CEO paling disegani meninggal dan bangun di tubuh Anggun, putri yang sudah dilupakan semua orang.
Bagaimana bisa Anggun mendapatkan kerja sama dengan Alvin?
Dari mana kemampuan bahasa inggris,, oh, dia juga bisa bahasa arab?
Gawat!
Beberapa orang merasa terancam!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1. Perubahan Anggun memberi firasat buruk
Sinopsis ...
CEO paling disegani meninggal dan bangun di tubuh Anggun, putri yang sudah dilupakan semua orang.
Bagaimana bisa Anggun mendapatkan kerja sama dengan Alvin?
Dari mana kemampuan bahasa inggris,, oh, dia juga bisa bahasa arab?
Gawat!
Beberapa orang merasa terancam!
Happy reading...
Clek!
Seorang pelayan membuka sebuah pintu kamar yang berada di dekat tempat pembuangan sampah keluarga Baraya.
"Ck,, ck,, pemalas! Seperti babi saja! Bisa-bisanya kau hanya duduk duduk disini dan diantarkan makanan? Bahkan seekor anjing masih lebih tahu cara mencari makanan daripada kau!" Ucap sang pelayan sambil melemparkan makanan ke arah Anggun yang duduk meringkuk di sudut ruangan, menyembunyikan wajahnya di pelukan kedua lengan.
Sudah satu minggu Anggun dikurung di ruangan tersebut, tidak diijinkan kemana-mana oleh ibu tirinya dan hanya diantar makanan seadanya.
Bahkan jika makanan seadanya, yang dilemparkan pelayan barusan hanyalah tulang-tulang ikan dan juga nasi basi yang telah berjamur.
Melihat Anggun yang tidak bergerak, sang pelayan pun menggertakan giginya, dia harus memastikan perempuan itu masih hidup sehingga pelayan itu berjalan menghampiri Anggun dan dengan enggan menggunakan kakinya menggoyang tubuh Anggun.
"Bangun! Dasar Babi malas!" Geram pelayan penuh rasa kesal melihat Anggun yang tampak lusuh dan bau.
Tetapi karena Anggun masih belum bergerak, pelayan itu akhirnya mengambil sebuah gagang sapu bekas dan menggunakan ujungnya menggoyang tubuh Anggun.
"Bagunlah bodoh! Jangan membuang-buang waktuku di sini, aku masih punya banyak pekerjaan!" Bentak sang pelayan.
Pada saat itu, Anggun akhirnya mengangkat kepalanya menatap sang pelayan yang terlihat merendahkannya membuat Anggun geram dan dengan cepat mengulurkan tangannya menarik gagang sapu membuat sang pelayan terkejut.
Brak!
Sekali dorongan, pelayan yang tidak siaga itu tersungkur ke surut ruangan dan Anggun dengan cepat berbalik menutup pintu dan mengunci nya.
Suara kunci yang diputar dari luar membuat sang pelayan terkejut, dia dengan cepat berdiri meraih handle pintu, "buka! Buka! Anggun! Buka pintunya!" Teriak pelayan itu sangat panik kini terkunci menggantikan Anggun.
"Dasar sialan! Kau pikir kau siapa berani berani nya merendahkan ku?" Kata Anggun sambil menggertakkan giginya.
Beberapa menit sebelumnya dia entah bagaimana bisa berpindah ke dalam tubuh perempuan yang bernasib malang ini.
Padahal sebelumnya dia adalah seorang CEO dan meski telah jatuh sakit karena di racun oleh salah satu pesaing bisnisnya, tetapi sekarang dia masih memiliki kesempatan untuk hidup, meski di dalam tubuh perempuan yang telah dilupakan oleh semua orang.
Anggun kemudian berbalik, dan berjalan untuk meninggalkan tempat itu, ia menghentikan langkahnya ketika melihat dua pelayan di dapur saling berbincang satu sama lain menggunakan bahasa perancis.
Anggun menghentikan langkahnya saat mendengar percakapan kedua pelayan itu sangat menarik dan memutuskan untuk diam diam menguping mereka.
"Sudah 7 hari Nyonya mengurung Anggun si Babi itu di kamarnya, apakah perempuan itu masih hidup?" Ucap seorang pelayan.
"Hidup atau matipun bukan urusan kita, yang penting pekerjaan kita selesai. Lagi pula nyonya dan putrinya sedang sibuk untuk perayaan ulang tahun Nona Berlin malam ini, jadi dia pasti tidak mau diganggu untuk sekedar bertanya tentang Si Babi," ucap pelayan yang lain.
