John adalah seorang CEO yang memiliki perusahaan yang sukses dalam sejarah negara Rusia, Keeyara menikah dengan John karena perjodohan orang tua mereka. Pernikahan mereka hanya jadi bumerang bagi Keeyara, John sangat kasar kepada Keeyara dan dia sering menjadi pelampiasan amarahnya ketika John sedang kesal. John juga memiliki kekasih dan diam-diam menikahi kekasihnya itu, Arriel Dealova.
Istri kedua John seringkali cemburu kepada Keeyara karena ia memiliki julukan sebagai 'Bunga Lilac' karena memiliki wajah yang cantik yang selalu menarik perhatian para pemuda. Bulan demi bulan berlalu dan Keeyara mulai kehilangan emosi dan bahkan tidak merasakan apapun saat melihat John dan Arriel sedang menggendong bayi mereka di depan wajahnya. Hingga, beberapa deretan kejadian dan permasalahan membuat Keeyara mengalami kecelakaan yang sangat berat dan menyebabkan Keeyara meninggal dunia. Tetapi anehnya, dia kembali bangun pada tanggal 20 April 2022, tepat dihari pernikahan John bersama kekasihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cakestrawby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
01
...Hallo semuanya, selamat menikmati ceritanya. Maaf atas ketidaknyamanannya karena perombakan yang mendadak, dan apabila kalian melihat cover dan alur yang sama di author yang bernama cakefavo, itu authornya sama ya guys, yaitu aku. Aku ganti akun karena aku gak bisa login di akun sebelah huhu, semoga kalian lebih menikmati alur ceritanya yang baru ya, terima kasiihhhh (๑•﹏•)...
...────୨ৎ────...
03 February 2023
Suara tawa anak kecil menggema di setiap sudut rumah. Dave Blythe, putra John dengan kekasihnya—Ariel Dealova. Usianya saat ini menginjak satu tahun, mata Dave yang bulat dan cerah mirip dengan John, sementara bibirnya yang penuh dan manis sangat mirip dengan Ariel. Keeyara yang saat itu sedang memeriksa email perusahaannya mengangkat kepala saat melihat pemandangan bahagia di depannya. John mengangkat Dave ke udara, membuat anak itu tertawa dengan gembira, dan itu membuat Keeyara merasa sedikit iri melihat kebahagiaan keluarga itu.
Bagaimana jadinya jika dialah yang melahirkan seorang putra untuk John? Apakah semuanya akan berubah dan John akan memperlakukannya lebih baik lagi? Keeyara menunduk kembali, memperhatikan bekas luka di kedua lengannya yang kini telah memudar menjadi warna keunguan. Keeyara segera menarik lengan bajunya untuk menutupi luka-luka tersebut.
"Sepertinya Dave mengantuk, ayo biar Mama dan Papa menemanimu tidur." ucap John sambil memeluk erat putranya itu, bahkan John tidak perlu repot-repot melirik Keeyara saat dia berjalan melewatinya, dan sekali lagi hal itu membuat hati Keeyara hancur.
Apa yang bisa diharapkan dari perjodohan ini? Pernikahan yang tidak dimulai dengan cinta, bahkan John selalu bersikap keras kepadanya. John hanya mencintai Ariel Dealova, wanita yang telah mencuri hatinya. Ariel adalah seorang gadis yang cantik dan polos, dengan kecantikan alami yang memikat. John jatuh cinta pada pandangan pertama ketika melihat Ariel bekerja keras sebagai penjaga toko roti di Prancis.
Kini, jarum jam menunjukan pukul 00.00, sementara badai mengamuk di luar, petir sesekali menyambar dengan suara yang menakutkan. Pintu kamar Keeyara terbuka dengan suara deritan pelan, seseorang memasuki kamarnya dengan langkah diam-diam saat wanita itu sedang tertidur lelap, bayangan seseorang terlihat di dinding, dan tak lama kemudian suara teriakan Keeyara terdengar keras, membangunkan John yang sedang tertidur lelap.
Saat jam menunjukan pukul 1 malam, suasana rumah sakit terasa sibuk dan menegangkan. John mengikuti langkah beberapa perawat yang mendorong ranjang pasien, wajahnya tetap dingin dan kosong saat melihat tubuh istrinya terbaring di sana. Salah satu perawat memberikan Keeyara oksigen, wajahnya memerah dan melepuh parah akibat luka bakar.
"Untuk keluarga, harap menunggu di luar." ucap seorang dokter, dokter itu segera memasuki ruang operasi, sementara John hanya bisa terdiam sambil memandangi pintu yang mulai tertutup secara perlahan-lahan.
"Sayang, bagaimana dengan Keeyara?" suara lembut Ariel membangunkan John dari lamunannya. Pria itu menoleh ke samping, melihat istri keduanya tengah menatap pintu operasi yang tertutup dengan kekhawatiran yang terlihat palsu.
"Apa yang terjadi?"
Ariel terdiam sejenak, lalu tak lama kemudian ia menundukan kepala sambil terisak pelan. "Sayang maafkan aku... aku hanya membela diri. Saat itu aku pergi ke dapur untuk mengambil air panas, aku ingin mengompres Dave yang sedang demam, tapi Keeyara menyeret ku ke kamarnya dan mengancam akan membunuhku dan Dave jika aku tidak pergi dari rumahnya." rahang John seketika mengeras, telapak tangannya terkepal erat, memperlihatkan buku-buku jarinya yang memutih. Pandangannya kembali tertuju pada pintu operasi dengan sekilas rasa kesal dan amarah di kedua matanya yang bewarna abu-abu tua.
