seorang wanita misterius yang penuh ambisi dan kegilaan akan teknologi demi mencari jejak orang tercintanya hingga hal terduga terjadi menghidupkan jiwanya yang hilang ditelan kegelapan.
Pelatihan hidup dengan penuh tekanan dan kejamnya dunia, dia menjadi wanita yang kejam dan hidup penuh sandiwara dalam menghadapi orang-orang yang penuh topeng permainan.
Yuk baca karyaku, mohon dukungannya yah 🤗🥰
Terimakasih🤗☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khoerun Nisa14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ledakan perpisahan
7 tahun berlalu sebelum ledakan mobil terjadi....
Abella dan Dadvar merupakan sepasang suami istri yang baru melaksanakan pernikahan dari hasil perjodohan, akan tetapi nyatanya mereka telah mengenal satu sama lain di masa kecil yang sudah berpisah bertahun-tahun lamanya. Pertemuan mereka yang tidak di duga membuat mereka saling terikat untuk melangsungkan pernikahannya. Di bulan madunya mereka akan pergi di sebuah tempat yang memiliki pemandangan penghijauan menenangkan dan menyejukkan mata, menikmati kedamaian keluarga baru untuk masa depannya. Tetapi takdir berkata lain sebuah harapan sepasang kasih itu menjadi harapan yang kosong yang terbawa angin badai yang menghilang sebagaimana awal ujian bagi mereka yang sangat menyakitkan.
“Tidurlah, mata lelahmu itu butuh Istirahat! Ucap Dadvar sambil memperbaiki kacamata yang sedang mengendarai mobil dengan melirik ke istrinya yang terlihat letih selama perjalanan jauh menemani suaminya yang belum tidur.
“Itu baik-baik saja? Aku tak yakin kau bisa mengendarainya dengan mahir secepat itu! Seru Abella menemani Dadvar yang telah bisa menggunakan mobil selama 3 bulan latihan.
“Kau meragukan ku? tidurlah aku tak tahan melihat mata pandamu... Ujar Dadvar meyakinkan Abella sambil meliriknya.
“Baiklah, bangunkan aku jika terjadi sesuatu. Ucap Abella dengan mempercayakannya dan berusaha menghilangkan kekhawatiran akan firasat buruknya.
Di sebuah tempat pegunungan melewati alas hutan beberapa kendaraan melaju dengan tenang, suasana sore hari yang menjadi sunyi itu semakin mencekam merubah sinarnya menjadi hilang tak di ketahui. Asap kabut mulai menutupi jalan, sedangkan Dadvar terus mengendarai mobilnya, melaju dengan kecepatan kencang seketika sebuah ular yang panjang sedang melewati jalan raya sontak membuat Dadvar kaget dan antusias berusaha menghentikan mobil sebelum menabrak ular itu, tetapi alangkah lebih kejutnya lagi dengan panik tiba-tiba mobil yang di kendarainya kehilangan kendali dan tidak bisa di hentikannya. rem mendadak tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dengan keadaan yang menegangkan Dadvar langsung membangunkan istrinya yang baru tertidur karena perjalanan jauhnya.
“Abella, Abella, sayang bangun, cepat... mobil kehilangan kendali” ujar Dadvar yang tegang dan khawatir sambil membangunkan istrinya.
Sebuah truk fuso yang akan berbelok ke arah mobil Dadvar membuat Dadvar semakin panik, Dadvar yang sedang berusaha memberikan sinyal kepada supir truk itu, nyatanya supir itu fokus dengan pembelokan jalan di dalam jalan yang kecil. Suasana yang semakin tegang Dadvar dengan supir truk itu, membuat Dadvar kehilangan arah mobil, sedangkan Abella yang sedang larut dalam tidurnya tidak menyadari suasana yang mencekam itu. seketika Abella bangun, dirinya sedang berada di pelukan suaminya yang ada di dalam mobil. Tanpa ia menyadari, karena Abella merasa tubuhnya mengalami kesakitan karena perjalanan, ia berusaha untuk melepaskan dekapan suaminya itu, tak di sangka dengan terkejut, ketika melihat mobilnya dan kembali melihat keadaan suaminya ternyata dirinya sedang di lumuri darah Dadvar, abella dengan antusias langsung mengecek pernafasannya dan membuat abella bersyukur Dadvar masih hidup. Ia berusaha membangunkan Dadvar dan membalutkan luka Dadvar dengan hijab panjangnya dengan keadaan yang sangat genting.
“Dadvar! Bangun, ayolah bangun Dadvar. Apa yang terjadi? Mengapa seperti? Ucap Abella yang mulai berkaca-kaca memeluk Dadvar sambil membangunkannya.
Abella berusaha mencari bantuan, dengan melihat di sekitar. Ketika Abella menjumpai truk fuso di depannya ia berusaha keluar dari mobilnya dan mencari seseorang untuk meminta bantuannya.
