Rafka william Adijaya. seorang CEO yang berstatus duda, sedang membawa anaknya jalan-jalan di sebuah taman bermain. Namun, karena ia sedang mengangkat telpon tidak sadar anaknya menghilang.
Karin Dewanti. seorang gadis yang sedang mengantri membeli minuman, ia tak sengaja melihat dua anak sedang menyeberang dan ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi . Karin yang khawatir langsung berlari dan akhirnya ..
sreeett ... bruukk..
"ssshhh, aww." desisnya.
"kalian tidak apa-apa? apa ada yang terluka? apa ada yang sakit?" cecarnya .
hwaa.. hwaa.. hikss.. Daddy..
akankah Rafka menemukan anak kembarnya ?
yuk, ikuti terus ceritanya sampai habis :)
HAPPY READING ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 1
Rafka William Adijaya, 31tahun. seorang CEO dari PT. Adijaya group. seorang duda crazy rich yang tampan, ramah dan berhati lembut. mempunyai dua anak kembar laki-laki dan perempuan berumur 4 tahun yang bernama Kenzo William adijaya dan Kenzi William adijaya. anak kembarnya hasil dari pernikahannya bersama Cristin Angeline, pernikahan itu hanya bertahan sampai 2 tahun. Cristin yang tergiur akan tawaran salah satu temannya yang menjadi sutradara terkenal untuk menjadi seorang artis papan atas, membuat dirinya melupakan keluarga kecilnya.
Rafka yang saat itu di ambang kebangkrutan membuat cristin semakin yakin untuk menyetujui tawaran temannya itu, karena ia tak mau hidup miskin, sampai akhirnya ia menggugat cerai rafka.
setelah Cristin menggugat cerai dirinya ia bangkit, bekerja keras memajukan perusahaannya sampai menjadi nomor 1 perusahaan tersukses di negaranya.
***
seperti hari minggu sebelumnya, Rafka selalu membuat waktu me time untuk anaknya setiap hari minggu. ia sengaja meluangkan waktu untuk anaknya agar mereka bisa merasakan kebersamaan walaupun tidak setiap hari, karena ia selalu di sibukkan oleh pekerjaan yang setiap harinya menumpuk.
Rafka membuka pintu kamar anaknya perlahan, ia mengintip anaknya yang sudah rapi dan wangi , dia berjalan menghampiri kedua anaknya. karena setiap malam Minggu, mereka pasti request jalan-jalan ke tempat yang mereka inginkan.
" hallo, anak-anak Daddy sekarang udah rapi mau jalan-jalan kemana nih ?" tanya rafka
" ke taman Daddy." jawabnya si kembar.
"tapi kalian jangan nakal dan jangan jauh-jauh dari Daddy. oke !!"
"oke Daddy." jawab si kembar patuh
Rafka menggiring anaknya keluar, dia memasukan anaknya ke dalam mobil mewahnya serta mendudukkan anaknya di belakang dengan jok khusus untuk anak kecil.
Rafka melajukan mobilnya ke taman tujuan anaknya. taman itu sangat luas nan indah serta ada danau yang menambah kesan keindahannya, banyak bunga warna warni di sekeliling taman dan juga berbagai macam permainan anak-anak di area taman tersebut.
setelah mengemudi selama 15 menit, akhirnya rafka beserta anaknya sampai di tempat tujuan. Rafka tidak mempekerjakan baby sitter karena ia tidak mau kejadian dulu terulang lagi, jadi ia hanya mempercayakan kedua anaknya kepada sang mama. meskipun dia harus capek bolak balik mengantar jemput anaknya, namun ia tak mempersalahkan hal itu.
Rafka menggandeng kedua anaknya di sisi kanan dan kiri.
"ayo, Kenzo Kenzi kita masuk ke taman yang ada permainan anak-anaknya ya." ajak rafka
"iya Daddy" jawab keduanya.
" awas ya, kalian jangan lari-lari nanti kalian jatuh lagi. dan kau Kenzo jaga adikmu jangan sampai kalian berpisah satu sama lain. oke !!"
"siap, daddy." jawab Kenzo hormat.
si kembar langsung berlari sambil bergandengan tangan menuju permainan, saat anaknya bermain dengan riangnya membuat sudut bibir Rafka terangkat sempurna.
lihatlah Cristin, anakku bahagia meskipun tanpa ada seorang ibu yang egois sepertimu. ucap Rafka dalam hati
saat ia sedang memperhatikan anaknya, teleponnya berdering menandakan ada panggilan masuk. "my brother"
Rafka mengangkat telpon dari adiknya, selama ia berbincang di telepon rafka tak menyadari jika anaknya telah menghilang.
