Ketika kamu ikhlas menerima semua takdir di hidupmu,maka Allah akan membalas tuntas semua kepahitan mu dengan beribu kebaikan.
Percayalah bahwa segala sesuatu yang baik untuk mu tidak akan Allah izinkan pergi dari mu, kecuali akan di ganti dengan yang lebih baik lagi (Ali Bin Abi Thalib).
Nasehat itulah yang menjadi penguat seorang gadis bernama Hasya Nur Shafiyyah,saat hidupnya di penuhi ujian pahit dan sakit, setelah ia menikah dengan pria pilihan Kakak nya.
" Kau boleh meminta apapun dari ku Hasya, kecuali nyawa dan perceraian, karena hanya kematian yang akan memisahkan kita" Ezar Atharizz calief.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2
Setelah merapikan penampilan nya, Safea masih berdiri di depan cermin, menatap pantulan nya, hatinya masih bingung dan bertanya-tanya siapa yang datang menemuinya ke lokasi syuting nya.
Safea memutuskan untuk menemui nya,ia berpapasan dengan Mira asisten nya saat keluar dari ruang ganti,Mira baru selesai mengantarkan ke mobil barang-barang pribadi miliknya.
" Sudah selesai? Ayo"
" Bentar Mir,Si Naya barusan bilang ada yang mau ketemu aku,kamu tau?" tanya Safea pada Mira.
" Oh iya,tadi ada yang tanya kamu sih memang,tapi mereka ga panggil aku,siapa? Sudah kamu temui?"
Safea menggeleng" Ini baru mau aku temui,kata Naya investor baru agency kita, menurut kamu untuk apa dia menemui ku?" Safea menyampaikan kebingungan nya,ia bukan model atau artis senior,ia model yang baru jalan dua tahun namanya di kenal dan naik daun.
Mira mengangkat kedua bahunya tanda ia juga tak paham" naksir kamu mungkin,semua juga tau kan kalau kamu itu model yang cantik nya alami di agency ini,tanpa oplas" Mira menjawab asal, sesuatu yang masuk akal menurut-nya.
Karena selama ini faktanya memang cukup banyak pria yang mendekati modelnya itu,siapa yang tidak tau bahkan beberapa investor dan pengusaha pernah mendekati nya.
Beberapa dari mereka ada yang secara terang-terangan menawarkan Safea menjadi kekasih mereka, simpanan atau sekedar teman kencan,namun Safea selalu menanggapi nya dengan cukup baik.
" Udah buruan sana,mau aku temenin?" Mira menawarkan dirinya untuk mendampingi.
Safea menggeleng " ga usah,aku sendiri aja,kamu tunggu di mobil aja" perintah Safea pada asisten sekaligus sahabat dekat nya.
Safea melangkah cepat menghampiri tenda yang di sediakan khusus untuk para model istirahat.
" Anda memanggil saya Tuan?" Safea menghampiri dua orang yang berada di bawah tenda itu, yang satu duduk dengan gagah di kursi santai, layaknya di tepi pantai, sedangkan satunya berdiri tegak di sampingnya, Safea yakin itu adalah asisten pria itu.
" Nona silahkan duduk" pria yang Safea yakin adalah seorang asisten pribadi itu memerintahkan nya untuk duduk di hadapan pria dengan yang Safea rasa tak terlalu asing saat melihat wajah tampan nya.
Tak menolak, Safea mengangguk dan duduk dengan patuh, walau hatinya tersimpan beribu pertanyaan,ia tak ingin menyinggung orang di hadapannya itu, orang yang ia yakini bukan orang sembarangan, Safea tak ingin semakin mempersulit hidupnya.
" Nona,tuan Ezar ingin menikahi adik anda,nona Hasya Nur Shafiyyah" dengan lancar kata-kata yang cukup mengejutkan bagi Safea meluncur dari bibir pria itu, sedangkan orang yang Safea yakin adalah bos nya itu masih diam.
Safea menatap tak percaya dengan wajah terkejut,ia merasa salah mendengar, orang di hadapannya benar-benar ingin mengajak nya bercanda.
" Nona Safea" panggil asisten pria bernama Ezar itu,suara berat pria itu menyadarkan Safea dari keterkejutan nya,ia terlihat seperti orang bingung.
" Ya.? Oh itu..maaf bagaimana anda mengenal adik saya?sejak kapan?" itulah kata-kata yang terucap dari bibir berwarna merah milik Safea.
" Tuan Ezar sudah cukup lama mengenal adik anda,dan ingin menikahi nya" lagi asisten ezar yang bicara, membuat Safea merasa sedikit terusik.
