NovelToon NovelToon
Bringing Back, My Wife

Bringing Back, My Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Penyesalan Suami
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Karena satu kesalahannya, Azam harus kehilangan semua yang ia miliki, istri dan keluarga besarnya.

Azam melakukan segala cara untuk kembali meraih apa yang sudah terlepas. Meski jalan yang ia lalui tidak mudah.

Bisakah Azam mendapat semuanya kembali? cinta sang istri dan keutuhan keluarga Malik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BBMW BAB 2 - Seperti Seorang Penguntit

Hari berlalu.

Jam 5 subuh Azam baru saja selesai melaksanakan shalat subuh bersama Arnold.

Selepasnya Arnold pamit pergi karena pagi ini ia harus meninjau beberapa cafe yang ia punya.

Sementara Azam masih bersimpuh di atas sajadahnya. Semalam, meski hanya terlelap beberapa jam namun ia sempat memimpikan sang istri, Arabella.

Mimpi indah dimana ia dan Bella saling bertukar canda di atas ranjang milik mereka berdua, di mansion pemberian orang tua mereka dulu.

Pagi ini kembali teringat mimpi itu dan membuat Azam tersenyum getir.

"Aku akan membuat mimpi itu jadi nyata," ucap Azam, sebuah kata-kata yang menjadi doanya.

Memantapkan hati, Azam lalu bangkit dan melipat sajadah. Lalu segera menuju meja kerjanya dan memakai kaca mata.

Dulu waktu kecil Azam selalu menggunakan kacamata bulat untuk melapisi matanya agar tidak sakit saat sakit membaca.

Lalu beranjak dewasa ia mulai melepaskan kaca mata bulat itu. Kacamata yang membuatnya terlihat seperti pria cupu dan kutu buku.

Namun kini, Azam kembali menggunakan kacamata itu.

Semenjak bekerja menjadi penerjemah online di beberapa perpustakaan membuatnya selalu berada di depan komputer. Bahkan buku-buku tebal kini menjadi makanannya 5 hari terakhir.

Tapi kini Azam tidak menggunakan kacamata berbentuk bulat, ia memilih bentuk persegi. Kaca mata itu kembali ia beli menggunakan uang pemberian tante Aida.

Dan kini kaca mata itu kembali membuat Azam terlihat seperti pria cupu dan kutu buku.  Namun tetap saja tidak bisa menutupi ketampanan nya. Aura tuan muda tidak pernah lepas dari diri Azam.

"Kirim," gumam Azam, saat pekerjaan selesai dan ia mulai mengirimnya melalui email.

Dan tak berselang lama, ponselnya berbunyi sebuah notifikasi. Satu pesan masuk ia terima. Pesan dari mobile banking tentang masuknya sejumlah uang. Honor pertama yang ia terima.

"Aku bisa menemui Bella menggunakan uang ini," gumam Azam, menatap layar ponselnya dengan bibir yang tersenyum kecil.

Lalu mulai melakukan pemesanan penerbangan pesawat menuju Singapura, besok saat malam hari. Jadi paginya ia bisa langsung menemui Bella.

Selesai dengan itu, Azam segera bergegas keluar. Ia berniat mengembalikan uang pemberian tante Aida dan menemui ayah dan ibunya.

Meski tahu ia akan ditolak, namun Azam akan datang tetap datang. Azam sungguh ingin melihat wajah sang ibu.

Menggunakan motor matic Azam mulai membelah jalanan kota Jakarta. Seperti yang lainnya, saat menggunakan motor seperti ini matahari terik langsung mengenai tubuh. Bising suara kendaraan yang lain pun makin jelas terdengar. Belum lagi debu yang mendatanginya tanpa permisi.

20 menit perjalanan akhirnya ia sampai di mansion milik sang ayah. Di Mansion ini keluarga besarnya tinggal.

Ayah, ibu, amang Yuda dan Acil Aida, juga adik-adik dan sepupunya.

Hatinya kembali pilu kala menatap gerbang yang menjulang tinggi di hadapannya ini. Gerbang yang tertutup rapat meski ia sudah berdiri disini.

"Tuan Azam," ucap pak satpam disana. Ia sedikit membuka gerbang itu dan keluar. Tidak mempersilahkan Azam untuk masuk.

"Maafkan saya Tuan, Tuan Besar melarang saya membukakan pintu untuk anda," ucap satpam itu.

sebuah ucapan yang membuat Azam tersenyum getir.

