Dijual Ayahku Dibeli Bosku

Dijual Ayahku Dibeli Bosku

Kedatangan Renternir (revisi)

Perusahaan Maxindo

Salah satu gedung pencakar langit di Jakarta, pagi hari ini mulai di datangi oleh para pekerja yang bekerja di perusahaan Maxindo, termasuk seorang wanita yang bernama Tania Kanahaya salah satu staff marketing di perusahaan Maxindo.

Langkah kakinya begitu cepat saat memasuki lobby perusahaan sambil melirik jam tangannya, berharap jika dia tidak telat masuk kerja karena sempat terjebak macet di jalan.

“Tumben Tania, loe baru nyampe?” tanya Kia teman satu divisinya, ketika mereka bertemu di depan lift

“Biasa kena macet di jalan,” balas Tania.

Sambil menunggu giliran masuk lift menuju ke lantai masing-masing. Dari luar lobby perusahaan terlihat sosok pria yang memiliki postur tubuh tinggi 180cm, wajah tampan bak dewa Yunani, iris mata yang begitu tajam namun bisa mematahkan hati wanita yang memandangnya. Jika pria itu sudah berbicara lawan bicaranya seakan terhipnotis mendengar suara bariton pria itu. Sudah tak terelakkan lagi, Albert Elvano Yusuf sang pemilik sekaligus CEO Maxindo, pujaan hati wanita di perusahaannya. Mereka rela untuk mencari perhatian, serta bersedia jika dijadikan simpanan sang CEO, karena tak mungkin di jadikan istri karena Albert sudah menikah.

Kia dengan sengaja menepuk bahu Tania agar menoleh ke dirinya. “Tania, ada Pak CEO ... baru sampai tuh,” ucap Kia sambil menunjukkan ke arah pria itu.

Tania menolehkan wajahnya dan menatap pria tampan itu yang semakin dekat menuju arahnya berdiri.

Pria itu seperti biasa melangkahkan kakinya dengan angkuh, di tambah wajah datar dan dingin sangat terpancar di wajah tampannya.

Para karyawan yang menyapa atau tersenyum dengannya, jangan harap akan ada balik sapa atau balasan senyum di wajahnya. Namun hal itu sudah biasa.

Kedatangan pria itu di lobby, membuat para karyawan memberi ruang agar sang pemilik perusahaan bisa masuk ke lift khusus CEO.

Tania yang masih berdiri di depan lift, jantungnya berdebar-debar ketika pria itu melewatinya, sambil menghirup aroma maskulin yang menguar dari tubuh pria itu, sungguh sangat memabukkan wanginya.

DEG!

Ketika Albert bersama asisten pribadinya masuk ke lift, entah kenapa tiba-tiba saja Albert dan Tania tak sengaja beradu pandang dan tatapan mereka saling terkunci dalam beberapa menit, hingga pintu lift itu tertutup.

Debaran jantung Tania semakin cepat, hingga wanita itu mengusap dadanya sendiri. Hati kecilnya bahagia bisa di tatap oleh pria yang selama ini diam-diam dia sukai.

...----------------...

Ruang CEO

Pria yang memiliki paras tampan itu terlihat sedang duduk di kursi kebesarannya, lalu mulai tenggelam dengan rutinitasnya semenjak dia tiba di perusahaannya.

Di sela-sela kesibukan mengecek dokumen-dokumen, tiba-tiba aktivitasnya berhenti, lalu menatap asisten nya yang duduk di hadapannya.

“Kamu sudah melaksanakan perintah saya?” tanya Albert dengan suara tegasnya.

Gerry yang terlihat fokus dengan laptopnya, agak tersentak. “Beberapa hari yang lalu saya sudah menghubungi orang untuk mencari wanita yang di inginkan Pak Albert,” jawab Gerry sang asisten pribadi Albert.

“Tapi apakah Pak Albert yakin mencari wanita lain melalui orang lain? Tidak cari sendiri, biar sesuai dengan keinginan Pak Albert?” tanya Gerry, walau sebenarnya ragu untuk bertanya.