"Hah,,, Aku jadi kasihan pada Anggun, dia sebenarnya pewaris rumah dan kekayaan di keluarga ini, tapi sekarang semuanya dikuasai oleh ibu tiri dan saudara tirinya," ucap sang pelayan.
"Ya,, tidak ada yang tahu bahwa ayahnya akan jatuh sakit, hanya setelah satu tahun pernikahan mereka. Aku dengar hari ini juga bertepatan dengan ulang tahun Putri nyonya, mantan tunangan Anggun akan melamar putri tiri itu."
"Benarkah? Kasihan sekali Anggun, dia pasti akan sangat terpukul setelah mengetahuinya nanti, ternyata semua orang telah menghianatinya. Ya tapi mau bagaimana lagi, itu semua karena dia bodoh. "
"Hm,, itu karena dia terlalu manja sejak kecil, sekarang jadi sulit bergerak sendiri."
Anggun menghela nafas mendengar ucapan kedua pelayan itu, "di mana perayaan ulang tahunnya?" Tanya Anggun mendekati kedua pelayan tersebut membuat kedua pelayan terkejut.
"Anggun,, bagaimana bisa kau,,," dua pelayan di sana tak menyangka Anggun akan muncul di hadapan mereka, padahal perempuan itu disekap di dalam kamar dan sudah 7 hari hanya diberi makanan basi, tapi masih memiliki tenaga untuk melarikan diri?
"Aku tanya, di mana perayaan ulang tahunnya?" Tanya Anggun sekali lagi dengan nada yang tegas membuat dua pelayan di sana terkejut bahwasanya selama ini Anggun memiliki sifat yang sangat lembut, berbicara pun dengan suara yang begitu pelan, tapi sekarang.... Sungguh berubah!
"Di,, di hotel keluarga. Tapi,, kau,, kau bisa bahasa Prancis dan itu--" sebelum pelayan itu menyelesaikan ucapannya, Anggun sudah mengambil sepotong Sandwich yang diletakkan di atas meja dan sebotol susu lalu pergi dari sana sambil menggigit sandwich tersebut.
"Kau mau ke mana? Tolong jangan mencari masalah, Saya takut Nyonya mungkin akan sangat marah dan akhirnya akan merugikan dirimu sendiri," salah seorang pelayan berlari mengikuti Anggun, tetapi Anggun tidak memperdulikannya dan memilih naik ke lantai atas menuju kamarnya yang kini telah menjadi kamar milik saudara tirinya.
Begitu membuka pintu, Anggun yang sedang menikmati sandwichnya menjadi tidak berselera makan, dia melemparkan sandwich dan sebotol susu ke atas meja dan melangkah mendekati meja rias yang ada di sana.
Seluruh perhiasan Anggun yang sebelumnya merupakan hadiah dari ibu dan ayahnya kini telah dimiliki oleh saudara tirinya dan fotonya yang sebelumnya diletakkan di atas meja rias kini diganti menjadi foto adik tirinya.
"Lancang sekali!" Ucap Anggun mengambil foto di atas meja dan melemparkannya ke sudut ruangan hingga foto tersebut hancur berantakan di lantai.
Sang pelayan sangat terkejut, mereka dalam masalah besar!
"Apa yang kau lakukan? Nyonya akan sangat marah, tolong berhenti--"
"Diam!" Perintah Anggun sambil mengambil beberapa perhiasan dan beberapa uang cash di meja, lalu dengan cepat memasukkannya ke dalam kotak perhiasan besar di sana dan pergi dari tempat itu.
Sang pelayan berusaha menghentikan Anggun, tetapi dia tidak berhasil dan hanya bisa melihat Anggun pergi meninggalkan rumah.
"Kita harus menghubungi nyonya!" Ucap sang pelayan buru-buru kembali ke dalam rumah untuk menghubungi Nyonya mereka.
Sementara itu, Anggun yang meninggalkan rumah kini duduk di dalam mobil yang mengantarnya ke sebuah villa yang terletak di sebelah timur ibukota.
Setelah tiba di villa, Anggun dengan cepat memesan beberapa paket kilat yang langsung diantar ke villa dalam waktu 2 jam.
Setelah membongkar semua paket itu, Anggun pun dengan cepat berganti pakaian, menggunakan perhiasan dan tak lupa menghias diri dengan cantik.
Setelah semuanya selesai, Anggun berdiri di depan cermin, memandangi wajahnya yang baru yang terlihat muda dan bersemangat.