“Tunggulah sebentar, aku akan mencari bantuan untuk menyelamatkanmu. Bertahanlah sampai aku kembali!” bisik pelan Abella
“Jagalah suamiku Tuhan! Aku titip suamiku kepadamu.” Ucapnya sambil membaringkan Dadvar dengan pelan-pelan sambil membalut luka sebagai pertolongan pertama untuk tetap bernafas.
Abella yang tiba-tiba kakinya merasakan sakit ketika memijakkan kakinya ke tanah, ia berusaha tetap berjalan mencari bantuan dengan kaki yang pincang, sampailah di truk fuso , tak ada seorang pun di temuinya di sana, ini membuat abella merasa khawatir dengan keadaan Dadvar, ia berusaha terus mencari orang yang mengendarai truk fuso ini, dengan mengecek keadaan sekitar yang hasilnya tetaplah sama tiada tanda yang dapat ia temui. Ia kembali ke tempat mobil memastikan keadaan Dadvar yang masih bernafas dan membutuhkan pertolongan segera, ia berusaha menghubungi ambulan tetapi sinyal jaringan yang tidak ada, membuat ia frustasi dan harus mencari bantuan di sekitar tempat itu.
“Bertahanlah Dadvar,.. Ujar Abella dengan Suasana yang mencekam di tempat yang sunyi itu, Abella memberanikan diri berjalan masuk ke dalam hutan berharap ada seseorang yang dapat ia jumpai.
Langkah demi langkah, mengamati keadaan sekitar, ia terus berpikir untuk menemukan seseorang, setelah 20 menit lamanya akhirnya Abella melihat dua pemuda laki-laki yang sedang membawa senter, menyenterkan di sebuah pohon besar yang sedang mencari sesuatu di atas. Betapa senangnya abella melihat sebuah harapan hingga ia berjalan cepat menghampiri dua pemuda itu. alangkah terkejutnya abella ketika ingin menghampiri kedua pemuda itu, abella di kagetkan dengan sebuah ledakan yang membuat abella kembali berlari ke tempat Dadvar berada. Melihat hal itu, membuat abella shock hingga tubuhnya merasa lemas dan berteriak keras apa yang telah terjadi di depan matanya.
“Apa yang terjadi? Ucap salah satu pemuda yang mendengar suara ledakan itu dan bergegas lari melihat perempuan yang di depannya berlari sambil mengikutinya.
“Dadvar! Teriak Abella yang lari ke mobil yang terbakarnya, kemudian ia berdiri lemas dengan diam membisu melihat keadaan mobil yang terbakar dengan api yang membara besar.
“Kau cepatlah cari bantuan, aku akan menjaganya di sini! Perintah Kenzi untuk bergegas pada temannya yang baru sampai ke tempat lokasi ledakan itu, dan melihat perempuan yang duduk bersimpuh memandang mobil terbakar dengan diam membisu.
Abella yang terus menatap mobil terbakar itu dengan perasaan yang tak menentu, mengendalikan perasaannya. ia hanya bisa terdiam menatap apa yang di depan matanya, suara gemuruh langit seperti memberikan kabar duka, ikut menangis atas kejadian itu. Kenzi yang berdiri di belakang Abella hanya dapat melihat dengan penuh kebingungan apa yang harus ia lakukan, ia berusaha memberanikan dirinya untuk mendekatinya.
“Heyy? Lirih Kenzi dengan ragu-ragu dan di abaikannya
“Hey gadis kecil, lebih baik kita pergi dari sini, teman saya sedang bergegas untuk meminta bantuan, tak baik berdiam lama di tempat seperti ini, malam akan segera tiba dan hujan akan segera turun.” Jelas Kenzi tetapi Abella tidak memperdulikannya, ia hanya terus menatap mobil terbakarnya dengan membisu.
“Hey sadarlah... Ucap Kenzi yang semakin kesal dengan Abella yang tak memberikan respon apapun terhadapnya.
Kenzi dengan kesal hingga hujan pun ikut meneteskan ke kepala Kenzi. Rintik-rintik air mulai deras hingga terjadilah hujan lebat seketika itu membasahi tubuh Abella dan Kenzi di malam yang suram. Kenzi yang terus berdiri melihat Abella yang duduk bersimpuh membuat dia pasrah dan menjauh untuk meninggalkannya atas ke sia-sia dalam usaha meninggalkan lokasinya dan Linyi yang di tunggu-tunggu juga tidak segera kembali datang membawa bantuan.
“Ok! Aku tak akan mengganggumu lagi, tatapilah mobilmu yang telah hangus itu sampai kau lelah dan sakit sendiri! Aku akan pergi! Ucap Kenzi di tengah-tengah hujan yang sangat deras tetapi Abella tetap saja tak bergerak sedikit pun hanya diam membisu di tempat.