NovelToon NovelToon
Suamiku Actor

Suamiku Actor

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Romansa
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: xxkntng

Setelah kepergian Dean, sahabatnya, Nando dihadapkan pada permintaan terakhir yang tidak pernah ia bayangkan, menikahi Alea, istri Dean. Dengan berat hati, Nando menerima permintaan itu, berharap bisa menjalani perannya sebagai suami dengan baik.

Namun, bayangan masa lalu terus menghantuinya. Arin, wanita yang pernah mengisi hatinya, masih terlalu nyata dalam ingatannya. Semakin ia mencoba melupakan, semakin kuat perasaan itu mencengkeramnya.

Di antara pernikahan yang terjalin karena janji dan hati yang masih terjebak di masa lalu, Nando harus menghadapi dilema terbesar dalam hidupnya. Akankah ia benar-benar mampu mencintai Alea, atau justru tetap terjebak dalam bayang-bayang Arin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Kejutan

Jojo, Lexa, dan Alea kini tengah duduk di kursi yang sudah disediakan di bioskop sembari memakan popcorn pesanannya. Mereka memang memilih jam tayang pukul 4 sore.

"Dit," Jojo tiba-tiba melambaikan tangannya.

Alea refleks mengalihkan pandangannya, menatap laki-laki yang baru saja datang dan mengambil duduk di sampingnya.

"Lo di sini juga?" tanya Alea.

"Santai aja kali, Al. Gue yang ngundang Adit ke sini," ucap Jojo.

"Ada ketemuan sama klien tadi di restoran, kebetulan Jojo ngajak buat nonton disini, yaudah, gue setuju sama ajakan Jojo," ucap Adit.

Obrolan mereka terhenti saat lampu di dalam bioskop meredup, menandakan film yang mereka tunggu-tunggu akhirnya dimulai. Semua orang mulai membenahi posisi, memastikan bisa menikmati setiap detik tayangan tanpa gangguan. Namun, beberapa menit setelah adegan pembuka dimulai, layar tiba-tiba menjadi hitam, dan lampu di dalam ruangan menyala kembali.

"Eh, kenapa? " lexa melirik sekitar kebingungan.

Penonton saling adu pandang. Di tengah kebingungan itu, seorang pria yang penuh semangat muncul di depan panggung kecil di bawah layar.

"Selamat malam, semuanya!" sapanya dengan semangat. "Wah, antusias banget ya! Tapi, ada yang penasaran nggak, kenapa kita nggak langsung mulai nonton filmnya?"

Suasana mulai gaduh. Beberapa penonton saling bertukar pandang, bingung dengan pertanyaan itu.

"Filmnya error?" tanya seorang Perempuan diujung sana.

MC itu tersenyum lebar. "Tenang, tenang. Filmnya aman kok, nggak ada yang rusak. Tapi... malam ini ada kejutan spesial buat kalian semua!"

Layar di belakangnya menyala kembali, menampilkan poster besar film yang sangat dinantikan. Suara gaduh semakin keras, penonton mulai berdiri, berusaha melihat ke arah panggung.

"Mari kita beri sambutan yang paling meriah untuk pemain dan sutradara dari film Give Me Your Forever!" Ucap MC itu heboh.

Nando dan para pemain lainnya mulai melangkah masuk ke area panggung, melambaikan tangan dan tersenyum lebar, memandang ke arah penonton.

"AAAAAAAAA" Suara teriakan mulai menggema di seluruh ruangan, semua orang mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam para artis yang baru saja masuk ke dalam ruangan.

"Lea, ada Kak Nando," ucap Jojo exited.

Alea sedikit merosotkan posisi duduknya, berharap Nando tidak melihatnya berada di sini.

"Kenapa sih lo? " celetuk Jojo heran ketika melihat temannya itu duduk meringsut di kursi bioskop.

"Gue nggak bilang kalau bakalan main sama Adit juga," bisik Alea. "Gue cuma bilang main sama lo sama Lexa."

MC kemudian mempersilakan sutradara maju ke depan. Sutradara Bima Pratama, dengan senyum penuh kebanggaan, mulai berbicara.

"Selamat malam, teman-teman semua," ucapnya. "Film ini adalah hasil kerja keras kami selama berbulan-bulan, dan kami berharap kalian semua bisa menikmati dan terhibur dengan cerita yang sudah kami sajikan. Terima kasih sudah hadir dan meluangkan sedikit waktu kalian untuk mendukung karya kami ini."

"Nando, teman-teman katanya mau denger sambutan dari Nando juga ni selaku pemeran utama dari film ini," ucap MC tersebut sembari memberikan mikrofon itu ke arah Nando.