" Tunggu..saya ingin tau,siapa yang ingin menikahi adik saya? Anda?" Safea sengaja bertanya demikian.
" Tuan Ezar nona " dengan cepat asisten Ezar menjawab, matanya melirik sang bos,pria yang sejak tadi duduk diam di sampingnya.
" Lalu mengapa sejak tadi anda yang bicara tuan...?" Safea sengaja memancing reaksi pria muda di hadapan nya, membuat asisten Ezar itu bungkam.
" Nama saya Reza nona" dengan cepat asisten Ezar menyebutkan namanya.
" Oh tuan, Reza..lalu siapa yang ingin menikahi adik saya?" Safea kembali mengulangi perbuatannya.
" Saya Ezar Atharizz,saya yang ingin menikahi Hasya adik anda" safea menatap pria di hadapannya, menelisik ekspresi angkuh dan dingin yang pria itu tunjukkan.
Tak ingin berdebat,safea menarik nafasnya dalam-dalam dan cukup panjang " maaf...tapi adik saya masih terlalu muda,dia bahkan belum menyelesaikan kuliahnya" akhirnya Safea menyampaikan penolakan nya secara halus.
Ia yakin adiknya tidak mengenal mereka,atau mungkin tidak mengetahui tentang rencana mereka, adiknya tak pernah merahasiakan sesuatu yang serius dari nya, adiknya masih terlalu polos untuk urusan asmara, Safea percaya itu.
" Saya tidak sedang meminta izin pada anda nona Safea marwa,saya menginginkan anda membuatnya setuju dengan keputusan saya" .
Safea tercengang mendengar ucapan arogan pria muda yang mengaku bernama Ezar Atharizz itu,' dasar bocah tengil,anak ingusan, benar-benar ga ada akhlak, beraninya ngatur dia tanpa alasan ' geram Safea dalam hati.
" Atas dasar apa anda mengatur saya? Apakah anda sudah bertemu dengan adik saya? Saya tidak ingin memaksa Hasya" safea menunjukkan penolakan nya dengan tegas,ia bahkan langsung bangkit dari duduknya.
Melihat reaksi penolakan safea,pria bernama Ezar itu tersenyum remeh, matanya menatap asisten nya, memberikan perintah untuk bertindak.
Brak... beberapa lembar foto Reza letakkan di atas meja.
" Apakah anda yakin adik dan ibu anda akan baik-baik saja setelah mengetahui tentang kehidupan anda dan melihat itu nona Safea marwa?" Ezar merubah gaya duduknya, menyandarkan punggungnya di sandaran kursi santai seraya melipat kedua tangannya di depan dada,wajahnya tersenyum devil, terlihat begitu licik di mata Safea.
Ucapan Ezar menghentikan niat Safea yang akan meninggalkan tempat itu, matanya membulat sempurna menatap beberapa foto yang terletak di atas meja,di depan pria itu,foto dirinya bersama seseorang.
" Bagaimana bisa laki-laki asing itu memiliki foto-foto sialan itu? Tanya safea dalam hati nya.
Safea merasa selama ini ia selalu bergerak dengan sangat rapi ,bersih dan hati-hati, hampir tak ada yang tau tentang kehidupan kelam nya itu, kecuali Mira asisten nya, selebihnya hanya ia dan Tuhan yang tau,tapi mengapa Ezar memiliki bisa mengetahui tentang dirinya hingga se detail itu.
" Itu hanya sebagian dari sekian banyak yang ada pada saya, bahkan saya memiliki banyak vidio anda dengan orang yang berbeda-beda" beritahu nya tenang.
Safea mengepalkan kedua tangannya erat,adik dan ibunya adalah kelemahan nya, merekalah penyemangat hidupnya,senyum ceria sang adik cantik nya adalah obat lelahnya dan penguat hidupnya yang terasa sangat berantakan akhir-akhir ini.
Safea memejamkan matanya membayangkan senyuman sang adik berubah menjadi tatapan kecewa dan kebencian,ia tak siap jika itu sampai terjadi padanya, dunianya akan runtuh.
" Katakan apa alasan anda ingin menikahi adik saya,kami bukan dari keluarga kaya dan terhormat" safea masih berusaha untuk menghentikan permintaan gila pria di depannya itu,dan dia ingin tau alasan nya.
" Saya mencintai nya" Safea menatap wajah datar Ezar saat menyebutkan alasan nya.
" Tapi Hasya pasti belum mengenal anda, bagaimana kalian akan menikah?" Safea masih mencoba berusaha menyampaikan sesuatu yang lebih logis pada pria muda di depan nya itu.
kami juga berusaha rajin kasih poin...he..he..