelamaan ia pun mulai merasa nyaman dengan pelukan yang di berikan oleh Azka,dan iapun terbuai dalam mimpi.
setelah yakin Dita tertidur dalam pelukannya,Azka membuka matanya lalu tersenyum melihat wajah damai Dita yang tertidur.
"akhirnya aku menemukanmu,sudah lama aku mencarimu dan akhirnya kita bertemu lagi."
Azka mengingat jelas wajah yang 6 bulan belakangan ini menghantuinya.
gadis yang telah menolongnya yang hampir tertabrak mobil yang melaju kencang saat dirinya akan menyebrang.
flasback on
Azka sedang menunggu salah satu rekan bisnisnya di sebuah restoran,dia akan membicarakan tentang cabang hotel barunya. dia berencana ingin membangun hotel di Bandung.
dia melihat yang ditunggu akhirnya datang juga,iapun melambaikan tanganya.
"maaf bro nunggu lama ya?" ucap Farhan.
"gak kok,hampir 2 jam gue."
Farhan terkekeh dengan ucapan Azka.
memang rekan bisnisnya ini ada teman Azka waktu kuliah dulu makanya mereka terlihat akrab.
"iya deh maaf,tadi tiba tiba nyokap nyuruh anterin ke rumah sakit."
"kalau alesan yang satu ini gue maafin."
mereka berdua pun terkekeh
"jadi gimana nih rencananya?"
"gue pengenya hotel yang di Bandung terkesan sederhana namun elegan ."
memang Farhan ini adalah seorang arsitek,makanya Azka memintanya untuk membuat desain untuk hotel barunya nanti.
setelah lama berbincang bincang tentang bisnis dan juga banyak obrolan ngalor ngidul yang gak jelas akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.
"ok,nanti gue kabarin lagi ya."ucap Farhan
Azka mengangguk dan mereka berjabat tangan sebagai salam perpisahan.
saat Azka hendak berjalan menuju parkiran,sang mama menelponya untuk membelikan sesuatu.
kebetulan di sebrang restoran tempat ia bertemu Farhan ada sebuah mini market,iapun berjalan menyebrang jalan untuk menuju mini market itu.
saat hendak menyebrang Azka tidak memperhatikan jalan ia hanya fokus pada ponselnya.hingga tiba tiba ada sebuah mobil yang melaju kencang hampir menabrak tubuh kekar Azka kalau saja tidak di tarik oleh seorang gadis.
"mas perhatikan jalan kalau mau nyebrang!" omel gadis itu
Azka yang masih shock terdiam melihat gadis itu.di tatapnya lekat wajah gadis itu,gadis itu tidak bisa melihat wajah Azka karena wajah Azka tertutup oleh masker.
Azka ingin mengucapkan terima kasih kepada gadis itu,tetapi gadis itu sudah ada yang memanggilnya dan berlalu pergi meninggalkannya sendirian.
"mas hati hati kalau jalan,perhatikan jalan jangan ponsel terus." ucap gadis itu memperingati sebelum akhiry ia berlalu pergi.
saat itu Azka mencari tahu tentang gadis itu tapi tidak ia temukan.hingga saat ia memasuki rumah kecil ini dan melihat Dita tinggal disini,ia sempat kaget.dan hingga dia di grebek oleh warga dan menyuruhnya menikahi Dita ia langsung setuju,karena ia yakin Dita adalah wanita yang baik untuknya.
flasback off
"aku tidak menyangka kalau aku akan bertemu denganmu dengan cara seperti ini,mungkin ini takdir dan kamu memang jodohku." ucap Azka sambil mengelus pipi Dita lalu mengecup kening Dita dengan lembut.
dia akan berusaha mencintai dan menumbuhkan cinta di hati Dita,ia yakin akan hidup bahagia bersama Dita nanti.
Dan benar2 bkn orang tuanya yg melakukan
padahal pelakunya bkn ibunya dita.
hanya saksi hidup sdh tdk ada