"Selamat sore, semuanya!" serunya. "Apa kabar?"

"BAIKKK!" jawab penonton serentak, disertai tawa dan teriakan kegembiraan.

Nando tertawa kecil. "Serius nih baik? Tadi kelihatan pada bingung sekaligus kesel, ya, karena filmnya nggak jadi tayang?" goda Nando, membuat penonton tertawa dan suasana menjadi lebih santai.

"Sebelumnya, aku mau ngucapin terima kasih banyak buat kalian yang udah meluangkan waktunya untuk menonton film Give Me Your Forever ini. Sore ini spesial banget buat aku dan tim karena bisa berkunjung ke salah satu bioskop pilihan kita untuk memberikan kalian sedikit kejutan dengan kehadiran kita semua. Kami ingin mengucapkan terima kasih banyak. Semoga kalian semua bisa terhibur dengan film yang sudah kami sajikan dengan sebaik-baiknya nanti ya."

Tepuk tangan meriah memenuhi ruangan, disertai teriakan dukungan dari penonton.

"Gimana kalau kita buka sesi tanya jawab sama para cash, ada yang mau?" tanya MC itu.

Suara teriakan kembali memenuhi ruangan, penonton jelas ingin mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan Nando.

"Tapi, ini katanya Mas Nando sendiri yang bakal pilih salah satu di antara kalian buat ngasih pertanyaan. Kalian siap?" lanjut MC.

Nando memegang mikrofon, menatap sekeliling ruangan bioskop dengan tatapan tajam.

"Di ujung sana ada Alea, siapa tahu lo mau milih Alea," bisik Raga sembari tersenyum jahil menatap temannya.

Nando mengalihkan pandangannya, tatapannya berhenti di barisan tengah, tepat pada Alea dan Adit yang tengah berbincang di sana. Ekspresinya yang awalnya bahagia tiba-tiba terasa kesal.

"Mas Nando, pilih siapa nih kira-kira?" MC melanjutkan, mencoba mencairkan suasana.

"Mbak yang pakai kemeja biru diujung sana, " ucap Nando, jarinya menunjuk tepat ke arah Alea.

"Silakan, Mbak. Jangan malu malu gitu dong. Mas nando sendiri lo yang milih kamu, " lanjut MC, mempersilakan Alea.

Alea reflek mendongakkan kepalanya dan menatap Nando.

Jojo dan Lexa saling bertukar pandang, terlihat senang dengan interaksi suami istri itu. "Ayo, Al. Buruan. " ucap lexa exited.

"G-gue? " Alea menunjuk dirinya sendiri, bingung.

"Iya, kamu," jawab MC itu. "Mau berdiri atau Mas Nando yang ke sini?"

"Ayo, Al. Berdiri," Jojo mendesak dengan antusias.

Alea menatap Adit sejenak, lalu Adit mengangguk, memberi isyarat agar ia tidak perlu khawatir.

Alea berdiri, mencoba menenangkan diri. Sorot matanya menatap Nando dengan gugup.

"Kira kira mbak alea mau nanya apanih sama mas nando ? " tanya mc itu.

"Bisa diperkenalkan dirinya dulu sebelum pertanyaannya dimulai. "

"Selamat malam, semuanya. Nama saya Alea. Saya ingin bertanya, apa tantangan terbesar dari Kak Nando sendiri saat memerankan karakter di film ini? Terima kasih," ucap Alea sembari memberikan mikrofon kepada MC yang berdiri di sampingnya.

"Bagus sekali pertanyaannya," ucap MC itu. "Bisa dijawab sekarang, Mas Nando," lanjutnya.

"Tantangan terbesar, saya rasa adalah bagaimana saya membawa emosi karakter ini agar terasa nyata dan bisa sampai ke penonton. Ada banyak momen berat di film ini, dan saya harus benar-benar mendalami cerita serta memahami setiap detailnya agar saya benar-benar bisa masuk ke dalam cerita. Tapi, justru di situlah letak keseruannya, karena saya bisa mengeksplorasi berbagai sisi dari karakter ini."

Penonton bertepuk tangan, namun Nando tetap memandang Alea lebih lama dari yang seharusnya.

Alea kembali duduk, mencoba mengatur napas, dan berharap tak ada yang menyadari ketegangannya. Namun, Lexa tak bisa menahan tawa kecilnya.

"Gimana rasanya di-notice suami sendiri?" Lexa meledek, membuat Alea semakin cemas.

-

"Pulang, Aku tunggu di mobil."

Notifikasi pesan masuk membuat alea takut, ia menatap teman-temannya dengan raut cemas.