Albert berdecak kesal. “Kelaman kalau cari sendiri, tapi kamu kasih tahu kan kriteria wanita yang saya inginkan kepada mereka?”

“Sudah Pak Albert,” balas Gerry.

Sebenarnya permintaan Albert buat Gerry agak aneh, diminta mencari wanita dalam waktu dekat melalui orang lain, padahal secara kemampuan Bosnya tanpa mencari wanita, pasti akan ada wanita yang mendekatinya. Tapi ini berbeda!

Albert Elvaro Yusuf sudah menikah dengan seorang super model cantik bernama Marsha Angelica selama empat tahun, namun hingga sekarang mereka belum dikarunia anak. Pria itu sangat mendambakan serta merindukan kehadiran seorang anak, keturunan dari dia sendiri. Akan tetapi sampai detik ini istrinya belum mau mengandung anaknya dengan berbagai alasan, hingga membuat pria itu mulai jenuh dengan seribu alasan penolakan istrinya.

Albert sebagai suami dan kepala rumah tangga berhak mengambil keputusan namun pria itu tetap dibicarakan dengan istrinya, pria itu sangat mencintai Marsha akan tetapi dia merindukan kehadiran anak kandung. Hingga akhirnya dia harus mengambil tindakan yang nyata untuk mewujudkan keinginannya, sebelum usianya semakin tua.

...----------------...

Sore hari ...

Rumah Tania.

Tatapan nanar tersirat di kedua netra Tania, dirinya tak kuasa untuk berdiri terlalu lama di ambang pintu rumahnya, ketika baru saja pulang kerja. Akhirnya tubuh wanita itu melorot ke lantai, saking dengkulnya lemas.

BUGH!

BUGH!

Tania melihat dengan kedua netranya, bagaimana ayahnya sedang di hajar oleh beberapa pria yang memakai setelan jas berwarna hitam tanpa ampun.

“Pak, tolong beri kami waktu lagi. Kami akan segera mencari uang untuk membayar hutang kami,” pinta Bu Rita, ibu tiri Tania, yang berada tak jauh dari posisi suaminya.

Pria yang memiliki wajah garang berdecak kesal. “Sudah berapa kali kalian bilang minta waktu untuk membayar hutang-hutangnya, ini sudah hampir tiga bulan melewati jatuh tempo. Dan sampai sekarang kalian belun bayar juga!” bentak pria itu. Tak lama pria itu kembali menendang perut pria paruh baya itu dengan salah satu kakinya.

“Eeugh ....” Pria paruh baya itu merintih kesakitan.

Tak kuasa melihat ayahnya di hajar oleh kedua pria itu, Tania berusaha bangkit dan mendekati kedua pria itu.

“Pak, mohon jangan di pukuli ayah saya ... tolong hentikan,” memohon Tania.

Pria itu memutar bola matanya dan menatap Tania. “Kalau begitu bayar hutang ayah dan ibumu ini!!” seru salah satu pria itu.

“Berapa hutang ayah dan ibu saya, Pak?”

“Dua ratus juta!!” jawab lantang pria itu.

GLEK

Agak tercekat tenggorokan Tania, setelah tahu berapa nominal hutang ayahnya.

200 juta, banyak sekali hutang ayah dan ibu ... tapi untuk apa uang sebanyak itu?

Tania hanya bisa menatap ayahnya yang sudah terkapar tak berdaya di atas lantai, sedangkan ibunya sedang menangis sesenggukan.

Bagaimana cara membayarnya, tabunganku saja hanya ada dua juta, sedangkan hutang ayah dan ibu dua ratus juta ... Batin Tania.

“Pak, mohon berikan kami waktu untuk mencari uangnya,” kembali memohon Bu Rita, sembari menangkup kedua tangannya ke dada.

Sejenak salah satu pria itu mendekati Tania, lalu mencapit dagu wanita muda yang memiliki wajah yang teduh.

