Catatan Sejarah
“Alisa… bangun!” Aku tergelak, mencoba membuka mata. Di depanku sudah berdiri guru sejarah. “Dasar!” umpatku dalam hati. Aku tertidur lagi saat jam pelajaran sejarah. Pasti Bu Ayu akan menyuruhku berd
0
0
Siapa Dia? (Part 1)
Ada yang bilang sakit hati lebih parah daripada disayat pisau, rasa sakitnya sulit hilang dan terus terngiang, begitupula yang dialami Reza, cowok itu duduk memeluk lutut, matanya menatap cahaya dibal
0
0
Tabir Surga Kelabu
Di keheningan waktu ini, tak kutahu engkau ada di mana. Kenangan fatamorgana yang pernah terbang di ufuk langit senja, masih kuingat. Aku masih saja terperangkap dalam putaran waktu. Alunan detik yang
0
0
Jiwa Yang Kosong
Namaku Reyna aku lahir dari keluarga sederhana. aku memiki saudara kembar namanya Reyhan kami selalu kompak dalam hal apapun. Hingga ayah dan ibu bangga pada kami. bahkan mereka berpesan pada kami aga
0
0
Perjamuan Terakhir
Tulisan “Dijual” di tembok pagar rumah itu telah hilang, menandakan penghuni baru akan segera datang. Satu bulan yang lalu aku masih duduk di bangku taman rumah bertembok batu bata merah itu sambil me
0
0
Kamar Rahasia (Part 1)
Setiap kali aku lewat di depan rumah Kang Edi tiap malam Senin maupun malam Jumat, lampu kamar utamanya yang paling depan selalu padam. Begitu juga dengan lampu di teras juga padam. Sementara lampu di
0
0
Kamar Rahasia (Part 2)
“Stop! Jangan teruskan, Ed!” Bu Guru memajukan tangannya untuk menyuruh Kang Edi diam. “Kenapa, Bu? Bukankah ini teori saya? Saya menemukan teori ini bukan dari hasil menjiplak teori orang lain!” Kang
0
0
Unknown Number
Dering ponsel mengganggu kegiatan membacaku. Aku melirik sekilas dan terdapat notif chat dari beberapa kontak. Aku mengambil benda pipih itu dan mulai memasukkan sandi guna membuka aplikasi berwarna h
0
0
Sungai Bidadari
Sebentar lagi liburan akhir semester tiba. Aku, adikku dan saudara-saudaraku akan pergi ke sebuah sungai. Ya, sungai Bidadari namanya. Letaknya berada di daerah Sentul Bogor. Konon katanya, sungai ter
0
0
Babi Babi Berburu Emas (Part 1)
Rombongan babi hutan menggasak semua tanaman ubi jalar dan singkong di ladangku. Sisa-sisa akar yang tercerabut dari tanah tampak berserakan di tanah. Daun-daunnya juga terpontal-pontal ke mana-mana.
0
0
Babi Babi Berburu Emas (Part 2)
Untuk meningkatkan keamanan kampung, mulai isu babi ngepet itu menyebar luas ke se-antero kampung, kepala desa memerintahkan kepada bawahannya agar mengadakan siskamling. Setiap malam, pos kamling yan
0
0
The Clock’s Game
“Salah satu alasan kita tidak tahu apa yang akan terjadi adalah karena kita tidak akan pernah siap saat menghadapi kejadian buruk yang akan datang. Kita akan menjadi sangat merasa buruk sebelum hal bu
0
0
Po.. Po… Poocoongg!!!
Warga kampung Asap dihebohkan dengan sosok pocong putih yang berkeliaran malam-malam di daerah kampung mereka, sosok pocong putih ini terekam oleh kamera CCTV warga setempat. Pocong putih inipun menja
0
0
RM Kurma
Ruwetnya suasana lalu lintas jalan tol Bekasi pada pukul 19-an tak perlu dijelaskan. Bram terjebak di dalamnya. Kesal dan berupaya sabar saling bertindihan. Lembutnya suara penyiar di radio tidak mamp
0
0
Anyelir Hitam
Anak laki-laki itu terdiam di tempat. Kakinya membatu, dadanya menyesak begitu angin malam membawa dengan sempurna anyir darah dari jasad di depannya. Beberapa polisi mendorongnya mundur, tidak begitu
0
0
Pisau Yang Mengecoh (Part 2)
Gadis itu menatap jam dimana masih menunjukan pukul 08.30, kemudian menghentikan perdebatan polisi dengan mengatakan bahwa pelakunya akan ketemu jika sekarang pergi ke SMU Bintang sebelum ia kabur. Ta
0
0
Pisau Yang Mengecoh (Part 1)
Pria itu terkapar dengan luka serius di perutnya, sepertinya ia dibunuh menggunakan pisau berlumuran darah yang ditemukan disampingnya. Tak lama, para medis dan anggota kepolisian datang ke TKP untuk
0
0
Marvirath (Part 2)
“Samantha! Aku kira kau akan datang minggu depan?” Sir Thomas segera memeluk adik kesayangannya itu. “Awalnya begitu, tapi semua tiket penerbangan menuju Miami sudah terjual habis, kami susah payah me
0
0
Marvirath (Part 1)
Sir Thomas Jefferson berjalan santai menuju ruang baca sambil membawa secangkir teh panas, kemudian dia duduk di kursi besar dekat perapian dan menikmati tehnya. Sesekali Sir Thomas melihat ke seberan
0
0
A Letter From The Future
Suatu hari aku sangat terkejut dengan keberadaan amplop misterius di meja kamarku. Sebuah amplop putih bersih dengan prangko aneh yang belum pernah kulihat sebelumnya. Surat itu selalu datang di posis
0
0