"Tapi kau baik-baik saja, kan?" tanya John saat kembali menatap Ariel dengan khawatir, dengan hati-hati John memegang kedua pergelangan tangan Ariel, seolah-olah dia takut merusak sesuatu yang sangat berharga, dia memeriksa tubuh Ariel dengan gerakan lembut, meskipun amarah masih membara di dalam dirinya.
"Aku baik-baik saja, tapi kau tidak perlu memarahi Keeyara, aku tahu aku hanya pengganggu bagi kalian berdua-"
"Shhh, jangan berbicara omong kosong, kau bukan orang seperti itu, aku mencintaimu lebih dari apapun di dunia ini." ucap John dengan lembut, menarik Ariel ke dalam pelukannya yang hangat.
Beberapa jam kemudian, Keeyara keluar dari ruang operasi dengan wajah yang terbungkus perban putih bersih. Dia masih belum sadarkan diri akibat efek obat bius, sementara John masih setia menemaninya. Berbeda dengan Ariel yang sudah pulang satu jam sebelumnya.
Tidak menunggu lama, Keeyara perlahan-lahan menggerakkan kelopak matanya. Pertama-tama yang dia lihat adalah langit-langit kamar rawat inap yang berwarna putih, pandangannya masih kabur. Rasa sakit masih terasa di otot-otot wajahnya yang rusak, Keeyara menoleh ke samping dan melihat John yang sedang memperhatikannya dengan wajah dingin.
"John-"
Satu pukulan menghantam wajah Keeyara, rasa sakit yang semakin terasa dan kini berlipat-lipat ganda. Keeyara terkejut dengan perlakuan suaminya sendiri, meskipun dia sudah sering mengalaminya. Tapi apa alasan di balik pukulan itu? Keeyara tidak mengerti.
"Kau sengaja mengancam Arriel untuk pergi meninggalkan aku? Kau lupa dirimu sendiri, dia yang memberiku seorang anak, tidak seperti kamu yang bahkan tidak bisa hamil, Keeyara!" perkataan John mengalahkan rasa sakit di wajahnya, sangat kasar dan menusuk.
"Mengancam apa? sejak kapan aku mengancamnya?" tanya Keeyara dengan suara yang sedikit gemetar, air mata menggenang di matanya membuat pandangannya kembali kabur.
"Jaga ucapanmu di depan Ariel dan juga Dave, mereka keluargaku sekarang. Mereka lebih berharga darimu."
Keeyara tertawa getir, menghapus air mata yang jatuh ke pipinya dengan telapak tangan. "Wah... mulutmu tajam sekali, John. Kau melukai hatiku dengan kata-katamu, tapi apakah kau benar-benar lebih percaya pada wanita itu daripada istrimu sendiri yang di anggap sah di mata publik dan negara?"
John terdiam, tidak langsung menjawab, sementara Keeyara menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Hatinya terasa perih dan sakit, jauh melebihi rasa sakit di wajahnya. "Kau berhasil membuatku semakin jahat dalam ceritamu dan Ariel. Aku memang tidak bisa memberimu seorang anak, tapi apakah kau harus bersikap seperti ini? Kau menyiksaku, menghancurkan hatiku. Kau bahkan tidak perlu repot-repot untuk memahami perasaanku." kali ini, Keeyara tidak sanggup menahan rasa sakit yang dia pikul, dia menangis dengan pilu di depan John yang hanya diam membeku. John tidak menunjukkan rasa bersalah, sebaliknya dia menikmati memperlakukan Keeyara seperti binatang.
"Kenapa kau membuat semuanya begitu sulit?" pertanyaan John membuat Keeyara terdiam, menatapnya dengan tatapan yang tak terartikan.
"Kau hanya perlu diam, menikmati hidupmu. Kau tidak seperti Ariel yang selalu menghadapi kesulitan sepanjang hidupnya. Kenapa kau sangat membencinya? Kau tidak tahu bagaimana dia berjuang keras hanya untuk bertahan hidup, sedangkan kau sudah dimanjakan sejak kecil. Aku hanya ingin membahagiakan Ariel, karena hanya dia yang telah memberiku kehidupan yang aku inginkan. Kau...? Jika perjodohan itu tidak terjadi, mungkin aku akan menjadikannya sebagai istriku satu-satunya," lanjut John.
Keeyara terdiam, air matanya berjatuhan. Udara di ruangan itu terasa sesak, membuatnya sulit bernapas. "Kenapa kau hanya memikirkan dirimu sendiri, Keeyara?"
Wanita itu tertawa getir, menunduk sejenak sebelum menarik napas dalam-dalam dan kembali menatap John.
"Mungkin karena aku egois."
Itu tidak benar, dia selalu mengutamakan kebahagiaan orang lain di atas kebahagiaannya sendiri. Bahkan ketika itu menyakitinya, tapi anehnya orang-orang di sekitarnya selalu mengecewakannya.
"Ya, kau memang egois. Mulailah bersikap baik kepada istriku." kata John dengan dingin, lalu pergi meninggalkan ruangan. Keeyara memperhatikannya yang langsung menghilang di balik pintu yang tertutup. Demi Tuhan, siapa sebenarnya dia? Dia juga istri dari seseorang bernama John Reonard.
🤦🏻🤦🏻🤦🏻🤦🏻