Tania mendesis kesakitan ketika dagunya di capit dengan sekuat tenaga pria itu. “Saya akan berikan waktu untuk kalian berdua, jika dalan dua hari tidak bisa membayar hutang kalian. Maka wanita muda ini akan kami jual!!” ancam pria itu dengan tatapan tajamnya.

Tubuh Tania langsung gemetaran mendengar kata akan di jual, tapi sayangnya Bu Rita justru menaikkan sudut bibirnya hingga berbentuk bulan sabit, sepertinya kalimat rentenir barusan menjadi ide buat Bu Rita untuk melunasi hutangnya.

“B-baik ... kami akan mengusahakan. Tolong lepaskan suami saya, Pak,” pinta Bu Rita.

Akhirnya kedua pria itu melepaskan Ayah Hans. “Ingat dua hari lagi, kami akan datang kembali!” seru pria itu, kemudian meninggalkan rumah Tania.

Bu Rita segera menghapus air mata buayanya lalu langsung membantu suaminya untuk duduk di sofa. Sedangkan Tania masih tercenung dengan pemikirannya sendiri.

Isi kepala Bu Rita sudah mulai merancang cara bagaimana bisa menjual Tania anak bawaan dari suaminya, agar bisa melunasi hutangnya sebesar 200 juta, yang dia pinjam demi keperluan anaknya Clara yang sedang merintis dunia modelling, tanpa menjual harta benda atau menggadaikan sertifikat rumah suaminya, Ayah Hans.

Tania Kanahaya, wanita berusia 22 tahun anak kandung dari Ayah Hans dan Mama Shinta. 21 tahun silam setelah perpisahan orang tua kandung Tania, ayah Hans kembali menikah dengan wanita bernama Rita, dan mereka memiliki anak perempuan yang bernama Clara Stefani berusia 20 tahun.

Hidup bersama dengan ibu tirinya, bak cerita di kisah ratapan anak tiri. Itulah yang Tania hadapi sejak kecil, selalu di nomor duakan, selalu di siksa fisik dan batinnya oleh Bu Rita maupun  ayah kandungnya Hans, apalagi semenjak hadirnya Clara adiknya yang lahir dari rahim Bu Rita, semakin tersisihlah wanita yang bernama Tania.

Namun wanita itu tak gentar untuk melawan ibu tirinya, jika sudah kelewatan menghina dina dirinya. Tidak peduli jika ayah Hans turut memarahinya karena selalu membela istrinya Rita dan Clara.

Seperti sekarang setelah kepergian rentenir, Tania jadi pelampiasan kemarahan Bu Rita dan Ayah Hans hanya melihat dan tidak membela putri kandungnya.

Lihat saja Tania, aku akan menjual dirimu ke pria hidung belang!! Dan hidupmu akan merana untuk selamanya dan aku bisa melunasi hutangku... Batin Bu Rita.

Tania menatap nanar ke ayah Hans, yang tak pernah membela dan melindunginya layaknya seorang anak.

Kenapa ayah tak pernah menyayangiku ... batin Tania.

bersambung.....

Halo Kakak Readers yang cantik dan ganteng, kembali di kisah terbaru Tania Kanahaya dan Albert Elvaro Yusuf. Semoga kisahnya bisa menghibur.

Dan seperti biasa mohon dukungannya untuk karya recehan yang isinya kehaluan Mommy Ghina 🤭. Tinggalkan jejak, komen, like, vote, di kasih hadiah juga senang biar semangat menulisnya. Dan jangan lupa rate ⭐⭐⭐⭐⭐.

Serta seperti biasa mengingatkan jangan kasih rate 1/2/3 karena tidak ada untungnya buat kakak readers, tapi sangat berharga buat yang nulis, percaya deh 😊. Jika tidak suka dengan ceritanya, sebaiknya ditinggalkan saja.