Anggun tersenyum, "tenang saja Anggun, hari ini kita akan memulai pembalasanmu," ucap Anggun pada dirinya sendiri meski ucapan itu sebenarnya ditujukan untuk Anggun yang lama.
Setelah selesai bersiap-siap, Anggun pun turun ke bagasi villa dan mendapati sebuah mobil mewah yang terparkir di sana.
Villa ini memang tidak diketahui oleh ibu tiri Anggun karena villa tersebut tercatat atas nama ibu kandung Anggun.
Brooommm.....
Anggun memanaskan mobil sport mewah di sana, memeriksa kondisi mobil tersebut sebelum melesat meninggalkan villa untuk pergi ke hotel keluarga tempat acara ulang tahun saudara tiri Anggun dilaksanakan.
Setelah tiba, Anggun memarkirkan mobil mewahnya lalu berjalan memasuki hotel dengan langkah penuh percaya diri
Pegawai hotel langsung mengenali Anggun karena dari dulu Anggun sering bermain di hotel tersebut sehingga para pegawai yang telah lama bekerja langsung memperlakukan Anggun dengan sangat baik.
"Nona Anggun, ternyata anda sudah pulang dari luar negeri ya?" Ucap salah seorang petugas hotel yang kemudian membantu Anggun memasuki lift VIP.
Anggun tersenyum, dari ingatan yang ia dapatkan, memang ibu tirinya bersama dengan saudara tirinya telah mengarang cerita bahwa Anggun menghabiskan waktunya untuk berlibur di luar negeri, sementara ayahnya terbaring lemah di rumah sakit.
Intinya, ibu tirinya telah mengarang cerita yang sangat buruk tentang Anggun yang menjadikannya terlihat seperti seorang perempuan yang durhaka terhadap orang tuanya. Meninggalkan ayahnya saat sedang sakit dan memilih bersenang-senang di luar negeri.
"Aku ingin menghadiri pesta ulang tahun saudara tiriku," kata Anggun dengan santai.
"Ya,, Saya akan mengantar Nona muda ke sana," ucap sang perempuan sambil mengigit bibir bawahnya.
Sepertinya akan ada sesuatu menarik yang terjadi karena ada rumor bahwa saudara tiri Anggun telah menjalin hubungan dengan tunangan Anggun, lebih tepatnya dikabarkan sebagai mantan tunangan.
Mereka dengan segera tiba di lantai tujuan dan sang pegawai hotel dengan cepat menunjukkan ruangan tempat ulang tahun digelar.
Anggun dengan cepat meninggalkan pelayan itu memasuki tempat acara, sementara sang pegawai hotel memandangi Anggun dengan mata menyipit.
"Sepertinya rumor yang beredar itu benar, dia meninggalkan ayahnya yang sedang sakit untuk berlibur di luar negeri karena tidak mau repot mengurus orang sakit. Sekarang auranya jadi sangat berbeda," ucap sang perempuan.
"Itu Nona Anggun? Sekarang Dia terlihat sangat berbeda, tidak seperti Nona Anggun yang dulu biasa datang bersama dengan ayahnya," kata pegawai yang lain saat memperhatikan Anggun.
Dengan segera, para pegawai hotel menggosipkan Anggun di tempat mereka.
Sementara Anggun, dia yang memasuki tempat acara memilih duduk di kursi pojokan, mengamati situasi di sekitarnya.
Setelah beberapa saat dan acara belum dimulai, Anggun meninggalkan tempat acara dan memilih pergi kesebuah ruangan yang sudah 100% ia duga menjadi tempat istirahat saudara tirinya.
Benar saja, begitu tiba di ruangan tersebut, dilihatnya saudara tirinya yang bernama Berlin sedang di rias oleh 4 orang penata rias.
"Siapa kau?" sala seorang penata rias bertanya dengan bingung karena sebelumnya Berlin telah memerintahkan agar tidak ada satupun orang yang masuk ke tempat itu.
Berlin yang mendengar pertanyaan sang penata rias pun dengan cepat berbalik untuk melihat Siapa yang datang dan betapa terkejutnya ia ketika melihat kehadiran Anggun di sana.
Berlin secara spontan berdiri melihat Anggun, tak percaya perempuan yang telah dikurung di kamarnya kini berdiri di hadapannya dengan penampilan yang tak pernah ada di bayangannya.
Dari mana Anggun mendapatkan semua barang-barang yang dikenakannya?
Juga riasan perempuan itu, dan semuanya, terasa begitu mustahil!
Entah kenapa Berlin tiba-tiba merasakan firasat tidak enak.
%%%Sebelum lanjut, tekan tombol like dulu kaliya....