"Tidak apa-apa Pak, saya mengerti," jawab Azam, ia masih saja memperlihatkan senyumnya yang palsu.

Lalu memberikan 2 paper bag pada pada pak satpam itu.

"Yang ini tolong berikan pada acil Aida. Dan ini... tolong berikan pada ibu," ucap Azam dengan suaranya yang bergetar.

Sungguh, ingin sekali ia memanggil sang ibu lalu mendapatkan jawaban. Namun kini semuanya terasa hampa.

"Baik Tuan," jawab pak satpam dengan hatinya yang merasa begitu iba.

Satpam itu bahkan sampai berkaca-kaca saat melihat kepergian Azam. Menggunakan motor matic dan mengendarainya sendiri.

"Ya Allah, semoga tuan Azam baik-baik saja," gumam pak satpam. Lalu kembali masuk ke dalam mansion.

Sementara Azam terus mengendarai motornya dengan pikiran yang entah. Ia bahkan tak sadar jika sudah ada air mata yang mengalir di tiap sudut netranya.

Tujuan Azam kini hanya satu, menuju ke pemakaman sang nenek. Meletakkan setangkai mawar putih di samping nisan nenek Zahra.

"Maafkan Azam Nek, maafkan Azam," ucap Azam dengan sesenggukan. Kini ia benar-benar menangis tanpa bisa ditahan.

Hari memang sudah berlalu namun nyatanya kesedihan itu masih begitu jelas menyelimuti hatinya.

Apalagi kini Azam benar-benar merasa sendiri, tidak ada yang menggenggam tangannya, tidak ada yang memeluk tubuhnya.

Cukup lama bersimpuh di makam sang nenek dan akhirnya Azam memutuskan untuk pulang.

Bersiap dan segera menuju Singapura.

Malam sampai di Singapura dan paginya Azam langsung menuju ke apartemen sang istri, Pan Pacific apartment.

Jantung Azam terasa terhenti saat akhirnya ia bisa melihat wajah sang istri.

Bella berdiri disana, persis di pintu keluar masuk lobby apartemen. Bella tidak sendiri, ia didampingi Fhia. Membuat hati Azam merasa lega, bahwa istrinya tidak sendirian.

Pagi itu ia terus mengikuti kemanapun Bella pergi. Memuaskan diri untuk menatap sang istri dari kejauhan.

Seperti seorang penguntit.

Hingga akhirnya Bella dan Fhia memutuskan untuk menyudahi kepergiannya. Membuat Azam merasa sesak seketika saat tahu ia tak bisa lagi melihat Bella.

Maka dengan semua kerinduan yang ia punya, Azam akhirnya menghentikan langkah kedua wanita itu sebelum mereka memasuki apartemen.

"Bella," panggil Azam.

1
miroh Jasseem
Luar biasa
Maryam Renhoran
jadinya ikut nangis di episode ini,
Mksih yaa thor uda sajikan bacaan terbaik yg mbuatkuu makin penasaran dari episode ke episode 🫰😍
Maryam Renhoran
Semangat Adam....💪💪
smangat mnjalanii cobaan dlam RT...
Miss Yeye
Luar biasa
Nurul Aeni
Biasa
Nurul Aeni
Buruk
Musfa Ningsih Karyadi
Arnold msh cemburu☺
Anonymous
ok
Riyana Rika
baca ini kayak ngiris bawang .. bikin meleleh /Sob/
Anik Suwarni
fhia jodohin sama Ben ya Thor, biar tambah seru😀😀
Nur Syamsi
2 tahun Edwar menunggu, bgaimna Tdk langsung mekamar pas wisuda wanitanya ...
Nur Syamsi
Haura ingat nenek Zahrah, pda saat mrk bersamaan hamil mrk diajak nenek Zahrah untuk jual sembako diperkampungan
Nur Syamsi
Dua tahun Tdk terasa Edwar sabar .....
Nur Syamsi
Keluarga Malik udah kaya baik, Tdk pandang status dermawan pula.....👍👍👍
Nur Syamsi
author nenek Aminah SMA om Jodi mana ya...
Nur Syamsi
Arnold takut diembat lagi mangkanya langsung tunangan
Nur Syamsi
lanjut author seru
Nur Syamsi
Aghata Aghata benar" polos anaknya
Nur Syamsi
😭😭😭😭😭
Nur Syamsi
Ternyata buka makalah tp mulut...🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!