 Seperti novel sebelumnya, ada Give Away buat membaca setianya. Terima Kasih

Love You sekebon 🌹🌹🌹🌹🌹

Tania Kanahaya, usia 22 tahun. Staff administrasi marketing Perusahaan Maxindo.

Albert Elvano Yusuf, usia 35 tahun. CEO & Pemilik Perusahaan Maxindo.

Marsha Angelica, usia 27 tahun. Istri Albert, seorang model terkenal.

Terpopuler

Comments

Ros

Ros

suka kalo visualnya kyak gini🥰🥰 klo korea agak gimana gitu, padahal saya pecinta drakor, tpi klo jadi visual novel agak kurang 🥲🙏🙏

2024-05-27

0

Yaser Levi

Yaser Levi

hello ka..slam kenal..baru mampir ,aku pecinta novel tamat..

2024-06-04

0

Sri mulyanah Mulya

Sri mulyanah Mulya

siiip

2024-06-25

0

lihat semua
Episodes
1 Kedatangan Renternir (revisi)
2 Ceroboh
3 Dijual Ayahku Dibeli Bosku
4 Perdana ke mansion Albert
5 Menghadap Albert
6 Pelayan
7 Rapat marketing
8 Keinginan Clara
9 Persiapan Tania
10 Malam Pertama
11 Tania sakit
12 Dibeli bukan buat sakit
13 Tak sadarkan diri
14 Melawan Albert
15 Kedatangan Bu Rita dan Clara
16 Berpapasan
17 We time
18 Nonton di bioskop
19 Pertengkaran
20 Masih bertengkar
21 Mainan baru
22 Masakan Tania
23 Amarah Marsha
24 Pertemuan dengan Bu Rita dan Clara
25 Cintai diri sendiri
26 Semua berkat Tania
27 Opa Thamrin
28 Me timenya Tania
29 Makan malam
30 Ada apa dengan diriku
31 Menjemput Tania
32 Jaminan
33 Pemilik rumah sakit H
34 Hasil cek laboratorium
35 Siapa??
36 Perintah Albert
37 Pindah ruangan
38 Ada apa dengan hati Albert
39 Keributan kecil
40 Menginap di rumah sakit
41 Efek tidur seranjang
42 Nyonya Mansion Albert
43 Tania, please jangan membuat saya takut!
44 Mencari keberadaan suami
45 Di usir
46 Babu Baru
47 Keluhan Albert
48 Menemui renternir
49 Foto Tania
50 Terbakar api cemburu
51 Meredakan emosi
52 Di kira mimpi
53 Marsha curiga
54 Dilabrak
55 PIL KB
56 Rahasia
57 Keberadaan Tania
58 Penyelidikan Albert
59 Jatuh sakit
60 Sakit merindu
61 Kamu anakku!!
62 Ibu kandung
63 Ngidam
64 Cek ke dokter kandungan
65 Mulai mencari Tania
66 Menghubungi Bu Mimi
67 Clara berulah
68 Rapuhnya Albert
69 CEO Arogan
70 Teguran Jelita
71 Menguntit Marsha
72 Gerebek Marsha
73 Gosip beredar
74 Konferensi Pers- 1
75 Konferensi Pers - 2
76 Keadaan Tania, galaunya Albert
77 Perjalanan menuju Bandung
78 Maafkan Aku, Istriku
79 Keadaan Ayah Hans
80 Ingin bertemu dengan Tania
81 Pertemuan yang tak disengaja
82 Albert memohon maaf
83 Bu Rita ke mansion Albert
84 Aku jatuh cinta dengan Tania
85 Restu Mama Shinta
86 Mulai pendekatan
87 Menemani Tania
88 Jadi suami siaga
89 Ungkapan hati Albert
90 Bicara dari hati ke hati
91 Kedatangan Marsha
92 Bukti cinta Albert
93 Hasil operasi
94 Respon Albert
95 Bangun dari koma
96 Rita sang pelakor
97 Kehancuran Ayah Hans
98 Mencari tempat tinggal baru
99 Meyakinkan Tania
100 Kembali ke Jakarta