"kakak, lihatlah ke sana aku ingin makan ice cream." Kenzi menunjuk toko ice cream di sebrang jalan
"kita gak boleh pergi, nanti Daddy marah." ucap Kenzo
"kakak, tidak akan lama kok, setelah dapat ice cream kita langsung kesini. please.." ucap kenzi dengan berkaca-kaca
"huuhh, baiklah." gumam Kenzo pasrah.
mereka langsung bejalan menuju toko ice krim di sebrang jalan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Karin Dewanti. 23 Tahun, seorang gadis cantik yang hendak pulang dari pekerjaannya merasa haus, dia memutuskan untuk mengantri membeli minuman dingin. dengan tak sengaja Karin melihat dua anak hendak menyebrang jalan tanpa melihat ada mobil yang sengaja melaju ke arah anak tersebut.
Karin dengan panik berlari ingin menyelamatkan kedua anak itu, dan...
AWAS !!!
sreeett ... bruuukk ..
"ssshh, aww." desisnya.
Karin memeluk kedua anak itu dan terjatuh, kepalanya terbentur dan kakinya terkilir serta tangannya berdarah. namun, dia langsung bangun menanyakan kondisi kedua anak yang di peluknya.
"kalian tidak apa-apa? apa ada yang sakit? apa ada yang terluka? mana?" cecar Karin khawatir, tanpa memperdulikan luka di tubuhnya.
hwaa..hwaa.. hikss.. Daddy..
"cup cup cup. ada kakak disini, kalian jangan khawatir kalian selamat."
"sudah kalian jangan menangis lagi, kalian tenang ya sayang. oke !! ucap Karin.
"kami takut Tante hikss..hikss." Isak Kenzi
"iya Tante, terima kasih telah menolong kami." ucap Kenzo sambil berkaca-kaca
Rafka yang menyadari anaknya menghilang, dia berlari ke sana kemari mencari anaknya. setelah lama mencari tapi anaknya tidak di temukan, Rafka melihat orang berkerumun di sebrang jalan ia langsung menghampirinya.
Deg !
rafka menerobos kerumunan orang tersebut , alangkah terkejutnya ia melihat anaknya menangis ketakutan di pelukan seorang gadis.
"KENZO, KENZI" pekiknya.
"kalian kenapa? apa yang terjadi?" tanyanya cemas.
"bapak daddy-nya dua anak ini?" tanya Karin.
"iya, saya sendiri." jawabnya.
"oh syukurlah, tadi anak bapak hampir menyebrang tapi ada mobil yang melaju kencang sepertinya di sengaja, kalo begitu saya serahkan anak-anak ini ke bapak karena saya harus pergi." jelas Karin.
" kalau begitu, terima kasih nona atas bantuannya." ucap rafka
"sudah jangan menangis, semua baik-baik saja, ada Daddy di sini."
saat hendak berdiri, Karin merasa perih dan tak mampu berdiri.
"ssshh, aww kakiku." lirih Karin meringis.
"nona, sebaiknya anda saya bawa ke rumah sakit sepertinya kaki anda terkilir" ucap Rafka.
" tidak apa-apa, hanya terluka sedikit nanti ke tukang urut juga pasti bakal sembuh kok tuan." jawab Karin.
"saya tidak suka dibantah." ucap Rafka dingin.
Karin yang mendengarnya langsung diam.
"kalian masih bisa berjalan tidak?" tanya Rafka pada anaknya.
" bisa Dad." jawab keduanya.
"kalau begitu, kalian berdua ikuti Daddy dari samping, kita ke rumah sakit."
"baik Dad."
Rafka berjongkok di samping Karin.
"mari nona, saya gendong karena tidak memungkinkan untuk anda berjalan."
"i-iya, Tu-an." jawab Karin gugup, karena ia tak pernah berdekatan seintim itu dengan lawan jenis.
Rafka menggendong Karin, Karin yang kaget langsung mengalungkan tangannya ke leher rafka. keduanya terdiam saling pandang satu sama lain , lama terdiam akhirnya mereka membuang muka ke samping.
cantik. ucap rafka dalam hati
tampan. ucap Karin dalam hati
mereka semua telah sampai di mobil, rafka mendudukkan Karin di depan, di samping kemudi dengan hati-hati.
setelah memastikan Karin aman, rafka mendudukkan si kembar di jok mobil bagian belakang. rafka masuk ka bagian depan mobil langsung menyalakan mesin, dan mobil pun melaju dengan kecepatan sedang ke rumah sakit.
tidak ada percakapan di dalam mobil, bagaimana tidak, selain yang mengemudi 3 penumpang lainnya sudah terbang ke alam mimpi.
' haissh .. kenapa semuanya tidur?
batin rafka.