Reyhan Giovano, seorang mafia tampan, pria yang berusia 29 tahun itu memiliki dendam yang sangat besar kepada seseorang yang sudah memfitnahnya menjadi tersangka pembunuhan.
Di hari yang bahagia untuknya, saat dia akan melamar kekasihnya, dia malah mendapati calon mertuanya mati mengenaskan, membuat hidupnya malah berakhir tragis harus mendekam di balik jeruji besi selama 7 tahun, sehingga kekasihnya begitu sangat membenci Reyhan. Dan dia juga harus kehilangan adik yang sangat dia sayangi.
Karena itu Reyhan tidak akan tinggal diam, setelah dia keluar dari penjara dia akan membuat perhitungan kepada orang-orang yang terlibat pembunuhan terhadap calon mertuanya, dengan memanfaatkan seorang putri dari salah satu musuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Begitu Membencimu
"AYAAHHH!" Klara menjerit histeris. Dia langsung memeluk badan Anton yang sudah tidak bernyawa lagi.
Klara terus saja mengguncang-guncang tubuh Anton, dia menangis sejadi-jadinya, berharap apa yang dia lihat ini adalah sebuah mimpi.
Bagaimana bisa ayahnya mati mengenaskan seperti ini?
Mengapa tangan Reyhan di borgol?
Mengapa tangan Reyhan berdarah?
Apa Reyhan yang sudah membunuh ayahnya?
Klara tak bisa berpikir jernih, pikirannya sangat kalut, dia memang tau Anton tidak begitu menyukai Reyhan karena berharap Klara menikah dengan pria yang bisa menjamin masa depannya, dia segera bangkit dan berlari ke arah Reyhan yang sedang digiring polisi menuju mobil polisi.
"Reyhan!" Teriak Klara, dia memukul-mukul dada Reyhan sambil menangis, "Katakan ini tidak benar, kamu tidak membunuh ayahku kan?"
Reyhan juga tidak bisa membendung air matanya, tentu saja dia tidak ingin mengakui sesuatu yang sama sekali tidak dia perbuat, "Percaya sama aku, aku tidak mungkin membunuh ayahmu, Klara. Aku juga tidak tau.... "
Polisi memotong pembicaraan mereka, "Pria ini memang yang sudah membunuh ayahmu," Dia menunjuk Roni, saksi mata sekaligus tetangga Klara dan anak buah Andreas juga. "Pria itu saksinya!"
Reyhan terkejut mendengarnya, bagaimana bisa ada saksi mata sementara dia juga tidak membunuh ayahnya Klara, "Nggak! Nggak mungkin, aku gak mungkin membunuh ayahmu..."
"Saat itu aku mendengar ada suara kegaduhan dan jeritan di rumah pak Anton, makanya aku melaporkan kasus ini ke polisi dan aku juga melihat hanya ada pria itu yang masuk ke rumah itu." tukas Roni sambil menunjuk Reyhan.
Reyhan sangat emosi mendengarnya, dia menatap Roni dengan penuh amarah "Brengsek kau, kenapa kamu jadi memitnah ku!"
"Bukan aku yang membunuh ayahmu, tapi teman ayahmu yang bernama Andreas itu, percaya sama aku, ayahmu yang mengatakan itu." Reyhan mencoba meyakinkan Klara.
Roni malah tertawa, "Hahaha... untuk apa Pak Andreas membunuh Anton? Malam ini Pak Andreas sedang merayakan ulang tahun puterinya, kalau tidak percaya datang saja ke rumah mantan istrinya. Saya karyawan yang bekerja dengannya."
Memang benar, setelah membunuh Anton, Andreas menyuruh anak buahnya untuk membersihkan sisanya pada mereka, dia membersihkan dirinya dan pergi ke rumah mantan istrinya untuk memberi kado ulang tahun kepada puterinya yang usianya 5 tahun lebih muda dari Reyhan.
Jennifer Clarissa Alvaro atau bisa dipanggil Jenny, dia adalah anak kandungnya Andreas, namun istrinya memutuskan untuk bercerai dengannya karena dia mengetahui sisi buruk suaminya itu dan sering melakukan KDRT, dia membawa Jenny pergi dari rumah Andreas saat Jenny masih kecil.
Namun saat itu Klara sudah termakan dengan ucapan Roni, dia melayangkan tamparan keras pada pipi Reyhan.
PLAKKK!!
"Kenapa kamu membunuh ayahku?"
"Apa karena kamu kesal gara-gara ayahku tidak menyukaimu?"
"Kau yang bilang sendiri akan mengambil hati ayahku tapi kenapa malah mengambil nyawanya? "
"Aku benci sama kamu Reyhan!"
"Kenapa kamu tega melakukan ini kepadaku!"
Klara menangis histeris mengguncang tubuh Reyhan , dirinya merasa hancur karena pria yang begitu sangat dia cintai tega membunuh ayahnya.
"Nggak, Klara! Aku gak membunuh ayahmu... Aku berani bersumpah, aku gak membunuh ayahmu." Sayangnya Reyhan tidak bisa menjelaskan itu semua karena polisi langsung menyeretnya masuk ke dalam mobil.
Reyhan mencoba berontak, "Saya tidak membunuh om Anton pak, tapi pria yang bernama Andreas itu yang menbunuhnya."
"Jangan penjara saya pak, nasib adik saya bagaimana kalau saya dipenjara! Kerena saya tidak bersalah. "
Sayang sekali tidak ada yang mempercayai ucapan Reyhan saat itu. Membuat Reyhan harus mendekam di penjara, bahkan semua bukti dan saksi menyudutkan kepadanya. Saat itu Andreas memang membutuhkannya menjadi kambing hitam atas apa yang telah dia lakukan.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...