101 Tiba di mansion Albert
102 Memberitahukan Bu Mimi
103 Mandi bersama
104 Mulai beraksi!
105 Tragedi makan malam
106 Malam yang mencekam
107 Siapa yang kena??
108 Nasib Clara
109 Acara Baby Shower
110 Welcome Baby Triple
111 Akhir kisah Tania dan Albert
112 Kisah anak Albert dan Tania
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Kedatangan Renternir (revisi)
2
Ceroboh
3
Dijual Ayahku Dibeli Bosku
4
Perdana ke mansion Albert
5
Menghadap Albert
6
Pelayan
7
Rapat marketing
8
Keinginan Clara
9
Persiapan Tania
10
Malam Pertama
11
Tania sakit
12
Dibeli bukan buat sakit
13
Tak sadarkan diri
14
Melawan Albert
15
Kedatangan Bu Rita dan Clara
16
Berpapasan
17
We time
18
Nonton di bioskop
19
Pertengkaran
20
Masih bertengkar
21
Mainan baru
22
Masakan Tania
23
Amarah Marsha
24
Pertemuan dengan Bu Rita dan Clara
25
Cintai diri sendiri
26
Semua berkat Tania
27
Opa Thamrin
28
Me timenya Tania
29
Makan malam
30
Ada apa dengan diriku
31
Menjemput Tania
32
Jaminan
33
Pemilik rumah sakit H
34
Hasil cek laboratorium
35
Siapa??
36
Perintah Albert
37
Pindah ruangan
38
Ada apa dengan hati Albert
39
Keributan kecil
40
Menginap di rumah sakit
41
Efek tidur seranjang
42
Nyonya Mansion Albert
43
Tania, please jangan membuat saya takut!
44
Mencari keberadaan suami
45
Di usir
46
Babu Baru
47
Keluhan Albert
48
Menemui renternir
49
Foto Tania
50
Terbakar api cemburu
51
Meredakan emosi
52
Di kira mimpi
53
Marsha curiga
54
Dilabrak
55
PIL KB
56
Rahasia
57
Keberadaan Tania
58
Penyelidikan Albert
59
Jatuh sakit
60
Sakit merindu
61
Kamu anakku!!
62
Ibu kandung
63
Ngidam
64
Cek ke dokter kandungan
65
Mulai mencari Tania
66
Menghubungi Bu Mimi
67
Clara berulah
68
Rapuhnya Albert
69
CEO Arogan
70
Teguran Jelita
71
Menguntit Marsha
72
Gerebek Marsha
73
Gosip beredar
74
Konferensi Pers- 1
75
Konferensi Pers - 2
76
Keadaan Tania, galaunya Albert
77
Perjalanan menuju Bandung
78
Maafkan Aku, Istriku
79
Keadaan Ayah Hans
80
Ingin bertemu dengan Tania
81
Pertemuan yang tak disengaja
82
Albert memohon maaf
83
Bu Rita ke mansion Albert
84
Aku jatuh cinta dengan Tania
85
Restu Mama Shinta
86
Mulai pendekatan
87
Menemani Tania
88
Jadi suami siaga
89
Ungkapan hati Albert
90
Bicara dari hati ke hati
91
Kedatangan Marsha
92
Bukti cinta Albert
93
Hasil operasi
94
Respon Albert
95
Bangun dari koma
96
Rita sang pelakor
97
Kehancuran Ayah Hans
98
Mencari tempat tinggal baru
99
Meyakinkan Tania
100
Kembali ke Jakarta
101
Tiba di mansion Albert
102
Memberitahukan Bu Mimi
103
Mandi bersama
104
Mulai beraksi!
105
Tragedi makan malam
106
Malam yang mencekam
107
Siapa yang kena??
108
Nasib Clara
109
Acara Baby Shower
110
Welcome Baby Triple
111
Akhir kisah Tania dan Albert
112
Kisah anak Albert dan Tania

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!