"Kenapa?" tanya Adit, penasaran.

"Gue pulang duluan ya," jawab Alea.

"Tapi kita kan belum makan. Makanan pesanan kita juga belum sampai," keluh Lexa kecewa.

"Kak Nando chat?" Jojo, yang sudah peka terhadap ekspresi Alea, langsung menebak.

Alea menganggukkan kepalanya. "Kak Nando udah nunggu di parkiran," balasnya singkat.

"Yaudah, lo pulang aja sana. Mau gue temenin sampai ke parkiran?" tawar Adit, yang langsung dijawab dengan gelengan kepala oleh Alea.

"Gue bisa ke sana sendiri."

Alea meraih tas dan barang-barangnya, lalu segera pergi meninggalkan teman-temannya menuju parkiran. Sesampainya di parkiran, ia berhenti sejenak, menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan situasi sekitar aman. Setelah merasa yakin, ia masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Nando.

Nando melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Alea menyadari dari tatapan tajam suaminya bahwa Nando sedang marah.

"Kenapa bisa ada Adit di sana?" tanya Nando to the point. "Waktu izin tadi, kamu nggak nyebutin nama Adit, kan?" lanjutnya.

"Aku nggak tahu kalau Adit bakal datang. Jojo yang ngajak dia, aku nggak tahu sama sekali soal itu," jawab Alea, suaranya lirih.

"Kamu pikir aku nggak lihat waktu kamu duduk senempel itu sama Adit di bioskop tadi?"

Tiba-tiba ponsel Nando berbunyi. Ia melirik layar, membaca notifikasi dari Kinta. "Nan, kamu ke rumah sakit ya. Kondisi Arin semakin parah."

Wajah Nando berubah. Ia melirik Alea sekilas. "Kita ke rumah sakit dulu," ucapnya cepat.

"Siapa yang sakit?" tanya Alea, terlihat khawatir.

"Temen aku," jawab Nando singkat, tanpa menoleh.

Ia langsung menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju Rumah Sakit Cita Buana, tempat Arin dirawat selama empat hari terakhir karena penyakit lambungnya. Pikiran Nando penuh dengan kekhawatiran, sementara Alea hanya bisa diam, mencoba memahami situasinya.

Begitu tiba di rumah sakit, Nando berlari menyusuri koridor, matanya langsung tertuju pada Kinta yang tengah berdiri sambil menangis di depan ruangan sana.

"Tan, gimana keadaan Arin?" tanya Nando dengan sorot mata panik.

Kinta melirik sekilas ke arah Alea yang berdiri di samping Nando, namun wanita paruh baya itu tidak memperdulikannya. Ia menatap Nando serius, air matanya terus mengalir.

"Nan, Arin ngelukain tangannya berkali-kali tadi malam. Kata dokter, dia kekurangan darah." Suaranya terdengar bergetar. "Tante gak mau Arin kenapa-napa."

"Arin di dalam ?" tanya Nando, mencoba menenangkan Kinta yang hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Tunggu di sini ," ucap Nando sembari menatap alea.

Nando melangkah masuk ke dalam ruangan, meninggalkan Alea bersama Kinta. Wanita itu menatap Alea dengan mata sembab, lalu berkata dengan suara lirih, "Kamu istrinya Nando, ya?"

Alea mengangguk. "Iya, Tan."

"Tante mau minta tolong, boleh kan?" pinta Kinta penuh harap.

"Boleh, Tante mau minta tolong apa?" tanya Alea hati-hati.

Kinta menghela napas panjang. "Izinin Nando temenan sama Arin, ya, sampai kondisi anak Tante benar-benar membaik. Tante gak minta lama-lama, cuma sampai Arin sehat."

"Kondisi Arin buruk sejak dia tahu Nando nikah sama kamu. Dia gak pernah mau makan, sampai akhirnya dirawat di rumah sakit. Dia sering nyakitin dirinya sendiri. Tante gak bisa handle dia. Cuma Nando yang bisa bantuin Tante buat tenangin Arin." Suara Kinta terdengar makin serak. "Tante mohon, ya, nak."

1
Jumiya Lestari
Luar biasa
Mainnah Mut
seru
Alexa
kak aku kesini cmn gara gara pengen dean jadi idup lagi knp jadi kek gini malah mata aku yg ngalir😭😭
Jumiya Lestari: memangx ada ceritanya y kak di mana bacanya kak?
total 1 replies
siti zaimatur
lanjut kakk, semangat
lilis siti saadah
kasian
lilis siti saadah
kesel sama si Nando, kadian alea
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!